Pokok Bahasan SAP ISPA
Pokok Bahasan SAP ISPA
ISPA
I. Tujuan Umum :
Kegiatan penyuluhan ini diharapkan seluruh peserta dapat mengenai
hal-hal yang berkaitan dengan ISPA
II. Tujuan Khusus :
1) Peserta dapat mengetahui dan memahami pengertian ISPA
2) Peserta dapat mengetahui dan memahami penyebab ISPA
3) Peserta dapat memahami dan mengetahui tanda dan gejala ISPA
4) Peserta dapat memahami dan mengetahui penatalaksanaan ISPA
5) Peserta dapat memahami dan mengetahui cara perawatan ISPA
6) Peserta dapat memahami dan mengetahui cara mencegah ISPA
III. Materi
Terlampir
1
IV. Metode
Kegiatan ini menggunakan metode diskusi dan tanya jawab.
V. Media / alat
1. Leaflet
2. Lattop
3. Infocus
VI. Pengorganisasian
Penanggung jawab : Masdiana T,S.kep
Moderator : Pina L,S.Kep
Penyaji : Desy Arisandi,S.Kep
Notulen : Monika T,S.Kep
Dokumentasi :Yuri Wahyuningsih Manungkalit,S.Kep
Fasilitator : Pebrio,S.kep
Sianna S,S.Kep
Jumpa M,S.kep
Masro Munthe,S.Kep
Ruminta Sirait,S.Kep
2
- mengingatkan kontrak- memperhatikan
- menjelaskan tujuan - mendengarkan
2 Isi - -menjelaskan - memperhatikan 15 menit Leaflet
pengertian ISPA - memperhatikan Lattop
- -menjelaskan tanda - memperhatikan Infocus
dan gejala ISPA
- - menjelaskan cara
perawatan ISPA
- -memberikan
kesempatan kepada
audien untuk bertanya.
3 Penutupan- - mengevaluasi - mengungkapkan 10 menit
perasaan peserta perasaan setalah
setelah penyuluhan penyuluhan
- mengajukan beberapa- bertanya tentang
pertanyaan materi penyuluhan
yang belum paham
3
IX. Sumber
DepKes RI. Direktorat Jenderal PPM & PLP. Pedoman Pemberantasan
Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Jakarta. 1992.
Lampiran Materi
Lampiran Leaflet
4
TINJAUAN TEORI
1. PENGERTIAN
5
2. KLASIFIKASI
3. ETIOLOGI
6
yang semakin sempit maka dengan adanya edematosa maka akan tertutup
secara keseluruhan dari jalan nafas.
Kondisi klinis secara umum turut berpengaruh dalam proses
terjadinya infeksi antara lain malnutrisi, anemia, kelelahan. Keadaan yang
terjadi secara langsung mempengaruhi saluran pernafasan yaitu alergi,
asthma serta kongesti paru.
Infeksi saluran pernafasan biasanya terjadi pada saat terjadi perubahan
musim, tetapi juga biasa terjadi pada musim dingin (Whaley and Wong;
1991; 1420).
Etiologi dari sebagian besar penyakit jalan napas bagian atas ini
ialah virus dan tidak dibutuhkan terapi antibiotik. Faringitis oleh kuman
Streptococcus jarang ditemukan pada balita. Bila ditemukan harus diobati
dengan antibiotik penisilin, semua radang telinga akut harus mendapat
antibiotic.
ISPA dapat ditularkan melalui air ludah, darah, bersin, udara
pernapasan yang mengandung kuman yang terhirup oleh orang sehat
kesaluran pernapasannya.
Pada umumnya suatu penyakit saluran pernapasan dimulai dengan
keluhan-keluhan dan gejala-gejala yang ringan. Dalam perjalanan penyakit
mungkin gejala-gejala menjadi lebih berat dan bila semakin berat dapat
jatuh dalam keadaan kegagalan pernapasan dan mungkin meninggal. Bila
sudah dalam kegagalan pernapasan maka dibutuhkan penatalaksanaan yang
lebih rumit, meskipun demikian mortalitas masih tinggi, maka perlu
diusahakan agar yang ringan tidak menjadi lebih berat dan yang sudah berat
cepat-cepat ditolong dengan tepat agar tidak jatuh dalam kegagalan
pernapasan.
7
Tanda-tanda bahaya dapat dilihat berdasarkan tanda-tanda klinis dan tanda-
tanda laboratoris.
Tanda Tanda Klinis ISPA
1. Pada sistem respiratorik adalah: tachypnea, napas tak teratur (apnea),
retraksi dinding thorak, napas cuping hidung, cyanosis, suara napas lemah
atau hilang, grunting expiratoir dan wheezing.
2. Pada sistem cardial adalah: tachycardia, bradycardiam, hypertensi,
hypotensi dan cardiac arrest.
3. Pada sistem cerebral adalah : gelisah, mudah terangsang, sakit kepala,
bingung, papil bendung, kejang dan coma.
4. Pada hal umum adalah : letih dan berkeringat banyak.
8
4. FAKTOR RESIKO
Fakor diri (host) : Umur, jenis kelamin, status gizi, kelainan congenital,
imunologis, BBLR dan premature.
Faktor lingkungan : Kualitas perawatan orang tua, asap rokok,
keterpaparan terhadap infeksi, social ekonomi, cuaca dan polusi udara.
5. PATOFISIOLOGI
6. PENATALAKSANAAN ISPA
9
mengurangi penggunaan obat batuk yang kurang bermanfaat. Strategi
penatalaksanaan kasus mencakup pula petunjuk tentang pemberian
makanan dan minuman sebagai bagian dari tindakan penunjang yang
penting bagi pederita ISPA.
Penatalaksanaan ISPA meliputi langkah atau tindakan sebagai berikut :
1. Upaya pencegahan
10
Pengobatan antara lain :
2. Mengatasi batuk
Dianjurkan memberi obat batuk yang aman yaitu ramuan
tradisional yaitu jeruk nipis sendok teh dicampur dengan kecap
atau madu sendok teh , diberikan tiga kali sehari.
11
DAFTAR PUSTAKA
12