Anda di halaman 1dari 4

NAMA : HARDIKA AURUM PRATIWI

NIM : 13507020713013

KELAS/ANGKATAN : REGULER 1 /2013

Angiografi serebral

Adalah prses pemeriksaan dengan menggunakan sinar x terhadap sirkulasi serebral setelah zat kontras
disuntikkan ke dalam arteri yang dipilih.

Angiografi serebral adalah alat yang digunakan untuk menyelediki penyakit vaskular, aneurisma dan
malformasi arteriovena. Hal ini sering dilakukan sebelum klien menjalani kraniotomi sehingga arteri dan
vena serebral terlihat dan untuk mengkaji keadaan yang baik dan adekuatnya sirkulasi serebral. Angiografi
merupakan pilihan terakhir jika dengan pemeriksaan CT Scan dan MRI diagnosis masih belum bisa
ditegakkan ( Hacke W dan Kramer H )

CT Scan

CT scan dapat dengan jelas menunjukkan tulang terkecil dari tubuh serta sekitarnya otot dan
pembuluh darah. Hal ini sangat berharga dalam mendiagnosa dan mengobati masalah tengkorak
dan tulang belakang. CT scan dapat digunakan untuk tujuan diagnostik berikut:

Menemukan kerusakan otak pada klien dengan cedera kepala


mendeteksi gumpalan darah atau pendarahan pada pasien dengan stroke
mendeteksi beberapa tumor otak menerangi diperbesar ventrikel otak
(rongga) pada pasien dengan hidrosefalus
membantu dalam perencanaan terapi radiasi untuk kanker otak
mendeteksi perdarahan pada rupture aneurisma
mendeteksi stenosis spinal dan diskus hernia
Discography
Tes ini digunakan untuk menentukan apakah terdapat sumber nyeri di diskus intervertebralis di
tulang belakang. Pemeriksaan Ct scan atau mri hanya menggambarkan anatomi dan tidak bisa
menentukan sumber nyeri. Dalam beberapa kasus, diskus mungkin muncul abnormal pada
pemeriksaan ct scan atau mri, tetapi tidak sumber nyeri. Sebuah discogram dapat membantu
mengidentifikasi diskus yang menyebabkan rasa sakit dan dapat membantu alat diagnostik dalam
perencanaan program perawatan, termasuk operasi.
MRI
Ini adalah tes diagnostik yang menghasilkan gambar tiga dimensi dari struktur tubuh
menggunakan medan magnet dan teknologi komputer. Gambar hasil dari konsentrasi air yang
berbeda dari berbagai jaringan. MRI adalah alat penting dalam perencanaan operasi, terapi
radiasi, pengobatan untuk stroke atau intervensi lain untuk gangguan otak. MRI dapat digunakan
untuk tujuan diagnostik berikut:
Deteksi tumor otak dan sumsum tulang
Diagnosa adanya gangguan sistem saraf seperti multiple sclerosis
Mengidentifikasi penyakit pembuluh darah yang termasuk stroke
Diagnosa gangguan pituitari
Deteksi stenosis tulang belakang
Cerebrospinal Fluid analysis
Tes ini melibatkan pengangkatan sejumlah kecil cairan yang melindungi otak dan sumsum tulang
belakang. Cairan diuji untuk mendeteksi adanya pendarahan atau perdarahan otak, diagnosa
infeksi ke otak dan/atau sumsum tulang belakang, mengidentifikasi beberapa kasus multiple
sclerosis dan gangguan neurologis lainnya dan mengukur tekanan intracranial.
Elektroencephalogram (EEG)
Tes ini digunakan untuk membantu mendiagnosa adanya gangguan kejang, tumor otak,
kerusakan otak yang berhubungan dengan cedera kepala, radang otak dan/atau tulang,
alkoholisme, gangguan kejiwaan tertentu dan metabolisme dan degeneratif gangguan yang
mempengaruhi otak. Pemeriksaan ini juga digunakan untuk melihat adanya kematian otak pada
pasien.
Electromyography
Tes ini digunakan untuk menentukan lebih banyak tentang fungsi saraf perifer di lengan dan kaki.
Pemeriksaan ini dilakukan untuk memperkirakan keparahan pada saraf yang terjepit. Fungsi
abnormal dapat menyiratkan bahwa terdapat cedera saraf atau otot disfungsi.
Daftar Pustaka

Price,A. Sylvia & Wilson, M. Lorraine. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit.Jakarta :
EGC

Brunner, L. S., Smeltzer, S. C., Bare, B. G., Hinkle, J. L., & Cheever, K. H. (2009). Brunner and Suddarth's
Textbook of Medical-Surgical Nursing. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.

Mutaqin Arif.2008. Buku Ajar Asuhan keperawatan dengan gangguan sistem persyarafan. Jakarta :
Penerbit Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai