PSI
log10
log10 W18 Z R S o 9,36 log10 SN 1 0,20 4,2 1,5 2,32 log M 8,07
10 R
1094
0,40
SN 1 5,19
Dimana :
W18 = lintas ekivalen selama umur rencana.
Zr = simpangan baku
So = gabungan simpangan baku
SN = indeks tebal perkerasan
PSI = selisih indeks permukaan awal dan akhir
Mr = modulus resilen tanah dasar (psi)
Dan untuk menentukan tebal masing-masing lapisan mempergunakan rumus sebagai
berikut :
SN a1 D1 a 2 D2 m2 a3 D3 m3
Dimana :
ai = koefisien relatif lapis ke i
Di = tebal lapis ke i
mi = koefisien drainase lapis ke i
SN = indeks tebal perkerasan
Menurut AASHTO93 parameter-parameter desainnya adalah sebagai berikut :
Jumlah jalur pada masing-masing Persen 18 kip ESAL pada jalur rencana
arah (DL)
1 100
2 80 100
3 60 80
4 50 75
Dimana :
FR = faktor keandalan
n = jumlah tahap perencanaan termasuk perkerasan aslinya
AASHTO merekomendasikan nilai Reliabilitas (R) menurut klasifikasi fungsional jalan
yang direncanakan sesuai tabel dibawah ini :
Tabel 1.3. Perkiraan Tingkat Keandalan (R) untuk berbagai klasifikasi Jalan Menurut
Fungsinya.
Untuk suatu tingkat keandalan yang diberikan (R), faktor keandalan merupakan fungsi
dari gabungan kesalahan baku (So) yang bernilai antara 0.4-0.5 menurut AASHTO93.
3
Sedangkan nilai Simpangan Baku Normal (ZR) ditentukan berdasarkan Tingkat Keandalan
(R) yang dipilih, seperti yang tersaji pada tabel II.4 dibawah.
Tabel 4 Harga Simpangan Baku Normal (ZR) berkaitan dengan tingkat Keandalan
yangdipilih.
1.5 Servisibilitas
Servisibilitas atau tingkat pelayanan suatu jalan ditandai oleh kemampuannya untuk
melayani berbagai macam tipe lalu lintas yang melaluinya. Total kehilangan tingkat
pelayanan dirumuskan sebagai berikut :
PSI po pt
Dimana :
Po = tingkat pelayanan awal
Pt = indeks permukaan pada akhir umur rencana.
u 1,18 10 8 Mr 2,32
Dimana :
u = kerusakan relatif
Mr = modulus resilient
Sebagai perencana harus bisa mengidentifikasi pada tingkat apa drainase dapat dicapai
dibawah kondisi drainase tertentu. Berikut ini adalah definisi umum yang koresponding
dengan tingkat drainase yang berbeda dari struktur perkerasan.
7. Menentukan karakteristik material lapisan perkerasan yang didapatkan dari hasil tes
laboratorium untuk tiap-tiap lapis perkerasan yang dibedakan atas : subbase (E SB),
base (EBS), aspal concrete (EAC).
8. Menentukan Koefisien Relatif lapisan (a1) masing-masing lapisan dari hasil korelasi
nilai modulusnya.
8
10. Menentukan Indeks Tebal Perkerasan (SN) tahap pertama dengan mempergunakan
rumus :
PSI
log10
log10 W18 Z R S C 9.36 log10 ( SN 1) 0.20 4.2 1.5 2.32 log M 8.07
10 R
1094
0.40
SN 1 5.19
Dimana :
11. SN yang diperoleh diatas adalah SN dengan asumsi tidak terdapat penurunan IP akibat
swelling, sehingga umur kinerja jalan berkurang sehingga tidak lagi sama dengan
umur kinerja jalan maksimum. Lapisan tambahan harus dilaksanakan sebelum umur
kinerja jalan yang direncanakan untuk tahap pertama selesai. Cara memperkirakan
umur kinerja jalan akibat beban lalu-lintas dan pengembangan adalah cara trial and
error, yaitu sebagai berikut :
a. Perkirakan umur kinerja jalan akibat beban lalu-lintas dan pengembangan, a tahun
dimana besarnya harus lebih kecil dari umur kinerja jalan maksimum.
d. Tentukan W18 dengan mempergunakan rumus seperti pada langkah 10, dimana
semua parameter lain sama dengan yang dipergunakan pada langkah 10 kecuali
IP yang sama dengan yang diperoleh pada langkah c.
e. Tentukan berapa lama besarnya yang diperoleh pada langkah d tercapai dengan
mempergunakan rumus yang diperoleh pada langkah 2. Angka yang diperoleh
pada langkah e ini harus sama dengan langkah a. Jika terdapat perbedaan, maka
iterasi harus diteruskan sampai hasil yang diperoleh pada langkah e mendekati
perkiraan pada langkah a.
D1* = SN1/a1
SN1 = a1D1*
D2* = (SN2-SN1)/(a2m2)
SN2*= a2D2*m
D3 = SN3-(SN1*+SN2*))/(a3m3)
Dimana :
D1 = tebal lapis ke i
Surface D1
(a1)
Base D2
(a2)
Subbase D3
(a3)
Subgrade
Gambar 3 Tebal Lapis Perkerasan dan Structural number
Dimana :
a1, D,m dan SN adalah sebagaimana didefinisikan pada bab II.2 D* dan SN*
sehubungan dengan nilai yang sebenarnya dipergunakan, dapat sama atau lebih besar
dari nilai yang dibutuhkan.