Apabila dalam waktu dua hari ridak ada tanggapan apapun dari keluarga
atau pihak yang diberi tahu tidak diketemukan, penyidik segera
melaksanakan sebagaimana dimaksud dalam pasal pasal 133 ayat (3)
undang undang ini
Kitab Undang undang Hukum Pidana pasal 222
Barangsiapa dengan sengaja mencegah, menghalang-halangi atau
menggagalkan pemeriksaan mayat untuk pengadilan, diancam dengan
pidana penjara paling lama Sembilan bulan atau pidana denda paling
banyak empat ribu lima ratus rupiah.
2. Otopsi virtual
Otopsi virtual adalah penambahan cara yang baru untuk otopsi dengan
melakukan pencitraan postmortem, dalam versi 3 dimensi, menggunakan
Computed Tomography (CT) sacan mayat dan teknik teknik Direct Volume
Rendering (DVR). Pada otopsi virtual tidak diperlukan pembukaan rongga-
rongga badan dan maupun pemotongan jaringan tubuh.Dengan menggunaan
teknik pemindaian yang memungkinkan melihat secara utuh keadaan tubuh dalam
3 dimensi, semua informasi yang penting seperti posisi dan ukuran luka maupun
keadaan patologis lainnya dapat diketahui dan didokumentasikan tanpa harus
melakukan tindakan invasive.
1) Pemindaan permukaan 3-D yang didesain untuk pemetaan tubuh bagian luar.
Penggunaan alat ini dapat memberikan informasi dan menyimpan
gambaran area permukaan secara detil. Karena orang tersebut sudah
meninggal, ahli radiologi dapat menggunakan jumlah maksimum radiasi,
dalam resolusii tinggi, setiap detail kulit, daging, tulang, dan benda asing.
Dalam waktu kurang dari 15 menit memindai tubuh jenazah menjadi tubuh
jenazah menjadi gambaran tubuh virtual dapat menghasilkan data informasi
data informasi sampai enam gigabit.
2) Multi-slice computed tomography (MSCT)
3) Magnetic resonance imaging (MRI), yang akan dapat memvisualisasikan
tubuh bagian dalam, sehingga dapat diperiksa secara detil setiap potongan
bagian tubuh.
4) The 3-D Virtual Autopsy Table
Tabel otopsi virtual telah dikembangkan oleh kerjasama Norrkping
Visualization Centerin cooperation dengan Center for Medical Image Science
and Visualization. Pelopor Swiss teknologi ini telah mematenkan dengan
merek dagang Virtopsy untuk menggambarkan rekonstruksi yang unik dengan
menggabungkan metode pencitraan dengan CT-scan, MRI, angiografi dan
biopsy postmortem dan biopsi, dengan aplikasi software yang dikembangkan
oleh perusahaan tersebut.
Peneliti Swedia telah mengembangkan software pada layar sentuh The
Interactive 3-D Virtual Autopsy Table yang memungkinkan pemeriksa untuk
merepresentaskan tubuh jenazah secara virtual dengan sangat rinci dari
berbagai sudut pandang. Dari data scan tubuh jenazah yang tersedia yang
dimasukkan ke dalam program pada The Interactive 3-D Virtual Autopsy
Table, pemeriksa dapat menghapus lapisan demi lapisan tubuh seperti kulit
dan otot, menambah atau menghapus jaringan dan sistem peredaran darah,
memperbesar dan memperkecil dan memotong bagian-bagian tubuh
menggunakan pisau virtual.
Tubuh korban akan ditempatkan pada meja pemeriksaan di bawah
scanner CT dan/atau mesin MRI dan diproses menggunakan software yang
dikembangkan oleh apra peneliti. CT scan hanya membutuhkan waktu 20
detik dan menampilkan tulang, gas dan benda asing dalam tubuh.Sebuah
teknik khusus yang dikembangkan dikenal sebagai MRI sintesis kuantitatif
memungkinkan untuk pemindaian mayat dan menyediakan data pada jaringan
lunak. Software ini mengubah lapis demi lapis data set yang disediakan oleh
scan dan membangun visualisasi virtual 3D dari tubuh jenazah