Anda di halaman 1dari 3

BAGAIMANA PARTAI KOMUNIS CHINA BISA BERTAHAN?

Partai Komunis China (PKC) adalah partai politik berhaluan komunis yang sekarang memerintah
di Republik Rakyat China. Partai ini didirikan pada 1 juli 1921 oleh Mao Zedong dan aktivis-aktivis
revolusi lainnya pada saat kekacauan melanda China, dimana perang saudara terjadi antara jenderal
perang sesaat setelah Dinasti Qing runtuh. Ketika perang dingin berakhir yang ditandai dengan runtuhnya
partai-partai komunis di Uni Soviet dan negara-negara Eropa Timur lainnya, saat itu banyak kalangan
yang meramalkan bahwa Partai Komunis China juga akan mengalami nasib yang sama. Namun hal itu
sama sekali tidak tepat. Partai Komunis China tetap tegak berdiri dan menjadi partai yang berkuasa di
China hingga sekarang. Lalu bagaimanakah cara Partai Komunis China bertahan hingga saat ini, dan
kebijakan apa yang dilakukan oleh PKC untuk menyesuaikan diri terhadap perkembangan liberalisasi
ekonomi dan tuntutan demokrasi politik?

Partai Komunis China tetap bisa bertahan karena China melakukan strategi melalui revisi
ideologinya. China tetap menganut ideologi sosialisme yang terinspirasi dari Marxisme, Leninisme dan
yang lebih berpengaruh lagi yaitu ajaran-ajaran Mao Zedong. Ketika perang dingin masih berlangsung
dan Hongkong dalam masa persiapan untuk dikembalikan ke China oleh Inggris, suatu slogan yang
dipopulerkan waktu itu adalah satu negara, dua sistem. Dengan maksud bahwa di China terdapat dua
sistem ekonomi, yakni sistem sosialis dan kapitalis. Penduduk Hongkong pun tidak merasa khawatir
karena sistem liberal-kapitalis di Hongkong tidak terganggu meskipun kembali ke pangkuan China.

Di bawah pemikiran dan kepemimpinan Deng Xiaoping, China mulai melakukan reformasi
ekonominya dengan memperbolehkan modal asing untuk masuk ikut membangun ekonomi China. Petani
juga mulai mendapatkan kelonggaran untuk memperoleh sebagian keuntungan dari hasil pertanian di
luar ketentuan yang berlaku sebelumnya. China di masa Deng tetap menganut komunisme, namun dalam
sisi praksisnya ideologi tersebut diterjemahkan secara fleksibel. Variabel utama yang dijadikan
pertimbangan oleh Deng dalam menafsirkan ajaran komunis tersebut adalah kepentingan ekonomi. Pada
tahun 1976 Deng mengakhiri isolasi yang dilakukan China terhadap bangsa barat dengan mengacu pada
pasar sosialis yang membuka investasi asing dan riset teknologi.

Terdapat hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan perkembangan masyarakat ketika terjadi
kemajuan ekonomi yang diduga akan membangkitkan semangat demokrasi politik. Hal tersebut adalah
budaya politik yang telah berkembang di China selama ribuan tahun yaitu Konfusianisme, yang meyakini
bahwa ketertiban dan keseimbangan adalah hal paling utama dan hal itulah yang digunakan PKC untuk
mempertahankan dominasi politiknya di China. Sehingga, jika menginginkan kemakmuran ekonomi,
maka pembangunan ekonomi harus terlaksana dengan baik. Syarat terlaksanakannya pembangunan
ekonomi yang baik adalah dengan adanya stabilitas politik yang hanya bisa tercapai jika pemerintahan
itu kuat dan terbentuk dari tingginya legetimasi masyarakat . Oleh karena itu legetimasi terhadap
pemerintah dan partai menjadi syarat utama untuk mencapai kemakmuran secara ekonomi.

Dalam reformasi ekonomi pun, Deng juga menerapkan metode yang relatif sama dengan Mao.
Reformasi ekonomi tidak bisa bergerak dari bawah atau masyarakat, karena. Pertama, masyarakat China
telah terbiasa dengan sistem komunisme sehingga sulit untuk berkembang secara mandiri, karena lebih
dari satu dasawarsa masyarakat telah terbiasa dengan berbagai hal yang telah terencana secara terpusat
dan semuanya disediakan dan diatur oleh negara. Kedua, kebebasan yang mulai terbuka dalam
masyarakat China memungkinkan munculnya euforia yang justru membuka peluang kekacauan sistem
politik yang ada. Oleh karena itu, kebijakan yang diambil PKC adalah tetap mengendalikan kebebasan
dalam konteks pembangunan ekonomi dengan memberikan insentif untuk pembangunan ekonomi tetap
dari atas yaitu partai dan pemerintah, sehingga kontrol politik dan ekonomi tetap berada ditangan negara,
dan pada tataran dibawah akan muncul kebebasan yang akan mendorong aktifitas ekonomi yang dapat
digunakan sebagai klaim pembangunan ekonomi yang memakmurkan rakyat.

Dari tahun ketahun PKC berusaha merevisi atau mereformasi sistem komunisme yang
dijalankannya agar sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat. Dalam Konggres PKC ke
XVI, secara jelas dinyatakan pandangan PKC tentang perubahan dalam masyarakat China. Disebutkan
bahwa pertumbuhan paling cepat adalah dengan berfokus kepada pengembangan jiwa kewirausahaan
rakyat untuk berkreatifitas dan berinovasi dalam wadah perusahaan skala kecil dan menengah milik
swasta secara mandiri. Berdasarkan pemaparan tersebut dapat terlihat bahwa terdapat pengakuan atas
kesempatan usaha oleh rakyat yang justru juga mendapatkan dorongan dari negara dan PKC. Meskipun
begitu, Cina dan PKC tetap berusaha mempertahankan sistem sosialisme dan komunis didalam
perkembangan ekonomi yang kapitalistik, sebagaimana yang dikemukakan oleh Jiang Zemin pada
Konggres PKC ke XV tentang pembangunan masyarakat sosialis ditengah ekonomi kapitalis didasarkan
kepada 4 prinsip utama yaitu: 1) Pencerahan pola pikir dan mencari kebenaran dari fakta, 2) Suatu
pemahaman yang jelas tentang apa yang disebut dengan sosialisme dan bagaimana membangunnya
serta reformasi yang menyeluruh. Penggantian perjuangan kelas dengan pembangunan ekonomi
terencana (planned economy) dengan suatu ekonomi pasar sosialis, 3) Suatu penilaian yang cermat dan
ilmiah atas perubahan alam situasi global, 4) Suatu sistem sosialisme dengan karakteristik Cina, 5) Tetap
dilanjutkannya pemikiran MarxismeLeninisme dan MaoZe Don.

Berbagai perubahan yang dilakukan oleh PKC baik kedalam maupun keluar merupakan bukti bahwa
terjadi perubahan dan penyesuaian makna KomunismeSosialisme dengan perkembangan zaman. Sekali
lagi kita mengakui bahwa elit politik PKC memiliki peranan penting. Setelah sekitar satu dekade
kepergian Deng yang berani untuk melakukan reformasi ekonomi, kemudian Jiang Zemin secara berani
juga melakukan perubahan pemahaman bahwa PKC tidak lagi bersifat kaku dengan hanya memberikan
ruang untuk petani dan buruh saja melainkan juga kepada pengusaha. Kemudian penerusnya Hu Jintao
juga melakukan amandemen terhadap konstitusi PKC yang lebih pro terhadap pembangunan ekonomi
dengan penyelasaran pembangunan sosial dan lingkungan yang selama ini menjadi permasalahan di
negara industri Barat. Perubahan pola pikir elit politik PKC ini sematamata untuk mengikuti
perkembangan zaman dan berorientasi kepada seluruh rakyat.

Perkembangan ekonomi China telah membawa perubahan dalam kehidupan sosial masyarakat dan
kehidupan politik. Walaupun perubahan dalam politik tidak menghasilkan perubahan sistem politik
komunisme, akan tetapi setidaknya terdapat beberapa proses adaptasi yang dilakukan oleh PKC untuk
menyesuaikan diri dengan kondisi domestik sekaligus dengan lingkungan internasional, yang dimulai
sejak reformasi ekonomi Deng Xiao Ping, di mana pembangunan ekonomi yang kemudian mengarah
pada pembangunan sektor privat menjadikan PKC melakukan transformasi strategi dengan tidak lagi
berkuasa secara kaku seperti pada awal RRC, namun lebih mendengar aspirasi masyarakat bawah yang
dibuktikan dengan perubahan mekanisme pengambilan keputusan kebijakan yang dimulai dari bawah.
Di samping itu, PKC juga mencoba lebih pro terhadap pembangunan ekonomi dengan tetap
memperhatikan pembangunan sosial dan lingkungan. PKC mencoba menunjukkan bahwa ideologi
komunisme dapat menyesuaikan dengan perkembangan jaman dan tidak kaku. PKC ingin menunjukkan
sebuah wajah baru partai komunis yang toleransi kepada perubahan. Nilai inilah yang sebenarnya ingin
ditunjukkan dan ditawarkan kepada negaranegara di dunia tentang sebuah proses dan wajah demokrasi
yang dapat menjadi sebuah alternatif demokrasi disamping demokrasi Barat. Oleh karena itulah bahkan
sampai saat ini Cina masih bertahan dengan demokrasi komunismenya dan menolak demokrasi Barat.

Anda mungkin juga menyukai