Anda di halaman 1dari 4

http://jurnal.fk.unand.ac.

id 101

Tinjauan Pustaka

Peran Dokter sebagai Saksi Ahli Di Persidangan


Rika Susanti

Abstrak
Pemanfaatan ilmu kedokteran forensik dalam penegakan hukum serta keadilan membutuhkan dokter
sebagai saksi ahli medis di persidangan. Saksi ahli pada dasarnya adalah seseorang yang memiliki pengetahuan,
pengalaman dan keahlian khusus sebagai dasar dalam memberikan keterangan ahli suatu perkara pidana. Kewajiban
dokter untuk membuat keterangan ahli diatur dalam Kitab Undang-undang Acara Pidana dan dalam etika kedokteran.
Kehadiran dokter sebagai saksi ahli dapat diminta oleh jaksa penuntut ataupun penasehat hukum tersangka atas
persetujuan hakim. Dokter dapat menjadi saksi fakta (dokter yang merawat) atau saksi pendapat (ahli independen)
tergantung keterangan yang dibutuhkan pengadilan. Dalam memberikan keterangan ahli, dokter harus mengikuti
ketentuan yang berlaku di persidangan Indonesia, sehingga penting bagi dokter untuk mengetahui tata cara dan sikap
dokter sebagai saksi ahli dan mengikuti pedoman menjadi saksi ahli kedokteran.
Kata kunci: Dokter sebagai aksi ahli, dasar hukum, persidangan, pedoman saksi ahli

Abstract
The utilization of forensic medical science in law enforcement and justice requires a medical doctor as an
expert medical witness in court. An expert witness is basically a person who has knowledge, experience and special
skill as a basis in providing expertise which is caused a criminal. The obligation of the doctor to make expert
explanation is arranged in the book of the law in the crime and in medical ethics.The presence of the doctor as an
expert witness can be requested by the prosecutor or the lawyer of the suspect upon approval the judge. Doctors can
be as a witness of fact (the treating doctor) or as a witness of opinion (the independent expert witness), depending on
the information needed at the court. In providing expert information, the doctor should follow the applicable provisions
in Council of Indonesia, so it is important for the doctor to know the ordinances and the attitude of doctors acting as
medical witnesses.
Keywords: Doctors as medical expert witnesses,legal basis, court, guidelines for expert witness.

Affiliasi penulis : Rika Susanti, membantu pengadilan atau proses penyelesaian


Korespondensi : Bagian Forensik Fakultas Kedokteran Universitas sengketa alternatif dalam membuat keputusan yang
Andalas/RS Dr. M. Djamil, email : : ifaua@yahoo.com, Telp/Hp : 3
adil.
081510199704

DEFINISI
Pendahuluan Saksi adalah orang yang dapat memberikan
Ilmu Kedokteran Forensik mempelajari keterangan guna kepentingan penyidikan, penuntutan
pemanfaatan ilmu kedokteran untuk kepentingan dan peradilan tentang suatu perkara pidana yang ia
1
penegakan hukum serta keadilan. Keberadaan dokter dengar sendiri, ia lihat sendiri dan ia alami sendiri
4
forensik atau dokter yang melakukan pemeriksaan (Pasal 1 KUHAP Butir 26).
atas diri korban tindak pidana, atau tersangka pelaku Saksi ahli adalah seseorang yang dapat
tindak pidana, merupakan suatu hal yang mutlak dan menyimpulkan berdasarkan pengalaman keahliannya
tidak dapat diabaikan karena suatu proses penyidikan tentang fakta atau data suatu kejadian, baik yang
haruslah dilakukan dan didukung oleh ilmu ditemukan sendiri maupun oleh orang lain, serta
2
pengetahuan (scientific investigation). mampu menyampaikan pendapatnya tersebut
5
Agar pelaksanaan penegakan hukum dapat (Franklin C.A, 1988). Saksi ahli merupakan orang
berjalan dengan baik, dokter sebagai ahli dibutuhkan yang memenuhi syarat dalam hal pengetahuan dan
berkaitan dengan fungsi bantuan hukum, dimana pengalamannya untuk memberikan pendapat tentang
6
segala upaya bermuara pada mencari kebenaran isu tertentu ke pengadilan.
2
sejauh yang dapat dicapai manusia. Dalam hal ini Keterangan saksi adalah salah satu alat bukti
bantuan yang diberikan dokter dalam bentuk dalam perkara pidana yang berupa keterangan dari
keterangan ahli sebagai alat bukti yang sah (pasal 185 saksi mengenai suatu peristiwa pidana yang ia dengar
KUHAP butir 1). Keterangan ahli dapat diberikan sendiri, ia lihat sendiri dan ia alami sendiri dengan
secara tertulis (Visum et Repertum) maupun secara menyebut alasan dari pengetahuannya (Pasal 1
1 4
lisan di depan sidang pengadilan. KUHAP Butir 27).
Seorang praktisi medis dapat disebut sebagai Keterangan ahli adalah keterangan yang
saksi ahli medis untuk memberikan bukti di diberikan oleh seorang yang memiliki keahlian khusus
pengadilan, atau sebagai bagian dari proses tentang hal yang diperlukan untuk membuat terang
penyelesaian sengketa alternatif. Bukti medis dari suatu perkara pidana guna kepentingan pemeriksaan
seorang ahli sering menjadi bagian yang penting (Pasal 1 KUHAP Butir 28). Keterangan ahli ialah apa
dalam administrasi peradilan dalam proses hukum yang seorang ahli nyatakan di sidang pengadilan
4
yang melibatkan kesehatan dan hal-hal medis. Bukti (Pasal 186 KUHAP).
yang diberikan oleh dokter sebagai ahli dapat

Jurnal Kesehatan Andalas. 2013; 2(2)


http://jurnal.fk.unand.ac.id 102

DASAR HUKUM 5. Untuk objek terdakwa yang menderita/diduga


Kewajiban dokter untuk membuat keterangan menderita penyakit jiwa sebaiknya dimintakan
ahli telah diatur dalam pasal 133 KUHAP. Keterangan kepada dokter ahli jiwa.
ahli ini akan dijadikan sebagai alat bukti yang sah di
depan sidang pengadilan (Pasal 184 KUHAP) dan Dokter pemeriksa sebagai saksi ahli dapat terkait
dapat diberikan secara lisan di depan sidang visum et repertum yang dibuat ataupun di luar VeR
pengadilan (Pasal 186 KUHAP). Bila dokter atau berupa pertanyaan hipotetik hakim. Dokter diminta
tenaga kesehatan dengan sengaja tidak memenuhi hadir di pengadilan, oleh karena dua versi. Versi
kewajiban saat dipanggil sebagai saksi, atau sebagai pertama sebagai saksi A charge. Saksi ini dihadirkan
ahli dalam suatu kasus yang diduga terkait dengan ke persidangan oleh Jaksa Penuntut Umum dimana
suatu kejahatan, maka dalam perkara pidana diancam keterangannya dapat menguntungkan maupun
dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan memberatkan terdakwa. Versi kedua dokter bertindak
dan dalam perkara lain, diancam dengan pidana sebagai saksi A de Charge. Saksi ini dihadirkan ke
paling lama enam bulan (Pasal 224 KUHP). Pada persidangan oleh terdakwa atau penasehat
kasus yang terkait dengan pelanggaran, maka dokter hukumnya, dimana keterangan yang diberikannya
atau tenaga kesehatan dapat didenda sesuai meringankan terdakwa atau dapat dijadikan dasar bagi
7
kepantasan menurut persidangan (Pasal 522 KUHP). nota pembelaan (pledoi) dari terdakwa atau penasehat
8
Pada pasal 170 KUHAP dinyatakan bahwa hukumnya. Sehingga pada tahap pemeriksaan di
dokter karena pekerjaan, harkat martabat atau pengadilan, baik jaksa penuntut maupun penasehat
jabatannya dapat menggunakan hak undur diri untuk hukum tersangka dapat menghadirkan saksi atau ahli
diminta dibebaskan dari kewajiban untuk memberi dengan ijin hakim. Seorang dokter dapat pula
keterangan sebagai saksi, mengenai rahasia dipanggil untuk didengar dan diperiksa sebagai saksi,
7
kedokteran yang dipercayakan kepadanya dengan bila dinilai penyidik terkait langsung dengan kasus.
memberikan alasan pada hakim. Hakim akan Berdasarkan Ethical Guidelines for Doctors
menentukan sah atau tidaknya segala alasan untuk Acting as Medical Witnesses, terdapat dua jenis saksi
permintaan tersebut. Namun, pada pasal 179 KUHAP medis, sehingga ketika dokter dipanggil untuk menjadi
dinyatakan bahwa permintaan bantuan pengadilan saksi medis, penting untuk membedakan konteks bukti
pada dokter sebagai ahli sesuai prosedur hukum, yang akan disertakan, apakah sebagai saksi fakta
wajib dipenuhi. Sehingga permintaan memberikan (dokter yang merawat) atau saksi pendapat (ahli
3
keterangan ahli atau permintaan keterangan dalam independen).
pemeriksaan pada tahap sebelum pemeriksaan sidang Saksi fakta diberikan oleh dokter yang
dipengadilan, tidak dapat diabaikan dengan memeriksa, merawat atau memberikan
mengasumsikan seorang dokter atau tenaga penatalaksanaan sebuah kasus medik. Dokter
7
kesehatan memiliki hak undur diri. tersebut akan diminta untuk mempresentasikan bukti
Asosiasi Kedokteran Australia dalam Ethical medis terhadap penatalaksanaan yang telah
Guidelines for Doctors Acting as Medical Witnesses dilakukannya dan memberikan informasi yang faktual
3
juga mengutarakan kewajiban etika yang dimiliki tentang hasilnya.
dokter untuk membantu pengadilan dan proses Saksi pendapat adalah saksi ahli yang
penyelesaian sengketa alternatif dengan memberikan independen yang diminta untuk memberikan pendapat
bukti ahli apabila dipanggil persidangan. Dokter harus yang independen berdasarkan fakta-fakta dari kasus
memberikan bukti ahli untuk membantu pengadilan tertentu yang sudah ada. Dalam hal ini dokter akan
yang sifatnya tidak memihak, jujur, objektif dan memberikan pendapat sesuai dengan pengalaman
3
membatasi pendapat mereka hanya dalam ruang dan keahliannya yang relevan.
lingkup keahliannya. Dokter juga memiliki kewajiban Sebagai saksi ahli independen, dokter dapat
untuk melindungi privasi dan kerahasiaan dari semua membantu pengadilan dalam dua cara, yaitu dengan
3
pembuktian relevan yang dimilikinya. memberikan pendapat ahli berdasarkan pengetahuan
dan pengalamannya terhadap fakta dan
DOKTER SEBAGAI SAKSI AHLI menginformasikan pengadilan mengenai hal-hal yang
3
Dari segi yuridis, setiap dokter adalah ahli, baik berkaitan dengan keahlian khusus mereka.
dokter itu ahli ilmu kedokteran kehakiman ataupun Dokter terlibat dalam kasus persidangan
bukan, Oleh sebab itu setiap dokter dapat dimintai karena keahlian, pengetahuan dan area khusus yang
bantuannya untuk membantu membuat terang perkara dimilikinya untuk memberikan bukti medis. Dokter
pidana oleh pihak yang berwenang. Akan tetapi memainkan peranan penting dan tidak terpisahkan
supaya dapat diperoleh suatu bantuan yang maksimal, dalam gugatan hukum tersebut. Untuk itu dokter
permintaan bantuan itu perlu diajukan pada dokter berhak untuk mendapatkan informasi lengkap tentang
yang memiliki keahlian yang sesuai dengan objek kasus, peran dokter didalamnya, dan hal lain yang
5
yang akan diperiksa, misalnya : mungkin diminta dalam memberikan bukti medis
1. Untuk objek korban mati, sebaiknya diminta berupa dokumen yang relevan dan informasi klinis
kepada ahli ilmu kedokteran kehakiman. mengenai kasus kepada penyidik atau pengacara
2. Untuk objek korban hidup yang menderita yang meminta untuk hadir di persidangan. Apabila
luka-luka sebaiknya dimintakan kepada pengacara atau penyidik memiliki pertanyaan untuk
dokter ahli bedah. informasi lebih lanjut dan dokter mengalami kesulitan
3. Untuk objek korban hidup akibat tindakan dalam menjawabnya, di luar negeri terdapat MDO
pidana seksual sebaiknya dimintakan kepada (Medical Defence Organization) untuk dimintai
3
dokter ahli kandungan. bantuan. Di Indonesia dokter dapat berkonsultasi
4. Untuk objek yang berkatan dengan gigi pada Komite Medikolegal Dokter Indonesia atau bisa
(untuk kepentingan identifikasi) sebaiknya langsung kepada ahli Kedokteran Forensik.
dimintakan bantuan kepada dokter gigi. Jika diperlukan untuk berdiskusi dengan
saksi ahli independen lain atau menyiapkan laporan
dengan saksi ahli lain, dokter harus memberikan

Jurnal Kesehatan Andalas. 2013; 2(2)


http://jurnal.fk.unand.ac.id 103

penilaian independennya, mengidentifikasi hal-hal dan korban yang akan dibahas di persidangan. Dokter
yang disetujui, tidak disetujui dan mengutarakan kemudian dianjurkan memperkirakan pertanyaan yang
6
alasannya. Dokter harus menghindari instruksi atau akan diajukan agar lebih siap dalam menjawabnya.
permintaan untuk terjadinya kesepakatan. Gunakan Dalam suatu perkara pidana yang menimbulkan
cara yang moderat dan objektif ketika memberikan korban, dokter diharapkan dapat menemukan kelainan
bukti. Menolak usaha-usaha yang dirancang untuk yang terjadi pada tubuh korban, bagaimana kelainan
3
memprovokasi dokter dan hindari perdebatan. tersebut timbul, apa penyebabnya serta akibat yang
Seorang saksi ahli harus memiliki kualitas sebagai timbul terhadap kesehatan korban. Dalam hal korban
6
berikut : meninggal, dokter diharapkan dapat menjelaskan
1. Pengetahuan dan pengalaman praktis penyebab kematian yang bersangkutan, bagaimana
dari materi yang dibahas dalam kasus. mekanisme terjadinya kematian tersebut, serta
2. Kemampuan untuk berkomunikasi membantu dalam perkiraan saat kematian dan
1
mengenai temuan atau opini yang akan perkiraan cara kematian. Dokter sebagai saksi ahli
disampaikan dengan jelas, singkat, dan memberikan penilaian atau penghargaan tentang hasil
dapat dipahami oleh pihak-pihak awam akhir, bukan prosesnya sehingga perlu diingat bahwa
yang terkait dalam persidangan. dokter itu bertindak sebagai saksi ahli bukan saksi
2
3. Fleksibel dalam hal pikiran dan mata.
kepercayaan diri untuk memodifikasi Sebagai saksi yang akan diajukan dalam
pendapat sebagai bukti baru atau persidangan, terlebih dahulu harus menyampaikan
argumen yang berlawanan. curriculum vitae kepada kepaniteraan mahkamah
4. Kemampuan untuk berpikir dari sisi yang sebelum pelaksanaan sidang. Pemeriksaan ahli dalam
berbeda agar dapat menguasai situasi bidang keahlian yang sama yang diajukan oleh pihak-
3
apapun yang bisa saja terjadi di pihak dilakukan dalam waktu yang bersamaan.
persidangan. Dokter sebagai saksi ahli di pengadilan wajib
9
5. Sikap dan penampilan yang meyakinkan mengenakan pakaian rapi dan sopan. Dokter juga
di peradilan. harus berpenampilan yang tidak melecehkan dirinya
Tugas dan tanggung jawab saksi ahli dalam kasus sendiri ataupun lawan bicaranya. Ia harus hadir tepat
6
perdata meliputi : waktu, berpakaian rapi, sikap yang santun,
1. Bukti ahli yang disampaikan harus menyiapkan data kasusnya, bersikap tegas dan yakin,
dipandang sebagai produk independen mengutarakan sesuatu yang benar dan obyektif serta
10
yang tidak dipengaruhi bentuk dan isinya menyeluruh.
oleh keadaan apapun. Dokter sebagai saksi ahli yang hadir untuk
2. Saksi ahli harus memberikan bantuan mengikuti persidangan wajib mengisi daftar hadir,
independen pada pengadilan dengan menempati tempat duduk yang telah disediakan,
memberikan pendapat yang objektif duduk tertib dan sopan selama persidangan serta
9
terkait dengan keahliannya. menunjukkan sikap hormat kepada Majelis Hakim.
3. Saksi ahli harus menyatakan fakta-fakta Hakim ketua sidang menanyakan kepada saksi
atau asumsi yang memiliki dasar yang keterangan tentang nama lengkap, tempat lahir, umur
jelas. atau tanggal lahir, jenis kelamin, kebangsaan, tempat
4. Saksi ahli harus memberikan penjelasan tinggal, agama dan pekerjaan, selanjutnya apakah ia
apabila terdapat pertanyaan atau kenal terdakwa sebelum terdakwa melakukan
permasalahan yang diluar keahliannya. perbuatan yang menjadi dasar dakwaan serta apakah
5. Jika pendapat ahli tidak berdasarkan ia berkeluarga sedarah atau semenda dan sampai
penelitian, hanya bderdasarkan data derajat keberapa dengan terdakwa, atau apakah ia
yang tersedia, maka harus disertakan suami atau isteri terdakwa meskipun sudah bercerai
penjelasan bahwa ini hanya bersifat atau terikat hubungan kerja dengannya (pasal 160
sementara. KUHAP butir 2). Menyangkut hal ini saksi atau ahli
wajib membawa KTP, Kartu Keluarga, Surat Nikah,
TATA CARA DAN SIKAP DOKTER DI Ijazah dan dokumen lainnya yang menyangkut data
PERSIDANGAN INDONESIA dirinya karena hakim dapat saja meminta saksi atau
Pemanggilan atau pemberitahuan oleh pihak ahli untuk menunjukkannya di awal persidangan.
berwenang kepada saksi ahli, dalam hal ini dokter, Sebelum memberikan keterangan, saksi atau ahli
disampaikan selambat-lambatnya tiga hari sebelum wajib mengucapkan sumpah atau janji menurut
tanggal hadir yang ditentukan oleh hakim di tempat agamanya masing-masing, bahwa ia akan
tinggal saksi ahli dan disampaikan secara langsung. memberikan keterangan yang sebenarnya dan tidak
Kemudian petugas membuat catatan bahwa panggilan lain daripada yang sebenarnya (pasal 160 KUHAP
4
telah diterima oleh yang bersangkutan dengan butir 3).
membubuhkan tanggal serta tandatangan petugas dan Di dalam berbagai dasar hukum dikatakan
saksi ahli beserta alasan apabila saksi ahli tersebut bahwa segala sesuatu yang diketahui dokter dalam
tidak mau menandatangani catatan tersebut. Surat melakukan pekerjaannya adalah rahasia kedokteran
pemanggilan ini juga dapat disampaikan melalui dan setiap dokter dalam melaksanakan praktik
kepala desa apabila yang bersangkutan tidak ada di kedokteran secara khusus dibebankan kewajiban
tempat tinggalnya dan melalui perwakilan Republik hukum untuk menyimpan rahasia kedokteran (pasal 1
Indonesia tempatnya berada apabila sedang di luar PP no. 10 tahun 1966, pasal 170 KUHAP, pasal 53
4
negeri (pasal 227 KUHAP). undang-undang no. 23 tahun 1992, pasal 48 undang-
Dokter yang dipanggil untuk menjadi saksi undang no. 29 tahun 2004). Namun, rahasia
ahli kemudian memeriksa surat panggilan tersebut dan kedokteran tidak bersifat absolut dan dapat dibuka
dapat menghubungi jaksa yang berwenang dalam tanpa dianggap melanggar etika maupun hukum,
kasus ini untuk meminta penjelasan mengenai kasus salah satunya pada keadaan memenuhi permintaan

Jurnal Kesehatan Andalas. 2013; 2(2)


http://jurnal.fk.unand.ac.id 104

aparatur penegak hukum dalam rangka penegakan yang diminta untuk memberikan keterangan,
hukum. Dalam hal ini dokter terpaksa membuka boleh mengajukan waktu menghadiri
rahasia tanpa izin pasien karena adanya dasar persidangan yang berbeda dari saksi ahli
penghapusan pidana (straifuitsluitingsgroden) yang lainnya.
diatur dalam pasal 48 KUHP, pasal 50 KUHP, dan 9. Mempersiapkan curriculum vitae dan dokumen
pasal 51 KUHP. Penyampaian rahasia ini dapat lain yang berkaitan dengan pendidikan,
7
dilakukan di persidangan, di depan hakim. pelatihan, pengalaman dan pengetahuan yang
Penyampaian pendapat oleh saksi dan ahli terkait saat ini untuk membuktikan kredibilitas
terlebih dahulu harus meminta dan/atau mendapat izin keahlian saksi ahli.
Ketua Sidang dan setelah diberikan kesempatan oleh 10. Karena saksi ahli bertindak dibawah kode etik
11
Ketua Sidang. Seorang dokter hanya memberi surat dan kerahasiaan, diperlukan pemahaman yang
keterangan dan pendapat yang telah diperiksa sendiri jelas mengenai perlindungan pengadilan yang
kebenarannya (pasal 7 KODEKI). Saksi ahli haruslah dapat diberikan kepada saksi ahli dan
bersikap jujur, obyektif, menyeluruh, ilmiah dan tidak bagaimana penyediaannya untuk menghindari
memihak (imparsial). Ia juga diharapkan untuk pelanggaran kode etik yang mungkin timbul
menghindari berbicara terlalu banyak, berbicara terlalu selama memberikan kesaksian.
dini, dan berbicara dengan orang yang tidak berhak
12
mendengar. Penyerahan alat bukti atau berkas Daftar Pustaka
perkara lainnya melalui panitera pengganti/petugas 1. A, Widiatmaka W, Sudiono S. Ilmu
9
persidangan yang ditugaskan untuk itu. Kedokteran Forensik. Budianto Jakarta:
Dalam pelaksanaan persidangan, dokter Bagian Kedokteran Forensik Fakultas
berhak tidak menjawab pertanyaan yang diajukan Kedokteran Universitas Indonesia; 1997.
kepadanya apabila pertanyaan tersebut dianggap 2. Idries AM. Pendahuluan. Dalam: editor
tidak sesuai ataupun tidak berada dalam ruang lingkup (penyunting). Pedoman Praktis Ilmu
(wewenang) ilmu kedokteran. Jawaban dari Kedokteran Forensik Bagi Praktisi Hukum.
pertanyaan yang tidak sesuai tersebut disampaikan Jakarta: Sagung Seto; 2009. hlm. 1-5.
dalam bahasa yang sopan dan tegas. Sebagai contoh: 3. Australian Medical Association. Ethical
Maaf Pak hakim, saya bukan tidak bisa menjawab, Guidelines for Doctors Acting as Medical
namun pertanyaan tersebut untuk saksi mata, bukan Witnesses. AMA Position Statement. 2011; 1-
2
untuk dokter. 6.
Setelah saksi memberi keterangan, ia tetap 4. Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana.
hadir di sidang kecuali hakim ketua sidang member 5. Ingeten S. Peranan Dokter dalam
izin untuk meninggalkannya (pasal 167 KUHAP butir Pembuktian Perkara Pidana (Skripsi).
1). Sebagai saksi atau ahli yang telah hadir memenuhi Fakultas Hukum Universitas Sumatera
panggilan dalam rangka memberikan keterangan di Utara: Medan; 2008.
semua tingkat pemeriksaan, dokter berhak mendapat 6. British Medical Association. Expert Witness
penggantian biaya menurut perundang-undangan Guidance. 2007; 1-6.
yang berlaku. Hak ini disampaikan oleh pejabat yang 7. Kristanto E, Isries AM. Hak Undur Diri dalam
melakukan pemanggilan kepada dokter (pasal 229 Pemeriksaan di Sidang Pengadilan dalam
4
KUHAP). Konteks Rahasia Kedokteran. Dalam:
Tjiptomartono AL, editor (penyunting).
13
PEDOMAN MENJADI SAKSI AHLI Penerapan Ilmu Kedokteran Forensic dalam
1. Hanya menghadiri peradilan yang Proses Penyidikan. Edisi Revisi. Jakarta:
mengeluarkan panggilan tertulis untuk perintah Sagung Seto; 2008. hlm. 252-6.
menghadap sidang. 8. Irene P. Tinjauan Yuridis terhadap
2. Membawa file atau dokumen lengkap yang Perlindungan Karyawan Notaris sebagai
dibutuhkan di pengadilan sesuai dengan Saksi dalam Peresmian Akta (Skripsi).
instruksi yang diberikan. Fakultas Hukum Universitas Indonesia:
3. Memperjelas apa bidang keahlian yang Depok; 2010.
diharapkan saat persidangan. 9. Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 19
4. Menanyakan dan memperjelas laporan tertulis Tahun 2009 tentang Tata Tertib Persidangan.
apa yang dibutuhkan peradilan. 10. Sampurna B, Samsu Z, Siswaja TD. Peranan
5. Tinjau kembali file dan informasi yang relevan Ilmu Forensik dalam Penegakan Hukum.
terkait kasus untuk menyegarkan ingatan, Edisi ke-2. Jakarta: Fakultas Kedokteran
memusatkan perhatian pada fakta-fakta penting Universitas Indonesia; 2008.
dan isu-isu untuk meningkatkan kredibilitas 11. Lembaga Pengawal Konstitusi. Pengajuan
kesaksian. Saksi/Ahli. Mahkamah Konstitusi Indonesia
6. Pastikan waktu untuk menghadiri persidangan. (diunduh 9 Februari 2013). Tersedia dari:
7. Menanyakan, apabila dibutuhkan, kapan URL: HYPERLINK
pertemuan sebelum sidang bisa dilakukan http://www.mahkamahkonstitusi.go.id/index.p
untuk mencari tahu dibawah kasus apa hp?page=web.TataCara&id=12
kesaksian ini dibutuhkan dan siapa yang 12. Kode Etik Kedokteran Indonesia.
mengambil keputusan. 13. Daley TT. Guidelines For The Expert
8. Menanyakan apakah terdapat saksi ahli lain Witness. The Lectric Law Library.
yang juga dipanggil di persidangan yang sama 2012(diunduh 9 Februari 2013). Tersedia
dan kapan waktu mereka ditunjuk untuk hadir. dari: URL: HYPERLINK
Hal ini untuk mempersiapkan pertentangan http://www.lectlaw.com/files/exp27.htm
pendapat apabila terdapat perbedaan
pemahaman di antara saksi. Sebagai saksi ahli

Jurnal Kesehatan Andalas. 2013; 2(2)

Anda mungkin juga menyukai