Anda di halaman 1dari 58

Standar Akreditasi

Rumah Sakit Syariah


MUKISI (Majelis Syuro Upaya Kesehatan Islam Indonesia)
Standar Akreditasi Rumah Sakit Syariah adalah komplementer (bukan sebagai pengganti) terhadap standar akreditasi nasional di Indonesia yang
diterbitkan oleh KARS (Komisi Akreditasi Rumah Sakit), merupakan ikhtiar dari insan perumahsakitan islam dalam berkontribusi terhadap
peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia pada umumnya dan kualitas pelayanan kesehatan yang islami pada khususnya

Standar Akreditasi Rumah Sakit Syariah Edisi 1436


Sambutan Ketua MUKISI (Majelis Syuro Upaya Kesehatan Islam Indonesia)
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalamualaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

MUKISI adalah asosiasi rumah sakit di Indonesia yang berlabelkan islam maupun tanpa label islam tapi yang berdiri dengan berdasar pada
prinsip-prinsip islam.
Sebagai rumah sakit islam, sudah lama kami menyadari bahwa kami belum menerapkan prinsip-prinsip atau dasar-dasar syariah secara penuh
dalam penyelenggaraan dan pengelolaan rumah sakit islam.
Berdasarkan hal tersebut, kami mencoba memformulasikan prinsip-prinsip atau dasar syariah sejak rakernas (rapat kerja nasional) MUKISI di
Batu Malang pada tahun 2009, kemudian dilanjutkan di Serang Banten pada tahun 2012, dan terakhir di Bandung pada awal tahun 2015.
Melalui kajian dan diskusi yang kami lakukan, termasuk melakukan benchmarking ke Malaysia, Alhamdulillah kami berhasil menetapkan
standar dan instrumen penilaian yang mengacu pada standar akreditasi rumah sakit versi 2012 dari Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS).
Dengan ditetapkannya standar ini, diharapkan semua rumah sakit anggota MUKISI bisa menggunakannya sebagai acuan dalam
penyelenggaraan dan pengelolaan rumah sakitnya, dan akan dilakukan penilaian penerapannya pada rumah sakit tersebut melalui audit
syariah.
Ada syarat mutlak dari penilaian atau audit syariah di rumah sakit anggota MUKISI, yaitu : Rumah Sakit tersebut harus sudah lulus akreditasi
KARS. Hal ini kami persyaratkan karena kami rumah sakit islam (syariah) harus bermutu tinggi, dan itu dapat dipenuhi dengan memenuhi
standar akreditasi KARS.
Kami berharap dengan melaksanakan standar akreditasi KARS dan standar akreditasi rumah sakit syariah, rumah sakit anggota MUKISI yang
tersebar di seluruh nusantara dan selama ini bergerak melayani masyarakat tanpa membedakan agama dan keyakinan serta mendukung dan
melaksanakan program-program pemerinah, diharapkan akan dapat melayani masyarakat dengan lebih baik Aamiin.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Jakarta, Ramadhan 1436 / Juli 2015

Dr. Jusuf Saleh Bazed, Sp.U

Standar Akreditasi Rumah Sakit Syariah Edisi 1436 i


Tim Penyusun Edisi 1436
Ketua : dr.Burhanuddin Hamid, MARS MUKISI Pusat
Anggota :
1. dr. Masyhudi AM, M.Kes RS Islam Sultan Agung Semarang
2. dr. Tri Wahyu Sarwiyata, M.Kes RS Islam UNISMA Malang
3. DR. dr. Sagiran, Sp.B., M.Kes RS Nur Hidayah Bantul DIY
4. dr. Tri Hermin, M.Kes RS Nur Hidayah Bantul DIY
5. dr. Dadang Rukanta, Sp.OT., FICS., M.Kes RS Al Islam Bandung
6. dr. Sigit Gunarto, Sp.KFR RS Al Islam Bandung
7. dr. Dede Setiapriagung, Sp.Rad., MH.Kes RS Al Islam Bandung
8. Syaugi Bakarman, SE., M.Kes RS Yasmin Banyuwangi
9. dr. Yahmin Setiawan, MARS RS RST Dompet Dhuafa Bogor
10. Ir. Fahmi Asykar RS Ummi Bogor
11. dr. Budi Setiawan Jamhur, MARS RS Sari Asih Serang Banten
12. dr. Nimatullah Mansur, MARS RS Sari Asih Ciledug Banten
13. dr. Prastowo Sidi Pramono, Sp.A RS Islam Jakarta Cempaka Putih
14. Agus Sulistiyo Dunda RS Islam Jakarta Cempaka Putih
15. Kasmiatun, DCN RS Islam Jakarta Cempaka Putih
16. dr. Umi Sjarqiyah, Sp.KFR RS Islam Jakarta Cempaka Putih
17. Sriyono, SH., MM RS Islam Jakarta Cempaka Putih
18. dr. Siti Aisyah Ismail PROKAMI (Perhimpunan Profesi Kesehatan Muslim Indonesia)
19. DR. drg. Wahyu Sulistiadi, M.Kes FKM Universitas Indonesia
20. DR. dr. Endy M. Astiwara, M.A., AAAIJ. Dewan Syariah Nasional MUI
21. Dr. Jamal Muhammad, Sp.THT RS Haji Jakarta
22. DR. dr. Effek Alamsyah, Sp.A, MPH MUKISI Pusat
23. dr. Rachmat Mulyana, Sp.Rad MUKISI Pusat
24. Drs. Eko Prijono, MM MUKISI Pusat

Standar Akreditasi Rumah Sakit Syariah Edisi 1436 ii


DAFTAR ISI
Konsep Akreditasi Rumah Sakit Syariah ......................................................................... 1
Bab 1. Penjagaan Agama (Hifz Al-Din) ............................................................................ 4
Bab 2. Penjagaan Jiwa (Hifz Al-Nafs) .............................................................................. 36
Bab 3. Penjagaan Akal (Hifz Al-Aql) ............................................................................... 41
Bab 4. Penjagaan Keturunan (Hifz Al-Nasl) .................................................................... 46
Bab 5. Penjagaan Harta (Hifz Al-Mal) ............................................................................. 48
Catatan Edisi 1436 ......................................................................................................... 52
Penutup ......................................................................................................................... 53
Daftar Pustaka ............................................................................................................... 54

Standar Akreditasi Rumah Sakit Syariah Edisi 1436 iii


KONSEP AKREDITASI RUMAH SAKIT SYARIAH
Akreditasi Rumah Sakit Syariah disusun dengan mengacu pada konsep standar akreditasi rumah sakit versi 2012 dari Komite
Akreditasi Rumah Sakit (KARS), pada 2 kelompok standar yaitu kelompok standar pelayanan berfokus pada pasien dan standar
manajemen rumah sakit yang dijabarkan dalam 15 (lima belas ) bab atau standar.
Proses penyusunan Standar Akreditasi Rumah Sakit Syariah dilaksanakan dengan melakukan kajian mendalam terhadap setiap
standar pada akreditasi KARS yang dapat ditarik nilai syariahnya dan kemudian dilakukan pengelompokkan berdasarkan Maqashid
Syariah yaitu hifzh al-din, hifzh al nafs, hifzh al-aql, hifzh- al maal dan hifzh al nasl.
Pada standar yang bersifat normatif dan tidak ditemukan nilai syariah dalam pendokumentasian maupun implementasinya, tidak di
masukkan dalam standar akreditasi rumah sakit syariah. Pada setiap standar akreditasi rumah sakit syariah ditentukan pula elemen
penilaian sebagai alat untuk mengukur tingkat compliant rumah sakit, dimana elemen penilaian meliputi telaah dokumentasi,
telusur pasien, dan telusur fasilitas sebagaimana metodologi penilaian yang dilakukan pada akreditasi KARS.
Akreditasi Rumah Sakit Syariah terdiri dari 5 bab yang merupakan rincian dari Maqashid Syariah dimana pada masing-masing bab
dibagi dalam (dua) kelompok standar yaitu kelompok manajemen syariah dan kelompok pelayanan syariah.

Sistematika Akreditasi Rumah Sakit Syariah adalah sebagai berikut :


Bab 1 : Penjagaan agama (Hifz al-din) : 32 standar 107 Elemen penilaian
Bab 2 : Penjagaan jiwa (Hifz al-nafs) : 5 standar 13 Elemen penilaian
Bab 3 : Penjagaan akal (Hifz al-aql) : 6 standar 17 Elemen penilaian
Bab 4 : Penjagaan keturunan (Hifz al-nasl) : 2 standar 7 Elemen penilaian
Bab 5 : Penjagaan harta (Hifz al-mal) : 4 standar 10 Elemen penilaian

Standar Akreditasi Rumah Sakit Syariah Edisi 1436 1


Kode standar akreditasi rumah sakit syariah

SSMO. 1. 1. 1.

Sub-standar

Standar

Bab

Singkatan nama standar

Standar Akreditasi Rumah Sakit Syariah Edisi 1436 2


BAB KELOMPOK STANDAR ELEMEN KELOMPOK STANDAR ELEMEN
MANAJEMEN SYARIAH PENILAIAN PELAYANAN SYARIAH PENILAIAN

Bab. 1 1. Standar Syariah 19 1. Standar Syariah 8


Penjagaan Manajemen Akses Pelayanan
agama Organisasi (SSMO) (SSAP)
(Hifz Al Din) 2. Standar Syariah 13 2. Standar Syariah 22
Manajemen Modal Pelayanan Pasien
Insani (SSMMI) (SSPP)
3. Standar Syariah 6 3. Standar Syariah 9
Manajemen Pelayanan Obat
Keuangan (SSMAK) Syariah (SSPO)
4. Standar Syariah 5 4. Standar Syariah 4
Manajemen Pelayanan dan
Pemasaran (SSMP) Bimbingan
5. Standar Syariah 8 Kerohanian (SSPBK)
Manajemen Fasilitas 5. Standar Syariah 3
(SSMF) Pendidikan Pasien &
6. Standar Syariah 7 Keluarga (SSPPK)
Manajemen Mutu
(SSMM)

Bab. 2 Standar Syariah 4 1. Standar Syariah 1


Penjagaan jiwa Manajemen Fasilitas Pencegahan dan
(Hifz Al Nafs) (SSMF) Pengendalian Infeksi
(SSPPI) 8
2. Standar Syariah
Pelayanan dan
Bimbingan
Kerohanian ( SSPBK)
Bab. 3 Standar Syariah 7 1. Standar Syariah Akses 3
Penjagaan akal Manajemen Modal Insani Pelayanan (SSAP)
(Hifz Al Aql) (SSMMI) 2. Standar Syariah 7
Pelayanan Pendidikan
Pasien & Keluarga
(SSPPK)
Bab. 4 Standar Syariah 7
Penjagaan Pelayanan Pasien (SSPP)
keturunan
(Hifz Al Nasl)

Bab. 5 Standar Syariah 9 Standar Syariah 1


Penjagaan harta Manajemen Keuangan Pelayanan Pasien (SSPP)
(Hifz Al Mal) (SSMAK)
Total 78 Total 73

Standar Akreditasi Rumah Sakit Syariah Edisi 1436 3


BAB 1. PENJAGAAN AGAMA (HIFZ AL-DIN)
KELOMPOK MANAJEMEN SYARIAH

Standar Syariah Manajemen Organisasi (SSMO) 1.1.1

SSMO 1.1.1
Tanggung jawab dan akuntabilitas pemilik rumah sakit dapat dibuktikan dengan kelengkapan dokumen

Maksud & Tujuan SSMO 1.1.1


Pemilik rumah sakit bertanggung jawab untuk mengawasi operasional rumah sakit dan bertanggung jawab untuk
menyediakan pelayanan kesehatan yang bermutu bagi komunitasnya atau bagi penduduk yang membutuhkan pelayanan.
Tanggung jawab dan akuntabilitas badan tersebut diuraikan dalam sebuah dokumen yang mengidentifikasi bagaimana hal-
hal tersebut harus dilaksanakan. Juga diuraikan bagaimana badan pengelola (governing) dan kinerja para manajer rumah
sakit dievaluasi berdasarkan kriteria yang spesifik rumah sakit. Serta memperhatikan sumber pembiayaan yang digunakan,
berasal dari sumber yang tidak bertentangn dengan syariah
Struktur tata kelola dan manajemen rumah sakit ditampilkan atau digambarkan dalam bagan rumah sakit atau dokumen lain
yang menunjukkan garis-garis kewenangan dan akuntabilitasnya. Individu yang ditampilkan di bagan diidentifikasi dengan
jabatan atau nama. Sumber pembiayaan rumah sakit diatur dalam kebijakan pemilik, dan apabila terdapat akad dengan
lembaga keuangan dibuktikan dengan kontrak antara pemilik/rumah sakit dengan lembaga keuangan tersebut

Elemen Penilaian SSMO 1.1.1


1. Perizinan Badan Hukum pemilik rumah sakit
2. Struktur organisasi dan tata kelola (SOTK) pemilik
3. Pembiayaan dari sumber yang tidak bertentangan dengan syariah

Standar Akreditasi Rumah Sakit Syariah Edisi 1436 4


BAB 1. PENJAGAAN AGAMA (HIFZ AL-DIN)

KELOMPOK MANAJEMEN SYARIAH

Standar Syariah Manajemen Organisasi (SSMO) 1.1.2

SSMO 1.1.2
Dewan Pengawas Syariah (DPS)ditetapkan oleh pemilik untuk mengawasi operasional rumah sakit

Maksud & Tujuan SSMO 1.1.2


Ada Dewan pengawas syariah yang diangkat oleh Pemilik dan bertanggungjawab mengawasi operasional rumah sakit
berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Yang dimaksud dengan Dewan Pengawas Syariah adalah Individu yang telah ditunjuk
oleh MUKISI Pusat / Daerah dan telah memperoleh sertifikasi dari DSN MUI.
Fungsi Dewan Pengawas Syariah :
a. Melakukan pengawasan secara periodik operasional rumah sakit.
b. Melaporkan perkembangan pelayanan dan operasional.
c. Merumuskan permasalahan-permasalahan yang memerlukan pembahasan secara syariah.
d. Mengeluarkan opini syariah (Pendapat kesyariahan yang diterbitkan untuk menjawab pertanyaan atau permasalahan dari
organisasi)

Elemen Penilaian SSMO 1.1.2


1. Pemilik menetapkan DPS, dan mereka yang bertanggung jawab didalamnya diidentifikasi dengan jabatan atau nama
2. Struktur organisasi DPS dan tata kelolanya diuraikan dalam dokumen tertulis
3. DPS menyusun program kerja dan melakukan evaluasi serta tindaklanjutnya

Standar Akreditasi Rumah Sakit Syariah Edisi 1436 5


BAB 1. PENJAGAAN AGAMA (HIFZ AL-DIN)

KELOMPOK MANAJEMEN SYARIAH

Standar Syariah Manajemen Organisasi (SSMO) 1.1.3

SSMO 1.1.3
Hospital By Laws yang di dalamnya memuat aspek syariah ditetapkan oleh pemilik

Maksud & Tujuan SSMO 1.1.3


Peraturan internal rumah sakit yang ditetapkan oleh badan pemilik sebagai acuan pengelolaan rumah sakit memuat
kejelasan tentang persyaratan pemilik, pengelola rumah sakit dan konsep pengelolaan rumah sakit berbasis syariah

Elemen Penilaian SSMO 1.1.3


1. Mereka yang termasuk dalam pemilik rumah sakit mayoritas beragama Islam
2. Mereka yang memegang jabatan sebagai direksi rumah sakit seluruhnya beragama Islam dan melewati seleksi berbasis
aspek keagamaan (islamic worldview)
3. Pengelolaan modal insan, Proses bisnis (Pelayanan, Fasilitas, Pengadaan), Pemasaran, dan keuangan berbasis syariah

Standar Akreditasi Rumah Sakit Syariah Edisi 1436 6


BAB 1. PENJAGAAN AGAMA (HIFZ AL-DIN)

KELOMPOK MANAJEMEN SYARIAH

Standar Syariah Manajemen Organisasi (SSMO) 1.1.4

SSMO 1.1.4
Rumah sakit menetapkan Visi dan Misi yang memuat ISLAM secara eksplisit

Maksud & Tujuan SSMO 1.1.4


Visi dan Misi rumah sakit memuat ISLAM secara eksplisit, yang menggambarkan ghirah dakwah dan semangat kerahmatan
untuk meraih harapan masa depan rumah sakit.
Vision Statement : visi rumah sakit Islam digambarkan sebagai rumah sakit yang menebar kerahmatan, maju, modern,
menjadi leader, mempengaruhi dan tidak sebaliknya.
Landasan Normatif :
a. QS. Al Anbiya ayat 107 yang menjelaskan tentang kerahmatan
b. QS. Al Maidah ayat 32 yang menjelaskan tentang tanggungjawab memelihara kehidupan manusia
c. QS. Ali Imran ayat 110 yang menjelaskan tentang ummat islam sebagai ummat yang terbaik

Elemen Penilaian SSMO 1.1.4


Pemilik menetapkan visi dan misi rumah sakit yang didalamnya memuat ISLAM secara eksplisit

Standar Akreditasi Rumah Sakit Syariah Edisi 1436 7


BAB 1. PENJAGAAN AGAMA (HIFZ AL-DIN)

KELOMPOK MANAJEMEN SYARIAH

Standar Syariah Manajemen Organisasi (SSMO) 1.1.5

SSMO 1.1.5
Rumah Sakit menetapkan komite syariah untuk memastikan operasional pelayanan di rumah sakit sesuai syariah

Maksud & Tujuan SSMO 1.1.5


Ada komite syariah yang diangkat oleh Pengelola rumah sakit yang memastikan program dan kegiatan operasional rumah
sakit sejalan dengan prinsip-prinsip syariah.
Fungsi Komite Syariah :
a. Melakukan pengawasan terhadap operasional yang terkait dengan implementasi sistem dan produk pelayanan agar
tetap sesuai dengan syariah Islam.
b. Bertanggung jawab atas pembinaan keislaman seluruh karyawan berdasarkan sistem pembinaan keagamaan yang
telah diprogramkan setiap tahunnya.
c. Ikut mengawasi pelanggaran nilai-nilai Islam di lingkungan rumah sakit.

Elemen Penilaian SSMO 1.1.5


1. Pengelola menetapkan komite syariah, dan mereka yang bertanggung jawab didalamnya diidentifikasi dengan jabatan
atau nama
2. Struktur organisasi komite syariah dan tata kelolanya diuraikan dalam dokumen tertulis
3. Komite syariah menyusun program kerja dan melakukan evaluasi serta tindaklanjutnya

Standar Akreditasi Rumah Sakit Syariah Edisi 1436 8


BAB 1. PENJAGAAN AGAMA (HIFZ AL-DIN)

KELOMPOK MANAJEMEN SYARIAH

Standar Syariah Manajemen Organisasi (SSMO) 1.1.6

SSMO 1.1.6
Rumah Sakit menetapkan lembaga keta'miran masjid untuk menjalankan fungsi dakwah dan pemakmuran masjid / musholla

Maksud & Tujuan SSMO 1.1.6


Rumah sakit memiliki lembaga keta'miran masjid yang bertanggungjawab atas tata kelola, pembinaan umat dan
menghidupkan syiar dakwah melalui masjid rumah sakit.
Peran dan Fungsi Tamir Masjid :
a. Sebagai pusat ibadah
b. Sebagai pusat pembinaan umat
c. Pusat persatuan umat
Landasan Normatif : QS. At Taubah : 18 yang menjelaskan tentang pemberdayaan dan pemakmuran masjid

Elemen Penilaian SSMO 1.1.6


1. Pengelola menetapkan lembaga ketamiran masjid/musholla , dan mereka yang bertanggung jawab didalamnya
diidentifikasi dengan jabatan atau nama
2. Struktur organisasi lembaga ketamiran dan tata kelolanya diuraikan dalam dokumen tertulis
3. Lembaga ketamiran masjid/musholla menyusun program kerja dan melakukan evaluasi serta tindaklanjutnya

Standar Akreditasi Rumah Sakit Syariah Edisi 1436 9


BAB 1. PENJAGAAN AGAMA (HIFZ AL-DIN)

KELOMPOK MANAJEMEN SYARIAH

Standar Syariah Manajemen Organisasi (SSMO) 1.1.7

SSMO 1.1.7
Rumah sakit menetapkan struktur bidang kerohanian dalam struktur organisasi dan tata kerja rumah sakit

Maksud & Tujuan SSMO 1.1.7


Ada unit kerja bidang kerohanian yang bertanggung jawab terhadap terpeliharanya keislaman pasien dan staf rumah sakit.
Eksistensi unit kerja bidang kerohanian bertanggung jawab dalam pembinaan keagamaan untuk mendorong agar pasien dan
Staf rumah sakit taat menjalankan ajaran agama dan bertaqwa.
Landasan Normatif : QS. Ali Imran: 104 yang menjelaskan tentang tugas amar maruf nahi munkar.

Elemen Penilaian SSMO 1.1.7


1. Pengelola menetapkan bidang kerohanian, dan mereka yang bertanggung jawab didalamnya diidentifikasi dengan
jabatan atau nama
2. Struktur organisasi bidang kerohanian dan tata kelolanya diuraikan dalam dokumen tertulis
3. Bidang kerohanian menyusun program kerja dan melakukan evaluasi serta tindaklanjutnya

Standar Akreditasi Rumah Sakit Syariah Edisi 1436 10


BAB 1. PENJAGAAN AGAMA (HIFZ AL-DIN)

KELOMPOK MANAJEMEN SYARIAH

Standar Syariah Manajemen Organisasi (SSMO) 1.1.8

SSMO 1.1.8
Rumah sakit menetapkan pedoman tentang kode etik rumah sakit syariah

Maksud & Tujuan SSMO 1.1.8


Rumah sakit memiliki rangkaian nilai-nilai dan norma-norma Islam untuk dijadikan pedoman dalam penyelenggaraan dan
pengelolaan rumah sakit syariah.
Kode Etik Rumah sakit syariah disusun oleh MUKISI sebagai asosiasi rumah sakit islam, khususnya oleh para anggota Dewan
Pengawas Syariah yang telah mendapatkan sertifikasi dari DSN-MUI, kemudian implementasinya dimasing-masing rumah
sakit disusun oleh Komite Syariah rumah sakit.yang bersangkutan

Elemen Penilaian SSMO 1.1.8


1. Kode etik Rumah Sakit Syariah, memuat :
a. Etik Klinis Syariah (euthanasia, aborsi, uji coba klinis untuk pasien, dll)
b. Etik Manajerial Syariah (pasien tidak mampu membayar, kontrak dengan pihak ketiga, dll)
2. Pimpinan rumah sakit menetapkan kebijakan pemberlakuan kode etik rumah sakit syariah
3. Kode etik rumah sakit syariah diimplementasikan dalam bentuk program kerja rumah sakit, beserta evaluasi dan
tindaklanjutnya

Standar Akreditasi Rumah Sakit Syariah Edisi 1436 11


BAB 1. PENJAGAAN AGAMA (HIFZ AL-DIN)

KELOMPOK MANAJEMEN SYARIAH

Standar Syariah Manajemen Modal Insani (SSMMI) 1.2.1

SSMMI 1.2.1
Rumah sakit memiliki tata kelola modal insani secara syariah dalam rekrutmen, pengembangan dan pengelolaan karir staf

Maksud & Tujuan SSMMI 1.2.1


Tata kelola modal insani rumah sakit khususnya dalam proses perekrutan staf, pengembangan kompetensi, dan pengelolaan
karir menggunakan prinsip-prinsip syariah. Seluruh panduan dan kebijakan mendapatkan rekomendasi dari komite syariah.

Elemen Penilaian SSMO 1.1.8


1. Proses rekrutmen staf bersesuaian dengan perencanaan ketenagaan dan kompetensinya, proses tersebut dikelola
sesuai dengan prinsip syariah
2. Kerjasama dengan institusi pendidikan kesehatan islam dalam proses rekrutmen staf
3. Proses pengembangan kompetensi staf dikelola sesuai dengan prinsip syariah
4. Proses pengelolaan karir staf dikelola sesuai dengan prinsip syariah
5. Komite syariah terlibat dalam memberikan rekomendasi terhadap proses rekrutmen, pengembangan dan pengelolaan
karir staf

Standar Akreditasi Rumah Sakit Syariah Edisi 1436 12


BAB 1. PENJAGAAN AGAMA (HIFZ AL-DIN)

KELOMPOK MANAJEMEN SYARIAH

Standar Syariah Manajemen Modal Insani (SSMMI) 1.2.2

SSMMI 1.2.2
Rumah sakit memiliki tata kelola modal insani secara syariah dalam penentuan KPI, penilaian kinerja dan sistem reward and
punishment

Maksud & Tujuan SSMMI 1.2.2


Tata kelola modal insani rumah sakit khususnya dalam penentuan KPI (Key performance indicators), penilaian kinerja staf dan
sistem reward and punishment menggunakan prinsip syariah. Seluruh panduan dan kebijakan mendapatkan rekomendasi dari
komite syariah.

Elemen Penilaian SSMMI 1.2.2


1. KPI umum dan khusus berbasis pada aktifitas yang relevan dengan konsep maqashid syariah
2. Proses penilaian kinerja staf dikelola sesuai dengan prinsip syariah
3. Sistem reward and punishment staf dikelola sesuai dengan prinsip syariah
4. Komite syariah terlibat dalam memberikan rekomendasi terhadap proses formulasi KPI, penilaian kinerja dan sistem
reward and punishment

Standar Akreditasi Rumah Sakit Syariah Edisi 1436 13


BAB 1. PENJAGAAN AGAMA (HIFZ AL-DIN)

KELOMPOK MANAJEMEN SYARIAH

Standar Syariah Manajemen Modal Insani (SSMMI) 1.2.3

SSMMI 1.2.3
Rumah sakit memiliki acuan dalam pelaksanaan kegiatan orientasi umum dan khusus rumah sakit yang memuat nilai nilai
Islam

Maksud & Tujuan SSMMI 1.2.3


Penyelenggaraan program orientasi umum dan khusus memuat pengenalan nilai-nilai Islam dan implementasinya dalam
pelayanan.
Penyelenggaraan orientasi umum dan khusus sesuai dengan kebutuhan pengenalan mendasar tentang rumah sakit dan
pekerjaan, termasuk di dalamnya memuat pengenalan nilai-nilai Islam dalam implementasinya pada pelayanan di rumah
sakit, sehingga pekerjaan akan bernilai ibadah.
Landasan normatif : QS. Al Lail ayat 4-7 tentang pembudayaan nilai-nilai Islam

Elemen Penilaian SSMMI 1.2.3


1. Orientasi umum dan khusus yang diikuti oleh seluruh staf memuat materi tentang nilai-nilai Islam dan implementasinya
dalam pelayanan di rumah sakit
2. Orientasi umum dan khusus diimplementasikan dengan diikuti seluruh staf, dievaluasi dan ditindaklanjuti

Standar Akreditasi Rumah Sakit Syariah Edisi 1436 14


BAB 1. PENJAGAAN AGAMA (HIFZ AL-DIN)

KELOMPOK MANAJEMEN SYARIAH

Standar Syariah Manajemen Modal Insani (SSMMI) 1.2.4

SSMMI 1.2.4
Rumah Sakit menerapkan etik kedokteran dengan prinsip syariah

Maksud & Tujuan SSMMI 1.2.4


Rumah sakit memiliki serangkaian nilai dan norma Islam untuk dijadikan pedoman dalam penyelenggaraan dan pengelolaan
pelayanan kedokteran, sehingga tugas dan tanggungjawab dapat dilaksanakan semaksimal mungkin dengan senantiasa
mematuhi aturan dari Allah SWT
Landasan normatif : QS. Al-Isra ayat 84 yang menjelaskan tentang etika profesional

Elemen Penilaian SSMMI 1.2.4


1. Kode etik kedokteran islam diberlakukan oleh pimpinan rumah sakit menjadi pedoman etik dalam pelayanan kedokteran
2. Kode etik kedokteran islam diimplementasikan dalam pelayanan kedokteran di rumah sakit

Standar Akreditasi Rumah Sakit Syariah Edisi 1436 15


BAB 1. PENJAGAAN AGAMA (HIFZ AL-DIN)

KELOMPOK MANAJEMEN SYARIAH

Standar Syariah Manajemen Akuntansi & Keuangan (SSMAK) 1.3.1

SSMAK 1.3.1
Rumah sakit memiliki tata kelola akuntansi dan keuangan syariah.

Maksud & Tujuan SSMAK 1.3.1


Tata kelola akuntansi dan keuangan syariah adalah pengelolaan keuangan rumah sakit dari proses penerimaan
(mendapatkan dana), pengelolaan dana, pendistribusian dan investasi dana, serta pencatatan keuangan sesuai kaidah
syariah, adil dan transparan serta mendapatkan rekomendasi dari komite syariah

Elemen Penilaian SSMAK 1.3.1


1. Kebijakan, Pedoman/Panduan, dan prosedur tata kelola akuntansi dan keuangan syariah yang berisi tentang tata cara
pengelolaan dan pengakuan pendapatan, pengelolaan investasi dan pembiayaan rumah sesuai kaidah syariah
2. Rencana Kerja Anggaran
3. Tarif dan proses penyusunan tariff
4. Bukti rekomendasi dari komite syariah
5. Program Kerja dan Anggaran
6. Laporan keuangan syariah

Standar Akreditasi Rumah Sakit Syariah Edisi 1436 16


BAB 1. PENJAGAAN AGAMA (HIFZ AL-DIN)

KELOMPOK MANAJEMEN SYARIAH

Standar Syariah Manajemen Pemasaran (SSMP) 1.4.1

SSMP 1.4.1
Rumah Sakit memiliki tata kelola pemasaran sesuai syariah.

Maksud & Tujuan SSMP 1.4.1


Rumah Sakit dalam rangka tabligh kepada masyarakat dapat melakukan pemasaran yaitu proses survey, branding, strategi
dan taktik pemasaran yang dalam keseluruhan prosesnya sesuai dengan akad dan prinsip syariah.

Elemen Penilaian SSMP 1.4.1


1. Kebijakan, Pedoman/Panduan dan prosedur pemasaran rumah sakit sesuai syariah, berisi tentang organisasi
pemasaran, karakteristik pemasaran rumah sakit, hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam pemasaran
sesuai kaidah Islam dan undang undang yang berlaku.
2. Daftar produk layanan rumah sakit. (Produk layanan tidak bertentangan dengan prinsip prinsip Islami)
3. Tidak ada riswah dalam proses penawaran kerja sama

Standar Akreditasi Rumah Sakit Syariah Edisi 1436 17


BAB 1. PENJAGAAN AGAMA (HIFZ AL-DIN)

KELOMPOK MANAJEMEN SYARIAH

Standar Syariah Manajemen Pemasaran (SSMP) 1.4.2

SSMP 1.4.2
Rumah sakit dapat mempromosikan layanan kesehatan kepada masyarakat

Maksud & Tujuan SSMP 1.4.2


Setiap Rumah sakit mempunyai hak mempromosikan layanan kesehatan yang ada di Rumah Sakit sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. Rumah sakit dalam melakukan promosi pemasaran harus bersifat informatif, tidak
komparatif, berpijak pada dasar yang nyata, tidak berlebihan, dan berdasarkan Kode Etik Rumah Sakit Indonesia.

Elemen Penilaian SSMP 1.4.2


1. Ada media informasi ( leaflet/brosur/website/dll) yang berisi tentang pelayanan rumah sakit sesuai dengan kondisi
nyata rumah sakit. ( tidak berlebihan )
2. Program pemasaran/kehumasan rumah sakit memuat upaya pengabdian rumah sakit kepada umat. (Ada kegiatan
hospital social responsibility).

Standar Akreditasi Rumah Sakit Syariah Edisi 1436 18


BAB 1. PENJAGAAN AGAMA (HIFZ AL-DIN)

KELOMPOK MANAJEMEN SYARIAH

Standar Syariah Manajemen Fasilitas (SSMF) 1.5.1

SSMF 1.5.1
Rumah sakit memiliki Daftar peraturan perundangan terkait keselamatan fasilitas

Maksud dan Tujuan SSMF 1.5.1


Rumah sakit dalam kegiatannya menyediakan fasilitas yang aman, berfungsi dan supportif bagi pasien, keluarga, staf dan
pengunjung. Agar selaras dengan ajaran Islam, fasilitas fisik, medis dan peralatan lainnya harus dikelola secara syariah
dengan memperhatikan kebutuhan spiritual dan ibadah

Elemen Penilaian SSMF 1.5.1


1. Standar Fasilitas Rumah Sakit Islami
2. standar ruang perawatan Islami : arah kiblat, kaligrafi, peralatan shalat, Al Quran, buku-buku panduan ibadah dll)
3. Tv Channel Islami
4. Bangsal sesuai gender,
5. Kamar Mandi standar syariah.
6. Hasil pemeriksaan air minum dari MUI Halal
7. Sarana ibadah memadai
8. Dapur halal

Standar Akreditasi Rumah Sakit Syariah Edisi 1436 19


BAB 1. PENJAGAAN AGAMA (HIFZ AL-DIN)

KELOMPOK MANAJEMEN SYARIAH

Standar Syariah Manajemen Mutu (SSMM) 1.6.1

SSMM 1.6.1
Rumah Sakit menetapkan Kebijakan dan Pedoman Mutu yang memuat tentang pemeliharaan aqidah, ibadah, akhlak dan
muamalah.

Maksud dan Tujuan SSMM 1.6.1


serangkaian proses dan sistem yang terkait dengan kinerja dan mutu mendukung upaya pemeliharaan aqidah, ibadah,
akhlak dan muamalah melalui aktifitas keagamaan

Elemen Penilaian SSMM 1.6.1


1. Kebijakan dan Pedoman Mutu tentang pemeliharaan aqidah, ibadah, akhlak dan muamalah melalui aktivitas
keagamaan, tercantum pada indikator mutu utama unit kerja/rumah sakit.
2. Standar Pelayanan Syariah ( Standar pelayanan minimal Rumah Sakit Syariah)
3. Islamic library of measures (indikator mutu Islami yang wajib ada di Rumah sakit Islam)
4. Pencatatan dan pelaporan indikator mutu syariah
5. Analisis pelaporan
6. Design and redesign hasil analisis
7. Kajian tentang program Islamisasi rumah sakit

Standar Akreditasi Rumah Sakit Syariah Edisi 1436 20


BAB 1. PENJAGAAN AGAMA (HIFZ AL-DIN)

KELOMPOK PELAYANAN SYARIAH

Standar Syariah Akses Pelayanan (SSAP) 1.7.1

SSAP 1.7.1
Rumah sakit menetapkan Standar Prosedur Operasional Penerimaan, bimbingan dan Pemulangan Pasien

Maksud dan Tujuan SSAP 1.7.1


Proses penerimaan, bimbingan dan pemulangan pasien dipastikan telah mendapatkan pelayanan psikospiritual termasuk
Buku Bimbingan Kerohanian.
Landasan Normatif
a. Q.S. Ali Imran: 104 (tentang ajakan kepada kebaikan)
b. Q.S Al-Ashr (tentang saling berwasiat haq dan shabr)

Elemen Penilaian SSAP 1.7.1


1. Prosedur penerimaan, bimbingan dan pemulangan pasien (Memuat nilai islam)
2. Rumah Sakit Membekali pasien dengan nilai-nilai Islam dari mulai masuk sampai pulang
3. Pasien pulang dibekali buku bimbingan kerohanian
4. Bukti tanda terima Buku Bimbingan Kerohanian

Standar Akreditasi Rumah Sakit Syariah Edisi 1436 21


BAB 1. PENJAGAAN AGAMA (HIFZ AL-DIN)

KELOMPOK PELAYANAN SYARIAH

Standar Syariah Akses Pelayanan (SSAP) 1.7.2

Standar SSAP 1.7.2


Rumah sakit melengkapi standar transportasi pasien dengan media audio Islami

Maksud dan Tujuan Standar SSAP 1.7.2


Kendaraan transportasi pasien milik rumah sakit harus sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku berkenaan dengan
pengoperasian, kondisi dan pemeliharaan serta didalamnya dilengkapi media audio Islami seperti murottal, do'a dan kalimah
thoyyibah

Elemen Penilaian Standar SSAP 1.7.2


Panduan dan Prosedur Pelayanan Transportasi Syariah

Standar Akreditasi Rumah Sakit Syariah Edisi 1436 22


BAB 1. PENJAGAAN AGAMA (HIFZ AL-DIN)

KELOMPOK PELAYANAN SYARIAH

Standar Syariah Akses Pelayanan (SSAP) 1.7.3

SSAP 1.7.3
Rumah sakit menetapkan assesmen spiritual bagi pasien untuk mendapatkan data keagamaan pasien.

Maksud dan Tujuan SSAP 1.7.3


Rumah sakit melakukan assesmen awal secara komprehensif terhadap kondisi medis-spiritual pasien. Assesmen medis
dilakukan melalui pemeriksaan fisik dan riwayat kesehatannya, sedangkan assesmen psikospiritual dilakukan melalui
pendekatan keagamaan pasien (contoh: aktifitas keagamaan, rutinitas ibadah)

Elemen Penilaian SSAP 1.7.3


1. Kebijakan, Pedoman/Panduan, dan Prosedur asesmen spiritual
2. Prosedur layanan psikospiritual dari mulai pasien masuk sampai pulang
3. Form RM tentang asuhan spiritual

Standar Akreditasi Rumah Sakit Syariah Edisi 1436 23


BAB 1. PENJAGAAN AGAMA (HIFZ AL-DIN)

KELOMPOK PELAYANAN SYARIAH

Standar Syariah Pelayanan Pasien (SSPP) 1.8.1

SSPP 1.8.1
Rumah sakit menetapkan kebijakan dan prosedur terhadap Pelayanan Pasien Resiko Tinggi dan tahap terminal

Maksud dan Tujuan SSPP 1.8.1


Rumah sakit memberikan pelayanan Psikospiritual bagi berbagai variasi kebutuhan pelayanan kesehatan. Pasien yang
digolongkan risiko-tinggi, kondisi, atau kebutuhan yang bersifat kritis, maka rumah sakit memberikan pendampingan
bimbingan psikosipritual secara khusus.
Ada kebijakan dan prosedur pendambingan bimbingan psikospiritual pasien beresiko tinggi dan terminal yang menjelaskan
perlakuan secara Islami terhadap pasien dimaksud. Gambaran tentang kondisi kritis dijelaskan dalam Al Quran Alangkah
dahsyatnya sekiranya kamu melihat diwaktu orang-orang zalim (berada) dalam tekanan-tekanan sakaratul maut, sedangkan
para malaikat memukul dengan tangannya (sambil berkata) keluarkanlah nyawamu!) Pada hari ini kamu dibalas dengan
siksaan yang sangat menghinakan karena kamu selalu mengatakan terhadap ALLAH perkataan yang tidak benar dan karena
kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya (QS. Al Anam :93)

Elemen Penilaian SSPP 1.8.1


1. Prosedur Pendampingan pasien sakaratul maut
2. Panduan & Prosedur Pelayanan Syariah Pasien Resiko Tinggi
3. Pendampingan pasien HD oleh Bagian Kerohanian
4. Pendampingan pasien HIV
5. Prosedur edukasi pelayanan ruhani klinik TB DOTs
6. Pendampingan pasien koma oleh bagian Kerohanian
7. Prosedur Pelayanan pasien meninggal
8. Prosedur Pemulasaraan jenazah muslim
Standar Akreditasi Rumah Sakit Syariah Edisi 1436 24
BAB 1. PENJAGAAN AGAMA (HIFZ AL-DIN)

KELOMPOK PELAYANAN SYARIAH

Standar Syariah Pelayanan Pasien (SSPP) 1.8.2

SSPP 1.8.2
Rumah sakit menjamin kehalalan, higienitas, keamanan makanan dan terapi nutrisi yang diberikan kepada pasien

Maksud dan Tujuan SSPP 1.8.2


Penyiapan bahan makanan, penyimpanan, pengolahan dan distribusi harus dimonitor untuk memastikan kehalalan,
higienitas, dan keamanan sesuai peraturan perundang-undangan dan Syari'ah Islam.
Semua jenis bahan dan makanan dipastikan bersertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia.
Landasan normatif ; QS. Al-Baqarah : 168 yang menjelaskan tentang kehalalan dan unsur thayyib dalam makanan

Elemen Penilaian SSPP 1.8.2


1. Prosedur Pengadaan Bahan Makanan sesuai dengan konsep syariah
2. Produk kemasan yang digunakan tersertifikasi halal
3. Proses pengadaan bahan makanan sesuai dengan konsep syariah (proses tender dll)
4. Penyimpanan, Pengolahan & pendistribusian makanan dilakukan sesuai syariah
5. Bukti Sertifikat halal

Standar Akreditasi Rumah Sakit Syariah Edisi 1436 25


BAB 1. PENJAGAAN AGAMA (HIFZ AL-DIN)

KELOMPOK PELAYANAN SYARIAH

Standar Syariah Pelayanan Pasien (SSPP) 1.8.3

SSPP 1.8.3
Rumah sakit menjamin adanya upaya untuk menjaga aurat pasien, pelayanan sesuai jenis kelamin dan memelihara dari
unsur ikhtilath

Maksud dan Tujuan SSPP 1.8.3


Rumah Sakit memberikan edukasi dan fasilitas bagi pasien sebagai upaya untuk menjaga aurat selama proses perawatan.
Aurat adalah semua bagian tubuh yang wajib ditutup oleh muslim dan muslimah, Ikhtilath adalah bercampurnya antara laki-
laki dan perempuan bukan mahrom, Kholwat adalah berdua-duaan antara laki-laki dan perempuan tanpa mahrom.
Rumah sakit mengupayakan setiap pelayanan oleh staf rumah sakit kepada pasien dilakukan sesuai dengan jenis kelamin
Landasan normatif ;
QS. An Nur : 31 yang menjelaskan tentang menutup aurat

Elemen Penilaian SSPP 1.8.3


1. Kebijakan dan pedoman/panduan tentang menjaga aurat pasien, ikhtilath dan kholwat
2. Prosedur Pemakaian Busana Menyusui
3. Prosedur Pemakaian Busana Pasien
4. Prosedur pemeriksaan pasien sesuai jenis kelamin
5. Prosedur pemeriksaan pasien tanpa ikhtilath

Standar Akreditasi Rumah Sakit Syariah Edisi 1436 26


BAB 1. PENJAGAAN AGAMA (HIFZ AL-DIN)

KELOMPOK PELAYANAN SYARIAH

Standar Syariah Pelayanan Pasien (SSPP) 1.8.4

SSPP 1.8.4
Rumah sakit menjamin upaya pelayanan anestesi dan bedah sesuai syari'ah

Maksud dan Tujuan SSPP 1.8.4


Rumah sakit mempunyai sistem pelayanan anestesi dan bedah yang memperhatikan kaidah fiqih, meliputi prosedur
pemakaian hijab, pemasangan kateter sesuai jenis kelamin dan pengaturan waktu tindakan operasi

Elemen Penilaian SSPP 1.8.4


1. Prosedur pemakaian hijab
2. Pemasangan kateter sesuai jenis kelamin
3. Penjadwalan operasi tidak berbarengan dengan waktu sholat kecuali emergency

Standar Akreditasi Rumah Sakit Syariah Edisi 1436 27


BAB 1. PENJAGAAN AGAMA (HIFZ AL-DIN)

KELOMPOK PELAYANAN SYARIAH

Standar Syariah Pelayanan Pasien (SSPP) 1.8.5

Standar SSPP 1.8.5


Rumah sakit menyediakan upaya pelayanan ruqyah syariyah

Maksud dan Tujuan SSPP 1.8.5


Rumah sakit mempunyai sistem pelayanan untuk kasus yang berkaitan dengan gangguan makhluk halus, yang pada
umumnya dalam pelayanan kedokteran tidak mampu dikelola sehingga ditolak oleh dokter atau rumah sakit

Elemen Penilaian SSPP 1.8.5


Kebijakan, pedoman/panduan dan prosedur ruqyah syariyah

Standar Akreditasi Rumah Sakit Syariah Edisi 1436 28


BAB 1. PENJAGAAN AGAMA (HIFZ AL-DIN)

KELOMPOK PELAYANAN SYARIAH

Standar Syariah Pelayanan Obat (SSPO) 1.9.1

Standar SSPO 1.9.1


Rumah sakit mengupayakan formularium obat tidak mengandung unsur bahan yang diharamkan

Maksud dan Tujuan SSPO 1.9.1


Penerapan konsep obat esensial di rumah sakit yang berisi daftar obat, sediaan-sediaan obat yang terpilih dan terapi yang
digunakan di rumah sakit tidak mengandung unsur bahan yang diharamkan. Dalam kondisi tidak ada pilihan lain, unsur bahan
yang diharamkan dapat digunakan karena termasuk kondisi darurat.
Landasan normatif :
Sesungguhnya Allah tidak memberikan obat untuk mengobati penyakitmu dengan hal yang diharamkan ( HR. Bukhori
no.15 Maktabah Syamilah)

Elemen Penilaian
1. Dokumen Formularium
2. Dokumen pendukung : MSDS
3. Bukti rapat koordinasi KFT dan Komite Syariah, ada rekomendasi dari Komite Syariah
4. Informed Consent Syariah, dalam penggunaan obat

Standar Akreditasi Rumah Sakit Syariah Edisi 1436 29


BAB 1. PENJAGAAN AGAMA (HIFZ AL-DIN)

KELOMPOK PELAYANAN SYARIAH

Standar Syariah Pelayanan Obat (SSPO) 1.9.2

Standar SSPO 1.9.2


Rumah sakit melengkapi dokumen pendukung dalam pemberian obat kepada pasien dengan memuat nilai-nilai Islam

Maksud dan Tujuan SSPO 1.9.2


Dokumen pendukung pemberian obat dan informasi tambahan penting lainnya memuat secara eksplisit pesan-pesan moral
agama.
Landasan normatif :
Sampaikanlah dariku walaupun hanya satu ayat( HR. Bukhori No.3461 Maktabah Syamilah)

Elemen Penilaian SSPO 1.9.2


Resep/copy resep, etiket/label obat, plastik pembungkus memuat pesan-pesan agama

Standar Akreditasi Rumah Sakit Syariah Edisi 1436 30


BAB 1. PENJAGAAN AGAMA (HIFZ AL-DIN)

KELOMPOK PELAYANAN SYARIAH

Standar Syariah Pelayanan Obat (SSPO) 1.9.3

SSPO 1.9.3
Petugas rumah sakit memberikan obat kepada pasien disertai penyampaian pesan-pesan agama

Maksud dan Tujuan SSPO 1.9.3


Pemberian obat oleh petugas farmasi bagi pasien baik rawat inap maupun rawat jalan dilakukan dengan tidak meninggalkan
komunikasi dakwah melalui penyampaian pesan-pesan agama
Landasan normatif : QS. Ali Imron ayat 104 dan 110 yang menjelaskan tentang mengajak kepada kebaikan

Elemen Penilaian SSPOS 1.9.3


1. Prosedur Pemberian obat
2. Prosedur edukasi
3. Prosedur konseling
4. Prosedur MESO (Monitoring efek samping obat)

Standar Akreditasi Rumah Sakit Syariah Edisi 1436 31


BAB 1. PENJAGAAN AGAMA (HIFZ AL-DIN)

KELOMPOK PELAYANAN SYARIAH

Standar Syariah Pelayanan Dan Bimbingan Kerohanian (SSPBK) 1.10.1

SSPBK 1.10.1
Menanamkan nilai-nilai islami pada staf rumah sakit

Maksud dan Tujuan SSPBK 1.10.1


Rumah sakit mendidik semua staf tentang hak pasien dan keluarganya. Pendidikan menyadarkan bahwa staf dapat
mempunyai nilai-nilai dan kepercayaan yang berbeda dari pasien yang mereka layani. Pendidikan tersebut termasuk
bagaimana setiap staf ikut serta dalam mengidentifikasi nilai-nilai dan kepercayaan pasien serta bagaimana staf
menghormati nilai-nilai dan kepercayaan tersebut dalam proses asuhan.Rumah sakit mendidik semua staf tentang hak pasien
dan keluarganya.Islam memandang bekerja bukan hanya sebagai aktivitas duniawi manusia untuk mencari nafkah dan
memenuhi kebutuhan hidup. Lebih dari itu, Islam memandang bahwa bekerja dapat memiliki nilai lebih sebagai bagian dari
ibadah seorang hamba kepada Allah yang tentunya dijanjikan dengan pahala di akhirat kelak. Namun untuk mencapai tahap
itu, seorang Muslim perlu menanamkan semangat pengabdian yang dilandasi keikhlasan ketika melakoni pekerjaannya. Di
samping itu, nilai lain yang tak terlepaskan dari aktivitas bekerja seorang Muslim adalah etos kerja yang Islami dan akhlakul
karimah atau sifat-sifat yang terpuji. Dengan ditopang nilai-nilai luhur tersebut maka bekerja akan menghasilkan rizki yang
barokah dan bermanfaat hanya karena Allah. Seperti yang diajarkan oleh Al-Quran untuk diucapkan sekaligus dipahami dan
diamalkan adalah : Sesungguhnya shalatku, ibadah (murni)ku, hidupku dan matiku hanyalah demi karena Allah, Tuhan
semesta alam (QS: 6: 162)

Elemen Penilaian SSPBK 1.10.1


1. Pelaksanaan identifikasi nilai-nilai islami dan penerapannya
2. Kebijakan dan proedur tentang identifikasi nilai-nilai islam dalam pelayanan pasien

Standar Akreditasi Rumah Sakit Syariah Edisi 1436 32


BAB 1. PENJAGAAN AGAMA (HIFZ AL-DIN)

KELOMPOK PELAYANAN SYARIAH

Standar Syariah Pelayanan Dan Bimbingan Kerohanian (SSPBK) 1.10.2

SSPBK 1.10.2
Rumah sakit memberikan pelayanan pendampingan rohani kepada seluruh pasien yang beragama islam, dan kepada pasien
yang mempunyai permintaan khusus

Maksud dan Tujuan SSPBK 1.10.2


Semua pasien mendapatkan pelayanan rohani secara umum oleh tenaga kerohanian sekali selama perawatan di Rumah sakit.
Apabila pasien atau keluarga menghendaki pelayanan keagamaan dan rohani secara khusus, rumah sakit memiliki prosedur
untuk melayani permintaan tersebut. Proses tersebut dapat dilaksanakan melalui staf bidang kerohanian, dari sumber lokal
atau sumber rujukan keluarga. Layanan pendampingan khusus ini juga merupakan salah satu upaya RS dalam memenuhi hak
seluruh pasien tanpa membedakan latarbelakang pasien. sebagaimana firman Allah dalam surat Al Baqarah ayat 62:
"Sesungguhnya orang orang mukmin (beriman) dan mereka penganut agama yahudi, nashrani, shabiin serta siapa saja ang
beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta berbuat kebaikan, mereka akan mendapatkan pahala dari tuhan tuhan nya,
dan mereka tidak merasa ketakuan dan duka cita"

Elemen penilaian SSPBK 1.10.2


Kebijakan dan prosedur pendampingan rohani pasien khusus

Standar Akreditasi Rumah Sakit Syariah Edisi 1436 33


BAB 1. PENJAGAAN AGAMA (HIFZ AL-DIN)

KELOMPOK PELAYANAN SYARIAH

Standar Syariah Pelayanan Dan Bimbingan Kerohanian (SSPBK) 1.10.3

SSPBK 1.10.3
Rumah sakit memberikan pelayanan pada akhir kehidupan secara syariah

Maksud dan Tujuan SSPBK 1.10.3


Pasien yang sedang menghadapi kematian mempunyai kebutuhan yang unik untuk untuk pelayanan yang penuh hormat dan
kasih-sayang. Perhatian terhadap kenyamanan dan martabat pasien mengarahkan semua aspek pelayanan pada tahap akhir
kehidupan. Agar dapat terlaksana, semua staf harus menyadari kebutuhan unik pasien pada akhir kehidupannya. Kebutuhan
ini meliputi pengobatan medis dan respon terhadap aspek psikologis, sosial, emosional, agama dan budaya pasien dan
keluarganya .Dalam keadaan yang seperti itu peran petugas RS disamping memenuhi kebutuhan fisiknya juga harus
memenuhi kebutuhan spiritual pasien muslim agar diupayakan meninggal dalam keadaan Husnul Khotimah. Petugas
membimbing pasien dengan mentalkinkan (membimbing dengan melafalkan secara berulang-ulang ) sebagaimana Rasulullah
mengajarkan dalam hadis Riwayat Muslim :" Talkinlah olehmu orang yang mati diantara kami dengan kalimat
Laailahaillallah karena sesungguhnya seseorang yang mengakhiri ucapannya dengan itu ketika matinya maka itulah
bekalnya menuju surga"

Elemen Penilaian SSPBK 1.10.3


Kebijakan dan proesedur pelayanan sakaratul maut dan kamar jenazah

Standar Akreditasi Rumah Sakit Syariah Edisi 1436 34


BAB 1. PENJAGAAN AGAMA (HIFZ AL-DIN)

KELOMPOK PELAYANAN SYARIAH

Standar Syariah Pendidikan Pasien Dan Keluarga (SSPPK) 1.11.1

Standar SSPPK 1.11.1


Rumah sakit memberikan pendidikan mengenai asuhan spiritual pasien selama perawatan

Maksud dan Tujuan SSPPK 1.11.1


Rumah Sakit melakukan pendidikan terhadap pasien rawat inap atau keluarga mengenai asuhan spiritual yang akan diterima
selama perawatan sebagai bahan evaluasi perkembangan kondisi spiritual pasien

Elemen Penilaian SSPPK 1.11.1


1. Prosedur asesmen spiritual (contoh : tingkat penerimaan takdir sakit, sholat dan ibadah yang lain)
2. Form Rekam Medis tentang asuhan spiritual
3. Kelengkapan Rekam Medis asuhan spiritual

Standar Akreditasi Rumah Sakit Syariah Edisi 1436 35


BAB 2. PENJAGAAN JIWA (HIFZ AL-NAFS)
KELOMPOK MANAJEMEN SYARIAH

Standar Syariah Manajemen Fasilitas (SSMF) 2.1.1

SSMF 2.1.1
Program manajemen risiko fasilitas/ lingkungan memuat pemenuhan fasilitas/sarana ibadah

Maksud dan Tujuan SSMF 2.1.1


Proses pengelolaan fasilitas yang meliputi perencanaan, pengadaan, dan pemeliharaan dilakukan dengan memperhatikan
kebutuhan spiritual pasien serta pemenuhan sarana ibadah pasien dan pengunjung, kapasitas fasilitas ibadah disediakan
secara proporsional.

Elemen Penilaian SSMF 2.1.1


1. Pedoman pengelolaan fasilitas/sarana/prasarana ibadah (Masjid, linen, dll)
2. Data hasil pengelolaan fasilitas/sarana/prasarana ibadah.
3. Rambu-rambu atau petunjuk fasilitas
4. Monitoring dan evaluasi fasilitas/sarana/prasarana ibadah.

Standar Akreditasi Rumah Sakit Syariah Edisi 1436 36


BAB 2. PENJAGAAN JIWA (HIFZ AL-NAFS)

KELOMPOK PELAYANAN SYARIAH

Standar Syariah Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (SSPPI) 2.2.1

SSPPI 2.2.1
Rumah sakit memiliki program pencegahan dan pengendalian infeksi berdasarkan pada ilmu pengetahuan terkini sesuai
dengan peraturan perundangan yang berlaku dan standar sanitasi serta kebersihan sesuai dengan syariah

Maksud dan Tujuan SSPPI 2.2.1


Informasi merupakan upaya terpenting dalam program pencegahan dan pengendalian infeksi. Acuan keilmuan terkini
dibutuhkan untuk pemahaman dan penerapan surveilans yang efektif. Acuan dapat berasal dari dalam dan luar negeri, seperti
WHO yang mempublikasikan:
1. Pedoman cuci tangan (hand hygiene) dan pedoman lainnya.
2. Pedoman memberikan informasi tentang praktik pencegahan dan infeksi terkait dengan pelayanan klinis dan pelayanan
penunjang.
3. Peraturan dan perundang-undangan yang berlaku mendefinisikan elemen dari program dasar, respons atas outbreak
penyakit infeksi dan setiap pelaporan yang dipersyaratkan
Disamping acuan tersebut, pelaksanaan pencegahan dan pengendalian infeksi dengan berbagai metode ini sejalan dengan
misi thaharoh yang selalu ditekankan dalam setiap aktifitas, sehingga pelaksanaan program ini berjalan secara
berkesinambungan.
Landasan normatif: Qs. At Taubah ayat 108 yang menjelaskan tentang kecintaan allah terhadap orang orang yang menjaga
kebersihan

Elemen Penilaian SSPPI 2.2.1


Prosedur cuci tangan

Standar Akreditasi Rumah Sakit Syariah Edisi 1436 37


BAB 2. PENJAGAAN JIWA (HIFZ AL-NAFS)

KELOMPOK PELAYANAN SYARIAH

Standar Syariah Pelayanan dan Bimbingan Kerohanian (SSPBK) 2.3.1

SSPBK 2.3.1
Rumah sakit memberikan pelayanan Jenazah secara syariah

Maksud dan Tujuan SSPBK 2.3.1


Rumah sakit memberikan pelayanan kepada jenazah untuk diawetkan dengan ketentuan khusus. Mengawetkan jenazah
dalam konsep Islam diperbolehkan dengan tujuan untuk penyelidikan dalam kasus kiriminal agar dapat mengungkap bukti
dari kasus yang terjadi, juga diperbolehkan untuk tujuan pendidikan. Ataupun sekedar untuk mencegah terjadinya
pembusukan lebih cepat pada mayat sebelum dikuburkan maupun setelahnya, hal ini diperbolehkan karena adanya hajat
yaitu mencegah agar mayat tidak membusuk dalam perjalanan. Masalah pengawetan ini tidak bisa dihindari layaknya
perkara yang darurat. Hal ini sesuai dengan kaidah fiqih:



Hajat / kebutuhan itu menduduki kedudukan darurat, baik secara umum ataupun khusus. ( Al Asybah wan Nadzair lis
Suyuthiy hal. 88)

Elemen Penilaan SSPBK 2.3.1


Prosedur tata laksana pengawetan jenazah

Standar Akreditasi Rumah Sakit Syariah Edisi 1436 38


BAB 2. PENJAGAAN JIWA (HIFZ AL-NAFS)

KELOMPOK PELAYANAN SYARIAH

Standar Syariah Pelayanan dan Bimbingan Kerohanian (SSPBK) 2.3.2

SSPBK 2.3.2
penatalaksanaan nyeri secara syariah
Maksud dan Tujuan SSPBK 2.3.2
Rumah Sakit dalam pelayanan rasa nyeri selain menggunakan medis juga menggunakan Metode Psikospiritual.
Landasan normatif : HR. Muslim no. 5867 Maktabah Syamilah.
Elemen Penilaian SSPBK 2.3.2
Prosedur manajemen nyeri dari sisi psikospiritual

Standar Syariah Pelayanan dan Bimbingan Kerohanian (SSPBK) 2.3.3

SSPBK 2.3.3
Regulasi pengelolaan sampah sisa jaringan tubuh manusia secara syariah
Maksud dan Tujuan SSPBK 2.3.3
Sistem pengelolaan dan pembuangan limbah medis dijalankan sesuai dengan kaidah syariah untuk menjamin kebersihan
lingkungan dan keamanan dari bahaya dan resiko.
Landasan Normatif: kaidah fiqih menyebutkan Jika ditemukan potongan anggota badan manusia atau ditemukan separo
badan terbelah memanjang atau melintang cukup dibungkus dengan kain (tidak dimandikan) kecuali jika ada kepalanya,
maka dia dikafani (Raddul mukhtar; juz 2 hal.222)
Elemen Penilaian SSPBK 2.3.3
1. Prosedur pengelolaan sampah, darah/cairan tubuh, sisa jaringan dan organ secara syariah
2. Pemenuhan fasilitas pengelolaan sampah, darah / cairan tubuh sisa jaringan dan organ secara syariah
3. Monitoring dan evaluasi

Standar Akreditasi Rumah Sakit Syariah Edisi 1436 39


BAB 2. PENJAGAAN JIWA (HIFZ AL-NAFS)

KELOMPOK PELAYANAN SYARIAH

Standar Syariah Pelayanan dan Bimbingan Kerohanian (SSPBK) 2.3.4

SSPBK 2.3.4
Pengadaan sumber air sesuai dengan kaidah fikih

Maksud dan Tujuan SSPBK 2.3.4


Sistem penyediaan air bersih yang dirancang merupakan sistem terpilih yang diperoleh berdasarkan hasil pemilihan terhadap
beberapa alternatif pilihan sistem. Penentuan pilihan didasarkan pada penilaian berdasarkan aspek syariah

Elemen Penilaian SSPBK 2.3.4


1. Daftar sumber air bersih dan minum di RS
2. Daftar sumber air alternatif bersih dan minum
3. Uji coba
4. Prosedur penanganan kelangkaan air

Standar Akreditasi Rumah Sakit Syariah Edisi 1436 40


BAB 3. PENJAGAAN AKAL (HIFZ AL-AQL)
KELOMPOK MANAJEMEN SYARIAH

Standar Syariah Manajemen Modal Insani (SSMMI) 3.1.1

SSMMI 3.1.1
Rumah sakit melaksanakan mandatory training Keagamaan bagi seluruh staf pelayanan

Maksud dan Tujuan SSMMI 3.1.1


Penyelenggaraan mandatory Training keagamaan berfokus pada pelatihan dan pengembangan SDI rumah sakit dalam
memahami kebutuhan spiritual pasien dan Fiqih bagi orang sakit
Landasan Normatif
QS. Al Mujadalah: 11 menjelaskan tentang Allah SWT akan mengangkat derajat orang yang berilmu pengetahuan tinggi.
QS Al Isra : 36 tentang larangan mengikuti sesuatu apabila tidak memiliki pengetahuan tentang hal tersebut

Elemen Penilaian SSMMI 3.1.1


1. Program Mandatory Training Keagamaan ( Fiqih orang sakit, tahsin salat )
2. Panduan pendampingan spiritual
3. Prosedur mengingatkan sholat
4. Prosedur membimbing do`a pre operasi
5. Prosedur bimbingan tayamum
6. Prosedur bimbingan sholat
7. Prosedur pendampingan visit dokter

Standar Akreditasi Rumah Sakit Syariah Edisi 1436 41


BAB 3. PENJAGAAN AKAL (HIFZ AL-AQL)

KELOMPOK PELAYANAN SYARIAH

Standar Syariah Akses Pelayanan (SSAP) 3.2.1

SSAP 3.2.1
Rumah sakit menetapkan kebijakan tentang kompetensi pelayanan bahwa staf Rumah Sakit memiliki kompetensi dalam hal
fikih orang sakit

Maksud dan Tujuan SSAP 3.2.1


Asesmen dan asesmen ulang pasien adalah proses penting yang membutuhkan pendidikan khusus, pelatihan, pengetahuan
dan keterampilan yang berkenaan dengan fikih orang sakit. Untuk keperluan tersebut, setiap jenis asesmen ditetapkan
individu yang kompeten.
Logika pentingnya penguasaan fikih bagi orang sakit didasarkan pada: (1) Bahwa pemahaman terhadap fikih Orang Sakit
merupakan tuntutan bagi tenaga profesional kesehatan, (2) Pelayanan spiritual merupakan kebutuhan dasar bagi pasien

Elemen Penilaian SSAP 3.2.1


1. Pedoman/Panduan Pelayanan Syariah
2. Prosedur Pelayanan Syariah
3. Sertifikat

Standar Akreditasi Rumah Sakit Syariah Edisi 1436 42


BAB 3. PENJAGAAN AKAL (HIFZ AL-AQL)

KELOMPOK PELAYANAN SYARIAH

Standar Syariah Pendidikan Pasien & Keluarga (SSPPK) 3.3.1

SSPPK 3.3.1
Rumah sakit menyediakan perpustakaan yang memuat buku-buku dan literatur Islam

Maksud dan Tujuan SSPPK 3.3.1


Seluruh praktisi pelayanan kesehatan, peneliti, pendidik, dan manajer seringkali membutuhkan informasi untuk membantu
mereka dalam pelaksanaan tanggung jawab. Informasi demikian termasuk literatur ilmiah dan manajemen, pedoman
praktek klinis, temuan penelitian, metode pendidikan dan menyediakan buku-buku Islam.
Landasan Normatif QS. Al Alaq :1-5 menjelaskan tentang perintah membaca

Elemen Penilaian SSPPK 3.3.1


Tersedianya buku-buku Islami

Standar Akreditasi Rumah Sakit Syariah Edisi 1436 43


BAB 3. PENJAGAAN AKAL (HIFZ AL-AQL)

KELOMPOK PELAYANAN SYARIAH

Standar Syariah Pendidikan Pasien & Keluarga (SSPPK) 3.3.2

SSPPK 3.3.2
Penyelesaian keluhan,konflik atau perbedaan pendapat secara syariah

Maksud dan Tujuan SSPPK 3.3.2


Rumah sakit dalam Penyelesaian keluhan,konflik atau perbedaan pendapat dilakukan secara syariah dengan langkah- langkah
sebagai berikut :
i. Penyelesaian dilakukan dengan jalan musyawarah ( QS: Al Imron :159)
ii. Penyelesaian dengan Islah bahwa Rasulullah SAW bersabda :

:
Maukah kalian saya beritahu suatu hal yang lebih utama daripada derajat puasa, sholat dan sedekah?. Para
sahabat menjawab : tentu ya Rasulallah. Lalu Nabi bersabda : hal tersebut adalah mendamaikan perselisihan, karena
karakter perselisihan itu membinasakan (HR. Abu Daud)

Elemen Penilaian SSPPK 3.3.2


1. Panduan penyelesaian komplain
2. Prosedur penyelesaian komplain

Standar Akreditasi Rumah Sakit Syariah Edisi 1436 44


BAB 3. PENJAGAAN AKAL (HIFZ AL-AQL)

KELOMPOK PELAYANAN SYARIAH

Standar Syariah Pendidikan Pasien & Keluarga (SSPPK) 3.3.3

SSPPK 3. 3.3
Pendidikan dan pelatihan membantu pemenuhan kesehatan secara islami yang berkelanjutan dari pasien
Maksud dan Tujuan SSPPK 3. 3.3
Pasien mendapatkan pendidikan dan pelatihan untuk membantu pemenuhan kesehatan islami yang berkelanjutan dengan
menggunakan konsep komunikasi sesuai Al Qur`an, (Qaulan Sadida; jujur (QS.An Nisa :19), Qaulan Baligha; membekas di jiwa
(QS. An Nisa ;63), Qaulan Karima ; mulia( QS Al Isra :23), Qaulan Layyina; lemah lembut (QS thaha; 43-44) Qaulan Maisura;
ringan,(QS Al Isra ;28) Qaulan Ma`rufa; baik( QS Al Ahzab; 32), Qaulan Tsaqila (QS Al Muzammil : 5)
Elemen Penilaian SSPPK 3. 3.3
1. Pedoman/panduan komunikasi islami
2. Prosedur komunikasi islami.

Standar Syariah Pendidikan Pasien & Keluarga (SSPPK) 3.3.4

SSPPK 3.3.4
Edukasi keislaman kepada pasien dan pengunjung
Maksud dan Tujuan SSPPK 3.3.4
Rumah sakit memberikan edukasi kepada pasien dan pengunjung dengan menggunakan konsep pendidikan islami yang
meliputi :(1). Materi : Kesehatan dan keagamaan, dan (2). Metode : Audio visual di media cetak dan elektronik
Elemen Penilaian SSPPK 3.3.4
Pedoman/ panduan/ kebijakan tentang edukasi keislaman
1. Program edukasi islami untuk pasien dan keluarga
2. Bukti (media, program, pelaksanaan dan materi)

Standar Akreditasi Rumah Sakit Syariah Edisi 1436 45


BAB 4. PENJAGAAN KETURUNAN (HIFZ AL-NASL)
KELOMPOK PELAYANAN SYARIAH

Standar Syariah Pelayanan Pasien (SSPP) 4.1.1

SSPP 4.1.1
Rumah sakit memberikan Pelayanan kesehatan ibu dan bayi secara syariah

Maksud dan Tujuan SSPP 4.1.1


Rumah Sakit memberikan pelayanan kesehatan Ibu dan Bayi tidak hanya secara medis namun juga secara syari`ah.
diantaranya:
a. Melaksanakan edukasi bagi ibu hamil secara sesuai dalam kandungan QS. Al Mukminun:12-17 yang meneragkan
tentang proses terbentuknya manusia
b. Meningkatkan fungsi rumah sakit sebagai model pelaksanaan pemberian ASI secara islami (QS Al Baqarah :233 )
c. Merencanakan kelahiran anak sesuai syariah

Elemen Penilaian SSPP 4.1.1


1. Kebijakan/Pedoman/Panduan pelayanan Fiqih kesehatan MaternaL dan Neonatal
2. Prosedur edukasi fiqih ibu hamil
3. Prosedur edukasi fiqih melahirkan
4. Prosedur edukasi fiqih menyusui (termasuk Penyusuan untuk bukan anak kandung)
5. Prosedur edukasi fiqih Keluarga Berencana

Standar Akreditasi Rumah Sakit Syariah Edisi 1436 46


BAB 4. PENJAGAAN KETURUNAN (HIFZ AL-NASL)

KELOMPOK PELAYANAN SYARIAH

Standar Syariah Pelayanan Pasien (SSPP) 4.1.2

SSPP 4.1. 2
Rumah sakit memberikan pelayanan reproduksi islami

Maksud dan Tujuan SSPP 4.1. 2


Rumah Sakit memberikan pelayanan reproduksi islami meliputi :
a. Merencanakan Kehamilan secara syari`ah ( QS Al Isra`:32),dan Rasalullah bersabda dalam Hadis: "Nikahilah wanita yang
banyak anak lagi penyayang karena sesungguhnya aku berlomba -lomba dalam banyak umat dengan umat-umat yang lain
di hari kiamat"( HR Abu Daud )
b. Merencanakan kelahiran anak sesuai syari`ah ( QS an Nisa :9, QS Lukman : 14, QS Al Qasas : 77 )

Elemen Penilaian SSPP 4.1. 2


1. Kebijakan/Pedoman/Panduan tentang kontrasepsi
2. Informed Consent kontrasepsi syariah

Standar Akreditasi Rumah Sakit Syariah Edisi 1436 47


BAB 5. PENJAGAAN HARTA (HIFZ AL-MAL)
KELOMPOK MANAJEMEN SYARIAH

Standar Syariah Manajemen Akuntansi Dan Keuangan (SSMAK) 5.1.1

SSMAK 5.1.1
Rumah sakit dan/atau staf membayar zakat, infaq dan shadaqah (ZIS)

Maksud dan Tujuan SSMAK 5.1.1


Rumah sakit dan/atau staf melakukan pembayaran ZIS di lembaga ZIS milik rumah sakit, atau Unit Pengumpul Zakat yang
bekerjasama dengan lembaga ZIS yang resmi, untuk mendayagunakan Zakat, Infaq dan Shadaqah di rumah sakit

Elemen Penilaian SSMAK 5.1.1


1. Kebijakan/Pedoman/Panduan/Prosedur pembayaran ZIS rumah sakit dan/atau staf
2. Izin lembaga ZIS milik rumah sakit atau MOU antara rumah sakit dengan lembaga ZIS yang resmi
3. Bukti pembayaran ZIS rumah sakit dan/atau staf
4. Laporan penyaluran ZIS

Standar Akreditasi Rumah Sakit Syariah Edisi 1436 48


BAB 5. PENJAGAAN HARTA (HIFZ AL-MAL)

KELOMPOK MANAJEMEN SYARIAH

Standar Syariah Manajemen Akuntansi Dan Keuangan (SSMAK) 5.1.2

SSMAK 5.1.2
Rumah Sakit dalam pengelolaan kas (cash management), pembiayaan, dan investasi bekerja sama dengan lembaga keuangan
syariah

Maksud dan Tujuan SSMAK 5.1.2


Rumah sakit menetapkan kebijakan tentang pengelolaan kas (cash management), pembiayaan, dan investasi bekerja sama
dengan lembaga keuangan syariah

Element penilaian SSMAK 5.1.2


1. Daftar rekening rumah sakit di bank syariah
2. Bukti kerja sama pembiayaan dan/atau investasi dengan lembaga keuangan syariah

Standar Akreditasi Rumah Sakit Syariah Edisi 1436 49


BAB 5. PENJAGAAN HARTA (HIFZ AL-MAL)

KELOMPOK MANAJEMEN SYARIAH

Standar Syariah Manajemen Akuntansi Dan Keuangan (SSMAK) 5.1.3

SSMAK 5.1.3
Rumah Sakit memiliki mekanisme pengelolaan pasien yang tidak mampu membayar

Maksud dan Tujuan SSMAK 5.1.3


Pasien di rumah sakit terkadang tidak memiliki kemampuan untuk membayar biaya perawatan sehingga menimbulkan
piutang bagi rumah sakit dan hutang bagi pasien. Syariah Islam mengatur bahwa hutang merupakan salah satu kewajiban
yang harus diselesaikan oleh orang yang berhutang. Rumah Sakit Islam perlu memiliki kepedulian terhadap pasien gagal
bayar baik yang masih hidup terlebih telah meninggal dan tidak memiliki kemampuan membayar. Mekanisme pengelolaan
pasien yang tidak mampu membayar dilaksanakan atas rekomendasi dari Komite Syariah.

Element penilaian SSMAK 5.1.3


1. Prosedur Mekanisme Penanganan Pasien yang tidak mampu membayar
2. Dokumen pengelolaan pasien yang tidak mampu membayar
3. Bukti penghapusan atau pembayaran pasien yang tidak mampu membayar

Standar Akreditasi Rumah Sakit Syariah Edisi 1436 50


BAB 5. PENJAGAAN HARTA (HIFZ AL-MAL)

KELOMPOK PELAYANAN SYARIAH

Standar Syariah Pelayanan Pasien (SSPP) 5.2.1

SSPP 5.2.1
Rumah sakit menetapkan standar operasional untuk mengetahui salah penghitungan billing

Maksud dan Tujuan SSPP 5.2.1


Dalam proses penghitungan di bagian penagihan, rumah sakit memiliki sistem untuk mendeteksi kesalahan dalam
penghitungan tagihan

Elemen Penilaian SSPP 5.2.1


Prosedur sistem penghitungan billing pasien.

Standar Akreditasi Rumah Sakit Syariah Edisi 1436 51


CATATAN EDISI 1436
1. Lembaga dan standar akreditasi Rumah Sakit Syariah akan dieksistensikan dalam tahapan sebagai berikut :
1. Jangka pendek : Tahun pertama (2015-2016) oleh MUKISI, dalam komunitas tertutup anggota MUKISI. Apabila proses
dengan DSN-MUI lancar maka pada tahun pertama sudah dapat disahkan oleh DSN-MUI
2. Jangka menengah : Tahun kedua disahkan (2016-2017) oleh DSN-MUI
3. Jangka panjang : Tahun kelima (2020-2021) diakui oleh Kementerian Kesehatan & Kementerian Agama Republik
Indonesia

2. Standar Akreditasi Rumah Sakit Syariah adalah komplementer (bukan sebagai pengganti) terhadap standar akreditasi
nasional di Indonesia yang diterbitkan oleh KARS (Komisi Akreditasi Rumah Sakit), sehingga penilaian akreditasi RS Syariah
adalah telah lulus akreditasi KARS

3. Levelisasi kelulusan akreditasi RS Syariah


1. Jayyid : Dengan nilai lebih dari 60% hingga 70%
2. Jayyid jiddan : Dengan nilai lebih dari 70% hingga 80%
3. Mumtaz : Dengan nilai lebih dari 80%
Mandatory Bab Hifzl Ad Din mendapatkan nilai 70%

4. Masa berlaku akreditasi rumah sakit syariah selama 3 tahun

5. Rumah sakit yang lulus akreditasi rumah sakit syariah berhak mencantumkan Logo islamic hospital (IH) di rumah sakitnya
dan dalam publikasinya

6. Rumah sakit yang bersedia melakukan asesmen untuk menjadi contoh implementasi RS Syariah dalam tahun 2015 :
1. RSI Sultan Agung Semarang
2. RS Al Islam Bandung
3. RS Islam Jakarta Cempaka Putih
4. RS Nur Hidayah Bantul

Standar Akreditasi Rumah Sakit Syariah Edisi 1436 52


PENUTUP
Demikian Standar Akreditasi Rumah Sakit Syariah ini disusun untuk menjadi bahan kajian berkelanjutan oleh seluruh insan pelayanan
kesehatan pada umumnya, khususnya professional dan institusi pelayanan kesehatan Islam. Dengan harapan mendapat respon
positif dari berbagai pihak untuk terus melakukan upaya perbaikan dan penyempurnaan.

Standar akreditasi rumah sakit syariah ini akan terus diperbarui dan ditingkatkan kualitasnya, minimal setiap tahun sekali dalam
agenda rutin yang dilakukan oleh MUKISI.

Dengan senantiasa memohon rahmat dan inayah Allah SWT, semoga upaya ini menjadi bagian dari amal sholih bersama.

Standar Akreditasi Rumah Sakit Syariah Edisi 1436 53


DAFTAR PUSTAKA

As-Syatibi, al-Muwafaqat fi Usul al-Syariah, Beirut : Dar al-Marifah, tahun 14161996 M Departemen Agama RI, Al-Quran dan
Terjemahnya, Semarang : PT Karya Toha Putera, 1998

Imam Muslim ibn Al Hajjaj, Shahih Muslim, Bandung : Syirkah al- Maarif, tt

Ismail ibn Umar ibn Katsir al-Qarsyi ad-Damsyiqi, Tafsir al-Quran al-Azhim, Beirut : Dar al-Fikr, 1994

Jalaluddin as-Suyuthi, Al-Itqan fi Ulumi al-Quran, Beirut : Darul Kutub al-Ilmiah, Cet.I,2004

Kementrian Kesehatan RI, Standar Akreditasi Rumah Sakit, Jakarta : Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik Kementrian
Kesehatan RI , 2011

Muhamad ibn Ismail ibn Ibrahim al-Bukhari, Shahih Bukhari, Malaysia : Al Amirah, cet.1.1332 H

Muhammad Mansyur, Fiqih Orang Sakit, Jakarta : Naila Press, 2007

Standar Akreditasi Rumah Sakit Syariah Edisi 1436 54

Anda mungkin juga menyukai