Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih dan
Pemurah yang menjadi tumpuan hidup dan harapan penulis dalam menyelesaikan
makalah ini dapat terselesaikan. Untuk itu kritik dan saran masih sangat
Kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Akhir
VISI
Menghasilkan tenaga kesehatan yang unggul dalam pelayanan kegawatdaruratan
berdasarkan daya kasih Kristus yang menyembuhkan sebagai tanda kehadiran
Allah di Indonesia tahun 2022.
MISI
1. Melaksanakan metode pembelajaran yang up to date.
2. Melaksanakan penelitian di bidang kegawatdaruratan berdasarkan
evidence based practice.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan
kompetensi mahasiswa dan kebutuhan masyarakat.
4. Meningkatkan kerjasama dengan institusi pemerintah dan swasta dalam
bidang kegawatdaruratan.
5. Meningkatkan penyediaan sarana dan prasarana yang mendukung
penanganan terutama bidang kegawatdaruratan.
6. Meningkatkan soft skill di bidang pelayanan berdasarkan daya kasih
Kristus yang menyembuhkan sebagai tanda kehadiran Allah.
MOTTO
KETIKA AKU SAKIT KAMU MELAWAT AKU
(MAT 25:36)
Visi dan Misi Program Studi Ners
VISI
Menghasilkan perawat profesional yang unggul dalam pelayanan
kegawatdaruratan jantung dan trauma fisik berdasarkan semangat daya kasih
Kristus yang menyembuhkan sebagai tanda kehadiran Allah di Indonesia tahun
2022.
MISI
1. Melaksanakan metode pembelajaran berfokus pada kegawatdaruratan
jantung dan trauma fisik yang up to date.
2. Melaksanakan penelitian berdasarkan evidence based practice berfokus
pada kegawatdaruratan jantung dan trauma fisik.
3. Melaksanakan pengabdian masyarakat berfokus pada kegawatdaruratan
dalam komunitas meliputi bencana alam dan kejadian luar biasa.
4. Meningkatkan soft skill dibidang pelayanan keperawatan berdasarkan
semangat daya kasih Kristus yang menyembuhkan sebagai tanda
kehadiran Allah.
5. Menjalin kerjasama dengan instansi pemerintah dan swasta yang terkait
dengan kegawatdaruratan jantung dan trauma fisik.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Apabila terjadi ruptur di lokasi implantasi kehamilan, maka akan terjadi keadaan
perdarahan dan nyeri abdomen akut yang disebut kehamilan ektopik terganggu.
(Edukia,2013).
terhitung sebesar 11% kematian maternal terjadi di Amerika Serikat. Dari data ibu
hamil yang mengalami perdarahan hamil muda diketahui Jumlah ibu hamil yang
Kesehatan diketahui bahwa pada tahun 2010 terdapat 25kasus dari setiap 1.000
dari Rumah Sakit Umum Kabupaten Ciamis kejadian KET pada tahun 2015
terbanyak berumur 21-35 tahun. Lokasi pada tuba sebanyak (97,95%), usia
kehamilan <8 minggu (55,10%). (Pricilia S.Lomboan dan Linda Mamengko,
ektopik merupakan kasus darurat dan dapat mengancam nyawa, maka pada wanita
hamil usia rentan kehamilan ektopik disarankan untuk melakukan deteksi dini.
Memberikan penjelasan pada setiap ibu hamil tentang gejala-gejala yang timbul
agar pengambilan data dapat terfokus, sehingga proses pengambilan data lebih
ektopik sebelumnya.
B. TUJUAN
KONSEP DASAR
Istilah ektopik berasal dari bahasa Inggris, ectopic, dengan akar kata dari
bahasa Yunani, topos yang berarti tempat. Jadi istilah ektopik dapat diartikan
berada di luar tempat yang semestinya. Apabila pada kehamilan ektopik terjadi
abortus atau pecah, dalam hal ini dapat berbahaya bagi wanita hamil tersebut
kehamilan ektopik (lebih besar dari 90 %). (Sarwono. 2002. Buku Panduan
kehamilan yang normal ialah di dalam cavum uteri. Kehamilan ektopik dapat
terjadi di luar rahim misalnya dalam tuba, ovarium atau rongga perut, tetapi dapat
juga terjadi di dalam rahim di tempat yang luar biasa misalnya dalam cervix, pars
interstitialis tuba atau dalam tanduk rudimenter rahim (Obstetri Patologi. 1984.
FK UNPAD).
kehamilan dengan ovum yang dibuahi, berimplantasi dan tumbuh tidak di tempat
B. Etiologi
1) Etiologi
pranikah
berkembang setempat
- Endometriosis : menimbulkan perlekatan dengan
fallopi
tumbuh-kembangnya di dalamnya
ektopik
e. Terjadi migrasi
C. Klasifikasi
a. Pars-interstisialis
b. Isthmus
c. Ampula
d. Infundibulum
e. Fimbrae
2. Uterus
a. Kanalis servikalis
b. Divertikulum
c. Kornu
d. Tanduk rudimenter
3. Ovarium
4. Intraligamenter
5. Abdominal
a. Primer
b. Sekunder
D. Patofisiologi
abdomen, serviks dan ligamentum kardinal. Zigot dapat berimplantasi tepat pada
sel kolumnar tuba maupun secara intercolumnar. Pada keadaan yang pertama,
zigot melekat pada ujungatau sisi jonjot, endosalping yang relative
Arias-Stella. Karena tempat pada implantasi pada kehamilan ektopik tidak ideal
tidaknya ruptur. Triad klasik dari kehamilan ektopik adalah nyeri, amenorrhea,
dan perdarahan per vaginam. Pada setiap pasien wanita dalam usia reproduktif,
yang datang dengan keluhan amenorrhea dan nyeri abdomen bagian bawah, harus
vasomotor berupa vertigo atau sinkop; nausea, payudara terasa penuh, fatigue,
nyeri abdomen bagian bawah,dan dispareuni. Dapat juga ditemukan tanda iritasi
diafragma bila perdarahan intraperitoneal cukup banyak, berupa kram yang berat
uterus, atau massa pada adnexa. Namun tanda dan gejala dari kehamilan ektopik
harus dibedakan dengan appendisitis, salpingitis, ruptur kista korpus luteum atau
folikel ovarium. Pada pemeriksaan vaginal, timbul nyeri jika serviks digerakkan,
perut bagian bawah, vagina uterus membesar dan lembek, yang mungkin tidak
sesuai dengan usia kehamilan. Tuba yang mengandung hasil konsepsi menjadi
Nyeri merupakan keluhan utama. Pada ruptur, nyeri terjadi secara tiba-tiba
dengan intensitas tinggi disertai perdarahan, sehingga pasien dapat jatuh dalam
1. Tanda :
Menstruasi abnormal.
Perubahan pada uterus yang dapat terdorong ke satu sisi oleh massa
pucat
Nyeri pada palpasi, perut pasien biasanya tegang dan agak gembung.
Gangguan kencing
2. Gejala:
Nyeri:
Nyeri panggul atau perut hampir terjadi hampir 100% kasus
Perdarahan:
Amenorhea:
G. Pemeriksaan Penunjang
1. USG
3. Laparaskopi
4. HB
5. Leukosit
6. Kuldossintesis
H. Penatalaksanaan
sebagai berikut.
kondisi ibu buruk, misalnya dalam keadaan syok, lebih baik di lakukan
salpingektomi. Pada kasus kehamilan ektropik di pars ampularis tuba yang belum
tindakan pembedahan.
Karena kehamilan ektopik dapat mengancam nyawa, maka deteksi dini dan
1. Obat-obatan
Dapat diberikan apabila kehamilan ektopik diketahui sejak dini. Obat yang
Untuk kehamilan yang sudah berusia lebih dari beberapa minggu, operasi
adalah tindakan yang lebih aman dan memiliki angka keberhasilan lebih
operasi laparaskopi.
pembedahan :
pemencetan agar kantung kehamilan keluar dari luka insisi dan kemudian
insisi pada tepi superior dan kantung kehamilan dihisap keluar tuba.
Bila tuba tidak pecah dengan ukuran kantung kehamilan kecil serta kadar
gestasi dengan harapan bahwa trofoblas dan janin dapat diabsorbsi atau
2. Usia kehamilan
3. Janin mati
4. Kadar -hCG
1. Laktasi
2. Status Imunodefisiensi
3. Alkoholisme
5. Diskrasia darah
7. Ulkus peptikum
hCG setiap minggu sampai negatif. Bila perlu lakukan second look operation.
I. Komplikasi
penegakan diagnosis secara cepat dan tepat dapat mengakibatkan terjadinya ruptur
tuba atau uterus, tergantung lokasi kehamilan, dan hal ini dapat menyebabkan
infeksi, kerusakan organ sekitar (usus, kandung kemih, ureter, dan pembuluh
darah besar). Selain itu ada juga komplikasi terkait tindakan anestesi.
J. Pencegahan
mengurangi risiko kehamilan ektopik dalam arti berhubungan seks secara aman
akan melindungi seseorang dari penyakit menular seksual yang pada akhirnya
menyebabkan jaringan parut pada saluran tuba yang akan meningkatkan risiko
PEMBAHASAN
A. Pengkajian
Terdapat aminore
Ada nyeri mendadak di sertai rasa nyeri bahu dan seluruh abdomen,
2. Pemeriksaan fisik
Inspeksi
e. Ekstremitas : dingin
Palpasi
Auskultasi
Perkusi
tanda-tanda abdomen akut, yaitu perut tegang bagian bawah, nyeri tekan
saat perabaan.
4. Pemeriksaan khusus:
5. Pemeriksaan Penunjang
melakukan:
a. Laboratorium
Hematokrit
Tes kehamilan
kali lipat setiap dua hari, 2/3 kasus kehamilan ektopik menunjukkan
adanya peningkatan titer serial hCG yang abnormal, dan 1/3 sisanya
ektopik.
b. Pemeriksaan Penunjang/Khusus
USG :
Laparoskopi
oleh USG
Laparotomi
Kuldosintesis
intraperitonial.
C. Intervensi keperawatan
dalam tubuh
dengan perdarahan.
lanjut.
kapilerbaik, haluaran urine adekuat, wajah tidak pucat dan mental seperti
biasa.
intervensi.
2 Catat keluhan rasa dingin, Vasokonstriksi menurunkan sirkulasi
berlebihan.
intraperitonial.
vital dalam batas normal, dan ibu tidak meringis atau menunjukan raut muka
yang kesakitan.
Mandiri:
menggunakan metode
Kolaborasi:
diindikasikan.
(koping)
D. Implementasi keperawatan
E. Evaluasi keperawatan
Prawiroharjo, 2005
Mansjoer Arif, dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi III, Jilid I. Media
Aesculapius FKUI
Desember 2005
Prof.Manuaba,Sp.OG,Dkk,2007,Kuliah Obstetri,Jakarta:EGC