Anda di halaman 1dari 10

METODE PENGUMPULAN DATA

MATA KULIAH METODOLOGI PENELITIAN


DOSEN PENGAMPU : GUSNAR MUSTAFA, SE, MM.

DISUSUN OLEH KELOMPOK 7

YOES ARDIANSYAH NIM 201510100050


NAILATUR ROKHMAH NIM 201510100004
NIA FADILATUS SAADAH NIM 201510100100
SELLA ARMANTI NIM 201510100135
ANANG SEPTIAN NIM 201510100101
DIAN PERMATA SUCIATI NIM 201510100102
NUR MAULIDIYA NIM 201510100041
KURNIA PRIHATININGTYAS NIM 201510100001
PUPUT PUTRI RAHAYU NIM 201510100005

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI


INDO CAKTI
JURUSAN MANAGEMEN
MALANG
2016
TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data


Dalam pengertian sehari hari DATA dapat diartikan Fakta dari suatu objek yang sedang
diamati, dapat berupa angka atau pun kata kata. Jika dipandang dari sisi Statistika, maka DATA
merupakan Fakta fakta yang akan digunakan sebagai bahan penarik kesimpulan.
Yang menjadi pertimbangan dalam penelitian adalah ketersediaan sumber data, yang
dimaksud sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data diperoleh, apabila penelitian
menggunakan metode angket (kuisioner) atau wawancara dalam pengumpulan data, maka sumber
data disebut Responden, yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan, baik pertanyaan
lisan maupun tertulis dari peneliti. Apabila penelitian menggunakan metode observasi, maka
sumber datanya berupa benda bergerak atau proses proses tertentu. Semisal penelitian yang
mengamati tumbuhnya jeruk, sumber datanya adalah jeruk, sedangkan objek penelitiannya adalah
pertumbuhan jeruk.
Jadi bisa ditarik kesimpulan dari uraian di atas adalah subyek penelitian dimana data
menempel, sumber data dapat berupa benda bergerak, manusia, tempat dan sebagainya. Sumber
DATA dapat dibagi menjadi 2, Data primer dan Data Sekunder. Data primer adalah data yang
diperoleh secara langsung atau dari tangan pertama, dan data sekunder adalah data yang diperoleh
dari sumber yang sudah ada atau tersedia. Contoh data primer adalah data yang diperoleh dari
responden melalui kuisioner, hasil wawancara dengan nara sumber, sedang contoh data sekunder
adalah catatan atau dokumentasi, seperti laporan keuangan, laporan pemerintah, dan juga data yang
diperoleh dari majalah, Koran dan lain sebagainya.

Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara cara yang digunakan untuk
mengumpulkan data. Dalam penelitian, metode atau teknik pengumpulan data merupakan factor
penting dalam keberhasilan sebuah penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara
mengumpulkan data, siapa sumbernya serta sarana lain yang menunjang penelitian. Jenis sumber
data adalah mengenai dari mana data diperoleh, apakah data diperoleh dari sumber langsung ( data
primer ) atau data diperoleh dari sumber tidak langsung ( data sekunder ).
Metode pengumpulan data merupakan cara yang dilakukan untuk memperoleh dan
mengumpulkan data dengan suatu cara sehingga didapatkan hasil penggunaannya melalui di
antaranya :
1. Interview atau Wawancara
2. Angket atau Kuesioner
3. Observasi atau Pengamatan
4. Dokumentasi

I. Interview atau Wawancara


Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan pertemuan antara 2 orang
melalui tatap muka langsung antara si penanya dan si penjawab untuk bertukar informasi
melalui tanya jawab sehingga dapat ditarik kesimpulan tentang suatu topik tertentu.
Interview atau Wawancara digunakan untuk menilai keadaan seseorang, semisal untuk
mencari data tentang latar belakang, orang tua, pendidikan, perhatian, sikap terhadap
sesuatu.
Walaupun wawancara adalah proses percakapan yang berbentuk tanya jawab dengan tatap
muka. Beberapa hal dapat membedakan wawancara dengan percakapan sehari hari, antara
lain :
Pewawancara dan responden biasanya belum saling kenal sebelumnya
Responden selalu menjawab pertanyaan
Pewawancara selalu bertanya
Pewawancara tidak boleh mengarahkan pertanyaan kepada suatu jawaban tertentu,
tapi harus selalu bersikap netral
Pertanyaan yang akan ditanyakan mengikuti panduan yang telah disiapkan
sebelumnya.
Wawancara dibagi 2, yaitu wawancara terstruktur dan tidak terstruktur
1. Wawancara terstruktur adalah pewawancara sudah mengetahui dengan pasti
informasi yang ingin digali dari responden sehingga daftar pertanyaannya sudah
disiapkan dan menggunakan alat bantu seperti perekam, kamera dan peralatan lain
yang membantu kelancaran wawancara.
Contoh : P (Pewawancara) R ( Responden )
P : Apakah anda mengetahui tentang peristiwa kebakaran yang terjadi di komplek
pertokoan Pasar Besar Malang yang baru terjadi kemarin ?
R : Iya
P : Kapan peristiwa kebakaran terjadi ?
R : Sekitar pukul 02.00 dini hari
P : Di mana anda berada saat kebakaran terjadi?
R : Saya berada di dalam toko saya yang berjarak 50 meter dari kebakaran tersebut
P : Bagaimana tindakan anda begitu mengetahui peristiwa tersebut?
R : Langsung menelepon petugas pemadam kebakaran dan menyelamatkan surat
surat penting serta barang berharga lainnya.
2. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas, dalam artian pewawancara
tidak menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan yang akan diajukan
secara spesifik dan hanya memuat poin poin penting masalah yang ingin di gali
dari responden.
Contoh : P (Pewawancara) R ( Responden )
P : Apakah anda mengetahui ada tawuran mahasiswa yang baru saja terjadi di
kampus Brawijaya ?
R : Iya
P : Anda mengetahui peristiwa tersebut dari mana ?
R : Dari pacar saya
P : Apakah pacar anda melihat langsung kejadian tersebut ?
R : Iya, ia kebetulan melintas di daerah tersebut saat tawuran terjadi
P: Apakah pacar anda ketakutan letika melihat peristiwa tersebut atau malah
mendekat ke lokasi kejadian ?
R: Ia malah mendekat ke lokasi dan sempat selfie di lokasi tersebut

II. Angket atau Kuesioner


Merupakan salah satu teknik pengumpulan data dengan menggunakan angket. Angket
merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari
responden yang akan dijawab dan di isi oleh responden. Responden adalah orang yang
memberikan tanggapan atau jawaban atas pertanyaan pertanyaan yang diajukan.
Secara umum isi dari kuisioner dapat berupa tentang :
1) Pertanyaan tentang fakta
Fakta yang dimaksud adalah sesuatu yang berhubungan dengan responden, seperti
nama, umur, pendidikan, agama dan sebagainya. Informasi yang diketahui oleh
responden dikategorikan dalam fakta.
2) Pertanyaan tentang pendapat
Menyangkut perasaan dan sikap responden tentang sesuatu.
3) Pertanyaan tentang persepsi diri
Mengenai cara responden menilai sesuatu berkaitan tentang perilakunya sendiri
dalam hubungan dengan orang lain atau lingkungan sekitar responden.
Dalam membuat sebuah pertanyaan untuk angket, setidaknya ada 8 hal yang harus
diperhatikan :
1) Jangan menggunakan perkataan yang sulit
2) Jangan gunakan pertanyaan yang bersifat terlalu umum
3) Hindari pertanyaan yang bersifat ambigu
4) Jangan gunakan kata kata yang memiliki pengertian samar
5) Hindari pertanyaan yang mengandung sugesti
6) Hindari pertanyaan yang berdasarkan asumsi
7) Hindari pertanyaan yang menuntut ingatan
8) Jangan membuat pertanyaan yang seakan akan pelakunya responden
Leluasa tidaknya responden dalam memberikan jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan,
maka pertanyaan dapat dibagi lagi menjadi 2 jenis, yaitu :
1) Pertanyaan tertutup
Kemungkinan jawaban dari pertanyaan sudah ditentukan terlebih dahulu dan
responden tidak diberi kesempatan memberikan jawaban lainnya.
Contoh : Responden tinggal memilih jawaban di antara pilihan yang disediakan.
Semua anggota kelompok wajib mengerjakan tugas bersama sama
a. Sangat setuju sekali b. Sangat setuju c. Setuju
d. Tidak setuju e. Sangat tidak setuju
2) Pertanyaan terbuka
Kemungkinan jawabannya tidak ditentukan terlebih dahulu dan responden bebas
memberikan jawaban
Contoh : Responden memberikan jawaban sesuai dengan cara atau pendapatnya.
Sebutkan 5 kriteria calon istri idaman anda
a. .. b. . c.
d. . e. .
Pertanyaan yang akan dibuat harus mempunyai hubungan yang relevan dengan
permasalahan dan harus dapat menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Pertanyaan harus
dapat dijawab oleh responden dalam waktu singkat. Dalam menyusun daftar pertanyaan
setidaknya ada 2 hal yang perlu dipikirkan, yaitu isi dari setiap pertanyaan dan hubungan
antar pertanyaan dalam seluruh kuisioner.
Keuntungan dalam menggunakan teknik angket, antara lain :
1) Angket dapat menjangkau sumber data yang banyak dan tersebar karena dapat
dikirimkan lewat Pos, Email atau media yang lain.
2) Angket secara relatif lebih efisien untuk sumber data yang banyak.
3) Angket tidak terlalu mengganggu dan menyita waktu responden karena pengisiannya
ditentukan oleh responden sendiri sesuai dengan kesediaan waktunya.
4) Angket biasanya tidak mencantumkan identitas responden, maka hasilnya dapat
lebih obyektif.
Kerugian dalam menggunakan teknik angket, antara lain :
1) Jika angket dikirimkan maka persentase yang dikembalikan relatif rendah
2) Angket tidak dapat digunakan untuk responden yang kurang bisa membaca dan
menulis
3) Pertanyaan pertanyaan dalam angket dapat ditafsirkan salah oleh responden dan
tidak ada kesempatan bagi responden untuk mendapatkan penjelasan.
4) Angket tidak menggaransi responden untuk menjawab pertanyaan dengan sepenuh
hati.
5) Angket cenderung tidak fleksibel, artinya pertanyaan yang harus dijawab terbatas
yang dicantumkan di angket saja, tidak dapat dikembangkan lagi sesuai dengan
situasinya.
6) Pengumpulan sampel tidak dapat dilakukan secara bersama sama dengan daftar
pertanyaannya.
7) Angket yang berisi lengkap sulit untuk dibuat.

III. Observasi atau Pengamatan


Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan sengaja
yang tidak hanya mengukur sikap dari responden namun juga dapat digunakan untuk
mengamati berbagai fenomena sosial yang terjadi ( situasi dan kondisi ) untuk kemudian
dilakukan pencatatan. Teknik ini digunakan bila penelitian ditujukan untuk mempelajari
perilaku, situasi dan kondisi manusia, proses kerja, gejala gejala alam dan dilakukan pada
responden yang tidak terlalu besar serta bersifat tidak ada interaksi antara obyek yang
diamati dengan pengamat atau pengumpul data.
Persiapan dalam melakukan Observasi, diantaranya :
Isi pengamatan : data apa yang akan diamati ?
Obyek pengamatan : apa atau siapa yang akan diamati ?
Alat pengamatan : pengamatan langsung atau menggunakan alat bantu ?
Waktu pengamatan : kapan pengamatan akan dilakukan ?
Dokumentasi pengamatan : pencatatan langsung atau menggunakan alat bantu
Kelebihan Observasi, diantaranya :
Data yang diperoleh up to date atau terbaru, karena diperoleh dari keadaan yang
terjadi pada saat itu atau saat berlangsungnya peristiwa terjadi.
Data menjadi lebih obyektif dan jujur karena obyek yang diteliti atau responden
tidak dapat mempengaruhi atau menutup kemungkinan manipulasi.
Kelemahan Observasi, diantaranya :
Memerlukan banyak waktu
Tidak dapat digunakan untuk pengumpulan data masa lalu dan masa yang akan
datang.
Tidak dapat digunakan untuk pengumpulan data yang berkaitan dengan sikap dan
motivasi serta perilaku responden.
Macam macam bentuk observasi
1. Observasi Partisipatif
Peneliti mengamati apa yang dikerjakan orang, mendengarkan apa yang diucapkan
dan berpartisipasi dalam aktivitas yang diteliti (Susan Stainback : 1998), dan dibagi lagi
menjadi :
Partisipatif Pasif : Peneliti mengamati tapi tidak terlibat dalam kegiatan tersebut.
Partisipatif Moderat : Peneliti ikut pada beberapa kegiatan saja, tidak semua
kegiatan.
Partisipatif Aktif : Peneliti ikut melakukan apa yang dilakukan nara sumber, tapi
belum sepenuhnya lengkap.
Partisipatif Lengkap : Peneliti terlibat sepenuhnya dalam kegiatan nara sumber.
2. Observasi Terus Terang atau Tersamar
Peneliti berterus terang kepada nara sumber bahwa sedang melakukan penelitian.
Suatu saat peneliti melakukan, tidak berterus terang agar dapat mengetahui
informasi yang dirahasiakan nara sumber.
3. Observasi tak Terstruktur
Dilakukan dengan tidak terstruktur karena focus penelitian belum jelas.
Apabila masalah sudah jelas, maka dapat dilakukan secara tertruktur dengan
menggunakan pedoman cara observasi.

Manfaat Observasi
Menurut Nasution(1988)
Peneliti akan mampu memahami konteks data secara menyeluruh
Peneliti akan memperoleh pengalaman langsung
Peneliti dapat melihat hal hal yang kurang diamati oleh orang lain
Peneliti dapat menemukan hal hal yang tidak terungkap saat wawancara
Peneliti dapat mengungkapkan hal hal yang ada di luar persepsi responden
Peneliti dapat memperoleh kesan kesan pribadi terhadap obyek yang diteliti
Obyek Observasi
1. Space / Tempat : Ruang atau tempat dalam aspek fisiknya
2. Actor / Pelaku : Orang yang terlibat dalam situasi sosial
3. Activity / Kegiatan : Kegiatan yang dilakukan
4. Objek / Benda : Benda benda yang terdapat di tempat tersebut
5. Act / Tindakan : Perbuatan atau tindakan tertentu yang dilakukan
6. Event / Aktivitas : Rangkaian aktivitas yang dikerjakan
7. Time / Waktu : Urutan kegiatan
8. Goal / Tujuan : Tujuan yang ingin dicapai
9. Feeling / Emosi : Perasaan atau emosi yang dirasakan dan diekspresikan.

Tahapan Observasi
1. Observasi Deskriptif
Peneliti belum menemukan masalah yang diteliti secara jelas
Peneliti melakukan penjelajahan secara umum dengan melakukan deskripsi
semua yang dilihat, semua yang di dengar, dan lain lain.
2. Observasi Terfokus
Observasi dipersempit pad aspek tertentu
3. Observasi Terseleksi
Peneliti telah menguraikan focus yang ditemukan, sehingga diperoleh data yang
lebih rinci.
Peneliti telah menemukan karakteristik, perbedaan dan persamaan antar tiap
kategori.

IV. Dokumentasi
Pengumpulan data dengan dokumentasi sering dicontohkan dengan foto foto dalam acara
tertentu ataupun dalam penelitian. Namun perlu dperhatikan bahwa yang dimaksud
dokumentasi tidak hanya foto foto saja, melainkan juga seperti gambar, tulisan, buku,
monografi dan lain sebagainya. Selanjutnya untuk lebih memperdalam pemahaman tentang
pengumpulan data penelitian dengan dokumentasi menurut para ahli adalah sebagai berikut :
Menurut Sugiyono(2011:329-330)
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk
tulisan, gambar atau karya karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk
tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan, cerita, biografi, peraturan, kebijakan dan
lain sebagainya. Dokumen yang berbentuk gambar, misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan
lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya, misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar,
patung, film dan lain-lain.
Hasil penelitian akan lebih kredibel atau dapat dipercaya kalau didukung oleh sejarah
pribadi kehidupan masa kecil, sekolah, di tempat kerja, di masyarakat dan autobiografi.

Kelemahan Dokumentasi
Perlu diperhatikan bahwa tidak semua dokumen memiliki kredibilitas yang tinggi, sebagai
contoh banyak foto yang tidak mencerminkan aslinya, karena foto dibuat untuk kepentingan
tertentu. Demikian juga autobiografi yang ditulis untuk dirinya sendiri, sering kali bersifat
subjektif.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.konsistensi.com/2013/04/pengumpulan-data-penelitian-dengan.html

http://giskacumalimahuruf.wordpress.com/2009/06/14/teknik-pengumpulan-data-menggunakan-
kuesioner/

http://www.gangsir.com/download/5-TeknikPengumpulanData.pdf

http://www.infoskripsi.com/Tip-Trik/Instrumen-dan-teknik-pengumpulan-data.html

http://aadesanjaya.blogspot.com/2011/06/teknik-pengumpulan-data.html

http://girlycious09.wordpress.com/2011/03/27/teknik-pengumpulan-data/

http://pokoe-mimpiku.blogspot.co.id/2013/05/teknik-pengumpulan-data-angket-atau.html

http://achmadsuhaidi.wordpress.com/2041/02/26/pengertian-sumber-data-jenis-jenis-data-dan-
metode-pengumpulan-data/

http://merlitafutriana0.blogspot.co.id/p/wawancara.html

http://www.seputarpendidikan.com/2016/03/macam-macam-metode-pengumpulan-data.html

Anda mungkin juga menyukai