Anda di halaman 1dari 2

Pemeriksaan dan Tindakan pada Kehamilan Trimester 3

Pemeriksaan yang dilakukan pada trimester 3 kehamilan dalah pemeriksaan


antenatal care (ANC). Pada dasarnya ANC memang sudah dilakukan dari awal
kehamilan dan harus dilakukan secara berkala. Pada trimester 3, ANC dilakukan
sebanyak kurang lebih 2 kali kunjungan, dimana pada kunjungan ini dilakukan
pencacatan:1,2
a. Keluhan yang dirasakan ibu hamil
b. Hasil pemeriksaan setiap kunjungan, yang tersiri dari:
a) Umum. Terdiri dari tekanan darah (TD), respirasi, nadi, dan suhu tubuh
b) Abdomen. Terdiri dari tinggi fundus uteri, letak janin (dilakukan setelah
34 minggu), presentasi janin, dan denyut jantung janin
c) Pemeriksaan tambahan. Terdiri dari proteinuria, glukosuria, dan keton
c. Menilai kesejahteraan janin
Untuk menilai kesehatan janin pada kehamilan yang memiliki resiko tinggi,
dapat dilakukan berbagai jenis pemeriksaan atau pengumpulan informasi,
baik yang di peroleh ibu hamil maupun pemeriksaan oleh petugas
kesehatan. Pemeriksaan yang dapat dilakukan yaitu:
a) Pengukuran tinggi fundus uteri, terutama pada usia kehamilan >20
minggu yang akan disesuaikan dengan usia kehamilan saat pemeriksaan
dilakukan. Tinggi fundus normal sesuai dengan usia kehamilan.
b) Gerakan menendang atau tendangan janin (10 gerakan / 12 jam)
c) Gerakan janin. Gerakan yang menghilang dalam waktu 48 jam dikaitkan
dengan hipoksia berat atau janin meninggal
d) Denyut jantung janin
e) Ultrasonografi
Bila usia kehamilan memasuki 34 minggu, maka selain melakukan
pemeriksaan di atas, juga dlakukan pemeriksaan lain yaitu:
a) Penilaian besar janin, letak, dan presentasi
b) Penilaian luas panggul
Biasanya masuk trimester ketiga, ibu hamil akan kembali mengalami stres lantaran
khawatir menghadapi kehamilan yang semakin membesar dan memikirkan
persalinan nanti, juga mengkhawatirkan bagaimana kondisi bayinya kelak, bisakah
lahir sempurna atau malah ada kecacatan/kelainan yang tidak terprediksi. Padahal,
kondisi stres merangsang pengeluaran hormon adrenalin secara berlebihan hingga
ibu jadi gampang terusik dan mudah melampiaskan kemarahan pada orang lain.
Sehingga untuk penganannya, perlu diupayakan kondisi emosi ibu dalam suasana
tenang dan nyaman dalam hal ini keterlibatan orang terdekat (suami dan keluarga)
sangat penting dalam mendukung kondisi psikologis yang stabil. Sebaiknya ibu
juga menghindari beberapa jenis makanan yang dapat menimbulkan gejala mirip
stres, yaitu kopi, minuman ringan, dan gula. Hindari pula obat-obatan antidepresan
karena dapat memengaruhi organ hati janin. 3

Referensi:
1. Saifuddin AB. Ilmu kebidanan sarwono prawirohardjo. Edisi 4.
Rachimhadhi T, Wiknjosastro GH, Editor. Jakarta: PT Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo, 2016.
2. ARC trimester 3 pdf [Internet]. c2017. [cited on september 2017]. Avalaible
from:
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/37296/Chapter%20
II.pdf;jsessionid=C32003B5F27B94EE8E0DD6B297004443?sequence=4
3. Resmaniasih K. ARC trimester 3 pdf. [Internet]. c2017. [cited on september
2017; updated on 2014]. Avalaible from:
http://eprints.undip.ac.id/43149/3/BAB_II_2.pdf

Anda mungkin juga menyukai