OLEH :
KELAS :XII
JURUSAN: FARMASI
CINTA SEORANG PANGERAN
Tuan muda arya itulah nama sang panglima putra dari sang raja penguasa
kerajaan tugu agung. Panglima yang memiliki hati yang baik dan berwibawa.
Sifatnya yang selalu mementingkan oranglain dibandingkan dirinya sendiri
walaupun dia berasal dari keluarga yang sangat terpandang. Hentakan kaki kuda
terdengar keseluruh penjuru kerajaan govaria. Menuju hutan yang sangat lebat
didaerah timur.
kemanakah kiranya arah yang akan kita tempuh tuan muda? ucap
panglima abra penuh takdim. Setelah pangeran menimbang nimbang arah yang
akan ditempuh setelah kuda yang ditumpanginya berhenti.
utara ucapnya dengan tegas. Lalu memacu kudanya menelusuri hutan
dengan seperangkat panah di punggungnya. Hari berganti sore, separuh hutan
mulai ditelusuri tidak ada tanda tanda binatang buruan berkeliaran. Tuan muda
arya pun mulai merasa kesal. Para prajurit yang ikut mendampinginyapun mulai
kuwalahan menunggu sang buruan datang.
Hari mulai menggelap panglima, kumpulkan para prajurit kita akan segera
pulang ucapnya dengan sedikit kecewa karena baru kali ini tidak ada binatang
buruan yang bisa memuaskan hatinya untuk memanah.
baik tuan ucapnya dengan datar. Tak lama kemudian semua prajurit
berkumpul dan siap memacu kuda kembali menuju istana.
krissy
Setelah menguap karna jam tidurnya sudah habis krissy pun kini bergegas
menuju peternakan kambing dan kelinci kesayangannya, binatang warisan ayah
dan ibunya setelah meninggal beberapa tahun silam.
oh dimana dia? ucapnya kaget dan berlari kesana sini mencari keberadaan
simba yang tak dia temukan di kandangnya. Iya kambing itu diberi nama simba.
Dengan ragu krissypun berlari cepat menuju hutan disamping rumahnya
berharap simba tidak terlalu jauh meninggalkannya, krissy mulai panik setengah
mati kini matanya terbelalak, dan.....
jangaaa...aann ucapnya dengan merentangkan kedua tangannya dan
menatap ksatria yang tengah mengarahkan anak panahnya kearah binatang
peliharaan kesayangannya itu.
aku mohon jangan kambing itu punyaku, hadiah dari orang tuaku, aku
mohon jangan ucapnya terbata bata dengan penuh harapan.
dia burunanku nona ucap salah satu panglima.
tidak teriak krissy dengan keras. Dan merasakan tubuhnya dihempaskan
oleh laki-laki bertubuh hitam dan tinggi.
berikan salam kepada tuanku dan pergi ucap sang panglima dengan keras
dan dingin.
aku mohon jangan kambing itu peliharaanku dan kakakku ucap krissy
dengan penuh harap.
kubilang pergi ulangnya lagi.
Dengan sigap sang tuan muda pun turun dari kudanya dan membantu
wanita itu berdiri.
jangan lakukan lagi air mata krissy mulai menetes, rasa haru dan takut
mulai menguasainya kepalanya tertunduk dengan penuh harap.
inikah sang pangeran di negerinya wajahnya yang secerah teriknya embun
pagi mulai menyilaukannya walau hari kini mulai menggelap.
tuan muda hari sudah mulai gelap dan kita harus cepat pulang ke istana
ucap sang panglima menyadarkannya bahwa dia adalah sang pangeran. Dengan
cepat melepaskan pegangannya terhadap seorang wanita tersebut dan kemudian
menaiki kudanya dan memacunya dengan cepat.
apakah kita akan bertemu lagi nona? tanya sang tuan muda dari
kejauhan. Aku mengangguk lalu berlari memeluk simba yang kini memakan
rumput yang berada dibawah pohon.
simba, aku mengkhawatirkanmu aku membawa pulang ke gubukku, aku
tertegun simbaku berjalan dengan tidak sempurna, aku melirik kakinya dan..
Astaga simba bagaimana ini bisa terjadi? Aku menggendong simba yang
masih belum terlalu besar, kakinya berdarah. Sesampainya dirumah aku langsung
meracik obat untuk binatang peliharaan kesayanganku.
Di istana
Tuan muda arya berjalan menuju kamarnya dengan panglima di sisinya, di
perjalanan menuju kamarnya bunga tertai berjejeran dihadapannya. Tuan muda
arya menyuruh panglima abra berlalu dari hadapannya. Kini tangannya mulai
meraih satu persatu bunga yang berjejeran di depannya dan mengikutinya. Saat
dengan penuh tanya sang pangeran kerajaan memungutnya.
kaki ucapnya dan langsung mendongak. Pangeran aryapun tercengang
akan keindahan gadis didepannya, lama terdiam, mengingat ngingat siapakah
gerangan gadis yang ada dihadapannya.
kau ucapnya terbata bata
sekar langit ucapnya penuh senyum di bibirnya.
sekar langit ulangnya tak percaya
benarkah ini engkau saudaraku ucapnya benar benar tak percaya.
kenapa kau melupakan aku? ucap dewi sekar langit dengan kecewa.
aku,, aku tidak lupa, ku kira kau masih seukuran pinggangku tapi ternya,,,
ucapnya terpotong.
bagaimana sekolah musikmu? tanyanya.
baik jawabnya singkat.
Berbagai cerita telah dilontarkan oleh keduanya. Saudara jauh yang masih
memelihara keakraban yang terjalin antar kerajaan.
Krissy
Bermacam macam syair telah krissy nyanyikan dengan sangat
mengkhayati.
Panen buah dikebun belakang rumahnya pun mulai memenuhi
keranjangnya. Telah lama ia menantikan hasil panennya untuk dijual
kekota.ndengan cepat cepat krissy mencuci buah buahannya dengan air didekat
rumahnya. Lalu mengganti pakaiannya untuk pergi kekota menjual hasil
panennya disana. Hari sudah mulai siang, keringat mulai bercucuran di keningnya.
Tanpa tersengaja ia mengerjap ngerjapkan matanya tak percaya didepannya
melihat kereta berhenti agak jauh di hadapannya.
ada yang bisa ku bantu? ucapku tanpa ragu
astaga dia cantik sekali batinku melirik kedalam kereta. Meletakkan
keranjang berisi buah dan memberi salam dengan sopan.
pergilah nona, kami tidak butuh bantuanmu, mengganggu saja ucap salah
satu prajurit dengan nada kesal.
baiklah ucapku kecewa.
Aku melangkah jauh, mungkin aku tidak terlalu diperlukan disini. Aku mulai
mengambil keranjangku disamping kereta.
tunggu sebentar ucap ratu sekar langit..
apakah engkau benar benar ingin membantuku? aku menoleh, kembali
berjalan ke arahnya dan menunduk ku kira aku akan dibutuhkan.
jika aku mampu putri jawabku bersemangat.
baiklah, serahkan liontin cantik dilehermu padaku ucapnya tak
mengedipkan mata dan berdiri didalam keretanya.
tidak, ini pemberian ibuku ucapku terbata bata.
serahkan kepadaku, kau bilang kau akan membantuku tapi kenapa sekarang
kau malah membantahku? ucapnya tajam.
tangkap dia pintanya tajam.
Aku berlari semampu yang aku bisa. Hingga saat aku menyadari prajurit itu
tak lagi ada dibelakangku. Aku berhenti berlari, nafasku terengah engah sekarang.
aku dimana? melihat di sekelilingku dengan seksama namun aku tak
mengenali daerah ini, namun yang jelas aku berada didalam hutan. Aku benar
benar merasa takut.
nona aku terkejut dan aku mencoba lari, aku ketakutan, namun langkahku
tertahan, seseorang menarik tanganku dengan paksa dan mendaratkan tubuhku
di dekapannya nafasku masih terengah.
jangan tangkap aku, aku mohon lepaskan aku ucapku dengan penuh rasa
takut. Mataku tetap terpejam, pikiranku melayang, aku takut dipenjara dengan
paksa dibawah kemegahan istana di Irlas Tugu agung. Ku coba membuka mata
sedikit demi sedikit.
apakah kau dalam masalah? ucapnya penuh dengan kekhawatiran.
Matanya bertemu dengan mataku.
tidak ucapku disaat ku melepaskan tubuhku dari pelukannya.
jangan takut nona, aku tidak akan menyakitimu ucapnya penuh keyakinan.
apakah kau orang orang istana yang tak berperasaan? tanyaku dengan
nada yang masih dipenuhi ketakutan, aku mencoba mundur satu langkah ke
belakang.
apakah menurutmu semua orang istana itu tidak berperasaan? ucapnya
sekali lagi.
tentu saja, aku tidak mau berurusan dengan mereka yang biasanya hanya
mengambil tanah dengan paksa, menghancurkan ladang sesuka hati, dan semua
harta orang mkskin dirampas olehnya ucapku tegas.
tidak, aku bukan orang istana nona, aku hanya rakyat biasa apakah kau
butuh bantuan? Kukira disini hutannya cukup liar dan banyak binatang buas.
tidak, aku bisa pulang sendiri ucapku setelah melangkahkan jauh darinya.
Namun langkahku terhenti.
baiklah, jangan hamburkan niat baikku, mari ikut aku, kau menuju jalan
yang salah ucapnya sambil menarik tanganku dengan paksa dan menaiki
kudanya kembali. Tidak ada pilihan lain kecuali aku harus mengikutinya pasrah
seiring dengan berjalannya waktu kita hanya bisa diam, diam, dan diam. Tak lama
kemudian dia membuyarkan kesunyian.
dimana tempat tinggalmu? tanyanya kepadaku.
terus jalan saja nanti pasti samppai, ikuti saja perintahku ucapku dengan
kesal. Tak lama kemudian kitapun sampai. Aku pun lekas turun tanpa aba aba
darinya.
terimakasih ucapku. Ternyata dia hanya bisa diam dan pergi begitu saja
tanpa menghiraukan ucapanku kepadanya.
Tuan muda arya.
Hentakan kaki kuda terdengar mendekati istana, semua peleyan mulai
sibuk menyambut kedatangan tuan mudanya setelah seharian menjelejahi hutan
untuk berburu.
tuan, raja meminta tuan menemuinya langsung diruang pertemuan ucap
penasihat istana dengan sopan.
panglima, apakah aku berbuat salah? ucapku sedikit kesal kepada ayahn yang
agak mengatur hidupku akhir akhir ini.
tidak tuan muda ucapnya menunduk. Akupun berjalan bosan menemui ayah,
memberi salam dan berdiri di belakangnya aku mencoba berfikir apakah hari ini
aku mempunyai salah atau tidak.
duduklah nak perintah ayah padaku.
baiklah ayah jawabku.
kau akan segera menjadia raja nak ucapnya penuh kekuatan.
Aku bergeming, bayinku menolak, aku tak suka kedudukan itu memaksaku
menjadi diri orang lain, berlagak menjadi raja duduk di singgasana memikirkan
masa depan kerajaan, membosankan !
ayah, aku kira aku tidaka kan bisa melakukannya aku belum siap ayah, aku masih
tidak tau apa apa ucapku penuh harapan.
kau putraku satu satunyabnak, kau pantas menjadi raja mengatur kerajaan
sesukamu, karena kerajaan ini juga kaan menjadi milikmu nanti ucapnya penuh
wibawa.
aku tak bisa ayah, aku benar benar tidak bisa maafkan aku ucapku tidak bisa
berbohong kepadanya. Lalu akau berlalu dari hadapannya tanpa seizinnya.
Akupun melangkah ke kamarku memikirkan ucapan ayah beberapa waktu lalu.
Krissy
Hari ini kaki simba mulai berjalan dengan normal dan aku mulai bermain
main dengannya, mulai memandikan simba dipagi hari, memberinya makan, lalu
mengajaknya berteduh dibawah pohon dekat hutan.
krissy aku tersentak memandang wajahnya dan tersenyum,
apakah kau mengingatku? ucapnya padaku
tentu saja ksatria berkuda yang menolongku tempo hari dihutan ucapku berdiri.
bolehkah aku menemaninmu? tanyanya padaku.
tentu saja ucapku, karena ingin membalas kebaikannya.
siapa namamu? tanyanya padaku tanpa ragu ragu.
krissy jawabku singkat.
namamu siapa? tanyaku kepadanya.
aku herculess jawabku dengan penuh senyuman kamipun berbincang bincang
ria, melihat lihat hutan, bermain disungai, memancing ikan, mengembalikan
simba ke kandangnya dan beristirahat.
apakah begini keseharianmu krissy? tanyanya padaku dengan mata tajamnya.
tentu saja
pekerjaan yang sangat berat, kau wanita hebat dan mandiri pujinya.
tunggu dulu, kau belum ku tunjukkan kebun belakang rumahku hercules, kurasa
besok saja ucapku.
kenapa harus besok? tanyanya.
sekarang aku akan memasakan makanan untukmu
memang kau bisa memasak? tanyaku dengan bercanda.
tentu saja, tunggu dulu disini, aku yakin kau pasti suka masakanku ucapku.
iya, tapi jangan lama lama
Setelah sekian lama aku memasak, akhirnya selesai juga, dan sajianpun segera
disantap kamipun memaknnya bersama. Lama bersantai herculesspun pamit
untuk pulang. Hari sudah mulai petang, diperjalanan suara hentakan kaki kudapun
kembali menggelegar.
tuan muda tuan muda tuan muda aryapun menoleh dan memberi isyarat
kepada kudanya untuk segera berhenti dan berbalik arah.
panglima kau mengagetkanku ucapku kesal.
penduduk istana mengkhawatirkan tuan ucapnya.
aku akan segera pulang, mari kita pulang sekarang ucapku.
Diperjalanan pulang aku menceritakan pertemuanku dengan krissy gadis mandiri
yang luar biasa, namun tak mau berurusan dengan kaum bangsawan di istana.
kurasa itu cerita yang bagus tuan ucap panglima yang memperhatikan tuannya
yang gelisah.
aku menemaninya, menyusuri hutan, semua aktivitasnya kurasa dia gadis baik,
aku belajar banyak darinya tentang kehidupan bebas diluar istana, semuanya
serba kerja keras, aku ingin menjadi rakyat ucapku tanpa basa basi.
Hanya panglima abra yang selalu setia mendengarkan keluh kesahku dalam hal
apapun. Menemaniku dalam kesusahan bagiku panglima adalah tangan kiriku.
Aku selalu menghormatinya sebagai saudaraku bukan pesuruhku, kukira aku yang
pantas diberikan karena dia telah tulus menyayangiku, mengajarkanku betingkah
semuanya.
tidak tuan muda, tuan ditakdirkan untuk menjadi raja bagi rakyat govaria dan
rakyat govaria membutuhkan raja seperti tuan, hukum kasta sudah ditetapkan
tuan saya kira gadis itu hanya khayalan tuan saja
Aku menerima ucapannya entah kenapa hatiku meringis sakit mendengar ucapan
tegas namun menusuk, aku tidak berdaya oleh ucapan panglima kali ini.
Sesampainya di istana kepanikan melanda istana, para dayang dan pelayan
terlihat gelisah melihatku berdiri didepan pintu. Penasehat istana Drupa
menghampiriku, menyuruhku langsung memasuki kamar ayah akupun merasa
bingung ada apa sebenarnya? batinku. Semua mata melihatku dan menunduk.
Benakku campur aduk, dibilik ayah berdiri ibu, dan pengurus inti istana, kakek,
paman, nenek, dan saudara jauhku sekar langit. Wajahku memerah padam. Aku
menghampiri ayah yang berbaring tak berdaya bibirnya memucat, aku
memeluknya erat seakan tak ingin kehilangan ayah. Jarak angkuh yang ku
bnagunpun serasa lenyap tak tersisa, matanya menatapku sendu aku bersimpuh
mengecup keningnya.
kau harus segera menikah dan menggantikan posisiku nak, kau harus segera
menjadi raja
Air mataku menetes, aku tak mungkin menolak ini permintaan terakhir ayahku.
Aku bergeming.
ayah kau akan tetap menjadi seorang raja, aku tidak bisa menjadi raja seadil
dirimu, aku takkan mampu melakukannya, aku yakin ayah bisa bertahan, ayah
pasti kuat bertahan demi keluarga, kerajaan, dan rakyat ayah ucapku terbata
bata namun ayah mengambil tanganku dan meletakkkannya di dadaku aku
menurutinya.
berjanjilah nak, demi ayah, demi masa depanmu, kerajaan dan rakyat semuanya
ucapnya serak, tak sempat menolak permintaannyaayah sudah terpejam di
pelukanku tangannya yang menyentuh dadaku kini mulai terlepas, aku menangis
dipelukan ayah, benar benar menangis sejadi jadinya.
Krissy
Hari itu krissy menunggu herculess datang dengan hati berdebar.
Senyumnya tak memudar sejak tadi pagi namun siapa yang tahan menunggu ber
jam jam menunggu. kini perlahan senyumnya memudar, kegelisahannya mulai
menguasai hatinya kini pagipun telah berganti siang, siangpun berganti sore
namun bayangan herculesspun tak kunjung datang. kau mengingkari janji
ucapnya kecewa. Krissypun tak ingin larut dalam kesedihannya. Kakinya terus
melangkah menuju kebun buah di belakang rumahnya dan menyiramnya sepenuh
hati.
Desa Bubutan
Ada seorang gadis ditemukan terluka parah dekat sungai mahakam
disamping kuil dewa siwa, tubuhnya luka luka dan seorang pencari kayu bakar
menolongnya, membawanya ke rumahnya dan mengobatinya.
ubahlah namamu nak? ucap paman sudi yang telah menolongku.
dewi prita nama itu akan menyelamatkanmu ucapnya lagi. Aku hanya
mengangguk dan memeluknya erat dan kemudian pergi untuk mencari kayu
bakar. Akupun mulai bernyanyi nyanyi agar tidak menciptakan kesunyian. Rindu
didalam dadaku kembali tumbuh lagi, namun takdir adalah takdir, tiga tahun
sudah aku menghilang, dan kini aku akan kembali menjadi orang lain. Aku berniat
untuk pergi kekota. Setelah sampai dikota, aku bertekad untuk melamar kerja
menjadi pelayan di istana.
baiklah, kau ku terima menjadi pelayan di istana ini, jika kau salah sedikit kau
akan ku berhentikan, karena ini adalah makanan yang akan dimakan langsung
oleh raja ucapnya.
baik ucapku.
diamakan langsung oleh raja batinku langsung terkejut berniat memasak
makanan yang pernah ku makan bersamanya. Keluarga besar istanapun mulai
berkumpul semua untuk makan siang, ratu sekar langitpun telah datang, tak lama
kemudian rajapun datang, aku terkejut. wajah itu, wajah yang telah lama aku
rindukan ternyata kau masih begitu tampan herculess batinku.
aku belum merasakan sayuran itu, berikan padaku ucapnya.
berikan sekali lagi pintaku lagi
krissy, makanan ini seperti makanan yang pernah aku makan bersamamu, persis
sekali ucapku dalam hati.
Tak lama kemudian makan siangpun selesai.
krissy aku merindukanmu, apa kabar engkau disana? isakku dalam hati.
Sejak kejadian itu, aku mengurung diri, berbicara seperlunya saja, mengerjakan
tugasku semampuku, dan menyusuri hutan semauku, aku melemah dalam hatiku
sendiri, untuk bangkitpun aku tak mampu!
raja, apakah engkau sakit? ucap dewi sekar menyentuh pundakku.
aku akan melakukan pemujaan kepada dewa, apakah kau akan ikut bersamaku?
ucapku acuh tak acuh.
aku akan tinggal disini aku kelelahan ucapnya padaku.
baiklah aku langsung beranjak pergi dari hadapannya.
Sesampainya disana aku melakukan pemujaan untuk dewa, banyak hal yang ingin
aku adukan, tentang krissy betapa aku sangat merindukannya dan betapa inginnya
aku keluar dari kehidupan politik ini.
kau akan mengalami kehancuran di negerimu sendiri, pengkhianatan orang
orang terdekatmu ucap seseorang dengan tegas.
salam raja ucapnya dengan sopan.
salam paman ucapku apa maksud paman? aku bertanya dengan rasa
penasaran.
kau akan segera mengetahuinya sendiri, berdoalah nak, kau akan beruntung,
lanjutkan saja maaf aku telah mengganggumu ucapnya kemudian pergi.
raja, apakah kau baik baik saja? tanyanya
tidak, ayo kita lanjutkan
Pemujaan selesai aku menaburkan bunga bunga segentong air kubuat menyiram
dewa. Hari sudah mulai sore, ketika aku hendak memasuki kereta akupun turun
lagi stelah ku melihat sosok seorang gadis cantik mengumpulkan bunga. Aku
melihatnya. Sosok itu mengingatkanku kepada seseorang, namun aku tidak tahu
siapa, akupun merasa bingung.
krissy teriakku akupun mengejarnya.
maaf, kukira kau temanku gadis itu hanya mengangguk dan pergi
raja, ada apa? ucap panglima menghampiriku.
tidak panglima, aku hanya... ucapanku terpotong
kita harus pulang hari sudah gelap panglima ucapku
Sesampainya di istana aku langsung pergi kekamar dan beristirahat.
Krissy
Aku berlari menuju hutan yang lebat dibawah pohon besar, aku berteduh,
menumpahkan air mataku. Air mataku yang sangat juga merindukannya, jiwaku
rapuh, sungguh tak kusangka aku melihatnya lagi, aku terdiam.
aku harus memasak makanan malam untuk orang orang istana ucapku
kau kemana saja? Tugasmu masih banyak, antarkan ini pada raja, raja sedang
sakit, dan dia membutuhkan jamu ini, cepat. Ucap granny ketua pelayan
granny, kumohon, kenapa harus aku, aku tidak bisa melakukannya aku. Lagi lagi
granny memotong pembicaraanku dan tetap memaksaku.
prita, kau tidak punya waktu yang banyak ucap granny. Tak ada pilihan lain aku
menghantarkannya dan memasuki kamar sang raja
herculess ucapku dalam hati aku ingin menangis tapi ku berusaha tegar.
salam tuan, ini ramuan obat obatan yang diracik oleh granny, aku disuruh
menghantarkannya kepada tuan ucapku sopan.
silahkan nona ucapnya dengan lembut. Dewi sekar langit juga ikut
membantunya dan memberinya ramuan yang aku bawa.
siapa namamu? tanya baginda arya
prita tuan aku terbata bata menjawabnya.
baginda sapa ratu sekar langit memegang pergelangan tangan raja.aku buru
buru pergi keluar kamar. Wajahku terasa pucat, aku takut kehadiranku
menghancurkan hubungannya.
sore nona krissy ucap seseorang dibelakangku, akupun cepat cepat menoleh
maksudmu siapa dia? ucapku berbohong.
darimana asalmu? tanyanya tanpa menjawab pertanyaanku
aakuu daarii,... jordania ucapku terbata bata
kau berbohong lagi, bukankah kau berasal dari pinggiran kota dekat hutan
didaerah imur sana? ucapnya padaku, akupun terkejut mendengarnya
salam dewi ucapnya lagi
bagaimana kau tahu tentangku? ucapku penasaran
aku pernah melihat baginda raja bersamamu dihutan beberapa tahun lalu dan
bukankah kau telah meninggal dewi? ucapannya membuatku merasa sakit dan
tidak percaya.
tidak waktu itu.... krissy larut dalam ceritanya kepada tuan drona air matanya
mulai mengalir.
dewi, baginda benar benar sangat kehilanganmu, dia berubah menjadi raja yang
pendiam, tetutup dan selalu berekspresi datar. Saat itu saat baginda ingin
menjemput dewi untuk dijadikan permaisurinya tapi sesampainya dirumah dewi,
baginda telah menemukan wajah dewi hancur dan mengalami banyak luka
diseluruh tubuh dewi ceritanya membuat hati krissy sangat sakit.
biarlah aku merawatnya dan menjaganya dari kejauhan, karena aku mengerti
posisiku saat ini. Karena saat ini dia sudah beristri. Aku mohon jangan ceritakan
keberadaanku disini aku tak mau raja memikirkan sesuatu yang tak harus
dipikirkannya. Aku tidak mau menghancurkan pernikahannya ucapku memohon.
baiklah, tapi suatu saat semuanya akan terungkap dewi ucapnya.
iya tapi biarlah takdir yang menentukan semuanya tuan ucapku lemah.
baiklah ucapnya singkat.
Raja arya
Selembar surat ku terima dari para pelayan istana. Undangan rapat seluruh
kerajaan di jornadra dan akupun melipatnya kembali. Aku menuju balkon di
kamarku menatap matahari pagi aku terus menatapnya.
salam paduka sapa penasihat drupa, aku menoleh dan juga memberinya salam.
paman aku akan berangkat ke jordania esok hari bersama panglima ucapku.
sekitar berapa hari? tanyanya.
dua hari paman, dan aku minta tolong selama aku pergi urus kerajaan dengan
baik, aku tak akan lama ucapku.
baik paduka dan berlalu keluar. Semua sikapku adalah duka, bayanganku selalu
mengingat kepada peristiwa beberapa tahun lalu, aku benar benar bosan.
paduka apakah engkau sudah baikan? Aku menghawatirkanmu ucap sekar langit
memegang pergelangan tanganku.
sekar lepaskan aku ucapku emosi.
kenapa? Aku ini istrimu, kenapa aku tidak boleh menyentuh sedikitpun, kenapa
aku tidak boleh memanjamu, kenapa paduka? Apakah pengorbananku selama ini
tak pernah berarti untukmu? tanyanya dengan isak tangis.
aku tidak bisa sekar, bagiku kau tetaplah adikku, aku tidak bisa merubah
perasaan itu sekar, jangan pernah memaksakan kehendakku, aku benar benar
tidak bisa ucapku lirih.
aku istrimu, aku mencintaimu ucapnya.
kau tetap adikku, walau kita sudah menikah aku tidak akan pernah bisa
mencintaimu sekar aku mengucapkannya langsung di hadapannya. Aku harus
tetap mengatakannya walaupun sekar akan terluka , karena aku tak ingin
membohongi perasaanku sendiri, lalu ku pergi meninggalkannya.
Krissy
Nafasku terengah engah tak karuan. Keringat dingin bercucuran disekujur
tubuhku. Aku langsung meminum segelas air yang kutemui didapur istana. Aku
mulai menemukan jawaban atas pertanyaanku yang kusimpan bertahun tahun ,
aku merasa bingung, nafasku belum sepenuhnya stabil.
ahhh aku berteriak mundur beberapa langkah.
ada apa dewi?sepertinya kau sangat ketakutan? ucap penasehat drupa
mengagetkanku.
tidak, aku hanya sedang mimpi buruk saja ucapku berbohong. Lalu aku
melangkah pergi kekamarku tanpa menghiraukan penasehat drupa yang berada di
istana.
Raja arya
Penghuni istana govaria mulai terbangun dari tidurnya dan melakukan
aktivitas dengan sepenuh hati dan keikhlasan.
Setelah mengenakan pakaian khas kerajaan, raja arya melakukan perjalanan
menuju kuil dewa untuk pemujannya lagi. Dadanya berdetak, hatinya gelisah,
namun ia tak mengerti apa yang ada di fikirannya. Kali ini fikirannya kacau.
Sesampainya di kuil dewa raja arya membungkukkan pundaknya memberi salam.
Raja arya tau sekarang dewa telah melihatnya. Kakinya melangkah pelan
pandangannya menatap gadis yang berdiri bernyanyikan lagu lagu doa untuk
dewanya. Lalu matanya ikut terpejam mengikuti doa doa yang dilantunkan.
Hatinya merasa damai, kedamaian yang tidak pernah ia rasakan di istana. Tapi ia
temukan disini, di kuil dewa, tentram, dia menenangkan hati. Lewat doa doa yang
terlantun dari seorang gadis yang Tak ia kenal sama sekali. Aku membuka mata
doanya telah selesai dilantunkannya.
dewa, kutuk aku karena kau masih tak mampu menyingkirkan dia dari dalam
hatiku, aku lelah dengan perasaanku padanya,perasaan yang hanya bertepuk
sebelah tangan aku tak mampu menjauh darinya dewa. Aku benar benar tidak
mampu ucapnya penuh dengan harap.
hapuskanlah rasa cinta ini kepadanya, hapuskan demi kebaikannya, karena
sampai kapanpun kita tidak akan pernah bisa bersatu karena cinta seorang
bangsawan dan rakyat biasa hanya akan menyakitkan karena sekarang dia sudah
mempunyai pendamping seorang permaisuri yang begitu cantik, hapuskanlah
dewa isaknya lagi disetiap permohonannya. Permohonan selesai kini krissy mulai
membuka matanya, lalu krissy memutuskan untuk pulang. Sedetik kemudian
menghapus air mata yang ada di pipinya. Berjalan gontai keluar dengan segala
beban yang ia punya. Dan tanpa dia duga ada seseorang yang menunggu dengan
penasaran mulai menatap tegang ke arahnya.
Matanya yang tajam kini tengah menatapnya dengan menegang dan detakan
jantung yang tak karuan dan setelah menunggu badan itu berbalik.
tidak teriak krissy secara spontan dan air matapun mengalir sendirinya.
krissy raja arya bergumam pelan, tatapannya tidak pernah lepas dari tatapan
mata krissy. Menatap jauh ke sadar masa lalu yang dulu indah.
Raja aryayang menyadari wanita itupun langsung menarik tubuhnya dalam
pelukannya, tak ada ucapan apapun di antaranya. Semuanya terjadi begitu saja.
Tangis keduanya pun pecah. Melepas semua rindu yang telah lama mereka tahan
hanya suara tangis yang terdengar dan hanya dewalah yang menjadi saksinya.
ku kira ku kira kau ucap raja arya terbata bata, suasana hatinya sekarangpun
bercampur tak karuan.
tidak, aku belum benar benar meninggal herculess ucapnya panjang lebar e
detail detailnya.
maafkan aku krissy, maafkan aku, tak seharusnya kau mengalami ini semua. Kau
harus menjalani derita ini hanya dengan seorang diri tanpa harus ada aku,
maafkan aku, aku terlalu bodoh telah menelantarkan disetiap penderitaanmu
ucap raja arya dengan penuh rasa bersalah.
tidak raja, ini bukan salahmu, ini sudah takdir, sudahlah raja semuanya sudah
terjadi diluar dugaan kita
aku akan menebus semua kesedihanmu krissy, dan ingat jangan pernah lagi
memanggilku dengan kata kata raja, aku teraplah herculess yang dulu pernah kau
kenal ucapnya dengan tegas.
iya iya aku mengerti herculess ucapnya dengan penuh kebahagiaan .
aku merindukanmu krissy ucapnya lalu memeluknya.
aku juga merindukanmu herculess ucapnya
kita akan bertemu di istana imbuhnya, krissy hanya menganggukkkan kepalanya.
Penasehat drupa
Seperti biasa, lewat tengah malam dewi sekar langit mengendap endap
menuju terowongan tersembunyi dibagian terpencil di istana. Langkahnya tergesa
gesa menimbulkan bunyi yang terdengar ditelinga penasehat drupa yang tengah
melakuka kegiatannya diruang tengah istanapun mulai terganggu dan memilih
untuk mendatangi siapa yang telah mengganggu konsentrasinya. Rasa penasaran
dan curiga mulai timbul di benaknya. Kini langkahnya juga menuju ke terowongan
tersembunyi dibagian samping istana. Langkahnya kini terhenti. Matanya terbuka
lebar dan semua fikirannya menjadi tidak karuan.
kau bodoh panglima abra, bodoh sekali, seharusnya kau membunuhnya sampai
tewas bukan malah membuangnya, kau lihat dia telah kembali, ditengah tengah
raja dan bekerja menjadi pelayan istana, aku sangat membenci hal ini, dia hidup
disaat aku tak menginginkannya lagi, dia harus mati panglima abra ucap dewi
sekar langit dengan amarahnya.
tenang sayang, aku akan melakukannya lagi, aku akan membuatnya mati dan
tidak akan pernah kembali lagi, tenang saja, kita tetap aman karna sejak itu dia
belum sempat melihat wajahku, dia akan mati ditanganku ucap panglima abra
dengan senyum liciknya.
apa? Jadi kau pelakunya panglima abra? teriak penasehat drupa dengan
lantang. Spontan panglima abra dan dewi sekar langit begitu kaget mendengar
kata kata tersebut.
sejak kapan kau disini?ucap dewi sekar langit terbata bata melepas pelukannya
dengan cepat tubuhnya gemetar dipenuhi ketakutan.
sejak awal aku suda tidak mempercayaimu abra, kau mengkhianati rajamu
sendiri dengan cara merenggut nyawa gadis impiannya dan lebih kejamnya lagi
kau berselingkuh dengan istrinya, biadap kau abra, kau sungguh licik ucapnya
keras dipenuhi amarah hatinya sangat miris melihat kemesraa keduanya
dihadapan matanya sendiri.
semuanya sudah terbongkar bahwa aku pelakunya, aku pengkhianat istana dan
pengkhianat rajamu yang selalu kamu banggakan drupa, aku melakukan ini semua
hanya deemi kebahagiaann yang aku inginkan, karna kau telah mencampuri
urusanku, maka kau harus terima akibatnya ucap panglima abra tanpa rasa
bersalah, di genggamnya pisau yang telah tersembunyi dibalik pinggangnya dan
dengan cepat melemparkan pisau di genggamannya kearah penasehat drupa
tanpa harus bisa menghindar pisau itu tertancap dalm di dadanya. Dewi sekar
langit yang melihatnyapun menganga dengan mata terbelalak rasa kaget di
tubuhnya terasa sanagt gemetar. Bau darah amispun mulai tercium tajam.
kau pengkhinat panglima abra, semuanya akan terbongkar meski kau telah
melakukan ini kepadaku, kau akan merasakan yang lebih dari apa yang telah kamu
lakukan, ingat itu ucapnya terbata bata dan menutup mata untuk yang terakhir
kalinya.
itu adalah balasann bagi orang orang yang mencampuri urusanku ucap
panglima abra penuh dengan kemenanangan.
cepat kau bersihkan darahnya, dan aku akan menyeretnya keluar dari sini
imbuhnya dengan cepat dewi sekar langit menuruti ucapan panglima abra, kini
jasad penasehat drupa berbaring diruang tengah istana, dan tanpa mereka tahu
ada satu pelayan yang menyaksikan segalanya.
Krissy
Hatinya yang masih menghangat membuat tidurnya tidak lelap. Matanya
masih terbuka. Fikirannya masih tak karuan dengan segala lamunannya tentang
dirinya dan herculess
Uhuk uhuk.. tenggorokannya mengering, krissypun menuang air dari kendi
disamping tempat tidurnya. Namun hasilnya tetap nihil kendi itu tidak berisi.
aku lupa mengisinya ucapnya dengan malas.
Dengan langkah yang gontai krissypun turun dari ranjangnya menuju dapur untuk
mengambil segelas air putih. Kakinya terus berjalan menuju dapur diruang
tengah. Langkahnya terhenti, bau amis menyengat di indera penciumnya dengan
meniru gaya kucing krissypun mencari cari arah dimana bau itu berasal.
Sesampainya dipintu, perlahan krissy membukanya. Setelah terbuka matanya
terbelalak kaget, tubuhnya terasa kaku, kakinya langsung melangkah cepat
menuju orang yang dikenalnya yang terbaring dilantai dengan berlumuran darah
dan pisau yang tetap tertancap di dadanya.
paman, paman apa yang terjadi? ucapnya kaget dengan air mata yang terus
mengalir hatinya tak percaya orang sebaik ini meninggal dengan cara yang tidak
wajar.
bangun paman, bangun, jelaskan padaku, ini tidak mungkin terjadi ucapnya
dengan memejamkan mata. Dengan berat hati krissypun mencabut pelan pisau
yang tertancap tajam di dada penasehat drupa.
krissy, apa yang kau lakukan? teriak raja arya.
raja, dia terbunuh, dan aku menemukannya disini, tergeletak tak berdaya seperti
ini ucapnya emetar.
kau pembunuh teriak dewi sekar langit.
tidak, aku tidak membunuhnya teriak krissy dan kepalanya menggeleng keras,
air matanya bercucuran dengan deras.
paman bangun, jelaskan pada mereka bahwa aku tidak bersalah, aku bukan
pembunuh, bangun paman ucapnya terbata bata.
Cukup krissy, kau pembunuh kenapa kau tega melakukannya, dia pamanku, dan
kau membunuhnya dengan cara tidak wajar, kau telah merengutnya dariku, kau
tega, kau akan dihukum mati krissy ucap raja arya gemetar.
aku tidak membunuhnya herculess, aku tidak membunuhnya krissy mulai
kehabisan kata kata karena telah mendengar kata kata herculess barusan. Raja
arya yang tak ingin melihat kejadian itupun melangkahkan kakinya pergi jauh jauh
dan menyuruh prajurit untuk membereskan acara pemakaman dan menjatuhkan
hukuman untuk krissy. Air matanya mengalir dadanya terasa sesak, hatinya
memberontak tak percaya, tangisnya makin menjadi jadi, semuanya terasa pilu
dan menyedihkan.
salam paduka, acara pemakaman dilaksanakan dan hukuman untuk krissy akan
dilakukan lusa siang hari paduka ucap prajurit dengan sopan.
baik, laksanakan secepatnya ucapnya tegas.
naik paduka ucapnya.
Riuh teriakan rakyat mulai menggema satu persatu alat alat tajampun mulai di
keluarkan .Dari gudang istana, prajurit yang bertugas memenggal kepala pelaku
pun mulai menggesek gesekkan alatnya agar semakin runcing. Raja arya merasa
gelisah sendiri ,fikirannya campur aduk , jiwanya rapuh dan perih .
bagaimana mungkin ini terjadi, aku tak sanggup melihatnya.
Ucapan dalam hatinya .
Salam baginda,ucap seorang prajurit .
masuk ucapnya tegas .
segalanya sudah siap baginda
Pergilah ,aku akan segera menyusul ,lakukan apa
Yang harus engkau lakukan ucapnya dengan hati
Yang sakit. Namun egonya telah menguasai hatinya .
Detik berikutnya ,raja arya mulai beranjak berjalan dengan wibawa menuju
tempat lapangan di ruang tengah .
Tawa menggemah di salah satu ruangan ,membuat langkah raja berhenti.
pandanganya menelusuri ke arah paling gelap di sana ,perlahan langkahnya
semakin pelan mencoba mencari tau asal suara tersebut .
Kau hebat kekasihku ,sekali tembak dua burung langsung kau jatuhi. kau
membunuh penasehat tua itu dan sekaligus akan membuat gadis malang
Itu di bunuh pangeran impiannya sendiri. kau pintar sekali ,kau patut aku
ancungkan jempol kekasihku ucap dewi sekar langit dengan rasa bangga. Suara
tawa mereka menjadi satu dan menggema disana.
aku memang pintar kekasihku, aku akan melakukan apa saja yang kau inginkan,
karena kebahagiaanku ada pada dirimu, bahkan sampai kau meminta apapun
kepadaku. Pasti kukabulkan, itu hanya untukmu ucap panglima abra dengan tawa
yang lepas.
kau memperdayaiku, dengan perkataanmu, kau pengkhianat, aku sanagt
mempercayaimu tapi balas budimu telah merampas apa yang seharusnya tidak
kau rampas ucap raja arya dengan nada keras dan tegas.
Spontan panglima bara dan permaisuri dewi sekar langit terlonjak kaget dengan
kedatangannya secara tiba tiba.
kau akan menerima ganjarannya teriak raja arya dengan keras.
prajurit tangkap dia dan jebloskan dia ke penjara hukum sampai mati suruhnya.
Keduanyapun ditangkap dan diseret ke penjara. Terungkaplah segalanya. Raja
aryapun langsung berlari menuju lapangan secepat mungklin, langkahnya begitu
cepat, prajurit yang bertugaspun telah meneriak neriakkan angka kematian
disana.
dua.. ti.. ga.. talipun terputus dan pisau besar berupa kapak jatuh.
Hentikan, jangan. Teriak raja arya yang memejamkan matapun merasa
ketakutan, langkahnya tak sia sia. Tangannya yang kuat langsung menarik krissy
dan membenakannya dalam pelukannya walau keduanya kini bergulung di
permukaan tanah. Raja arya membuka matanya, menatap lekat wanita yang
dicintainya. Wanita yang sempat di siksanya didalam penjara. Wanita masih
memejamkan matanya saat ini, jantungnya berdetak kencang. Rasa ketakutan
dalam dirinya masih terasa olehnya.
buka matamu krissy, kau selamat bisiknya pelan di telinganya. Membuat semua
orang melihat ke arahnya. Perlahan krissy membuka matanya dan kini matanya
mengeluarkan cairan bening menetes di pipinya.
Aku tidak membunuhnya, tidak pernah tangisnya pecah lagi.
iya, iya aku tau itu, maafkan aku krissy, maafkan aku, tak seharusnya aku
mempercayainya, maaf karna aku telah menyianyiakanmu untuk yang kedua
kalinya, tapi aku janji untuk kali ini aku akan menjagamu sampai akhir khayatku
maafkan aku ucapannya dengan tetesan air mata keduanya berpelukan erat,
sangat erat, saling melengkapi dan tersenyum bahagia.