MUKISI adalah asosiasi rumah sakit di Indonesia yang berlabelkan islam maupun tanpa label islam tapi yang berdiri dengan berdasar pada
prinsip-prinsip islam.
Sebagai rumah sakit islam, sudah lama kami menyadari bahwa kami belum menerapkan prinsip-prinsip atau dasar-dasar syariah secara penuh
dalam penyelenggaraan dan pengelolaan rumah sakit islam.
Berdasarkan hal tersebut, kami mencoba memformulasikan prinsip-prinsip atau dasar syariah sejak rakernas (rapat kerja nasional) MUKISI di
Batu Malang pada tahun 2009, kemudian dilanjutkan di Serang Banten pada tahun 2012, dan terakhir di Bandung pada awal tahun 2015.
Melalui kajian dan diskusi yang kami lakukan, termasuk melakukan benchmarking ke Malaysia, Alhamdulillah kami berhasil menetapkan
standar dan instrumen penilaian yang mengacu pada standar akreditasi rumah sakit versi 2012 dari Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS).
Dengan ditetapkannya standar ini, diharapkan semua rumah sakit anggota MUKISI bisa menggunakannya sebagai acuan dalam
penyelenggaraan dan pengelolaan rumah sakitnya, dan akan dilakukan penilaian penerapannya pada rumah sakit tersebut melalui audit
syariah.
Ada syarat mutlak dari penilaian atau audit syariah di rumah sakit anggota MUKISI, yaitu : Rumah Sakit tersebut harus sudah lulus akreditasi
KARS. Hal ini kami persyaratkan karena kami rumah sakit islam (syariah) harus bermutu tinggi, dan itu dapat dipenuhi dengan memenuhi
standar akreditasi KARS.
Kami berharap dengan melaksanakan standar akreditasi KARS dan standar akreditasi rumah sakit syariah, rumah sakit anggota MUKISI yang
tersebar di seluruh nusantara dan selama ini bergerak melayani masyarakat tanpa membedakan agama dan keyakinan serta mendukung dan
melaksanakan program-program pemerinah, diharapkan akan dapat melayani masyarakat dengan lebih baik Aamiin.
SSMO. 1. 1. 1.
Sub-standar
Standar
Bab
SSMO 1.1.1
Tanggung jawab dan akuntabilitas pemilik rumah sakit dapat dibuktikan dengan kelengkapan dokumen
SSMO 1.1.2
Dewan Pengawas Syariah (DPS)ditetapkan oleh pemilik untuk mengawasi operasional rumah sakit
SSMO 1.1.3
Hospital By Laws yang di dalamnya memuat aspek syariah ditetapkan oleh pemilik
SSMO 1.1.4
Rumah sakit menetapkan Visi dan Misi yang memuat ISLAM secara eksplisit
SSMO 1.1.5
Rumah Sakit menetapkan komite syariah untuk memastikan operasional pelayanan di rumah sakit sesuai syariah
SSMO 1.1.6
Rumah Sakit menetapkan lembaga keta'miran masjid untuk menjalankan fungsi dakwah dan pemakmuran masjid / musholla
SSMO 1.1.7
Rumah sakit menetapkan struktur bidang kerohanian dalam struktur organisasi dan tata kerja rumah sakit
SSMO 1.1.8
Rumah sakit menetapkan pedoman tentang kode etik rumah sakit syariah
SSMMI 1.2.1
Rumah sakit memiliki tata kelola modal insani secara syariah dalam rekrutmen, pengembangan dan pengelolaan karir staf
SSMMI 1.2.2
Rumah sakit memiliki tata kelola modal insani secara syariah dalam penentuan KPI, penilaian kinerja dan sistem reward and
punishment
SSMMI 1.2.3
Rumah sakit memiliki acuan dalam pelaksanaan kegiatan orientasi umum dan khusus rumah sakit yang memuat nilai nilai
Islam
SSMMI 1.2.4
Rumah Sakit menerapkan etik kedokteran dengan prinsip syariah
SSMAK 1.3.1
Rumah sakit memiliki tata kelola akuntansi dan keuangan syariah.
SSMP 1.4.1
Rumah Sakit memiliki tata kelola pemasaran sesuai syariah.
SSMP 1.4.2
Rumah sakit dapat mempromosikan layanan kesehatan kepada masyarakat
SSMF 1.5.1
Rumah sakit memiliki Daftar peraturan perundangan terkait keselamatan fasilitas
SSMM 1.6.1
Rumah Sakit menetapkan Kebijakan dan Pedoman Mutu yang memuat tentang pemeliharaan aqidah, ibadah, akhlak dan
muamalah.
SSAP 1.7.1
Rumah sakit menetapkan Standar Prosedur Operasional Penerimaan, bimbingan dan Pemulangan Pasien
SSAP 1.7.3
Rumah sakit menetapkan assesmen spiritual bagi pasien untuk mendapatkan data keagamaan pasien.
SSPP 1.8.1
Rumah sakit menetapkan kebijakan dan prosedur terhadap Pelayanan Pasien Resiko Tinggi dan tahap terminal
SSPP 1.8.2
Rumah sakit menjamin kehalalan, higienitas, keamanan makanan dan terapi nutrisi yang diberikan kepada pasien
SSPP 1.8.3
Rumah sakit menjamin adanya upaya untuk menjaga aurat pasien, pelayanan sesuai jenis kelamin dan memelihara dari
unsur ikhtilath
SSPP 1.8.4
Rumah sakit menjamin upaya pelayanan anestesi dan bedah sesuai syari'ah
Elemen Penilaian
1. Dokumen Formularium
2. Dokumen pendukung : MSDS
3. Bukti rapat koordinasi KFT dan Komite Syariah, ada rekomendasi dari Komite Syariah
4. Informed Consent Syariah, dalam penggunaan obat
SSPO 1.9.3
Petugas rumah sakit memberikan obat kepada pasien disertai penyampaian pesan-pesan agama
SSPBK 1.10.1
Menanamkan nilai-nilai islami pada staf rumah sakit
SSPBK 1.10.2
Rumah sakit memberikan pelayanan pendampingan rohani kepada seluruh pasien yang beragama islam, dan kepada pasien
yang mempunyai permintaan khusus
SSPBK 1.10.3
Rumah sakit memberikan pelayanan pada akhir kehidupan secara syariah
SSMF 2.1.1
Program manajemen risiko fasilitas/ lingkungan memuat pemenuhan fasilitas/sarana ibadah
SSPPI 2.2.1
Rumah sakit memiliki program pencegahan dan pengendalian infeksi berdasarkan pada ilmu pengetahuan terkini sesuai
dengan peraturan perundangan yang berlaku dan standar sanitasi serta kebersihan sesuai dengan syariah
SSPBK 2.3.1
Rumah sakit memberikan pelayanan Jenazah secara syariah
Hajat / kebutuhan itu menduduki kedudukan darurat, baik secara umum ataupun khusus. ( Al Asybah wan Nadzair lis
Suyuthiy hal. 88)
SSPBK 2.3.2
penatalaksanaan nyeri secara syariah
Maksud dan Tujuan SSPBK 2.3.2
Rumah Sakit dalam pelayanan rasa nyeri selain menggunakan medis juga menggunakan Metode Psikospiritual.
Landasan normatif : HR. Muslim no. 5867 Maktabah Syamilah.
Elemen Penilaian SSPBK 2.3.2
Prosedur manajemen nyeri dari sisi psikospiritual
SSPBK 2.3.3
Regulasi pengelolaan sampah sisa jaringan tubuh manusia secara syariah
Maksud dan Tujuan SSPBK 2.3.3
Sistem pengelolaan dan pembuangan limbah medis dijalankan sesuai dengan kaidah syariah untuk menjamin kebersihan
lingkungan dan keamanan dari bahaya dan resiko.
Landasan Normatif: kaidah fiqih menyebutkan Jika ditemukan potongan anggota badan manusia atau ditemukan separo
badan terbelah memanjang atau melintang cukup dibungkus dengan kain (tidak dimandikan) kecuali jika ada kepalanya,
maka dia dikafani (Raddul mukhtar; juz 2 hal.222)
Elemen Penilaian SSPBK 2.3.3
1. Prosedur pengelolaan sampah, darah/cairan tubuh, sisa jaringan dan organ secara syariah
2. Pemenuhan fasilitas pengelolaan sampah, darah / cairan tubuh sisa jaringan dan organ secara syariah
3. Monitoring dan evaluasi
SSPBK 2.3.4
Pengadaan sumber air sesuai dengan kaidah fikih
SSMMI 3.1.1
Rumah sakit melaksanakan mandatory training Keagamaan bagi seluruh staf pelayanan
SSAP 3.2.1
Rumah sakit menetapkan kebijakan tentang kompetensi pelayanan bahwa staf Rumah Sakit memiliki kompetensi dalam hal
fikih orang sakit
SSPPK 3.3.1
Rumah sakit menyediakan perpustakaan yang memuat buku-buku dan literatur Islam
SSPPK 3.3.2
Penyelesaian keluhan,konflik atau perbedaan pendapat secara syariah
:
Maukah kalian saya beritahu suatu hal yang lebih utama daripada derajat puasa, sholat dan sedekah?. Para
sahabat menjawab : tentu ya Rasulallah. Lalu Nabi bersabda : hal tersebut adalah mendamaikan perselisihan, karena
karakter perselisihan itu membinasakan (HR. Abu Daud)
SSPPK 3. 3.3
Pendidikan dan pelatihan membantu pemenuhan kesehatan secara islami yang berkelanjutan dari pasien
Maksud dan Tujuan SSPPK 3. 3.3
Pasien mendapatkan pendidikan dan pelatihan untuk membantu pemenuhan kesehatan islami yang berkelanjutan dengan
menggunakan konsep komunikasi sesuai Al Qur`an, (Qaulan Sadida; jujur (QS.An Nisa :19), Qaulan Baligha; membekas di jiwa
(QS. An Nisa ;63), Qaulan Karima ; mulia( QS Al Isra :23), Qaulan Layyina; lemah lembut (QS thaha; 43-44) Qaulan Maisura;
ringan,(QS Al Isra ;28) Qaulan Ma`rufa; baik( QS Al Ahzab; 32), Qaulan Tsaqila (QS Al Muzammil : 5)
Elemen Penilaian SSPPK 3. 3.3
1. Pedoman/panduan komunikasi islami
2. Prosedur komunikasi islami.
SSPPK 3.3.4
Edukasi keislaman kepada pasien dan pengunjung
Maksud dan Tujuan SSPPK 3.3.4
Rumah sakit memberikan edukasi kepada pasien dan pengunjung dengan menggunakan konsep pendidikan islami yang
meliputi :(1). Materi : Kesehatan dan keagamaan, dan (2). Metode : Audio visual di media cetak dan elektronik
Elemen Penilaian SSPPK 3.3.4
Pedoman/ panduan/ kebijakan tentang edukasi keislaman
1. Program edukasi islami untuk pasien dan keluarga
2. Bukti (media, program, pelaksanaan dan materi)
SSPP 4.1.1
Rumah sakit memberikan Pelayanan kesehatan ibu dan bayi secara syariah
SSPP 4.1. 2
Rumah sakit memberikan pelayanan reproduksi islami
SSMAK 5.1.1
Rumah sakit dan/atau staf membayar zakat, infaq dan shadaqah (ZIS)
SSMAK 5.1.2
Rumah Sakit dalam pengelolaan kas (cash management), pembiayaan, dan investasi bekerja sama dengan lembaga keuangan
syariah
SSMAK 5.1.3
Rumah Sakit memiliki mekanisme pengelolaan pasien yang tidak mampu membayar
SSPP 5.2.1
Rumah sakit menetapkan standar operasional untuk mengetahui salah penghitungan billing
2. Standar Akreditasi Rumah Sakit Syariah adalah komplementer (bukan sebagai pengganti) terhadap standar akreditasi
nasional di Indonesia yang diterbitkan oleh KARS (Komisi Akreditasi Rumah Sakit), sehingga penilaian akreditasi RS Syariah
adalah telah lulus akreditasi KARS
5. Rumah sakit yang lulus akreditasi rumah sakit syariah berhak mencantumkan Logo islamic hospital (IH) di rumah sakitnya
dan dalam publikasinya
6. Rumah sakit yang bersedia melakukan asesmen untuk menjadi contoh implementasi RS Syariah dalam tahun 2015 :
1. RSI Sultan Agung Semarang
2. RS Al Islam Bandung
3. RS Islam Jakarta Cempaka Putih
4. RS Nur Hidayah Bantul
Standar akreditasi rumah sakit syariah ini akan terus diperbarui dan ditingkatkan kualitasnya, minimal setiap tahun sekali dalam
agenda rutin yang dilakukan oleh MUKISI.
Dengan senantiasa memohon rahmat dan inayah Allah SWT, semoga upaya ini menjadi bagian dari amal sholih bersama.
As-Syatibi, al-Muwafaqat fi Usul al-Syariah, Beirut : Dar al-Marifah, tahun 14161996 M Departemen Agama RI, Al-Quran dan
Terjemahnya, Semarang : PT Karya Toha Putera, 1998
Imam Muslim ibn Al Hajjaj, Shahih Muslim, Bandung : Syirkah al- Maarif, tt
Ismail ibn Umar ibn Katsir al-Qarsyi ad-Damsyiqi, Tafsir al-Quran al-Azhim, Beirut : Dar al-Fikr, 1994
Jalaluddin as-Suyuthi, Al-Itqan fi Ulumi al-Quran, Beirut : Darul Kutub al-Ilmiah, Cet.I,2004
Kementrian Kesehatan RI, Standar Akreditasi Rumah Sakit, Jakarta : Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik Kementrian
Kesehatan RI , 2011
Muhamad ibn Ismail ibn Ibrahim al-Bukhari, Shahih Bukhari, Malaysia : Al Amirah, cet.1.1332 H