Anda di halaman 1dari 7

7 Kriteria Rumah Sehat Depkes RI di tahun 2006 melaporkan bahwa kondisi rumah yang

memenuhi syarat sehat untuk tingkat nasional hanya 43,89%. Lalu kondisi pembuangan limbah
yang memenuhi syarat sebanyak 62,11% dan kondisi jamban yang memenuhi syarat 46,54%.
Sungguh ironis bukan? Padahal rumah adalah tempat yang penting bagi kita untuk memenuhi
kebutuhan kita secara jasmani maupun rohani. Di rumah-lah seseorang melakukan segala
sesuatunya. Mulai beristirahat, bersantai, belajar, dan beraktivitas lainnya. Sehingga pentingnya
memiliki rumah yang sehat jelas adalah kebutuhan yang tidak bisa ditawar-tawar lagi.

Rumah yang sehat memerlukan strategi desain tersendiri dipadu dengan kepedulian sang
penghuni rumah untuk tetap menjaga dan memeliharanya dengan baik.

Beberapa kriteria rumah sehat adalah sebagai berikut:

1. Kering
Rumah dikondisikan dengan membangun sistem bangunan yang dikonstruksi dengan lingkungan
dalam ruangan yang terkontrol. Bisa dilakukan dengan menjaga agar sistem saluran air, saluran
pembuangan terjaga dengan baik.Begitu pun masalah perembesan dan kebocoran rumah,
hendaknya diatur agar tidak terjadi.
2. Bersih
Sistem bangunan yang dimiliki memungkinkan agar rumah bebas kotoran, debu, asap serta
kontaminan lainnya. Rumah yang berada di dekat jalan raya jelas berbeda penangannya dengan
rumah yang ada di kompleks persawahan.
3. Aman
Rumah hendaknya dibangun dengan bentuk, fungsi, dan peralatan yang aman bagi penghuni.
Konsep ergonomis di setiap piranti hendaknya juga dipikirkan dengan matang. Sisi keamanan
adalah faktor yang penting, demi menghindari terjadinya kecelakaan di dalam maupun di sekitar
rumah.
4. Bebas Kontaminasi
Gunakan cat rumah dan produk-produk bangunan yang aman dan tidak mengganggu kesehatan.
Jauhi penggunaan formaldehida untuk meminimalisir kontaminasi anggota keluarga.
5. Memiliki Ventilasi
Ventilasi berfungsi untuk memperlancar pertukaran udara segar. Standardnya harus ada di setiap
ruangan.
6. Bebas dari hewan pengganggu
Penghuni hendaknya menjaga agar setiap sudut rumah bebas dari hewan pengganggu seperti
tikus, kecoa, cicak, dll. Hewan-hewan ini selalu berusaha untuk mencari makanan dan sarang di
dalam rumah sehingga anda harus
benar-benar ekstra bekerja keras untuk mengenyahkannya.
7. Terawat
Rumah yang sehat adalah rumah yang setiap elemennya terawat dan terpelihara dengan baik.
Para penghuni rumah hendaknya mengatur jadwal khusus untuk saling berbagi tugas melakukan
tugas ini demi kepentingan bersama.
Kriteria Rumah Sehat

Menurut WHO, rumah adalah struktur fisik atau bangunan untuk tempat berlindung,
dimana lingkungan berguna untuk kesehatan jasmani dan rohani serta keadaan sosialnya
baik untuk kesehatan keluarga dan individu. Rumah merupakan tempat berlindung dan
beristirahat serta sebagai sarana pembinaan keluarga yang menumbuhkan kehidupan sehat secara
fisik, mental dan sosial, sehingga seluruh anggota keluarga dapat bekerja secara produktif. Oleh
karena itu keberadaan rumah yang sehat sangat diperlukan, lalu bagaimana kriteria rumah sehat
itu? kriteria rumah sehat secara umum sebagai berikut :

Memenuhi kebutuhan fisiologis antara lain pencahayaan, penghawaan dan ruang


gerak yang cukup, terhindar dari kebisingan yang mengganggu.
Memenuhi kebutuhan psikologis antara lain privacy yang cukup, komunikasi yang sehat
antar anggota keluarga dan penghuni rumah.
Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antar penghuni rumah dengan
penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan air limbah rumah tangga, bebas vektor
penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang berlebihan, cukup sinar matahari pagi,
terlindungnya makanan dan minuman dari pencemaran, disamping pencahayaan dan
penghawaan yang cukup.
Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang timbul
karena keadaan luar maupun dalam rumah antara lain persyaratan garis sempadan
jalan, konstruksi yang tidak mudah roboh, tidak mudah terbakar dan tidak cenderung
membuat penghuninya jatuh tergelincir.

Syarat Rumah Sehat

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 829 /


Menkes/SK/VII/1999, syarat rumah sehat yaitu:

a. Lokasi

1). Tidak terletak pada daerah rawan bencana alam seperti bantaran sungai, aliran lahar,
gelombang tsunami, longsor, dan sebagainya.

2). Tidak terletak pada daerah bekas tempat pembuangan akhir sampah dan bekas lokasi
pertambangan.

3). Tidak terletak pada daerah rawan kecelakaan dan daerah kebakaran seperti jalur pendaratan
penerbangan.

b. Sarana dan Prasarana Lingkungan

1). Memiliki taman bermain untuk anak, sarana rekreasi keluarga dengan konstruksi yang aman
dari kecelakaan.
2). Memiliki sarana drainase yang tidak menjadi tempat perindukan vektor penyakit dan
memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

3). Memiliki sarana jalan lingkungan dengan ketentuan sebagai berikut Konstruksi jalan tidak
membahayakan kesehatan. Konstruksi trotoar jalan tidak membahayakan pejalan kaki dan
penyandang cacat. Bila ada jembatan harus diberi pagar pengaman. Lampu penerangan jalan
tidak menyilaukan.

4). Tersedia sumber air bersih yang menghasilkan air secara cukup
sepanjang waktu dengan kualitas air yang memenuhi persyaratan kesehatan.

5). Pengelolaan pembuangan kotoran manusia dan limbah rumah tangga


harus memenuhi persyaratan kesehatan.

6). Pengelolaan pembuangan sampah rumah tangga harus memenuhi persyaratan kesehatan.

7). Memiliki akses terhadap sarana pelayanan umum dan sosial seperti
keamanan, kesehatan, komunikasi, tempat kerja, tempat hiburan,
tempat pendidikan, kesenian, dan lain sebagainya.

8). Pengaturan instalasi listrik harus menjamin keamanan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

9). Tempat pengelolaan makanan (TPM) harus menjamin tidak terjadinya


kontaminasi yang dapat menimbulkan keracunan.

Demikian ada 4 kriteria rumah sehat, dari sini diharapakan dapat menjadi gambaran kepada
masyarakat tentang kriteria rumah sehat dan syarat rumah sehat yang baik sehingga diharapakan
bisa menekan terjadinya kasus-kasus penyakit maupun kecelakaan-kecelakaan yang disebabkan
oleh rumah yang kurang memenuhi syarat. Semoga bermanfaat.

main point : kriteria rumah sehat menurut who , rumah sehat menurut who , syarat-syarat rumah
sehat , syarat rumah sehat menurut who , rumah sehat kementrian kesehatan , kriteria rumah
sehat , standar rumah sehat menurut who , syarat syarat rumah sehat , rumah yang memenuhi
syarat kesehatan , standar rumah sehat
Kriteria Rumah Sehat - Banyak diantara kita yang alhamdulillah Allah mudahkan memiliki
rumah. Namun apakah rumah kita sudah memenuhi Kriteria Rumah Sehat? Apa saja kriteria
Kriteria Rumah Sehat? Kali ini akan kita sajikan, semoga menginspirasi Anda.

Sebelum bahas Kriteria Rumah Sehat, apa sih definisi dan fungsi rumah?

Rumah adalah struktur fisik terdiri dari ruangan, halaman dan area sekitarnya yang digunakan
sebagai tempat tinggal dan sarana pembinaan keluarga (UU RI No. 4 Tahun 1992). Menurut
WHO, rumah adalah struktur fisik atau bangunan untuk tempat berlindung, dimana lingkungan
berguna untuk kesehatan jasmani dan rohani serta keadaan sosialnya baik demi kesehatan
keluarga dan individu. (Komisi WHO Mengenai Kesehatan dan Lingkungan, 2001).

Rumah berfungsi sebagai tempat untuk melepas lelah, tempat bergaul dan membina rasa
kekeluargaan di antara anggota keluarga, serta sebagai tempat berlindung dan menyimpan barang
berharga. Selain itu, rumah juga merupakan status lambang sosial. (Azwar, 1996; Mukono,
2000).

Green Home Sehat

Kriteria Rumah Sehat menurut APHA, Menkes, dan Ditjen Ciptakarya

Menurut Winslow dan APHA

Permukiman sehat dirumuskan sebagai suatu tempat untuk tinggal secara permanen. Berfungsi
sebagai tempat untuk bermukim, beristirahat, berekreasi (bersantai) dan sebagai tempat
berlindung dari pengaruh lingkungan yang memenuhi persyaratan fisiologis, psikologis, dan
bebas dari penularan penyakit. Rumusan yang dikeluarkan oleh American Public Health
Association (APHA), Kriteria Rumah Sehat harus memenuhi point-point sebagai berikut:

1. Memenuhi kebutuhan fisiologis. Antara lain, pencahayaan, penghawaan dan ruang gerak
yang cukup, terhindar dari kebisingan yang mengganggu.
2. Memenuhi kebutuhan psikologis. Antara lain, privacy yang cukup, komunikasi yang
sehat antar anggota keluarga dan penghuni rumah.
3. Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antarpenghuni rumah, yaitu
dengan penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan air limbah rumah tangga, bebas
vektor penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang berlebihan, cukup sinar matahari pagi,
terlindungnya makanan dan minuman dari pencemaran, disamping pencahayaan dan
penghawaan yang cukup.
4. Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan, baik yang timbul karena
keadaan luar maupun dalam rumah antara lain persyaratan garis sempadan jalan,
konstruksi yang tidak mudah roboh, tidak mudah terbakar, dan tidak cenderung membuat
penghuninya jatuh tergelincir.

Kriteria Rumah Sehat Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
829/Menkes/SK/VII/1999

Ketentuan Kriteria Rumah Sehat adalah sebagai berikut:

A. Bahan bahan bangunan. Tidak terbuat dari bahan yang dapat melepaskan zat yang dapat
membahayakan kesehatan, antara lain:

Debu total kurang dari 150 mg per meter persegi;


Asbes kurang dari 0,5 serat per kubik, per 24 jam;
Timbal (Pb) kurang dari 300 mg per kg bahan;
Tidak terbuat dari bahan yang dapat menjadi tumbuh dan berkembangnya
mikroorganisme patogen.
Komponen dan penataan ruangan.
Lantai kedap air dan mudah dibersihkan
Dinding rumah memiliki ventilasi, di kamar mandi dan kamar cuci kedap air dan mudah
dibersihkan
Langit-langit rumah mudah dibersihkan dan tidak rawan kecelakaan
Bumbungan rumah 10 m dan ada penangkal petir
Ruang ditata sesuai dengan fungsi dan peruntukannya
Dapur harus memiliki sarana pembuangan asap

B. Pencahayaan

Pencahayaan alam dan/atau buatan langsung maupun tidak langsung dapat menerangi
seluruh ruangan dengan intensitas penerangan minimal 60 lux dan tidak menyilaukan
mata.

C. Kualitas udara

Suhu udara nyaman, antara 18 30 oC;


Kelembaban udara, antara 40 70 %;
Gas SO2 kurang dari 0,10 ppm per 24 jam;
Pertukaran udara 5 kali 3 per menit untuk setiap penghuni;
Gas CO kurang dari 100 ppm per 8 jam;
Gas formaldehid kurang dari 120 mg per meter kubik.

D. Ventilasi

Luas lubang ventilasi alamiah yang permanen minimal 10% luas lantai.

E. Vektor penyakit

Tidak ada lalat, nyamuk ataupun tikus yang bersarang di dalam rumah.

F. Penyediaan air

Tersedia sarana penyediaan air bersih dengan kapasitas minimal 60 liter per orang setiap
hari;
Kualitas air harus memenuhi persyaratan kesehatan air bersih dan/atau air minum
menurut Permenkes 416 tahun 1990 dan Kepmenkes 907 tahun 2002.

G. Pembuangan Limbah

Limbah cair yang berasal rumah tangga tidak mencemari sumber air, tidak menimbulkan
bau, dan tidak mencemari permukaan tanah;
Limbah padat harus dikelola dengan baik agar tidak menimbulkan bau, tidak mencemari
permukaan tanah dan air tanah.

H. Kepadatan hunian

Luas kamar tidur minimal 8 meter persegi, dan dianjurkan tidak untuk lebih dari 2 orang
tidur.

Kriteria Rumah Sehat Menurut Ditjen Cipta Karya, 1997

Kriteria Rumah Sehat harus memiliki Komponen sebagai berikut:

Pondasi yang kuat guna meneruskan beban bangunan ke tanah dasar, memberi kestabilan
bangunan, dan merupakan konstruksi penghubung antara bagunan dengan tanah
Lantai kedap air dan tidak lembab, tinggi minimum 10 cm dari pekarangan dan 25 cm
dari badan jalan, bahan kedap air, untuk rumah panggung dapat terbuat dari papan atau
anyaman bambu
Memiliki jendela dan pintu yang berfungsi sebagai ventilasi dan masuknya sinar matahari
dengan luas minimum 10% luas lantai
Dinding rumah kedap air yang berfungsi untuk mendukung atau menyangga atap,
menahan angin dan air hujan, melindungi dari panas dan debu dari luar, serta menjaga
kerahasiaan (privacy) penghuninya
Langit-langit untuk menahan dan menyerap panas terik matahari, minimum 2,4 m dari
lantai, bisa dari bahan papan, anyaman bambu, tripleks atau gipsum
Atap rumah yang berfungsi sebagai penahan panas sinar matahari serta melindungi
masuknya debu, angin dan air hujan.

Anda mungkin juga menyukai