BIDANG KEGIATAN
PKM-P
Disusun oleh :
UNIVERSITAS BENGKULU
BENGKULU
TAHUN 2016
i
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ..............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................2
1.4 Kegunaan Penelitian ...................................................................................2
1.5 Luaran Yang Diharapkan............................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................3
BAB III METODE PENELITIAN.............................................................................5
3.1 Tempat dan Waktu......................................................................................5
3.2 Alat dan Bahan ...........................................................................................5
3.3 Prosedur Penelitian .....................................................................................5
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN........................................................9
4.1 Anggaran Biaya ..........................................................................................9
4.2 Jadwal Kegiatan..........................................................................................9
BAB V DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................10
BAB VI LAMPIRAN LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing................................11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan..............................................................17
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas......................22
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti............................................................23
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada saat ini sumber antioksidan dan antibakteri yang banyak digunakan pada
umumnya berasal dari hasil sintesis. Namun untuk saat ini penggunaan dan
pemanfaatannya mulai dibatasi karena dianggap berbahaya bagi kesehatan.
Penggunaan antioksidan dari bahan sintetis ini dapat memberikan efek samping
terutama menyebabkan kanker. Masalah serupa juga muncul pada penggunaan
antibiotik sintetik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa bakteri seperti
Staphylococcus aureus dan Escherichia coli bersifat resisten terhadap antibiotik
sintesis seperti : antibiotik eritromisin, penisilin G dan tetrasiklin. Staphylococcus
aureus merupakan salah satu bakteri gram positif berbentuk kokus yang merupakan
bakteri patogen bagi manusia. Staphylococcus aureus merupakan penyebab 70%
kasus infeksi nosokomial. Staphylococcus aureus dapat menyebabkan infeksi
pada kulit dan jaringan lunak secara invasif seperti pneumonia, osteomielitis,
meningitis dan endokarditis. Sedangkan escherichia coli ialah bakteri Gram negatif
yang berbentuk batang dan merupakan salah satu bakteri aerob atau fakultatif
anaerob. Escherichia coli juga merupakan bakteri yang bersifat patogen bagi manusia.
Salah satu cara alternatif untuk mengendalikan bakteri Staphylococcus aureus dan
Escherichia coli adalah dengan menggunakan antibakteri alami yang berasal dari
tanaman yang memiliki kandungan kimia antimikroba yang diharapkan dapat
menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Salah satu
tanaman yang berpotensi untuk dijadikan sebagai sumber antioksidan alami dan
antibakteri alami adalah keji beling.
Keji beling (Strobilanthes crispus Bl) merupakan salah satu tanaman herbal yang
telah digunakan untuk pengobatan beberapa jenis penyakit antara lain batu ginjal,
batu empedu, diabetes, kolesterol, tumor dll. Keji Beling tergolong tumbuhan
semak, biasanya hidup menggerombol, tinggi 1-2 meter pada tumbuhan dewasa.
Kulit batang berwarna ungu dengan bintik-bintik hijau pada waktu muda
danberubah jadi coklat setelah tua. Tergolong jenis daun tunggal, bentuk daunnya
bulat telur sampai lonjong, permukaan daunnya memiliki bulu halus, dan tepi
daunnya beringgit. Keji beling mengandung zat-zat kimia antara lain: kalium,
natrium, kalsium, asam silikat, alkaloida, saponin, flavonoida, dan polifenol
(Gunawan, 2011). Berdasarkan permasalahan tersebut dilakukanlah penelitian ini
yang bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan dan antibakteri ekstrak daun
keji beling terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli secara in
vitro serta untuk mengetahui konsentrasi ekstrak daun keji beling yang dapat
menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Keji Beling
Keji Beling tergolong tumbuhan semak, biasanya hidup menggerombol,
tinggi 1-2 meter pada tumbuhan dewasa. Kulit batang berwarna ungu dengan
bintik-bintik hijau pada waktu muda dan berubah jadi coklat setelah tua.
Tergolong jenis daun tunggal, bentuk daunnya bulat telur sampai lonjong, permukaan
daunnya memiliki bulu halus, dan tepi daunnya beringgit.Keji beling mengandung
zat-zat kimia antara lain: kalium, natrium, kalsium, asam silikat, alkaloida,
saponin, flavonoida, dan polifenol (Soewito,1989).
2.2 Antioksidan
Antioksidan adalah senyawa- senyawa pemberi elektron, sedangkan dalam
pengertian biologis antioksidan merupakan molekul atau senyawa yang dapat
meredam aktivitas radikal bebas dengan mencegah oksidasi radikal bebas (Syahrizal,
2008). Berdasarkan sumbernya antioksidan dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu
: antioksidan alami dan antioksidan sintetik. Antioksidan alami dapat ditemukan pada
sayuran, buah buahan, dan tumbuhan berkayu. Antioksidan alami yang berasal dari
tumbuhan merupakan senyawa fenolik golongan flavonoid, kumarin, asam sinamat,
kumarin, tokoferol, dan asam organik polifungsional. Senyawa fenolik terdapat di
seluruh bagian tumbuhan seperti : biji, daun, buah, akar, dan bunga. Berdasarkan
penelitian senyawa flavonoid memiliki kemampuan untuk merubah atau mereduksi
radikal bebas dan juga sebagai anti radikal bebas (Zuhra dkk, 2008). Senyawa
antioksidan yang dapat ditemukan secara alami antara lain : polifenol, karotenoid,
tokoferol, asam ellagic, proantosianidin, dan astaxanthin.Sedangkan antioksidan
sintetik yang umum digunakan untuk makanan yaitu : BHA dan BHT dan profil galat.
Namun penggunaan antioksidan sintetik pada saat ini mulai dikurangi karena terbukti
bersifat karsinogenik dan beracun.
2.3 Antimikroba
Antimikroba adalah obat pembasmi mikroba, khususnya mikroba yang
merugikan manusia. Berdasarkan jenis mikroorganisme yang dimatikan atau
dihambat pertumbuhannya, antimikroba terbagi menjadi antibakteri, antijamur,
antivirus, dan anti-protozoa. Antibakteri adalah zat yang dapat mengganggu
pertumbuhan bahkan dapat mematikan bakteri dengan cara mengganggu metabolisme
bakteri yang merugikan. Mekanisme kerja antibakteri dapat terjadi melalui bebrapa
cara yaitu, merusak dan menghambat sintesis dinding sel, mengubah permeabilitas
sel, dan menghambat sintesis protein dan asam nukleat (Pelczar, M.J. 1988).
4
BAB III
METODE PENELITIAN
dengan konsentrasi 5, 10, 15, 20 dan 25 ppm. Kemudian, larutan Sampel dan larutan
pembanding masing-masing dipipet sebanyak 2 ml ke dalam tabung reaksi dan
ditambahkan 2 ml larutan DPPH 0,1 mM yang baru dibuat. Campuran dikocok
hingga homogen dan disimpan dalam ruang gelap selama 30 menit. Absorbansi
larutan diukur dengan menggunkan spektrofotometer UV-Vis pada panjang
gelombang 517 nm dengan blanko metanol p.a. Aktivitas penangkal radikal bebas
dihitung sebagai presentase berkurangnya warna DPPH dengan menggunakan
persamaan :
% = %
Keterangan :
Absorbansi kontrol : Serapan radikal DPPH 0,1 mM pada panjang gelombang
maksimal (517 nm).
Absorbansi sampel : Serapan sampel dalam radikal DPPH 0,1 mM pada panjang
gelombang maksimal (517 nm).
Selanjutnya hasil perhitungan dimasukkan ke dalam persamaan regresi dengan
konsentrasi ekstrak (ppm) sebagai absis (sumbu x) dan nilai % aktivitas inhibisi
sebagai kordinatnya (sumbu y). NilaiI IC 50 dihitung dengan persamaan y =ax+b
(Wulandari dkk, 2013).
3.3.4 Uji Aktivitas Antibakteri
1. Pembuatan Media
a. Media agar miring
Nutrient Agar (NA) sebanyak 0,46 gram dilarutkan dalam 20 ml aquades
menggunakan erlenmeyer. Setelah itu dihomogenkan dengan stirer diatas penangas
air sampai mendidih. Dituangkan masing-masing sebanyak 5 ml ke dalam 3 tabung
reaksi steril dan ditutup dengan aluminium foil. Media tersebut disterilkan dalam
autoklaf dengan suhu 121oC selama 15 menit, kemudian tabung reaksi disumbat
dengan kapas dan dibiarkan pada suhu ruangan selama 30 menit sampai media
memadat pada kemiringan 30o. Media Agar miring digunakan untuk inokulasi
bakteri (Lay, 1994).
b. Media dasar dan media pembenihan
Media dasar dibuat dengan cara melarutkan Nutrient Agar (NA) sebanyak 2,3
gram di dalam 100 ml aquades (23g/1000 ml) menggunakan erlenmeyer. Sedangkan
media pembenihan dibuat dengan cara ditimbang 5,75 gram NA, lalu dilarutkan
dalam 250 ml aquades (23g/1000 ml) menggunakan erlenmeyer. Setelah itu,masing-
masing media dihomogenkan dengan stirer diatas penangas air sampai mendidih.
Media-media yang sudah homogen ini disterilkan dalam autoklaf pada suhu 121 oC
7
selama 15 menit, kemudian didinginkan sampai suhu 45-50 oC. Media dasar dan
media pembenihan digunakan dalam pembuatan media pengujian sebagai lapisan
dasar dan lapisan kedua.
3. Inokulasi Bakteri Pada Media Agar Miring
Bakteri uji diambil dengan jarum ose steril, lalu ditanamkan pada media agar
miring dengan cara menggores. Selanjutnya diinkubasi dalam inkubator pada suhu 37
o
C selama 24 jam. Perlakuan yang sama dilakukan pada setiap jenis bakteri uji.
4. Pembuatan Standar Kekeruhan Larutan (Larutan Mc. Farland)
Sebanyak 99,5 ml larutan H2SO4 0,36 N dicampurkan dengan larutan BaCl2.2H2O
1,175% sebanyak 0,5 ml dalam erlenmeyer. Kemudian dikocok sampai terbentuk
larutan yang keruh. Kekeruhan ini dipakai sebagai standar kekeruhan suspensi bakteri
uji (Victor,1980).
5. Pembuatan Suspensi Bakteri Uji
Bakteri uji yang telah diinokulasi diambil dengan kawat ose steril lalu
disuspensikan kedalam tabung yang berisi 2 ml larutan NaCl 0,9% hingga di peroleh
kekeruhan yang sama dengan standar kekeruhan larutan Mc. Farland. Perlakuan yang
sama dilakukan pada setiap jenis bakteri uji.
6. Pembuatan Media Pengujian
Lapisan dasar dibuat dengan menuangkan masing-masing 10 ml NA dari media
dasar ke dalam 9 cawan petri, lalu dibiarkan sampai memadat. Setelah memadat,
pada permukaan lapisan dasar diletakkan 7 pencadang baja yang diatur sedemikian
rupa jaraknya agar daerah pengamatan tidak saling bertumpuh. Kemudian, suspensi
bakteri dicampurkan ke dalam media pembenihan NA. Setelah itu, dituangkan 25
ml campuran suspensi dan media pembenihan tersebut ke dalam tiap cawan petri
yang diletakkan pencadang sebagai lapisan kedua. Selanjutnya, pencadang diangkat
secara aseptik dari cawan petri, sehingga akhirnya terbentuklah sumur-sumur
yang akan digunakan dalam uji antibakteri.
7. Uji Aktivitas Antibakteri Secara In-Vitro
Larutan uji ekstrak etanol daun keji beling dengan berbagai konsentrasi (20%,
40%, 60%, 80%, 100%), control positif (ampisilin) dan control negatif (akuades),
masing-masing diteteskan pada sumur yang berbeda sebanyak 50 L. Kemudian
cawan petri diinkubasi dalam inkubator pada suhu 37oC selama 1x24 jam.
8. Pengamatan Dan Pengukuran
Pengamatan dilakukan setelah 1x24 jam masa inkubasi. Daerah bening merupakan
petunjuk kepekaan bakteri terhadap antibiotik atau bahan antibakteri lainnya yang
digunakan sebagai bahan uji yang dinyatakan dengan lebar diameter zona hambat
(Vandepitte et al,2005). Diameter zona hambat diukur dalam satuan milimeter (mm)
8
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya PKM-P
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp.)
1 Peralatan Penunjang Rp. 4.800.400
2 Bahan Habis Pakai Rp. 4,996.290
3 Perjalanan Rp. 1.800.000
4 Pembuatan Laporan Kegiatan dan Rp. 437.800
administrasi
Jumlah Rp. 12.034.500
DAFTAR PUSTAKA
Zuhra, C.F., Tarigan, J.B., dan Sihotang, H. 2008. Aktivitas Antioksidan Senyawa
Flavonoid dari Daun Katuk (Sauropus androgunus(L) Merr.). Jurnal biologi
Sumatra 3 (1) 7-10
11
analitik
Neraca Untuk menimbang 150.000
150.000/ Sewa
Analitik bahan
Gelas Beker Untuk meletakkan 150.000
1000 ml larutan hasil ekstraksi 1 150.000
maserasi
Untuk membuat 15.000
Labu ukur 10
larutan dan 1 15.000
ml
mengencerkan larutan
Untuk membuat 25.000
Labu ukur 25
larutan dan 1 25.000
ml
mengencerkan larutan
Untuk membuat 45.000
Labu ukur 50
larutan dan 1 45.000
ml
mengencerkan larutan
Memotong daun keji 30.000
Pisau 1 30.000
beling
Alas saat memotong 15.000
Talenan 1 15.000
daun keji beling
Untuk sterilisasi alat 200000
Oven 1 200.000/Sewa
gelas
Pembakar Untuk sterilisasi 35000
1 35.000
Bunsen kawat ose dan pinset
Untuk sterilisasi 200000
Autoklaf 1 200.000/Sewa
media
Untuk mengambil 16000
Kawat ose 2 36.000
bakteri uji
Untuk mengambil 10.000
Pinset 4 10.000
padatan
Sebagai tempat 45.000
Pencadang sample untuk 45 2.025.000
pengaturan
kemampuan
19
penghambatan suatu
zat terhadap
mikroorganisme
dengan metode difusi
Agar
Untuk menginkubasi 200.000
atau memeram
Inkubator 1 200.000/ Sewa
mikroba pada suhu
yang terkontrol.
Laminair air Untuk pengerjaan 200.000
1 200.000/ Sewa
flow secara aseptis
Untuk mengukur suhu 50.000
Thermometer 1 50.000
larutan
Mistar 30.000
1 30.000
berskala
Total Rp. 4.800.400
harga
H2so4
1L 15.000/L 15.000
Bacl2.
500g 525.000/500g 520.000
2h2o
1L 17.500 17.500
Bakteri Uji
Staphylococcus 250.000 250.000
Aureus
Escherichia Coli. 500.000 500.000
NaCl 1L 20.790/L 20.790
Tablet Ampisilin
20.000/ 250 ml 20.000
3. Perjalanan
Harga
Justifikasi Total Harga
Material Kuantitas Satuan
Pemakaian (Rp)
(Rp)
Pengiriman
Ongkos kirim
Alat
Alat dan Bahan
penunjang - 1.800.000 1.800.000
dari Bandung-
dan habis
Bengkulu
pakai
Total 1.800.000
4. Lain-lain
album Membuat
album
kegiatan
Laporan kegiatan Untuk 1 laporan 37.800 37.800
membuat
laporan
kegiatan
Total 437.800
22