A. STANDAR KOMPETENSI
Menulis: Mengungkapkan pikiran, pendapat, dan informasi dalam penulisan karangan berpola deduktif
dan induktif.
B. KOMPETENSI DASAR
Menulis karangan berdasarkan topik tertentu dengan pola pengembangan deduktif dan induktif
C. INDIKATOR
1. Kognitif
a. proses
b. Produk
2. Psikomotor
Menjelaskan perbedaan paragraf deduktif dan induktif
3. Afektif
a. Karakter
1. Tanggung jawab
2. Kritis
3. Disiplin
b. Keterampilan sosial
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Kognitif
a. Proses
Setelah membaca dan memahami ragam wacana tulis dengan membaca intensif dan membaca
nyaring, siswa secara berkelompok diharapkan dapat
b. Produk
Setelah menemukan hasil pencapaian tujuan proses di atas, siswa secara berkelompok diharapkan
dapat
2.Psikomotor
Setelah menentukan dan memahami hasil pencapaian tujuan produk di atas, siswa secara mandiri
diharapkan dapat menjelaskan perbedaan paragraf deduktif dan induktif
3. Afektif
a. Karakter
Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran dengan memperlihatkan kemajuan dalam berperilaku yang
meliputi sikap
1. Tanggung jawab
2. Kritis
3. Disiplin
b. Keterampilan sosial
Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran dengan memperlihatkan kemajuan kecakapan sosial yang
meliputi
E. MATERI PEMBELAJARAN
H. SKENARIO PEMBELAJARAN
Penilaian
No.
Kegiatan Pengamat
PERTEMUAN 1 (80 menit) 1 2 3 4
A1 Kegiatan Awal (15)
Tahap 1 (5 menit): Pemancingan dengan mula-mula menanyakan kesiapan belajar siswa,
lalumenanyakan pengetahuan dan pengalaman siswa tentang paragraf.
Tahap 2 (10 menit): Pengarahan dengan mula-mula bertanya jawab tentang jenis-jenis
paragraf berdasarkan letak kalimat utamanya, kemudian diakhiri dengan penegasan guru
tentang tujuan pembelajaran yang harus dicapai dalam proses pembelajaran pada
pertemuan itu.
B1 Kegiatan Inti (55 menit):
(55 menit): guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok, kemudian memberikan
pemahaman kepada siswa mengenai paragraf deduktif dan induktif, serta perbedaan antara
kalimat utama dan kalimat penjelas
C1 Kegiatan Akhir (10 menit)
Siswa bersama guru merumuskan kesimpulan umum atas semua butir pembelajaran yang
telah dilaksanakan; Siswa diminta menyampaikan kesan dan saran (jika ada) terhadap
proses pembelajaran yang baru selesai mereka ikuti;
Guru menugaskan siswa untuk mencari artikel di media masa yang akan mereka
identifikasi paragraf deduktif dan induktif
I. SUMBER PEMBELAJARAN
1. Wacana tulis
2. Materi Essensial MGMP Sekolah
3. Lembar Pegangan Guru
4. LKS 1 ; LKS 2
5. LP 1 ; LP 2
6. Silabus
J. EVALUASI DAN PENILAIAN
1. Evaluasi
Evaluasi Proses: dilakukan berdasarkan pengamatan terhadap aktivitas peserta (siswa) dalam
menggarap tugas, diskusi, kegiatan tanya jawab, dan dialog informal.
Evaluasi Hasil: dilakukan berdasarkan analisis hasil pengerjaan tugas dan pengerjaan tes, dan
pengamatan unjuk keterampilan (performance).
2. Penilaian
a. Jenis Tagihan Penilaian: LKS 1 dan LP 1, LKS 2 dan LP 2, , LP 4, LP 5
Pengertian Paragraf
Paragraf (dari bahasa Yunani paragraphos, menulis di samping atau tertulis di samping)
adalah Unit terkecil sebuah karangan yang terdiri dari kalimat pokok atau gagasan utama dan kalimat
penjelas atau gagasan penjelas. Paragraf dikenal juga dengan nama lain alinea. Paragraf dibuat dengan
membuat kata pertama pada baris pertama masuk ke dalam (geser ke sebelah kanan) beberapa
ketukan atau spasi.
Syarat sebuah paragraf di setiap paragraf harus memuat dua bagian penting, yakni :
1. Kalimat utama
Biasanya diletakkan pada awal paragraf, tetapi bisa juga diletakkan pada bagian tengah
maupun akhir paragraf. Kalimat pokok adalah kalimat yang inti dari ide atau gagasan dari sebuah
paragraf. Biasanya berisi suatu pernyataan yang nantinya akan dijelaskan lebih lanjut oleh kalimat
lainnya dalam bentuk kalimat penjelas.
2. Kalimat Penjelas
Kalimat penjelas adalah kalimat yang memberikan penjelasan tambahan atau detail rincian dari
kalimat pokok suatu paragraf.
1.Paragraf Deduktif
Paragraf dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat utama. Kemudian diikuti
dengan kalimat-kalimat penjelas yang berfungsi menjelaskan kalimat utama. Paragraf ini biasanya
dikembangkan dengan metode berpikir deduktif, dari yang umum ke yang khusus.
Dengan cara menempatkan gagasan pokok pada awal paragraf, ini akan memungkinkan gagasan
pokok tersebut mendapatkan penekanan yang wajar. Paragraf semacam ini biasa disebut dengan
paragraf deduktif, yaitu kalimat utama terletak di awal paragraf.
2. Paragraf Induktif
Paragraf ini dimulai dengan mengemukakan penjelasan-penjelasan atau perincian-perincian,
kemudian ditutup dengan kalimat utama. Paragraf ini dikembangkan dengan metode berpikir induktif,
dari hal-hal yang khusus ke hal yang umum.
4. Paragraf Tersebar
Paragraf ini tidak mempunyai kalimat utama, berarti pikiran utama tersebar di seluruh kalimat
yang membangun paragraf tersebut. Bentuk ini biasa digunakan dalam karangan berbentuk narasi atau
deskripsi.
DAFTAR PUSTAKA
Irawan, yudi (dkk). 2007. Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia. Jakarta : Pusat Perbukuan
K. LEMBAR PENILAIAN
LP 1 : KOGNITIF PROSES
Pedoman Penskoran LKS 1
Skor x
No. Komponen Deskriptor Skor Bobot
Bobot Catatan
Dapat 2
menemukan
Menemukan kalimat
kalimat utama utama dan
1. dan kalimat kalimat penjelas 5
penjelas pada semua
dalam paragraf paragraf
Hanya dapat 1
menemukan
kalimat
utama dan kali
mat penjelas
pada
beberapa paragr
af .
Tidak dapat 0
menemukan kali
mat utama dan
kalimat penjelas
dalam paragraf.
Dapat
menemukan
paragraf yang
2
berpola deduktif
dan
induktif pada
semua paragraf
Hanya dapat
menemukan
1
Menemukan paragraf yang
paragraf yang berpola deduktif
2. berpola dan 5
deduktif dan induktif pada
induktif beberapa paragr
af .
Tidak dapat
menemukan par
agraf yang
berpola deduktif
dan
0
induktif pada
semua paragraph
Jumlah
Catatan : 0 = Sangat kurang, 1 = kurang, 2 = baik
Cara Pemberian Nilai
Rumus :
Nilai = (skor perolehan siswa)/(skor maksimum) X 100
LP 2 : KOGNITIF PRODUK
Pedoman Penskoran LKS 2
Dapat
menentukan
paragraf yang
berpola deduktif
dan 2
induktif pada
semua paragraf
Hanya dapat
menentukan
Menentukan paragraf yang
paragraf yang berpola deduktif
2. berpola dan 1 5
deduktif dan induktif pada
induktif beberapa paragr
af .
Tidak dapat
menentukan par
agraf yang
berpola deduktif 0
dan
induktif pada
semua paragraf
Jumlah
Catatan : 0 = Sangat kurang, 1 = kurang, 2 = baik
Cara Pemberian Nilai
Rumus :
Nilai = (skor perolehan siswa)/(skor maksimum) X 100
LP 3 = Psikomotor
Pedoman Penskoran LKS 3
Skor
No. Komponen Deskriptor Skor Bobot x Catatan
Bobot
Dapat
menjelas
kan
dengan
sangat
3
jelas
dengan
bahasa
yang
efektif
Menjelaskan dan
perbedaan santun.
1. paragraf Dapat 5
2
deduktif menjelas
dan induktif kan,
namun
dengan
terbata-
bata.
0
Tidak
dapat
menjelas
kan apa-
apa.
Jumlah
Catatan : 0 = Sangat kurang, 2 = cukup baik, 3 = baik
Cara Pemberian Nilai
Rumus :
Nilai = (skor perolehan siswa)/(skor maksimum) X 100
Petunjuk :
Berikan penilaian atas setiap perilaku berkarakter siswa menggunakan skala berikut :
A = sangat baik B = memuaskan
C = Cukup baik D = kurang baik
Hari/Tanggal :
Guru/Pengamat
(..)
Petunjuk :
Berikan penilaian atas setiap perilaku berkarakter siswa menggunakan skala berikut :
A = sangat baik B = memuaskan
C = Cukup baik D = kurang baik
Hari/Tanggal :
Guru/Pengamat
(..)
MEDIA PEMBELAJARAN
Segala sumber energi yang terdapat di bumi berasal dari matahari. Sebagian besar energi
tersebut dalam bentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika mengenai
permukaan bumi, energi berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan bumi. Permukaan
bumi akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini sebagi
radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun, sebagian panas tetap terperangkap di
atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbondioksida dan
metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini.gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali
radiasi gelombang yang dipancarkan bumi. Akibatnya panas akan tersimpan di permukaan bumi. Hal
tersebut terjadi berulang-ulang dan mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat.
Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana kaca dalam rumah kaca. Dengan semakin
meningkatnya konsenterasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap di
bawahnya. Sebenarnya, efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala mahkluk hidup yang ada di
bumi, karena tanpanya planet ini akan menjadi sangat dingin. Dengan temperatur rata-rata sebesar
15C (59F), bumi sebenarnya telah lebih panas 33C (59F) dengan efek rumah kaca (tanpanya suhu
bumi hanya -18C sehingga es akan menutupi seluruh permukaan bumi). Akibatnya jumlah gas-gas
tersebut telah berlebihan di atmosfer, pemanasan global menjadi akibatnya.
Kenaikan suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan.misalnya naiknya
permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim, serta perubahan jumlah
dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian,
hilangnya gletser dan punahnya berbagai jenis hewan
Beberapa hal yang masih diragukan para ilmuwan adalah jumlah pemanasan yang diperkirakan
akan terjadi pada masa depan dan bagaimana pemanasan serta perubahan-perubahan yang terjadi
tersebut akan bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain. Hingga saat ini masih terjadi perbedaan
politik dan publik di dunia mengenai tindakan yang harus dilakukan untuk mengurangi atau
membalikkan pemanasan lebih lanjut. Sebagian besar Negara-negara di dunia telah menandatangani
dan meratifikasi Protokol Kyoto yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah kaca
Kendari, Desember 2011
Guru Pamong Mahasiswa KKP
HARLINA, S.Pd A R I S
NIP 197605292007012012 A1D1 07 105
Mengetahui,
Kepala SMA Kartika VII-2 Kendari