Anda di halaman 1dari 8

PETUNJUK MEMBUAT DISKRIPSI LUKA

Perlu dijelaskan bahwa diskripsi luka harus seobjektif mungkin, meliputi:


1. Jumlah luka.
2. Lokasi luka, meliputi:
a. Lokasi berdasarkan regio anatomiknya.
b. Lokasi berdasarkan garis koordinat atau berdasarkan bagian-bagian
tertentu dari tubuh.
3. Bentuk luka, meliputi:
a. Bentuk sebelum dirapatkan.
b. Bentuk sesudah dirapatkan.
4. Ukuran luka, meliputi:
a. Ukuran sebelum dirapatkan.
b. Ukuran sesudah dirapatkan.
5. Sifat-sifat luka, yaitu:
a. Garis batas luka, meliputi:
1. Bentuk (teratur atau tidak teratur).
2. Tepi (rata atau tidak).
3. Sudut luka (ada atau tidak, jumlahnya berapa dan bentuknya
runcing atau tidak).
b. Daerah di dalam garis batas luka, meliputi:
1. Tebing luka (rata atau tidak serta terdiri dari dari ja- ringan apa
saja).
2. Antara kedua tebing ada jembatan jaringan atau tidak.
3. Dasar luka (terdiri atas jaringan apa, warnanya, perabaannya, ada
apa di atasnya).
c. Daerah di sekitar garis batas luka, meliputi:
1. Memar (ada atau tidak).
2. Tatoase (ada atau tidak).
3. Jelaga (ada atau tidak).
4. Bekuan darah (ada atau tidak).
5. Lain-lain ada atau tidak.

Karena diskripsi luka bersifat obyektif maka tidak boleh dikemukakan hal-hal yang
bersifat interpretatif. Jika misalnya ditemukan luka tusuk atau luka tembak maka
kata-kata luka tusuk atau luka tembak tidak boleh diutarakan. Pembuat Visum et
Repertum cukup menyatakan "ditemukan luka" dan kemudian diceritakan tentang
jumlah, lokasi, bentuk, ukuran dan sifatnya.

CONTOH DISKRIPSI DARI MACAM-MACAM LUKA

1. LUKA IRIS
Pada pemeriksaan ditemukan luka.
Jumlahnya : Satu.
Lokasinya : Di perut kanan atas, ujung pertama 10 senti- meter sebelah kanan
garis tengah tubuh dan 5 sentimeter di atas garis mendatar yang melewati pusat
sedang ujung kedua 15 sentimeter dari garis tengah tubuh dan 4 sentimeter di atas
garis mendatar yang melewati pusat.
Bentuknya : Sebelum dirapatkan terbuka dan ketika ditaut- kan rapat serta
membentuk garis lurus (atau sedikit lengkung) yang arahnya miring.
Ukurannya : Sebelum ditautkan panjang 5 sentimeter, lebar 2 sentimeter dan
dalamnya 1 sentimeter. Ketika dirapatkan panjang luka menjadi 5,3 sentimeter.
Sifatnya : Garis batas luka bentuknya teratur, tepi rata dan kedua sudutnya
runcing. Tebing luka rata dan terdiri atas jaringan kulit, jaringan ikat, lemak serta otot.
Jembatan jaring-an tidak ada. Dasar luka terdiri atas jaringan otot. Daerah di sekitar
garis batas luka tidak didapati memar.

2. LUKATUSUK
Pada pemeriksaan ditemukan luka.
Jumlahnya : Satu.
Letaknya : Di dada bagian kanan atas, 10 sentimeter sebe- lah kanan garis
tengah tubuh dan 7 sentimeter di atas garis mendatar yang melewati puting su-su.
Bentuknya : Berupa luka tembus seperti celah dan ketika di-tautkan rapat serta
membentuk garis lurus yang arahnya mendatar.
Ukurannya : Sebelum dirapatkan panjangnya 2,5 sentimeter, lebar 0,6 sentimeter
dan dalamnya belum dapat ditentukan pada pemeriksaan luar sebab luka
menembus dinding dada. Ketika dirapatkan panjangnya menjadi 2,7 sentimeter.
Sifatnya: Garis batas luka bentuknya teratur dan simetris, tepinya rata serta kedua
sudutnya runcing. Tebing luka rata terdiri atas kulit, jaringan ikat, jaringan lemak dan
otot. Tidak ditemukan ada-nya jembatan jaringan dan dasar luka tidak ter-lihat pada
pemeriksaan luar. Di sekitar garis batas luka tidak ada memar.

3. LUKA BACOK
Pada pemeriksaan ditemukan luka.
Jumlahnya : Sebuah.
Lokasinya : Di paha kiri, ujung pertama pada sisi luar setinggi 15 sentimeter
dari lutut, sedang ujung kedua pada sisi depan setinggi 20 sentimeter dari lutut.
Bentuknya : Sebelum ditautkan menganga dan ketika ditautkan rapat serta
membentuk garis lurus yang arahnya miring.
Ukurannya : Sebelum dirapatkan panjang 13 sentimeter, le-barnya 6 sentimeter dan
dalamnya 7 sentimeter. Ketika dirapatkan panjangnya menjadi 15 sentimeter. Luka
pada tulang paha panjangnya 3 sentimeter, lebarnya 1 sentimeter dan dalamnya 2
sentimeter.
Sifatnya : Garis batas luka bentuknya teratur serta sime- tris.
Tebing luka rata terdiri atas jaringan kulit, ja-ringan ikat, lemak, otot dan tulang. Tidak
dite-mukan jembatan jaringan dasar luka adalah tulang paha.
Daerah disekitar garis batas luka tidak terlihat memar (atau terdapat memar jika
senjatanya tidak begitu tajam).

4. LUKA AKIBAT PERSENTUHAN BENDA TUMPUL


Pada pemeriksaan ditemukan luka.
Jumlahnya : Satu.
Lokasinya : Di dahi bagian kanan, 3 sentimeter sebelah ka- nan dari garis tengah
tubuh dan 4 sentimeter di atas garis mendatar yang melewati kedua matanya.
Bentuknya : Berupa luka terbuka, tak teratur dan jika ditautkan tidak rapat.
Ukurannya : 3 sentimeter, lebar 2 sentimeter dan dalamnya 0,6 sentimeter.
Sifatnya : Garis batas luka tak teratur, terdapat 6 buah sudut yang terdiri atas
sudut tumpul dan ranting.
Tebing luka tak rata, terdiri atas jaringan kulit dan jaringan ikat. Terdapat jembatan
jaringan di antara ke dua tebing.
Dasar luka berupa tulang dahi yang masih normal.
Daerah di sekitar luka tampak bengkak (menonjol) dan berwarna kebiruan.

5. LUKA ROBEK
Pada pemeriksaan ditemukan luka.
Jumlahnya : Satu.
Lokasinya : Pada tonjolan dibawah mata kanan, 9 sentimeter sebelah kanan garis
tengah tubuh dan 2 sentimeter di bawah garis mendatar yang melewati kedua mata.
Bentuknya : Berupa robekan, simetris dan ketika dirapatkan terdapat beberapa
bagian yang tidak rapat. Arah luka mendatar.
Ukurannya : Panjang 1,5 sentimeter, lebar 0,5 sentimeter dan dalamnya 0,7
sentimeter.
Sifatnya : Garis batas luka teratur tetapi tepinya tidak rata dan kedua sudutnya
tumpul. Tebing luka tidak rata, terdiri atas jaringan kulit dan jaringan ikat. Terdapat
jembatan jaringan. Daerah disekitar luka terlihat memar.

6. LUKA TEMBAK MASUK


Pada pemeriksaan ditemukan luka.
Jumlahnya : Satu.
Lokasinya : Di perut bagian kanan atas, 8 sentimeter di sebelah kanan dari garis
tengah tubuh dan setinggi 110 sentimeter dari tumit. (Pada luka tembak selalu diukur
setinggi berapa sentimeter dari tumit guna kepentingan rekonstruksi).
Bentuknya : Terdiri atas 2 bagian, yaitu bagian luar berupa cincin lecet dan bagian
dalamnya berupa lu-bang. Posisi lubang terhadap cincin lecet kon-sentris (atau
episentris).
Ukurannya : Diameter cincin lecet 11 milimeter dan diameter lubang 9 milimeter.
Sifatnya : Garis batas luar dari cincin lecet bentuknya teratur (bulat) serta
tepinya tak rata dan garis batas lubang bentuknya juga teratur serta tepinya tidak
rata.
Tebing luka tak rata, berbentuk silinder dan ter-diri atas jaringan kulit, jaringan ikat,
otot dan tulang.
Dasar cincin lecet adalah jaringan ikat sedang dasar lubang tidak dapat ditentukan
pada pe-meriksaan luar sebab menembus dinding perut. Daerah di sekitar cincin lecet
terlihat memar ber-warna merah kebiruan, jelaga dan tatoase.

7. MEMAR (KONTUSI)
Pada pemeriksaan ditemukan memar.
Jumlahnya : Dua buah.
Lokasinya : Memar pertama di sisi luar dari lengan bawah kiri, 10 sentimeter dari
garis pergelangan ta-ngan. Memar kedua di pipi kiri, 5 sentimeter sebelah kiri dari
garis tengah tubuh dan 5 senti-eter sebelah bawah dari garis mendatar yang
melewati kedua mata.
Bentuknya : Tidak teratur.
Ukurannya : Memar di lengan kiri 3 sentimeter kali 4 sen timeter dan memar di pipi
3 sentimeter kali 3 sentimeter.
Sifatnya : Garis batas memar tidak begitu tegas dan ben tuknya tidak teratur.
Daerah di dalam garis batas luka terlihat sedikit menonjol (bengkak), terdiri atas kulit
yang masih utuh. Di sekitar memar tidak ditemukan kelainan.

8. LUKA LECET
Pada pemeriksaan ditemukan luka.
Jumlahnya : Satu.
Lokasinya : Di perut dan dada dengan batas teratas 24 senti-meter sebelah atas
dari garis mendatar yang melewati pusat dan batas terbawah 7 sentimeter sebelah
bawah dari garis tersebut sedang batas paling kiri 16 sentimeter sebelah kiri dari
garis tengah tubuh dan batas paling kanan adalah 12 sentimeter sebelah kanan dari
garis tersebut.
Bentuknya : Tidak teratur.
Ukurannya : 31 sentimeter kali 28 sentimeter.
Sifatnya : Garis batas luka tidak teratur.
Tidak terlihat adanya tebing yang jelas. Dasar luka tidak rata, terdiri atas jaringan
kulit jangat, jaringan ikat dan dibeberapa tempat masih terlihat adanya kulit ari.
Permukaannya ditutupi oleh serum yang telah mengering, warna merah kecoklatan
dan perabaannya kasar. Di sekitar luka terlihat sedikit memar.

9. LUKA KARENA ZAT KIMIA KOROSIF ASAM KUAT


Pada pemeriksaan ditemukan luka.
Jumlahnya : Satu.
Lokasinya : Di dada sebelah kanan dengan batas teratas 8 sentimeter sebelah
atas dari garis mendatar yang melewati kedua puting susu dan batas terbawah 7
sentimeter sebelah bawah dari garis tersebut, sedang batas paling kiri 2 sentimeter
sebelah kanan dari garis tengah tubuh dan batas paling kanan adalah 16 sentimeter
sebelah kanan dari garis tersebut.
Bentuknya : Tidak teratur.
Ukurannya : Panjang 15 sentimeter, lebarnya 14 sentimeter dalamnya luka 4
milimeter.
Sifatnya : Garis batas luka tidak teratur.
Tebing luka tidak terlihat jelas. Dasar luka ber-warna coklat kehitaman perabaan
keras dan kasar. Disekitar luka terlihat kemerahan.

10. LUKA KARENA ZAT KIMIA KOROSIF BASA KUAT


Pada pemeriksaan ditemukan luka.
Jumlahnya : Satu.
Lokasinya : Di perut dengan batas teratas 14 sentimeter se-belah atas dari garis
mendatar yang melewati pusat dan batas terbawah 7 sentimeter sebelah bawah dari
garis tersebut sedaiig batas paling kiri 12 sentimeter sebelah kiri dari garis tengah
tubuh dan batas paling kanan adalah 16 sentimeter sebelah kanan dari garis
tersebut.
Bentuknya : Tidak teratur.
Ukurannya : Panjang 28 sentimeter, lebarnya 21 sentimeter.
Sifatnya : Garis batas luka tidak teratur.
Dasar luka jaringan ikat, terlihat basah, berwar-na merah kecoklatan perabaannya
lunak dan licin.

11. JEJAS JERAT


Pada pemeriksaan ditemukan jejas.
Jumlahnya : Satu.
Lokasinya : Di leher sebelah atas, pada sisi depan setinggi 2 sentimeter di atas jakun
sedang pada sisi bela-kang setinggi batas rambut.
Bentuknya : Berupa jejas yang melingkari leher secara penuh.
Ukurannya : Panjang lingkaran 35 sentimeter, lebar 0,7 sentimeter dan dalamnya 0,2
sentimeter.
Sifatnya : Garis batas luka teratur, tetapi dibeberapa tern-pat kelihatan tidak begitu
tegas. Dasar jejas berupa kulit, warna kecoklatan, pera-baan licin seperti kertas
perkamen. Di sekitar garis batas jejas terlihat sedikit memar.

12. JEJAS GANTUNG


Pada pemeriksaan ditemukan jejas.
Jumlahnya : Satu.
Lokasinya : Dileher sebelah atas, melingkari leher tersebut secara tidak penuh.
Pada sisi depan setinggi 2 sentimeter di atas jakun dan pada kedua sisi samping
mengarah ke atas serta berakhir di sisi belakang. Jika kedua ujung jejas diteruskan
de-ngan membuat garis semu maka akan bertemu pada suatu titik yang letaknya
lebih tinggi dan letak jejas sisi depan.
Bentuknya : Berupa lingkaran jejas yang tidak penuh.
Ukurannya : Panjang lingkaran 35 sentimeter, lebar 0,7 sentimeter dan dalamnya 0,2
sentimeter.
Sifatnya : Garis batas luka teratur, tetapi dibeberapa tempat kelihatan tidak begitu
tegas. Dasar jejas berupa kulit, warna kecoklatan, perabaan licin seperti kertas
perkamen. Di luar garis batas jejas terlihat sedikit memar.

13. LUKABAKAR
Pada pemeriksaan ditemukan luka.
Jumlahnya : Dua buah.
Lokasinya : Keduanya di paha sisi depan, yang satu 10 sentimeter di atas lutut dan
lainnya 17 sentimeter diatas lutut.
Bentuknya : Yang letaknya 10 sentimeter di atas lutut berupa luka terbuka yang
bentuknya tidak teratur dan
yang lainnya berupa gelembung dan tidak teratur.
Ukurannya : Yang berupa luka terbuka panjangnya 10 senti-meter, lebar 7 sentimeter
dan dalamnya 0,6 sentimeter, sedang yang berupa gelembung ukur-annya 3x4x1
sentimeter.
Sifatnya : Garis batas luka terbuka tidak teratur dan tepi nya tidak teratur.
Tebing luka tak rata. Dasar luka jaringan ikat, tidak rata, terlihat basah dan berwarna
kemerahan. Sekitarnya tampak kemerah-merahan. Garis batas luka yang berupa
gelembung tidak teratur. Isi gelembung berupa cairan bening. Sekitar gelembung
tampak kemerah-merahan.
KASUS TINDAK PIDANA DENGAN KORBAN HIDUP (V et R HIDUP)

POKOK-POKOKISI KESIMPULAN CONTOH BUNYI KESIMPULAN PADA VR

a. Jenis luka/kelainan yang di- Telah diperiksa seorang wanita, umur 25 tahun.
temukan. Ditemukan sebuah luka oleh senjata tajam
b. Jenis benda penyebabnya. yang dibacokkan ke kepalanya sehingga
c. Bagaimana cara benda itu mengakibatkan kerusakan pada otak. Sebab ke-
menimbulkan luka/kelainan. matiannya adalah karena rusak-nya otak tersebut.
d. Apa akibatnya atau derajat
lukanya.

1. LUKA RINGAN

DEFINISI CONTOH KESIMPULAN


Luka yang tidak menimbulkan penyakit atau ha- 1. Pada dahi orang tersebut ditemukan memar
langan dalam menjalankan pekerjaan jabatan akibat persentuhan dengan benda tumpul
atau pe-kerjaan mata pencaharian-nya. yang tidak menimbulkan penyakit atau
halangan menjalankan pekerjaan mata-
pencahariamiya sebagai pegawai negeri
(pegawai swasta, petani, pedagang atau
tukang beca).
2. Pada orang tersebut ditemukan luka lecet
di pergelangan tangan sebelah kiri akibat
persentuhan dengan benda tumpul. Luka
tersebut tidak menimbulkan penyakit atau
halangan dalam menjalankan pekerjaan
jabatannya sebagai mahasiswa (pelajar)
atau ibu rumah tangga.

2. LUKA SEDANG
DEFINISI CONTOH KESIMPULAN
Luka yang dapat menimbulkan penyakit atau 1. Pada orang tersebut ditemukan luka tusuk
ha-langan dalam menjalankan pekerjaan dibahu kiri akibat persentuhan dengan
jabatan/peker-jaan mata pencaharian un-tuk benda tajam. Akibatnya korban menderita
sementara waktu. penyakit tetanus selama satu bulan.
(Sementara waktu harus dinyatakan berapa 2. Ditemukan luka robek pada pelipis
hari/ bulan) sebelah kanan. Luka tersebut disebabkan
oleh persentuhan. dengan benda tumpul.
Akibatnya korban tidak dapat menjalankan
pekerjaan mata pencahariannya sebagai
sopir selama 7 hari.
3. Pada perut orang tersebut ditemukan luka
iris akibat persentuhan dengan benda
tajam sehingga menyebabkan yang
bersangkutan mendapatkan halangan
menjalankan pekerjaan jabatannya sebagai
pelajar selama lima hari.
4. Ditemukan luka etsa (luka bakar) akibat
persentuhan dengan zat kimia asam
keras. Akibatnya korban tidak dapat
menjalankan pekerjaan jabatannya sebagai
ibu rumah tangga selama 8 hari.
5. Pada orang tersebut ditemukan patah
tulang paha sebelah kanan akibat
persentuhan dengan benda tumpul. Patah
tulang tersebut sekarang belum sembuh
dan sudah 1,5 bulan lamanya
menyebabkan korban tidak dapat
menjalankan pekerjaan mata
pencahariannya sebagai polisi.
Diharapkan patah tulang tersebut akan
sembuh sempurna dalam waktu 1,5 bulan
lagi dan selama waktu tersebut korban
juga tidak akan dapat menjalankan
pekerjaannya.

3. LUKA BERAT

DEFINISI CONTOH KESIMPULAN


a. Penyakit atau luka yang tak dapat diha- 1. Pada orang tersebut ditemukan luka robek
rapkan sembuh dengan sempurna. pada kornea (selaput bening mata) kiri
akibat persentuhan dengan bend a tumpul.
Luka tersebut tidak dapat diharapkan
sembuh dengan sempurna (rungsinya tidak
dapat pulih kem-bali).
b. Luka yang datang mendatangkan bahaya 2. Pada orang tersebut ditemukan luka
maut. tusuk di dada kiri menembus paru kiri yang
menyebabkan paru tersebut mengempis
serta perdarahan. Keadaan tersebut
dapat mendatangkan bahaya maut.
3. Pada perut sebelah kiri orang tersebut
ditemukan luka tusuk menembus limpa
dan mengakibatkanperdarahan banyak
(500 cc) di rongga perut. Keadaan
tersebut dapat mendatangkan bahaya maut.
c. Rintangan tetap menjalankan pekerjaan jabatan 4. Pada tangan kiri orang tersebut
atau pekerjaan mata pencaharian. ditemukan luka-luka serta remuknya
tulang-tulang sehingga menyebabkan
kekakuan pada kelima jari tangannya.
Akibatnya korban mendapat rintangan tetap
(selamanya) dalam menjalankan pekerjaan
mata pencahariannya sebagai pemain biola.
5. Pada wajah orang tersebut ditemukan
lima buah luka iris akibat persentuhan
dengan benda tajam sehingga menimbulkan
jaringan parut. Akibatnya ia mendapatkan
rintangan tetap dalam menjalankan
pekerjaan mata pencaharian-nya sebagai
peragawati.
d. Kehilangan salah satu dari panca-indera. 6. Pada kedua mata orang tersebut
ditemukan luka robek akibat persentuhan
dengan benda tumpul sehingga
mengakibatkan kehilangan indera
penglihatannya (buta kedua matanya).
7. Pada orang tersebut ditemukan luka memar
pada kepalanya akibat persentuhan
dengan benda tumpul menyebabkan ia
menderita gagar otak dan tidak
berfungsinya syaraf pendengarannya.
Akibatnya ia kehilangan indera
pendengarannya.
e. Cacat besar atau kudung. 8. Pada orang tersebut ditemukan luka-luka
pada wajahnya serta hilangnya daun
telinga sebelah kiri karena persentuhan
dengan benda tumpul. Akibatnya yang
bersangkutan menderita cacat besar.
9. Pada orang tersebut ditemukan luka-luka
pada tungkai bawah sebelah kiri akibat
persentuhan dengan benda tumpul
sehingga harus diamputasi (dipotong).
Akibatnya ia mengalami kudung.
f. Mengakibatkan kelumpuhan. 10. Pada orang tersebut ditemukan patah
tulang punggung (vertebra) akibat
persentuhan dengan benda tumpul.
Akibatnya ia mengalami kelumpuhan pada
kedua kakinya.
g. Mengakibatkan gangguan daya pikir 4 11. Pada orang tersebut ditemukan 5
minggu lamanya atau lebih. buah memar pada kepalanya akibat
persentuhan dengan benda tumpul.
Akibatnya ia mengalami gangguan daya
pikir selama 38 hari.
h. Mengakibatkan keguguran atau matinya ja- 12. Pada orang tersebut ditemukan memar
nin dalam kandungan. pada perutnya akibat persentuhan dengan
benda tumpul sehingga bayi yang
dikandungnya meninggal dunia,
13. Pada orang tersebut ditemukan pada
perutnya akibat persentuhan dengan benda
tumpul sehingga yang bersangkutan
mengalami keguguran.

Anda mungkin juga menyukai