Anda di halaman 1dari 4

TUGAS REVIEW

METODE PENELITIAN KOMUNIKASI KUALITATIF

“Metode Pengumpulan Data”

Disusun Oleh :

Angel Vibra Karamoy

2010862008

Dosen Pengampu :

Muhammad Thaufan, M.A

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

2023
Metode Pengumpulan Data

A. Pengertian dan Hal-hal Penting dalam Wawancara

Wawancara (interview) adalah suatu proses interaksi antara pewawancara (interviewer) dan
sumber informasi atau orang yang diwawancarai (interviewee) melalui komunikasi langsung.
Dengan kata lain, wawancara merupakan percakapan tatap muka (face to face) antara
pewawancara dengan sumber informasi, di mana pewawancara bertanya langsung tentang
sesuatu objek yang diteliti dan telah dirancang sebelumnya. Sebuah wawancara tidak dilakukan
begitu saja tanpa adanya persiapan. Ada banyak hal-hal penting dalam melakukan wawancara.
Berikut beberapa pedoman yang perlu diperhatikan dalam wawancara, meliputi:

1. Harus diingat bahwa wawancara bukanlah percakapan biasa. Pewawancara hendaklah


menciptakan situasi yang menyenangkan dan sadar akan fungsinya.
2. Memilih waktu yang tepat. Pewawancara hendaklah membuat persetujuan dengan
responden tentang kesediaannya atau datang ke rumahnya pada waktu sumber informasi
tidak sibuk dengan tugas-tugas lain.
3. Apabila pewawancara tidak dapat melaksanakan hari pertama kunjungannya terhadap
sumber informasi, bicarakanlah dengan baik waktu sumber informasi yang tersedia lagi.
4. Pada waktu wawancara:
 Ikuti tata aturan yang telah ditetapkan dalam petunjuk. Perkenalkan tujuan penelitian
secara jelas dan tepat. Jangan menerangkan sesuatu yang akan menambah atau
menyimpang dari tujuan.
 Tanyakan pertanyaan dengan hati-hati dan berusahalah agar bersifat informal
sehingga hubungan tanya jawab menjadi lebih komunikatif.
 Jangan menyarankan jawaban atau membuat persetujuan atau menolak.
 Jangan menginterpretasikan suatu pertanyaan. Jika sumber informasi tidak mengerti,
ulangi pertanyaan itu secara perlahan.
 Jangan menambah kata dari pertanyaan yang ada. Bacalah apa yang dituliskan
(terutama bagi pemula).
 Ikuti urutan pertanyaan yang ada dalam pedoman pertanyaan. Jangan sekali-kali
melompati pertanyaan.
 Jangan bertanya berdasarkan pertanyaan yang telah dihafal, tetapi bacalah pedoman
yang telah dibuat sebelumnya.
 Jangan bersikap reaktif terhadap jawaban sumber informasi, seperti tertawa, marah,
dan sebagainya.
 Tugas wawancara mengambil dan mengumpulkan informasi, bukan memberi
informasi.
 Usahakan merekam atau mencatat dengan baik, semua jawaban dari sumber
informasi. Jangan berusaha mengubah semua jawaban yang diberikan sumber
informasi.
 Usahakan untuk tidak menceritakan pertanyaan berikutnya, sebelum pertanyaan yang
diberikan dijawab sumber informasi.
 Usahakan selama wawancara tidak ada orang lain yang mengganggu wawancara.
 Usahakan datang sendirian kepada sumber informasi, kecuali merupakan suatu tim.
 Selalu melakukan konsultasi dengan pembimbing, apabila pewawancara mengalami
kesulitan.
 Usahakan selalu bersikap sabar dan terjauh dari perbuatan emosional.
 Usahakan untuk selalu “wajar” dalam tindakan.
 Usahakan selama wawancara untuk selalu memusatkan perhatian sumber informasi
pada pertanyaan.
 Pada akhir wawancara, jangan lupa mengucapkan terima kasih kepada sumber
informasi atas bantuannya. Bersamaan dengan itu, perlu diminta kesediaan sumber
informasi untuk diwawancarai lagi jika ada data yang kurang lengkap.

B. Pengertian dan Konsep Analisis Framing

Pendekatan framing digunakan untuk mengetahui realitas yang dibingkai oleh media.
Framing berarti membingkai sebuah peristiwa untuk mengetahui bagaimana perspektif atau cara
pandang yang digunakan para peneliti ketika menyeleksi isu atau permasalahan yang akan di
angkat ke dalam suatu proposal penelitian. Analisis framing adalah metode penyajian realitas
dimana kebenaran tentang suatu kejadian tidak disajikan sepenuhnya, tetapi dibuat penonjolan
pada aspek-aspek tertentu, yaitu dari isu berkaitan dengan penulisan fakta. Konsep tentang
framing atau frame sendiri bukan murni konsep ilmu komunikasi, akan tetapi dipinjam dari ilmu
kognitif atau psikologi. Konsep framing menurut Entman, secara konsisten menawarkan sebuah
cara untuk mengungkap the power of communication text. Maksudnya ialah analisis framing
dapat menjelaskan dengan cara mempengaruhi kesadaran manusia dengan transfer informasi dari
sebuah lokasi, seperti pidato, ucapan/ungkapan, news report ataupun novel.

Terkesan mirip dengan konsep agenda setting yang juga berhubungan dengan media.
Framing adalah bagaimana media mengemas dan membingkai peristiwa untuk membentuk opini
dan menggiring persepsi terhadap peristiwa tersebut. Sedangkan agenda setting adalah
bagaimana media memberi tekanan pada suatu peristiwa dan akan mempengaruhi khalayak
untuk menganggapnya sebagai peristiwa yang penting. Sederhananya, agenda setting berfokus
pada isu apa yang diberitakan, sementara framing berfokus pada bagaimana isu tersebut
diberitakan. Analisis framing dalam pemberitaan media akan mengungkapkan siapa
mengendalikan siapa, siapa lawan siapa, dan mana kawan mana lawan. Kebijaksanaan
redaksional tersebut menjadi pedoman dalam menentukan kejadian apa yang patut diangkat serta
dipilih untuk menjadi berita.

Sumber :

Ningrum, Sadiah, Sevina Sandria Viary, & Teshar Al Basyir. (2023). Metode Pengumpulan
Data. Universitas Andalas, Padang. Makalah.

Anda mungkin juga menyukai