Anda di halaman 1dari 1

Laporan baca 2

Stilistika Pragmatis

Muhammad Zaidi Abdat/14020074052

PA 2104

Pada buku Elizabeth ini terdapat dua poin utama yang dibahas didalamnya yaitu stilistika
dan pragmatic. Kemudian, didalamnya stilistika pragmatika didefinisikan mempelajari ilmu
kajian stilistika yang memiliki anggapan bahwa bahasa dari sebuah teka mencerminkan dunia
teksual secara sempurna, karena memakai bahasa untuk merangkai kata mempunyai tujuan untuk
mengungkapkan makna. Selain itu, Pragmatic juga dibahas cukup banyak disini, sebagai kajian
terhadap bahasa dalam penggunaannya seperti memperhitungkan unsur-unsur yang tidak dicakup
oleh tata bahasa dan semantic. Maka dapat dipahami bahwa stilistika menggunakan pragmatika,
tentu saja dengan memperhatikan unsure-unsure yang penting bagi penafsiran terhadap karya
yang dikaji.

Dalam pembelajaran stilistika pragmatika mempelajarai beberapa bab diantaranya, pengertian


stilistika dan pragmatika, teori-teori pragmatika, rambu-rambu dalam pragmatika, suara naratif,
wacana langsung dan tak langsung, kesopanan dan wacana sastra, relevansi dan wacana gema,
trope dan parody, simbolisme, psikonarasi. Wacana sastra dan wacana nonsastra pada
pembelajaran stilistika dan pragmatika sedikit sulit dibedakan sehingga banyak orang yang tidak
dapat membedakan antara wacana sastra dan wacana nonsastra sebab sumber daya yang
dipergunakan dalam bahasa lisan adalah sama dengan yang digunakan bahasa tulis yaitu tubuh
dan pikiran manusia itu sendiri. Pada pembahasan pragmatika terdapat tindak wiara langsung
yang memiliki hubungan langsung antara bentuk tata bahasa dari jumlah sebuah ucapan dengan
ilokusinya, pada umumnya sering kita temui berbentuk kalimat perintah/imperatif. Dan tindak
wicara tak langsung untuk mencari makna yang dimaksudkan untuk kesopanan serta ada
kebiasaan untuk menghindari bentuk imperative. Dan masih banyak lagi.

Alasan utama di dalam penggunaan wacana langsung, sebab memungkinkan pembaca seolah
melakukan kontak langsung dengan tokoh. Dan wacana tak langsung bebas dan menarik untuk
diperhatikan dalam proses studinya karena tekniknya sangat baik. Kemudian pada proses
kajiannya, Pada interaksi yang terjadi pada level tokoh dengan tokoh, pembaca perlu masuk ke
dalam ranah yang sama seperti ranah yang diteliti oleh teori kesopanan. Dalam stilistika
pragmatis mempunyai pembahasan tentang pendekatan yang memahami hubungan antara
penutur, yang akan dibahas dengan menggunakan teori relevansi. Teori relevansi adalah
kontribusi yang sangat menarik di dalam memahami pragmatika dari wacana yang mempelajari
sifat sastra dan sebuah karya.

Black, Elizabeth. 2011. Stilistika Pragmatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Anda mungkin juga menyukai