Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

PUSKESMAS KENTEN PALEMBANG

Oleh :
Friselina Nuransi Mandiangan, S.Ked
Muhammad Firman, S.Ked
Rizky Ananda Desforando, S.Ked

Pembimbing :
Dr. Hj. Agustini

FAKLUTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS


SRIWIJAYA/DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN
MAYARAKAT UNIVERSITAS SRIWIJAYA/FK UNSRI
2014

i
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Praktek Kerja Lapangan Puskesmas Kenten Palembang

Oleh

Friselina Nuransi Mandiangan, S. Ked


Muhammad Firman, S. Ked
Rizky Ananda Desforando, S. Ked

Telah diterima dan disahkan sebagai salah satu komponen dalam mengikuti kegiatan
Kepaniteraan Klinik Senior di Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Ilmu
Kedokteran Komunitas, Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya 2014.

Palembang, Maret 2014

Pembimbing

Dr.Hj. Agustini

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan karunia dan rahmat-Nya serta kesehatan dan kesempatan sehingga penulis
dapat menyelesaikan telaah jurnal ini sebagai salah satu syarat dalam mengikuti
Kepaniteraan Klinik Senior di Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/ Ilmu
Kedokteran Komunitas Palembang, Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya.
Seiring dengan selesainya laporan praktek kerja lapangan ini, penulis mengucapkan
terima kasih dan rasa hormat kepada dr. Hj. Agustini selaku kepala Puskesmas Kenten
Palembang, dan pembimbing praktek kerja lapangan ini. Kritik dan saran yang
membangun sangat diharapkan demi tercapainya hasil yang lebih baik dan membawa
manfaat bagi semua.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat serta dapat dijadikan
pertimbangan dan sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan

Palembang, Maret 2014

Penulis

iii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL.................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... ii
KATA PENGANTAR ............................................................................... iii
DAFTAR ISI .............................................................................................. iv
BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................... 1
BAB II. STUDI PUSTAKA..................................................................... 4
BAB III. PROFIL PUSKESMAS ............................................................ . 13
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................ . 22
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................. . 28
DAFTAR PUSTAKA

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Berdasarkan paradigma sehat ditetapkan visi Indonesia Sehat 2010, dimana ada 3
pilar yang perlu mendapat perhatian khusus, yaitu lingkungan sehat, perilaku sehat dan
pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata. Untuk perilaku sehat bentuk
konkritnya yaitu perilaku proaktif memelihara dan meningkatkan kesehatan. mencegah
risiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit serta berpartisipasi
aktif dalam upaya kesehatan.
Dalam mewujudkan visi Indonesia Sehat 2010 telah ditetapkan misi
pembangunan yaitu menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan.
Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat. memelihara dan meningkatkan
pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau, serta memelihara dan
meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya.
Untuk melaksanakan misi pembangunan kesehatan diperlukan promosi kesehatan,
hal ini disebabkan program promosi kesehatan berorientasi pada proses pemberdayaan
masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat, melalui peningkatan,
pemeliharaan dan perlindungan kesehatannya. Hal ini sesuai dengan yang ditekankan
dalam paradigma sehat, dan salah satu pilar utama Indonesia Sehat 2010.
Seiring dengan cepatnya perkembangan dalam era globalisasi, serta adanya
transisi demografi dan epidemiologi penyakit, maka masalah penyakit akibat perilaku
dan perubahan gaya hidup yang berkaitan dengan perilaku dan sosial budaya cenderung
akan semakin kompleks. Perbaikannya tidak hanya dilakukan pada aspek pelayanan
kesehatan, perbaikan pada lingkungan dan merekayasa kependudukan atau faktor
keturunan, tetapi perlu memperhatikan faktor perilaku yang secara teoritis memiliki
andil 30 - 35 % terhadap derajat kesehatan.

1
Mengingat dampak dari perilaku terhadap derajat kesehatan cukup besar, maka
diperlukan berbagai upaya untuk mengubah perilaku yang tidak sehat menjadi sehat.
Salah satunya melalui program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

1.2 Perumusan Masalah


1. Bagaimana pengelolaan promosi kesehatan PHBS di Puskesmas Kenten tahun 2014
?
2. Bagaimanakah keberhasilan program promosi kesehatan PHBS yang dijalankan?
3. Apakah permasalahan atau hambatan yang terjadi sepanjang perlaksanaan promosi
kesehatan PHBS yang dijalankan?

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui pengelolaan promosi kesehatan PHBS dan permasalahan pengelolaan


program tersebut yang dilaksanakan di Puskesmas Kenten selama tahun 2013.
1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui keberhasilan program promosi kesehatan PHBS


2. Mengetahui permasalahan atau hambatan yang terjadi sepanjang perlaksanaan
promosi kesehatan PHBS yang dijalankan

1.4 Manfaat
1.4.1 Dinas Kesehatan
Mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh puskesmas dalam melaksanakan
pelayanan kesehatan neonatus dan mampu memberi dukungan dan sarana untuk
meningkatkan efektivitas program tersebut.
1.4.2 Puskesmas
Untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas promosi kesehatan PHBS di
Puskesmas Kenten.
1.4.3 Masyarakat
2
Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat yang berperilaku hidup
bersih dan sehat dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
1.4.4. Mahasiswa
Menambah pengetahuan dan pengalaman.

1.5 Lokasi dan Waktu


1.5.1 Lokasi
Diwilayah kerja Puskesmas Kenten Palembang
1.5.2 Waktu
4 Maret 2014 28 Maret 2014

3
BAB II
STUDI PUSTAKA

2.1 Definisi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)


Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan salah satu strategi yang
dicanangkan oleh Departemen Kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan
Millenium 2015 melalui rumusan visi dan misi Indonesia Sehat, sebagaimana yang
dicita-citakan oleh seluruh masyarakat Indonesia dalam menyongsong Milenium
Development Goals (MDGs).
"Health is not everything, but without health everything is nothing". Kesehatan
memang bukan segalanya, tetapi tanpa kesehatan segalanya menjadi tidak berarti. Setiap
individu mempunyai hak untuk hidup sehat, kondisi yang sehat hanya dapat dicapai
dengan kemauan dan keinginan yang tinggi untuk sehat serta merubah prilaku tidak
sehat menjadi prilaku hidup sehat.
Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan prilaku yang dipraktekkan
oleh setiap individu dengan kesadaran sendiri untuk meningkatkan kesehatannya dan
berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan yang sehat.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat harus diterapkan dalam setiap sisi kehidupan
manusia kapan saja dan dimana saja. PHBS di rumah tangga/keluarga, institusi
kesehatan, tempat-tempat umum, sekolah maupun di tempat kerja karena perilaku
merupakan sikap dan tindakan yang akan membentuk kebiasaan sehingga melekat
dalam diri seseorang.
Perilaku merupakan respon individu terhadap stimulasi baik yang berasal dari
luar maupun dari dalam dirinya. PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) merupakan
sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran,
yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat menolong diri sendiri di bidang
kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat. PHBS
merupakan salah satu pilar utama dalam Indonesia Sehat dan merupakan salah satu

4
strategi untuk mengurangi beban negara dan masyarakat terhadap pembiayaan
kesehatan.
Sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan social yang memungkinkan
setiap orang hidup produktif secara social dan ekonomi. (UU Kesehatan RI No. 23 tahun
1992). Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan sekaligus merupakan investasi
sumber daya manusia, serta memiliki kontribusi yang besar untuk meningkatkan Indeks
Pembangunan Manusia (IPM).
Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah respon seseorang (organism) terhadap
stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan,
makanan, serta lingkungan (Simons-Morton et al.,1995). Perubahan-perubahan perilaku
kesehatan dalam diri seseorang dapat diketahui melalui persepsi. Persepsi adalah
pengalaman yang dihasilkan melalui panca indera. Dalam aspek biologis perilaku adalah
suatu kegiatan atau aktifitas organisme atau mahluk hidup yang bersangkutan.
(Notoatmodjo, 2005).
Dasar orang berperilaku dipengaruhi oleh :
a. Nilai
b. Sikap
c. Pendidikan/Pengetahuan
Kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang
optimum sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang
optimum pula (Notoatmodjo S.,2003)

2.2 Tujuan PHBS


Tujuan PHBS adalah meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan
kemampuan masyarakat agar hidup bersih dan sehat serta masyarakat termasuk swasta
dan dunia usaha berperan serta aktif mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.

2.3 Tatanan PHBS


PHBS berada di lima tatanan yakni:

5
2.3.1 Tatanan rumah tangga
Membudayakan hidup sehat tidaklah sulit harus ada kesadaran, keinginan dan kemauan
untuk memulainya. Setiap keluarga dapat menerapkan prinsip untuk hidup bersih serta
menjadikan perilaku sehat menjadi kebiasaan setiap anggota keluarga. Jika kebiasan
yang baik telah ditanamkan sejak dini maka tidaklah sulit melakukannya, karena sesuatu
yang dilakukan sebagai kebiasaan sangat mudah untuk dikerjakan. Tanamkan prinsip
bahwa kesehatan merupakan suatu "kebutuhan", sehingga kita akan termotivasi untuk
mencapainya dan melakukannya.
Sepuluh indikator PHBS di tatanan rumah tangga:
a. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan.
Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan menurunkan resiko gangguan pasca
persalinan dan mencegah infeksi neonatus.
b. Memberi ASI Eksklusif
Asi ekslusif secara nyata mampu menekan angka kematian balita, memberikan Asi
ekslusif tidak hanya memberikan manfaat bagi bayi namun bermanfaat juga bagi ibu.
Ibu yang menyusui 20 persen terhindar dari resiko terkena kanker payudara dan kanker
rahim.
c. Menimbang balita setiap bulan.
Jika keluarga memiliki balita wajib membawanya ke pos yandu untuk dilakukan
penimbangan. Menimbang berat badan merupakan parameter untuk menentukan status
gizi balita, dengan melakukan penimbangan setiap bulan dapat diketahui pertumbuhan
dan perkembangan balita serta dapat diketahui lebih awal jika terdapat indikasi
kekurangan gizi.
d. Menggunakan air bersih
Berbagai penyakit dapat diakibatkan oleh penggunaan air yang tidak bersih. Jika kondisi
air yang digunakan tidak jernih, keruh atau berbau sebaiknya air yang digunakan diolah
terlebih dahulu agar menjadi air bersih dengan menggunakan saringan sederhana.
e. Mencuci tangan dengan air dan sabun.

6
Membiasakan untuk mencuci tangan setelah melakukan pekerjaan dan ketika akan
mengerjakan suatu pekerjaan hal ini secara nyata telah mencegah perpindahan kuman
dan penyebaran penyakit yang disebabkan oleh berbagai bakteri penyebab infeksi antara
lain hepatitis B, HIV/AIDS.
f. Menggunakan jamban sehat.
Kotoran manusia merupakan sumber penyebaran penyakit yang sangat kompleks antara
lain tipus, disentri, kolera, berbagai macam penyakit cacing, schisosomiasis dan
sebagainya. Secara langsung kotoran ini dapat mengkontaminasi makanan, minuman,
sumber air, tanah dan sebagainya.
g. Memberantas jentik di rumah sekali seminggu.
Mencuci dan membersihkan bak mandi dan tempat-tempat penyimpanan air minimal
seminggu sekali dan mengubur kaleng-kaleng bekas tindakan ini merupakan cara
memberantas jentik-jentik nyamuk demam berdarah. Karena nyamuk demam berdarah
bertelur di tempat genangan/penampungan air jernih bukan air got atau sejenisnya.
h. Makan buah dan sayur setiap hari.
Sayur dan buah merupakan sumber gizi yang lengkap dan sehat serta mudah didapatkan.
Dengan mengkonsumsi sayur dan buah setiap hari kebutuhan gizi dapat terpenuhi.
i. Melakukan aktifitas fisik setiap hari.
Aktifitas fisik, gerak badan atau melakukan pekerjaan di rumah akan meningkatkan
kekuatan otot dan menyehatkan badan.
j. Tidak merokok didalam rumah.
Rokok berbahaya tidak saja bagi perokok tetapi juga terhadap orangorang
disekelilingnya, untuk itu hindarilah untuk merokok di dalam rumah.
Manfaat PHBS bagi rumah tangga:
a. Setiap rumah tangga meningkatkan kesehatannya dan tidak mudah sakit.
b. Anak tumbuh sehat dan cerdas.
c. Produktivitas kerja anggota keluarga meningkat dengan meningkatnya kesehatan
anggota rumah tangga maka biaya yang dialokasikan untuk kesehatan dapat dialihkan

7
untuk biaya investasi seperti biaya pendidikan, pemenuhan gizi keluarga dan modal
usaha untuk peningkatan pendapatan keluarga.
2. Manfaat PHBS bagi masyarakat:
a. Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan yang sehat.
b. Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalah-masalah kesehatan.
c. Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada.
d. Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat
(UKBM) seperti posyandu, jaminan pemeliharaan kesehatan, tabungan bersalin
(tabulin), arisan jamban, kelompok pemakai air, ambulans desa dan lain-lain.
Sasaran PHBS di Rumah Tangga :
Sasaran PHBS di Rumah Tangga adalah seluruh anggota keluarga yaitu:
1. Pasangan Usia Subur
2. Ibu Hamil dan Ibu Menyusui
3. Anak dan Remaja
4. Usia Lanjut
5. Pengasuh Anak

2.3.2 Tatanan sekolah


Indikator PHBS di sekolah antara lain:
a. Mencuci tangan dengan air bersih mengalir dan sabun.
Sebab air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri penyebab penyakit,
bila digunakan maka kuman dan bakteri berpindah ke tangan. Pada saat makan kuman
dengan cepat masuk ke dalam tubuh yang bisa menimbulkan penyakit antara lain diare,
thypus, cacingan, flu burung dll.
b. Mengkonsumsi jajanan di warung /kantin sekolah.
Jajan sembarangan tidak aman karena kita tidak tahu apakah bahan tambahan makanan
(BTM) yang digunakan seperti zat pewarna, pengawet, pemanis dan bumbu
penyedapnya aman untuk kesehatan atau tidak.
c. Menggunakan sampah pada tempatnya

8
Sampah akan menjadi tempat berkembang biak serangga dan tikus, menjadi sumber
polusi dan pencemaran terhadap tanah, air dan udara.Sampah menjadi media
perkembangan kuman-kuman penyakit yang dapat membahayakan kesehatan. Dan
sampah juga bisa menimbulkan kecelakaan dan kebakaran.
d. Olah raga yang teratur dan terukur.
Manfaat olah raga yang teratur antara lain berat badan terkendali, otot lebih lentur dan
tulang lebih kuat, bentuk tubuh lebih ideal dan proporsional, daya tahan tubuh terhadap
penyakit lebih baik dan menghindarkan diri dari penyakit jantung, osteoporosis,
diabetes, stroke dan hipertensi.
e. Memberantas jentik nyamuk.
Untuk memutuskan mata rantai siklus hidup nyamuk, sehingga nyamuk tidak
berkembang di lingkungan sekolah. Khususnya jentik nyamuk Aedes aeghypty yang
menyebabkan penyakit DBD, karena nyamuk ini menggigit pada siang hari dimana
siswa sedang belajar.
Perlu dilakukan kegiatan 3M yaitu, menguras tempat-tempat penampungan air seminggu
sekali seperti vas bunga,bak mandi dll , menutup tempat-tempat penampungan air
dengan rapat dan mengubur barang bekas yang dapat menampung air hujan.
f. Tidak merokok.
Karena banyak sekali efek negatif yang ditimbulkan oleh rokok, antara lain terjangkit
penyakit kanker paru-paru, kanker mulut, penyakit jantung, batuk kronis, kelainan
kehamilan, katarak, kerusakan gigi, dan efek ketagihan serta ketergantungan terhadap
rokok.
Di dalam sebatang rokok terkandung 4.000 bahan kimia dan 43 senyawa yang terbukti
menyebabkan kanker. Bahan utama rokok terdiri dari nikotin, tar dan CO.
g. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan,
Untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan badan serta status gizi. Agar
pertumbuhan anak dapat berkembang secara optimal.
h. Menggunakan jamban.

9
Untuk menjaga agar lingkungan selalu bersih, sehat dan tidak berbau. Supaya tidak
mencemari sumber air dilingkungan sekitar.
Dan juga agar tidak mengundang datangnya serangga kecoa/ lalat yang dapat menjadi
vektor penyakit seperti diare, cholera, disentri, thypus, cacingan dll.

2.3.3 Tatanan tempat kerja


Indikator PHBS di tempat kerja antara lain :
Semua PHBS diharapkan dilakukan di tempat kerja. Namun demikian, tempat kerja
telah masuk kategori Tempat Kerja Sehat, bila masyarakat pekerja di tempat kerja :
1. Tidak merokok di tempat kerja
2. Membeli dan mengkonsumsi makanan dari tempat kerja.
3. Melakukan olahraga secara teratur/aktivitas fisik
4. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum makan dan sesudah buang air
besar dan buang air kecil
5. Memberantas jentik nyamuk di tempat kerja.
6. Menggunakan air bersih.
7. Menggunakan jamban saat buang air kecil dan besar.
8. Membuang sampah pada tempatnya. Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)
sesuai jenis pekerjaan.

2.3.4. Tatanan tempat umum


PHBS ditempat umum adalah upaya untuk memberdayakan masyarakat
pengunjung dan pengelola tempat-tempat umum agar tahu, mau dan mampu untuk
mempraktekkan PHBS dan berperan aktif dalam mewujudkan tempat-tempat umum
sehat.
Tempat-tempat umum adalah sarana yang diselenggarakan oleh pemerintah atau
swasta atau perorangan yang digunakan untuk kegiatan bagi masyarakat seperti sarana
pariwisata, transportasi, sarana ibadah, sarana perdagangan dan olahraga, rekreasi dan
sarana sosial lainnya.

10
a. PHBS di Pasar
Menggunakan air bersih, Membuang sampah pada tempatnya, Menggunakan jamban,
Tidak merokok di pasar, Tidak meludah Sembarangan, Memberantas Jentik nyamuk
b. PHBS di tempat Ibadah
Menggunakan air bersih, Membuang sampah pada tempatnya, Menggunakan jamban,
Tidak merokok di tempat ibadah, Tidak meludah Sembarangan, Memberantas Jentik
nyamuk
c. PHBS di Rumah Makan
Menggunakan air bersih, Membuang sampah pada tempatnya, Menggunakan jamban,
Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, Tidak merokok di rumah makan, Menutup
makanan dan minuman, Tidak meludah Sembarangan, Memberantas Jentik nyamuk
d. PHBS di Angkutan Umum(Bus, Angkot, Kereta, Pesawat, Kapal Laut dll)
Menggunakan air bersih, Membuang sampah pada tempatnya, Menggunakan jamban,
Tidak merokok di angkutan umum, Tidak meludah Sembarangan

Manfaat PHBS di tempat umum :


a. Bagi masyarakat:
Masyarakat menjadi lebih sehat dan tidak mudah sakit. Masyarakat mampu
mengupayakan lingkungan sehat, serta mampu mencegah dan mengatasi masalah-
masalah kesehatan yang dihadapi
b. Bagi tempat umum
Lingkungan menjadi lebih bersih, indah dan sehat sehingga meningkatkan citra tempat
umum, Meningkatkan pendapatan bagi tempat-tempat umum sebagai akibat dari
meningkatnya kunjungan pengguna tempat-tempat umum
c. Bagi pemerintah Kabupaten/kota
Peningkatan presentase tempat umum sehat menunjukkan kinerja dan citra pemerintah
kabupaten/kota yang baik Kabupaten /kota dapat dijadikan pusat pembelajaran bagi
daerah lain dalam pembinaan PHBS di tempat-tempat umum

11
2.3.5. Tatanan fasilitas kesehatan
Indikator PHBS di fasilitas kesehatan antara lain :
1. menggunakan air bersih,
2. menggunakan jamban yang bersih & sehat,
3. membuang sampah pada tempatnya,
4. tidak merokok,
5. tidak meludah sembarangan,
6. memberantas jentik nyamuk.

12
BAB III
PROFIL PUSKESMAS

3.1 Gambaran Umum Puskesmas Kenten Palembang


3.1.1 Pendahuluan
Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat untuk
hidup sehat, agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal, sebagai salah
satu unsur kesejahteraan umum dan tujuan nasional dalam rangka pemerataan
pembanguunan, maka dibangun pusat kesehatan masyarakat atau Puskesmas.
Puskesmas adalah satuan organisasi fungsional dibidang pelayanan dasar, yang
menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat
diterima, dan terjangkau oleh masyarakat, berfungsi sebagai pusat pembangunan
kesehatan. Pembinaan peran serta masyarakat dan pelayanan kesehatan secara
menyeluruh, terpadu, dan bertanggung jawab atas wilayah kerja yang telah ditetapkan.
Puskesmas Kenten sebagai unit pelayanan kesehatan dasar dalam mewujudkan
Palembang Sehat mempunyai Visi Terciptanya Puskesmas Kenten sebagai Pusat
pelayanan kesehatan yang prima. Dalam hal ini dibutuhkan perencanaan ,
pengorganisasian, dan pengelolaan, meliputi Upaya Kesehatan Dasar (pokok) dan
Upaya Kesehatan pendukung yang berupa sumber daya kesehatan melalui system
manajemen kesehatan dasar dan system Informasi Kesehatan ( SIK ).
Profil Kesehatan Puskesmas Kenten tahun 2013 ini merupakan salah satu bentuk
SIK yang isinya sebagian besar adalah hasil kegiatan pelayanan & pencapaian program
kesehatan pada tahun 2013.
Profil kesehatan Puskesmas Kenten tahun 2013 mempunyai maksud dan tujuan
sebagai berikut :
1. Menggambarkan puskesmas secara umum dan status kesehatan masyarakat di
wilayah binaan puskesmas kenten.

13
2. Menggambarkan penyelenggaran pelayanan kesehatan dan hasil yang sudah
dicapai yang dapat di gunakan sebagai bahan masukan untuk perencanaan
puskesmas kedepan.
Visi :
Tercapainya Puskesmas Kenten Sebagai Pusat Pelayanan Kesehatan Yang
Prima, Menuju Palembang Sehat.
Misi :
1. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu prima merata dan terjangkau.
2. Meningkatkan profesionalisme yang berorientasi pada standar pelayanan
minimal.
3. Meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan lingkunganya melalui
pemberdayaan masyarakat.

3.1.2 Letak Geografis, Wilayah Kerja dan Demografi


3.1.2.1 Letak Geografis
Puskesmas Kenten Palembang adalah salah satu Puskesmas yang berada di Kecamatan
Ilir Timur II, tepatnya di Jl. MP. Mangkunegara no 1 Palembang.

3.1.2.2 Wilayah Kerja


Wilayah kerja puskesmas kenten meliputi dua Kelurahan yaitu Kelurahan 8 Ilir dan
Kelurahan Kuto Batu, dengan luas wilayah kerja 39,79 Km meliputi dataran tinggi,
rendah dan rawa rawa. Perbatasan Puskesmas Kenten dengan wilayah sekitarnya
sebagai berikut:
- Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Sukamaju.
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Sungai Musi.
- Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Duku, 5 Ilir, Lawang Kidul.
- Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan 20 Ilir, 9 Ilir,10 Ilir dan 11 Ilir

3.1.2.3 Keadaan Demografi

14
Penduduk di wilayah kerja puskesmas Kenten berjumlah 39458 jiwa yang terdiri dari
penduduk laki-laki 19181 jiwa dan 20277 jiwa penduduk perempuan yang tersebar di
dua kelurahan tersebut.
Tabel 1. Peta Demografi di Wilayah Kerja Puskesmas Kenten
Nama Kelurahan Jumlah
No Deskripsi
1 2 Total
KUTO
8 ILIR
BATU
1 Jumlah Penduduk 24285 15173 39458
- Laki-laki 11843 7338 19181
- Perempuan 12442 7835 20277
2 Jumlah Kepala Keluarga (KK)
a. KK Gakin 1178 1752 2930
b. KK Non Gakin 22846 13549 36395
3 Jumlah Ibu Bersalin (Bulin) 456 285 741
4 Jumlah Ibu Meneteki (Buteki) 456 285 741
5 Jumlah Ibu Nifas (Bufas) 456 285 741
Jumlah Wanita Usia Subur
6 456 285 741
(WUS)
Jumlah Wanita Peserta KB
7 3.225 2.280 5505
Aktif
8 Jumlah Bayi 437 273 710
9 Jumlah Anak Balita 2021 1262 3283
10 Jumlah Anak Batita 808 504 1312
11 Jumlah Anak Baduta 323 201 524
12 Jumlah Remaja 4421 2767 7188
13 Jumlah Usila 1.705 844 2549
Jumlah Taman Kanak Kanak
14 10 3 13
(TK)
Jumlah SD / Madrasah
15
Ibtidaiyah
a. Negeri 5 5 10
b. Swasta 3 1 4
Jumlah SMP / Madrasah
16
Tsanawiyah
a. Negeri 1 0 1
b. Swasta 2 0 2
Jumlah SMA / Madrasah
17
Aliyah
a. Negeri 1 0 1
b. Swasta 3 0 3

15
18 Jumlah Akademi
a. Negeri 0 0 0
b. Swasta 1 0 1
19 Jumlah Perguruan Tinggi
a. Negeri 0 0 0
b. Swasta 1 0 1
20 Jumlah Kantor 15 8 23
21 Jumlah Hotel 2 0 2
22 Jumlah Toko 8 9 17
23 Jumlah Pasar 0 1 1
Jumlah Restoran / Rumah
24 49 22 71
Makan
25 Salon Kecantikan 10 0 10
26 Jumlah Masjid 12 1 13
27 Jumlah Pesantren 0 0 0
28 Jumlah Langgar / Musholla 0 13 13
29 Jumlah Gereja 4 1 5
30 Jumlah Pura 1 0 1
31 Jumlah Kelenteng / Vihara 2 0 2
32 Jumlah Rumah 4203 1949 6152
33 Jumlah Rumah Sehat 3284 1834 5118
34 Jumlah Jamban Sehat 3284 1834 5118
35 Sumber Air Bersih (PDAM) 3284 1834 5118
36 SAB Sumur Gali 0 0 0
37 SAB Sumur Tangan 0 0 0
38 SAB Sumur Artesis 0 0 0
39 SAB Air Hujan 0 0 0
40 SAB Air Sungai 0 0 0
Peserta Asuransi Kesehatan
41 6468 3.396 9864
(Askes)
42 Asuransi Jamsostek 0 0 0
43 Asuransi Kesehatan Lainnya 0 0 0
44 Jumlah Panti Jompo 0 0 0
45 Jumlah Panti Pijat 1 0 1
46 Jumlah Praktek Bidan 6 1 7
Jumlah Pengobatan
47 11 4 15
Tradisional
Jumlah Rumah Sakit
48 0 0 0
Pemerintah
49 Jumlah Rumah Sakit Swasta 0 0 0

16
50 Jumlah Balai Pengobatan 1 0 1
51 Jumlah Praktek Dr Umum 3 8 11
52 Jumlah Praktek Dr Gigi 2 2 4
53 Jumlah Praktek Dr Bersama 0 0 0
Jumlah Laboratorium
54 0 0 0
Kesehatan
55 Jumlah Apotik 3 3 6
56 Jumlah Optik 1 0 1
57 Jumlah Toko Obat 0 1 1

3.1.3. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan


Dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat, Puskesmas Kenten memenuhi
kebutuhan masyarakat tersebut melalui 6 Program Pokok Puskesmas yaitu :
1. Promosi Kesehatan (Promkes)
2. Sanitasi (Kesehatan Lingkungan)
3. KIA/KB
4. Gizi
5. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P)
6. Pengobatan
Seluruh program kegiatan tersebut di fasilitasi dengan adanya ruang dan peralatan
yang memadai, program kerja, sumber daya manusia yang selalu ditingkatkan
kemampuannya dan protap-protap sebagai standar pelayanannya.

Kegiatan kegiatan tersebut dilaksanakan di dalam gedung maupun di luar gedung


guna lebih memudahkan masyarakat memperoleh keterjangkauan pelayanan
kesehatan.

Fasilitas yang disediakan di Puskesmas Kenten ini adalah sbb :


1. Klinik Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA/KB)
Kegiatan yang dilakukan di klinik ini meliputi pelayanan kebidanan terhadap Ibu
Hamil (Bumil), Ibu Bersalin (Bulin) dan Ibu yang telah bersalin (Bufas) serta Ibu

17
menyusui (Busui). Selain itu juga terdapat pelayanan KB, pelayanan kesehatan usia
dan pelayanan kesehatan reproduksi.

2. Klinik Pelayanan Kesehatan Anak (BP Anak)


Klinik ini melayani kesehatan bayi dan balita.
Dalam pelaksanaannya klinik ini dilayani oleh para perawat terlatih di bidang anak
yang mulai mengembangkan sistem pelayanan dengan teknik MTBS (Manajemen
Terpadu Balita Sakit).

3. Klinik Pelayanan Kesehatan Umum (BP Dewasa)


Klinik ini melayani pengobatan umum bagi pasien umum/dewasa Pada
pelaksanaannya klinik ini juga dilayani oleh seorang Dokter Umum yang dibantu
oleh para perawat terlatih.
Di klinik ini dilayani pula pengobatan terhadap penderita TB Paru dan Kusta selain
penyakit lainnya.

4. Klinik Pelayanan Kesehatan Gigi (BP Gigi)


Klinik ini melayani pengobatan dan perawatan gigi bagi seluruh lapisan masyarakat
yang membutuhkannya terutama pengobatan dasar seperti pencabutan dan
penambalan gigi.
Dalam pelaksanaannya klinik ini dilayani oleh seorang Dokter Gigi dan dibantu oleh
para perawat gigi

5. Klinik Gizi, Lingkungan, dan Masyarakat


Klinik ini melayani :
a. Konsultasi Gizi
Melayani konsultasi Gizi Masyarakat dan Gizi Perorangan yang dilaksanakan oleh
seorang Petugas Gizi:. Pelayanan gizi yang diberika meliputi pemberian Vitamin.A

18
& MP- ASI, konsultasi Balita BGM, konsultasi Diet untuk penyakit Degenerasi dan
pemberian Makan tambahan untuk Balita dan Bumil.
b. Imunisasi
Melayani Imunisasi BCG, DPT, Polio, Hepatitis, Campak, TT Bumil/Caten.
Dilaksanakan setiap hari Rabu dan Kamis oleh perawat terlatih di bawah koordinator
seorang Juru Immunisasi
c. Konsultasi Kesehatan Lingkungan (Sanitasi)
Memberikan konsultasi mengenai Konsultasi sarana atau fasilitas sanitasi dan
konsultasi penyakit akibat faktor lingkungan.

6. Pelayanan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium :
o Darah : Haemoglobin ( Hb ), Trombosit., Golongan Darah
o Kimia Darah : BSS, BSN, BSPP.
o Urine : Reduksi, Bilirubin, Urobilin, Protein, Test Hamil ( PT ).
o Sputum ( Dahak ) : SPS ( Sewaktu Pagi Sewaktu ).
o Imonoserologi : Widal, HBSag.
Pemeriksaan USG.
Pelayanan Dokter Spesialis :
- Spesialis Kandungan Setiap hari Jum,at.
- Spesialis Penyakit dalam Setiap hari Sabtu.
- Spesialis Anak setiap hari Rabu.

7. Promosi Kesehatan
a. Dalam Gedung
Dilakukan perorangan secara konseling di setiap bagian pelayanan maupun
perkelompok pada waktu-waktu tertentu di dalam gedung Puskesmas.

b. Luar Gedung

19
Agar dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat, Promosi Kesehatan dilakukan
di luar gedung Puskesmas misalnya :
Di Sekolah Dasar melalui Usaha Kesehatan Sekolah dan Pelatihan Dokter Kecil
serta penyuluhan rutin setiap 3 Bulan yang materinya meliputi : Personal Hygiene,
Kesehatan Lingkungan, Penyakit Menular, P3K, Gizi, dan Napza
Di Sekolah Menengah Pertama dan Atas melalui Usaha Kesehatan Sekolah,
Pelatihan Kader Kesehatan Remaja serta penyuluhan rutin setiap 3 bulan yang
materinya meliputi : Personal Hygiene, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, P3K,
Kesehatan Reproduksi, Penyakit Menular, HIV/AIDS, Gizi, Napza
Di Lingkungan RT/ RW melalui kegiatan Musyawarah/ Pertemuan RT/ RW
yang materinya meliputi : Kelurahan Siaga, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat,
Kesehatan Lingkungan,

8. Lain-lain
Dalam memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah kerjanya, Puskesmas
Kenten melakukan kegiatan-kegiatan luar gedung seperti Posyandu dan
UKS/UKGS. Kegiatan-kegiatan Posyandu tersebut diantaranya adalah Posyandu
Balita di 12 Posyandu di kelurahan 8 ilir dan 12 Posyandu di kelurahan Kuto Batu,
Posyandu Lansia di 6 Posyandu di kelurahan 8 ilir dan 3 posyandu di kelurahan
Kuto Batu.

3.6 Staf/Tenaga
Tabel 2. Staf/Tenaga di Puskesmas Kenten
Yang ada Status
No Jenis Keterangan Kekurangan Ket
Sekarang Kepegawaian
I. Puskesmas
induk.
1 Dokter 2 - PNS
2 Dokter gigi 1 - PNS
3 Sarjana / D3

20
a. SKM 3 - PNS
b. Akper 3 - PNS
c. Akbid 4 - PNS
d. Akademi Gizi - - -
e. Lain lain - - -
4 Bidan 1 - PNS
5 Perawat ( SPK ) 2 - PNS
6 Perawat Gigi 2 - PNS
7 Sanitarian 1 - PNS
8 SPAG 1 0 -
Tenaga
9 1 - Honor Daerah
Laboratorium
10 Pengelola Obat 2 1 PNS
11 LCPK 2 - PNS
12 SMA 1 1 PNS
II.Puskesmas
Pembantu
Perawat
13 2 - PNS
Kesehatan
14 Bidan 2 - PNS

21
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengelolaan Promosi Kesehatan di Puskesmas Kenten


4.1.1 Input
a. Man
Dari sumber daya manusia yang tersedia di Puskesmas Kenten, dalam promosi
keshatan PHBS terdapat dokter penanggung jawab yaitu dokter kepala Puskesmas.
Terdapat 1 orang pemegang promosi kesehatan PHBS yang bertanggung jawab
dalam melaksanakan program-program promosi kesehatan PHBS seperti penyuluhan,
pembinaan masyarakat, pembinaan kader, dan kunjungan rumah, dengan bekerjasama
antar program-program yang ada di Puskesmas. Pelaksanaan promosi kesehatan juga
dibantu oleh perawat-perawat dan kader-kader di setiap Posyandu, mengingat
pemegang program ini hanya satau tenaga kesehatan serta perawat dan kader yang
juga memiliki tugasnya masing-masing sehingga focus untuk melakukan penyuluhan
dan kunjungan ke rumah-rumah warga sangat terbatas.
b. Money
Anggaran dana dalam promosi kesehatan PHBS berasal dari dana BOK yang
diberikan tiap satu bulan sekali. Dana ini dapat mencukupi dalam program promosi
kesehatan PHBS baik secara aktif maupun pasif.
c. Material
Dalam program promosi kesehatan PHBS, tidak terdapat ruangan khusus untuk
pelaksanaan promosi kesehatan, karena kegiatan promosi kesehatan PHBS
kebanyakan dilakukan di luar Puskesmas seperti di balai desa atau rumah-rumah
penduduk.
d. Method
Metode yang dilakukan dalam program promosi kesehatan PHBS yaitu penyuluhan
secara aktif oleh petugas kesehatan kepada penduduk untuk meningkatkan cakupan.
Selain itu juga dilakukan pembinaan kepada kader-kader posyandu serta tokoh

22
masyarakat. Dilakukan juga kunjungan rumah oleh petugas kesehatan di Puskesmas.
Kunjungan rumah ini bertujuan untuk menilai lingkungan rumah serta penghuni di
dalamnya berdasarkan sepuluh indikator PHBS rumah tangga.
e. Machinery
Peralatan untuk promosi kesehatan PHBS berupa brosur, pamflet, dan booklet yang
dibagikan saat melakukan penyuluhan ataupun kunjungan rumah.

4.1.2 Proses
a. Perencanaan
Dari hasil program kerja tahunan Puskesmas Kenten pada tahun sebelumnya
didapatkan cakupan kunjungan rumah PHBS belum mencapai target. Untuk itu
disusun dalam Rancangan Pelaksanaan Kegiatan upaya dalam meningkatkan cakupan
kunjungan rumah PHBS.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan program promosi kesehatan kunjungan rumah PHBS yaitu dengan
melakukan kunjungan ke rumah-rumah penduduk, dan melakukan penilaian terhadap
lingkungan sekitar rumah beserta penghuninya berdasarkan sepuluh indikator PHBS
rumah tangga. Promosi kesehatan ini didukung dengan adanya penyuluhan terhadap
kader-kader kesehatan guna membantu pemahaman penduduk mengenai PHBS.
c. Monitoring dan Evaluasi
Pemantauan dan evaluasi dilakukan dengan menelaah laporan kegiatan yang
dilakukan setiap bulan.

4.1.3 Output
Output dilihat dari cakupan program promosi kesehatan kunjungan rumah PHBS,
dengan target cakupan adalah sebesar 60%. Di Puskesmas Kenten, cakupan yang
didapat pada tahun 2013 adalah 21%.

23
4.2 Permasalahan Cakupan Program Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Kenten
Palembang Tahun 2013
Masalah Cakupan Program Pelayanan Kesehatan Puskesmas Kenten
No Program Target Pencapaian Kesenjangan
1 Kunjungan rumah PHBS 60% 21% 39%
2 Pemberian vitamin A 90% 85% 5%
3 Pengobatan Diare 30% 15% 15%
Tabel 3 Identifikasi Masalah di Puskesmas Kenten Palembang tahun 2013

4.2.1 Prioritas Masalah


No Program Tingkat Tingkat Tingkat UxSXG
Urgensi Keseriusan Perkemban
(U) (S) gan (G)
1 Kunjungan rumah PHBS 3 4 3 36
2 Pemberian vitamin A 2 2 2 8
3 Pengobatan Diare 4 2 2 16
Tabel 4 Prioritas Masalah di Puskesmas Kenten Palembang

4.2.2 Rumusan Masalah


Kunjungan rumah PHBS di Puskesmas Kenten Palembang tahun 2013 mencapai 21
% (target cakupan sebesar 60%).

24
4.2.3 Penentuan Akar Penyebab Masalah

Kesadaran warga berPHBS masih


rendah
Manusia Metode
Warga sering menolak untuk a Laporan kurang lengkap
dilakukan kunjungan rumah Penyuluhan kurang
Petugas terlalu sedikit (tugas
rangkap)
Cakupan kunjungan
rumah PHBS tidak
tercapai

Sarana penyuluhan
kurang (pamflet dan Tingkat Budaya malu dan
brosur) ekonomi malas
Minimnya sarana rendah Tingkat pendidikan
transportasi ke rumah masyarakat rendah
penduduk

Sarana Dana
Lingkungan

Gambar 1 Penentuan Akar Penyebab Masalah dengan metode Fish Bone

4.3.4 Penyelesaian Masalah


No Prioritas Penyebab Alternatif Pemecahan Pemecahan Masalah
Masalah Masalah Masalah Terpilih
1 Cakupan Manusia Edukasi warga Edukasi warga
kunjungan Kesadaran mengenai mengenai
rumah warga pentingnya pentingnya
PHBS tidak berPHBS berPHBS berPHBS
mencapai masih rendah Pendekatan Meningkatkan
target Warga sering kepada tokoh frekuensi
menolak masyarakat guna kunjungan rumah
untuk mempermudah
dilakukan akses terhadap
kunjungan kelompok-

25
rumah kelompok
Petugas masyarakat
kesehatan Menambah
yang petugas kesehatan
melakukan yang melakukan
promkes kunjungan ke
terlalu sedikit rumah
Meningkatkan
frekuensi
kunjungan rumah
Metode Melengkapi Melengkapi
laporan setiap laporan setiap
Laporan
bulan sesuai bulan sesuai
kurang
tenggat waktu tenggat waktu
lengkap
Memperbanyak
Penyuluhan
penyuluhan
kurang
Sarana Memperbanyak Menyiapkan satu
produksi pamflet kendaraan khusus
Sarana
dan brosur untuk melakukan
penyuluhan
mengenai PHBS kunjungan rumah
kurang
Menyiapkan satu
(pamflet dan
kendaraan khusus
brosur)
untuk melakukan
Minimnya
kunjungan rumah
sarana
transportasi
ke rumah
penduduk

26
Lingkungan Pendekatan Pendekatan
kepada tokoh kepada tokoh
Budaya malu
masyarakat masyarakat
dan malas
demi menjadi demi menjadi
Tingkat
teladan dalam teladan dalam
pendidikan
berPHBS berPHBS
masyarakat
rendah

27
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
1. Pengelolaan promosi kesehatan kunjungan rumah PHBS di Puskesmas Kenten
dinilai dari masukan/input, proses, dan keluaran/output. Dari segi input, promosi
kesehatan kunjungan rumah PHBS dikatakan masih kurang baik dari segi man,
method, machinery, terutam jumlah petugas kesehatan yang melakukan kunjungan
rumah. Proses perencanaan di Puskesmas Kenten sudah berjalan dengan baik
sesuai urutan-urutannya.
2. Keberhasilan promosi kesehatan PHBS dapat dinilai dari keluaran/ output. Dari
data yang tersedia di puskesmas, cakupan kunjungan rumah PHBS mencapai 21%.
Angka ini dibawah target cakupan yaitu sebesar 60% dalam setahun.
3. Permasalahan yang dihadapi yakni rendahnya cakupan kunjungan rumah PHBS
yang disebabkan oleh kurangnya jumlah petugas kesehatan yang melakukan
kunjungan rumah serta banyak warga yang menolak untuk dilakukan kunjungan
rumah.

5.2 Saran
1. Dokter bersama dengan staff puskesmas diharapkan memberikan penyuluhan di
puskesmas kepada pengunjung puskesmas mengenai pentingnya PHBS maupun
menggunakan media seperti membagikan selebaran mengenai informasi PHBS.
2. Menyediakan sarana transportasi untuk kunjungan ke rumah sehingga
masyarakat dapat terjangkau dan PHBS rumah tangga dapat dipantau secara
berkala.

28
DAFTAR PUSTAKA

29

Anda mungkin juga menyukai