Sinus Takikardi
Sinus Takikardi
Aritmia sinus ialah kelainan irama jantung dimana irama sinus menjadi
lebih cepat pada waktu inspirasi dan menjadi lebih lambat pada waktu ekspirasi.
Keadaan ini menjadi lebih nyata ketika pasien disuruh menarik napas dalam.
Aritmia ini hilang kalau timbul takikardia pada pasien karena melakukan kegiatan
olahraga atau pasien menderita demam. Keadaan ini dapat ditemukan pada
individu sehat dan tidak membutuhkan pengobatan.
Sinus Takikardia
Takikardia sinus ialah irama sinus yang lebih cepat dari 100 kali per menit.
Keadaan ini bisa ditemukan pada bayi dan anak kecil dan takikardia sinus juga
sering ditemukan pada beberapa keadaan stress fisiologis maupun patologis.
Etiologi
- kegiatan fisik (olah raga)
- demam
- hipertiroidisme
- anemia
- infeksi
- sepsis
- hipovolemia
- penyakit paru kronik
- Obat-obatan, seperti; atropine, katekolamin, kafein, hormone tiroid dapat
menimbulkan takikardia sinus. Takikardia juga bisa dapat disebabkan
karena gagal jantung
Patofisiologis
Gangguan irama jantung (aritmia) merupakan jenis komplikasi yang
paling serign terjadi pada infark miokardium di mana insidennya sekitar 90 %.
Aritmia timbul akibat perubahan elektrofisiologi sel-sel miokardium.
Perubahan ini bermanifestasi dengan perubahan bentuk potensial aksi, yaitu
rekaman grafik aktifitas listrik sel. Misalnya, perangsangan simpatis akan
meningkatkan depolarisasi spontan, dengan meningkatkan kecepatan denyut
jantung. Secara klinis, diagnosis aritmia berdasarkan pada interpretasi
elektrokardiogram. Kecepatan denyut jantung normal berkisar antara 60 100
denyutan/menit (DPM)
Kecepatan denyut jantung di bawah 60 DPM dinamakan bradikardia,
sedangkan takikardia manyatakan kecepatan denyut jantung lebih dari 100 DPM.
Kedua kelainan kecepatan denyut jantung ini dapat mempengaruhi fungsi jantung.
Karena kecepatan denyut jantung merupakan penentu utama dari curah jantung
(curah jantung = frekuensi denyut jantung x curah sekuncup), maka
pengurangan/peningkatan berlebih pada kecepatan denyut jantung dapat
mengurangi curah jantung.
Takikardia mengurangi curah jantung dengan memendekkan waktu
pengisian ventrikel dan curah sekuncup, dan bradikardia mengurangi curah
jantung dengan mengurangi frekuensi ejeksi ventrikel. Karena curah jatnung
turun, tekanan arteria dan perfusi perifer berkurang. Lagipula takikardia dapat
memperberat iskemia dengan meningkatkan kebutuhan oksigen miokardium,
sementara juga mengurangi lama waktu diastolic, yaitu masa di mana aliran
koroner paling besar, dan dengan demikian mengurangi suplai oksigen ke arteri
koronaria.