Tujuan. Untuk memeriksa periode involusi uterus setelah suatu persalinan tanpa
komplikasi pada wanita primipara dan multipara. Metode. Penelitian prospektif
longitudinal. Parameter berulang diukur, dan dilakukan observasi pada isi endometrium
serta takik diastolik. Pengukuran pada wanita primipara dan multipara dilakukan pada
persalinan hari ke-1, ke-3, ke-10, ke-30, ke-42, dan ke-60. Analisis dilakukan dengan
menggunakan SPSS versi 21. Hasil. Parameter uterus median lebih besar pada
kelompok multipara sehubungan dengan puerperium fisiologis, namun kecenderungan
penurunan yang terjadi adalah sama. Rongga endometrium pada hari ke-10 secara
signifikan lebih lebar dan sebagian besar terdapat tampakan echo negatif di rongga
uterus pada wanita multipara. Evaluasi dari deviasi sudut uterus berubah dari posisi
yang sangat retroversi ke posisi yang lebih anteversi. Indeks resistensi segera setelah
melahirkan dari arteri uteri pada kedua kelompok tersebut cukup rendah dan secara
meningkat signifikan satu bulan pascapersalinan. Takik arteri uteri mengalami
perubahan, tapi takik diastolik tidak muncul pada semua wanita pascapersalinan bahkan
setelah dua bulan pascapersalinan. Kesimpulan. Periode puerperium setelah persalinan
normal tergantung pada paritas. Kecenderungan involusi pada wanita primipara dan
multipara mengikuti pola yang sama, namun hal itu berlangsung lebih lama pada wanita
multipara. Ultrasound uterus tentunya merupakan modalitas pemeriksaan yang berguna
terhadap fase pascapersalinan dan penting dalam memfasilitasi deteksi dini dari
kejadian komplikasi pada uterus pascapersalinan.
1. Pendahuluan
2. Metode
3. Hasil
4. Diskusi
5. Kesimpulan