Anda di halaman 1dari 7

Hippocrates : Bapak Ilmu Kedokteran

( March 2005) - dr. H. Hanny Ronosulistyo, Sp.OG - Last Updated ( May 2005)
Dunia kedokteran Yunani, yang kemudian dikenal sebagai dunia kedokteran
Eropa, sebenarnya banyak berakar kepada
dunia kedokteran lainnya.
Dunia kedokteran adalah suatu dunia maya yang terlalu luas dan pelik untuk
dapat dikuasai oleh suatu bangsa, apalagi
suatu kelompok kecil ahli kedokteran. Tiap-tiap daerah/negara/bangsa yang
menekuni pengembangan dunia kedokteran
memiliki partisipasi tersendiri terhadap kemajuan tholabul ilmi guna
mengungkapkan kebesaran Allah swt. Dunia
kedokteran Yunani menjadi sangat terkenal pada beberapa abad sebelum
Masehi karena dianggap menerapkan prinsipprinsip
yang menjadi dasar ilmu kedokteran. Kemudian, ternyata banyak ilmu ini yang
berasal dari ilmu kedokteran Mesir
Kuno. Tersebut di lembah sungai Nil, di kuil Waset, seseorang yang bernama
Kemet didatangi oleh banyak ilmuwan
Yunani, seperti Plato (11 tahun), Aristoteles (11-13 tahun), Socrates (15 tahun),
Euclid (11 tahun), Pythagoras (22
tahun), dan Hippocrates (20 tahun). Juga bberapa ahli pernah belajar di sana,
seperti Diodorus, Solon, Thales,
Archimedes, dan Euripides. Bahkan St. Clement dari Alexandria pernah menulis
bahwa apabila (pada waktu itu) Anda
akan menuliskan ke dalam buku setebal 1000 halaman, tak akan mungkin dapat
dituliskan semua nama orang Yunani
yang belajar kepada Kemet, bahkan sangat banyak orang tidak terkenal pun,
yang mengaku pergi belajar ke sana, oleh
karena hal ini merupakan sesuatu yang prestigious waktu itu. Inilah semangat
menuntut ilmu dari para pendahulu kita di
bidang ilmu kedokteran kuno.

Hippocrates (460 SM - 377 SM) dikenal sebagai Bapak Ilmu Kedokteran. Akan
tetapi, sejarah mencatat nama seorang
Mesir, yaitu Imhotep (lahir 2700 SM) yang dianggap sebagai Dewa Kedokteran
oleh orang Yunani, jadi itu sekitar 2000
tahun sebelum Hippocrates dilahirkan. Hippocrates menjadi sangat terkenal
karena Sumpah Hippocrates-nya, yang
sampai saat ini masih menjadi Sumpah Kedokteran di seluruh dunia.

Soranus mengungkapkan sejarah Hippocrates. Menurut referensinya,


Hippocrates dilahirkan 460 tahun SM dari
Heracleidas dan Phainarete di pulau Kos tenggara dari Pulau Yunani sekitar
Olimpiade Kuno ke-80. Keturunan ke-20
dari Heracles dan ke-19 dari Asclepius. Di antara mereka terdapat nama
Eratosthenes, Pherecydes, Apollodorus, dan
Areius of Tarsus. Guru-gurunya Heracleidas (ayahnya), Herodicus, Gorgias dari
Leontini, dan Democritus dari Abderite.
Setelah itu dia meninggalkan tanah airnya menuju Thessaly (kemungkinan
belajar di Mesir). Hippocrates mengobati
semua orang Yunani sampai kepada raja Macedonia, Perdiccas. Juga penduduk
Abderites, Illyrians, dan Paeonians
yang terserang wabah. Kemudian ke Persia dan Thessalia. Meninggal di Larissa
pada usia sekira 85 tahun, kuburannya
terdapat di antara Gyrton dan Larissa masih ada sampai sekarang. Di atas
makamnya dulu terdapat sarang lebah, yang
madunya dipakai untuk pengobatan banyak orang.

Beberapa karya tertulis Hippocrates yang diambil dari E.Craik (ed.) Hippocrates:
Places in man (Oxford, 1998), x-xiv,
antara lain mengenai:
Penyakit akut/air, udara dan geografis, tempat-tempat yang terkontaminasi,
infeksi dalam, nutrisi, anatomi, persendian,
luka di kepala, otot, mata, penyakit gadis, ilmu kedokteran sebagai seni,
kesadaran, gigi, jantung, mimpi, saat-saat kritis,
epidemik, fistula, pernapasan, pemotongan janin (mati), patah tulang, kesuburan,
kelenjar, wasir, Sumpah Kedokteran,
dokter, penyakit wanita, faal laki-laki, faal wanita, faal anak-anak, pembedahan,
faal persendian dan tulang, persalinan,
kehamilan ganda, ilmu pengobatan, Ilmu kemungkinan penyembuhan
(prognostik), pengobatan tradisional, hukum
kedokteran, puisi, dll.

Betapa ilmu kedokteran Yunani sangat maju untuk masanya. Di samping itu,
hasil karya dari Homer, Aristoteles,
Hippocrates, Alcaemon, dan lain-lain menunjukkan pengetahuan yang
mendalam dalam bidang ilmu faal, bedah, dan
penyakit dalam.

Hellenic (panggilan untuk orang Yunani Kuno) saat itu mempunyai kepercayaan
bahwa tubuh manusia merupakan
campuran dari empat elemen yang disebut humours, yaitu tanah, air, api, dan
udara (hampir sama dengan kepercayaan
Cina). Humours ini mengandung bilirubin hitam, kuning, phlegmon, dan darah.
Berdasarkan campuran humours ini
dipercaya bahwa manusia mempunyai trait/garis keturunan, misalnya rambut
hitam di daerah tertentu dari bumi adalah
disebabkan perpaduan humours tadi termasuk tanah (pengaruh geografis pada
manusia). Mereka juga percaya bahwa
titik keseimbangan humours tadi idealnya ada di daerah Aegean (sekarang di
sekitar kota Athena, ibu kota Yunani).

Abad ke-6 sebelum Masehi, ilmu kedokteran Yunani sedikit berkembang, kalau
sebelum itu pengobatan sebagian besar
dipengaruhi oleh faktor supranatural, sekarang mulai menggunakan pendekatan
klinik, seperti pengamatan
pasien/observasi dan pengalaman klinis. Maas sebelumnya, Alcaemon dan
Empedocles menekankan bahwa penyakit
timbul karena gangguan keseimbangan ke-4 elemen tadi di dalam tubuh
manusia. Hippocrateslah orang Yunani pertama
yang membantahnya, ia menyatakan bahwa penyakit disebabkan oleh sumber-
sumber infeksi yang dapat diperiksa. Ia
meletakkan dasar-dasar ilmu kedokteran yang masih digunakan sampai
sekarang, seperti anamnesa (mengumpulkan
data lewat pertanyaan untuk menuju kesimpulan), prognosa (harapan sembuh),
dll.

Pada abad ke-5 didirikan sebuah sekolah kedokteran di pulau Kos dan Cnidus.
Pulau Kos merupakan pulau terpenting
di kepulauan Dodecanese, terletak di laut Egeum sebelah tenggara Yunani.
Kemungkinan besar merupakan tempat
kelahiran Hippocrates. Di sana akan ditemukan kuil Aesculapius dewa
kedokteran dan dijadikan sekolah kedokteran
http://www.percikan-iman.com/mapi - Majalah Percikan Iman Generated: 19
November, 2008, 07:43
yang pertama di dunia. Mereka mempelajari "Corpus Hippocraticum" termasuk
di dalamnya sumpah Hippocrates dan
banyak hal lain. Beberapa tokoh terkenal dari kedokteran Yunani adalah
Aristoteles dengan ilmu anatomi perbandingan
antara manusia dengan hewan, Herophilus yang melakukan pembedahan
pertama kali, dan Erasistratus yang
mempelajari dasar-dasar faal otak, saraf, dan pembuluh darah.

Hippocrates adalah gambaran seseorang yang mengabdikan seluruh hidupnya


bagi usaha kemanusiaan. Dia berkelana
menuntut ilmu sambil melakukan pengabdian kepada sesamanya di bidang
pengobatan. Kekayaannya yang luar biasa
adalah karya-karya ilmiahnya yang masih terkadang menjadi rujukan sejarah,
kecuali karyanya berupa Sumpah
Hippocrates yang masih digunakan pada setiap pelantikan menjadi dokter di
seluruh dunia.

Hippocrates mengubah ilmu pengobatan yang berbasis supranatural kepada


ilmu pengamatan atau yang sekarang
mungkin dikenal sebagai evidence based medicine. Hippocrates pulalah yang
menggabungkan ilmu filsafat dengan
kedokteran dan dia pulalah yang mengatakan bahwa ilmu kedokteran adalah
suatu art atau seni pengobatan. Apa
artinya ini? Ini menunjukkan bahwa ilmu kedokteran bukanlah suatu ilmu yang
eksak akan tetapi harus dikuasai sebagai
suatu seni. Contoh konkretnya: kuretase untuk membersihkan rahim pada suatu
keguguran, ini adalah suatu seni, yaitu
bagaimana dengan gerakan seringan mungkin dapat membersihkan rahim dari
sisa darah dan jaringan konsepsi sisa,
karena makin ringan gerakan kuret makin minimal kerusakan yang terjadi pada
endomterium. Jadi, bukan hanya bersih,
tetapi juga seni meminimalkan efek samping. Contoh lainnya: bagaimana kita
bisa melakukan pengobatan dengan biaya
seringan mungkin, letak seninya adalah bagaimana kita melakukannya, mungkin
dengan ability and judgement
(keduanya adalah istilah Hippocrates yang tersurat dalam sumpahnya) yang
tepat. Nantinya digabungkan dengan
kemajuan dalam ilmu hitungan seperti statistik, yang banyak dipelopori oleh para
Ilmuwan Muslim menjadi Ilmu
Kedokteran yang sekarang kita pelajari.
http://www.

Sumpah Hipocrates Ditinjau Dari Sudut Pandang Islam


( April 2005) - dr. H. Hanny Ronosulistyo, Sp.OG - Last Updated ( May 2005)
Seperti yang telah kita bahas edisi yang lalu, Sumpah Hippocrates yang dibuat
kira-kira 300 tahun sebelum masehi atau
sekitar 2300 tahun yang lalu, masih dipakai di seluruh belahan bumi ini.
Tujuan Hippocrates untuk membuat sumpah yang luar biasa dan mengikat
dokter secara moral ini, tentunya ada
hubungannya dengan upaya pencegahan penyalahgunaan kewenangan dokter
ataupun malpraktik.

Lafal asli Sumpah Hippocrates adalah sebagai berikut (internet, 1 Februari 2005:
Ancient Medicine 1: Hippocrates Tutor:
David Noy).

1. I swear by Apollo Physician and Asclepius and Hygieia and Panaceia and
all the gods and goddesses, making them
my witnesses, that I fulfil according to my ability and judgement this oath
and this covenant:. (Saya bersumpah demi ...
bahwa saya akan memenuhi sesuai dengan kemampuan saya dan penilaian
saya guna memenuhi sumpah dan
perjanjian ini:).
2. To hold him who has taught me this art as equal to my parents and to
live my life in partnership with him, and if he is in
need of money to give him a share of mine, and to regard his offspring as
equal to my brothers in male lineage and to
teach them this art-if they desire to learn it-without fee and covenant; to
give a share of precepts and oral instruction and
all the other learning of my sons and to the sons of him who instructed me
and to pupils who have signed the covenant
and have taken an oath according to medical law, but to no one else.
Memprlakukan guru yang mengajarkan ilmu
(kedokteran) ini kepada saya seperti orangtua saya sendiri dan
menjalankan hidup ini bermitra dengannya, dan apabila
ia membutuhkan uang, saya akan memberikan, dan menganggap
keturunannya seperti saudara saya sendiri dan akan
mengajarkan kepada mereka ilmu ini bila mereka berkehendak, tanpa biaya
atau perjanjian, memberikan persepsi dan
instruksi saya dalam pembelajaran kepada anak saya dan anak guru saya,
dan murid-murid yang sudah membuat
perjanjian dan mengucapkan sumpah ini sesuai dengan hukum
kedokteran, dan tidak kepada orang lain).
3. I will use treatment to help the sick according to my ability and judgment,
but never with a view to injury and
wrongdoing. neither will I administer a poison to anybody when asked to
do so, not will I suggest such a course. (Saya
akan menggunakan pengobatan untuk menolong orang sakit sesuai
kemampuan dan penilaian saya, tetapi tidak akan
pernah untuk mencelakai atau berbuat salah dengan sengaja). Tidak akan
saya memberikan racun kepada siapa pun
bila diminta dan juga tak akan saya sarankan hal seperti itu).
4. Similarly I will not give to a woman a pessary to cause an abortion. But I
will keep pure and holy both my life and my
art. I will not use the knife, not even, verily, on sufferers from stone, but I
will give place to such as are craftsmen therein.
(Juga saya tidak akan memberikan wanita pesarium untuk
menggugurkan kandungannya, dan saya akan memegang
teguh kemurnian dan kesucian hidup saya maupun ilmu saya. Saya tak
akan menggunakan pisau, bahkan pada
penderita batu, akan tetapi saya akan menyerahkan kepada ahlinya).
5. Into whatsoever houses I enter, I will enter to help the sick, and I will
abstain from all intentional wrongdoing and harm,
especially from abusing the bodies of man or woman, slave or free.
(Ke dalam rumah siapa pun yang saya masuki, saya akan masuk untuk
menolong yang sakit dan saya tidak akan
berbuat suatu kesalahan dengan sengaja dan merugikannya, terutama
menyalahgunakan tubuh laki-laki atau
perempuan, budak atau bukan budak).
6. And whatsoever I shall see or hear in the course of my profession, as
well as outside my profession in my intercourse
with men, if it be what should not be published abroad, I will never divulge,
holding such things to be holy secrets. (Dan
apa pun yang saya lihat dan dengar dalam proses profesi saya, ataupun di
luar profesi saya dalam hubungan saya
dengan masyarakat, apabila tidak diperkenankan untuk dipublikasikan [ke
luar negeri], maka saya tak akan membuka
rahasia, dan akan menjaganya seperti rahasia yang suci).
7. Now if I carry out this oath, and break it not, may I gain for ever
reputation among all men for my life and for my art; but
if I transgress it and forswear myself, may the opposite befall me. (Apabila
saya menjalankan sumpah ini, dan tidak
melanggarnya, semoga saya bertambah reputasi dimasyarakat untuk hidup
dan ilmu saya, akan tetapi bila saya
melanggarnya, semoga yang berlawanan yang terjadi).

Sumpah Hippocrates ini terdiri dari 7 alinea. Kalau kita tinjau dari kaca mata
Islam, maka kita bisa perhatikan beberapa
hal:
1. Hippocrates hidup jauh sebelum era Nabi Muhammad, bahkan sebelum era
Nabi Isa dan sesudah Nabi Musa (1300
tahun SM). Akan tetapi, kita bisa melihat daya pandangan filosofis Hippocrates
yang banyak persamaan dengan
pandangan sufistik Islam.
2. Alinea pertama merupakan pandangan hidup Hippocrates yang utama, yang
dalam Islam dikenal dengan
Habluminnallah. Menunjukkan bagaimana Hippocrates menempatkan aspek
spiritual diatas segalanya.
3. Alinea kedua dan seterusnya menggambarkan aspek Habluminnanas-nya.
Dalam alinea kedua ini tergambar harapan
sikap dokter terhadap guru (yang memberinya ilmu), kepada orangtua, kepada
sejawat, dan saudara kandung. Kalau
Islam meninggikan orang berilmu satu tingkat di atas yang lain, tentunya guru
punya tempat sangat terhormat dalam
Islam. Apalagi tugas guru (mengamalkan ilmu) adalah suatu amalan yang
menembus ke alam kubur. Kedudukan
orangtua yang sangat dihormati dalam Islam tak perlu dibicarakan di sini. Yang
agak berbeda adalah memperlakukan
anak guru dan sejawat sebagai saudara kandung. Dikatakan dalam sumpah ini
guru harus diperlakukan sebagai
orangtua, maka anaknya diperlakukan sebagai saudara kandung itu
konsekuensinya. Akan halnya rekan seprofesi
sebagai saudara, mungkin Hippocrates sudah meramalkan bahwa Ilmu
Kedokteran sebagai suatu ilmu yang
mempelajari Ilmu Kebesaran Allah, tidak akan pernah sempurna sampai akhir
zaman, oleh karena itu sejawat sebagai
manusia yang mempelajari ilmu yang tak akan sempurna ini harus rukun seperti
saudara kandung, agar tak akan ada
http://www.percikan-iman.com/mapi - Majalah Percikan Iman Generated: 19
November, 2008, 07:53
argumen mengenai ilmu yang milik Allah swt. ini.
4. Alinea ketiga intinya adalah menggunakan ilmu hanya di jalan Allah, shirathal
mustaqiem, tidak untuk merugikan,
mencederai apalagi meracun orang lain walaupun diminta (atau dipaksa).
5. Alinea keempat menggambarkan sikap menghargai kehidupan manusia sejak
dini (abortus ), dan kerja yang
profesional .
6. Alinea kelima mengenai wala takrobu jinnah (haram mendekati zina).
7. Alinea keenam yaitu menjaga rahasia. Maksudnya, rahasia kedokteran atau
rahasia pasien. Tujuannya agar pasien
berani berterus terang pada dokter, misalnya menyangkut aib dirinya, jika hal
tersebut berpengaruh pada
kesembuhannya. Al Quran dan hadis juga membahas mengenai menjaga
aib/privacy, termasuk dalam surat Al Hujurat
(49) ayat 12 yaitu larangan suudzon, mencari kesalahan orang, atau
mengumpat.
8. Alinea ketujuh berisi harapan apabila sumpah ini dipenuhi.

Jadi, kita hari ini mempelajari suatu sumpah ataupun harapan dari seorang
Hippocrates yang ternyata pada dasarnya
sangat sesuai dengan apa yang kita pelajari dalam Islam. Kalau kita melihat dari
sumpah yang dibacakan setiap
pelantikan dokter di seluruh dunia ini (di setiap tempat ada perubahan terutama
alinea 1 menjadi sumpah kepada Allah
swt. dan sedikit modifikasi), seharusnya cukup mengatur perilaku dokter,
terutama diperkuat oleh ajaran agamanya.

http://www.percikan-iman.com/mapi - Majalah Percikan Iman Generated: 19


November, 2008, 07:53

Anda mungkin juga menyukai