JUDUL
KONSTANTA KECEPATAN REAKSI
B. TUJUAN
Mahasiswa dapat mempelajari kecepatan hidrolisis sukrosa dengan pengaruh
H+ sebagai katalisator dan menentukan konstanta kecepatan reaksi dengan
menggunakan polarimeter.
C. DASAR TEORI
Kinetika kimia adalah bagian dari kimia fisika yang mempelajari tentang
kecepatan reaksi-reaksi kimia dan mekanisme dari reaksi-reaksi tersebut. Reaksi
kimia ada yang berjalan sangat lambat, lambat, dan sangat cepat. Hal ini
dipengaruhioleh (Sastrohamidjojo, 2001):
a. Luas permukaan
b. Tekanan
c. Temperature
d. Konsentrasi
e. Katalisator
Tujuan utama kinetika kimia adalah mengetahui bagaimana laju bergantung pada
konsentrasi reaktan. Mekanisme reaksi juga dapat diketahui melalui pengetahuan
tentanglaju reaksi yang diperoleh dari eksperiman. Kinetika kimia: ketika senyawa
yang berbeda hadir dalam keadaan yng sesuai reaksi akan terjadi. Batu kunci dari dari
mekanisme reaksi adalah hukum laju. Ini menggambarkan hubungan antara kecepatan
reaksi dengan konsentrasi reaktan (Oxtoby, dkk, 2001; Abdallah, 2010).
Laju reaksi adalah laju perubahan konsentrasi pereaksi atau produk dalam satuan
waktu. Konsentrasi dinyatakan dalam mol per liter, namun untuk reaksi fase gas
satuannya adalah atmosfer, mmHg, atau Pascal(Atkins, 1998).
Hubungan laju reaksi dengan koefisien zat adalah sebagai berikut(Petrucci, 1986):
A + 2B 3C + D
Sedangkan persamaan laju reaksi:
V=k[A][B]2
Hukum laju adalah persamaan yang menyatakan laju reaksi sebagai fungsi dari
konsentrasi semua spesies yang ada, termasuk produk. Dalam metode laju awal, yang
sering kali digunakan bersama-sama dengan metode isolasi, laju di ukur pada awal
reaksi untuk beberapa reaktan dengan konsentrasi awal yang berbeda-beda. Hukum
laju awal untuk reaksi yang terisoolasi adalah (Atkins, 1996):
V0 = k[A]0
Log V = Log k + log [A]0
Energy aktivasi adalah energy yang menerangkan panas maksimal yang harus
dimiliki molekul-molekul sebelum bereaksi. Energy (kal/mol) digunakan untuk
memutuskan ikatan kimia atau untuk menyusun kembali electron bila moleku bereaksi
bertumbukan. Persamaan Arrhenius menyatakan (Allundaru dan Sitio, 2010):
k = A e E/RT
ln k = ln A E/RT
D. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
No Nama Alat Gambar Fungsi Kategori
digunakan untuk mengukur
besarnya putaran optik
1 Satu set yang dihasilkan oleh suatu
2. Bahan
No Nama Alat Sifat Fisik Sifat Kimia
1 Sukrosa - titik leleh 186OC Dalam suasana asam dan suhu
murni - densitas 1,587 g/cm3 tinggi akan mengalami inverse
-
tidak bewarna menjadi glukosa atau fruktosa.
-larut dalam etanol
2 HCl 4 N -massa molekul 36,45 -akan berasap tebal pada
gram keadaan lembab
-titik leleh -101O C -merupakan oksidator kuat
-berbau tajam -racun bagi pernapasan
3 Asam -tidak bewarna -reaksi dengan alcohol
asetat 4 N -titik beku 16,7O C menghasilkan ester
-titik didih 117,9O C
E. PROSEDUR KERJA
20 gram sukrosa
Kinetika kimia adalah bagian dari kimia fisika yang mempelajari tentang kecepatan
reaksi-reaksi kimia dan mekanisme dari reaksi-reaksi tersebut. Reaksi kimia ada yang
berjalan sangat lambat, lambat, dan sangat cepat. Konsentrasi larutan sukrosa akan
mempengeruhi kecepatan polarisasi pada larutan tersebut.
Pada pratikum ini didapati hasil nilai k pada setiap selang waktu berbeda meiliki nilai
k yang berbeda pula.