Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

JENIS-JENIS PARAGRAF

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia


Dosen pengampu: Dr. H. Krisna Sujaya, M.Pd.

Disusun oleh kelompok 16:

Nazwa Aliyya Pasha (2310023)


Intan Nur Latifah (2304510)

PRODI KEWIRAUSAHAAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KAMPUS TASIKMALAYA
2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
karuniaNya kami dapat menyelesaikan makalah Bahasa Indonesia yang berjudul
"Jenis-jenis Paragraf” tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Dr.
H. Krisna Sujaya, M.Pd. pada mata kuliah Bahasa Indonesia. Selain itu, makalah
ini juga bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang jenis-jenis
paragraf bagi para pembaca. Kami mengucapkan terima kasih kepada Dr. H. Krisna
Sujaya, M.Pd. selaku dosen Bahasa Indonesia yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan.

Kami sebagai penulis sadar masih banyak kekurangan dalam penyusunan


makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman. Kami sangat
berharap apabila pembaca menemukan kesalahan ataupun kekurangan di dalam
makalah, pembaca dapat menyampaikan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini.

Tasikmalaya, 16 Desember 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I 4
PENDAHULUAN 4
1.1 Latar Belakang 4
1.2 Rumusan Masalah 5
1.3 Tujuan 5
BAB II 6
PEMBAHASAN 6
2.1 Definisi Paragraf 6
2.2 Jenis-jenis Paragraf 6
BAB III 13
PENUTUP 13
3.1 Kesimpulan 13
3.2 Saran 13
DAFTAR PUSTAKA 14

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada umumnya sering dilupakan perbedaan antara paragraf dan kalimat.
Suatu kalimat dalam tulisan tidak berdiri sendiri, melainkan saling berkaitan antar
kalimat sehingga membentuk sebuah paragraf. Paragraf atau alinea adalah suatu
bentuk hasil penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun beberapa
kalimat dalam paragraf, perlu memperhatikan kesatuan dan kepaduannya. Kesatuan
berarti seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan satu gagasan (gagasan
tunggal). Sedangkan kepaduan berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak,
saling berkaitan mendukung gagasan tunggal paragraf.

Terkadang kita menemukan paragraf atau alinea yang hanya terdiri dari satu
kalimat dan hal tersebut memang dimungkinkan. Namun, dalam hal ini wujud
paragraf atau alinea semacam itu dianggap sebagai pengecualian karena selain
bentuknya yang tidak ideal, paragraf atau alinea tersebut jarang dipakai dalam
penulisan ilmiah.

Paragraf diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut
pandang komposisi. Tanpa kemampuan menyusun paragraf, tidak mungkin bagi
seseorang mewujudkan sebuah karangan. Masih banyak orang yang kesulitan untuk
membedakan antara jenis paragraf satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu,
penulis akan membahas tentang jenis-jenis paragraf.

1.2 Rumusan Masalah

4
Setelah menyusun latar belakang diatas, dapat disimpulkan
rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu
a. Apa itu paragraf atau alinea?
b. Apa saja jenis-jenis paragraf dan contoh penulisannya?

1.3 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui apa itu paragraf
b. Untuk mengetahui jenis-jenis paragraf dan contohnya

BAB II

5
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Paragraf


Paragraf atau alinea adalah kumpulan kalimat yang biasanya mempunyai satu
ide pokok dan cara penulisannya sedikit menjorok ke bagian dalam atau
menggunakan garis baru. Nama lain dari paragraf adalah alinea. Kedua istilah itu
sebenarnya dapat dibedakan. Paragraf dapat diartikan sebagai suatu karangan mini,
berisi satu kesatuan ide yang 'dibangun' dari kalimat atau beberapa kalimat yang
saling berhubungan. Alinea merupakan bagian terkecil dari teks atau tulisan yang
memiliki pikiran utama tersendiri.

2.2 Jenis-jenis Paragraf


1. Jenis Paragraf Berdasarkan Fungsi:
a. Paragraf Pembuka
Paragraf pembuka adalah paragraf yang bertugas sebagai pembuka atau mengawali
sebuah wacana. Letaknya berada di awal suatu bacaan. Paragraf pembuka berfungsi
mengantarkan pembaca untuk mengetahui sedikit gambaran besar yang terdapat
dari wacana tersebut. Paragraf pembuka harus disajikan dalam bentuk yang
menarik.
Contoh: “Pemilu baru saja usai. Sebagian orang, terutama caleg yang sudah pasti
jadi, merasa bersyukur bahwa pemilu berjalan lancar seperti yang diharapkan.
Namun, tidak demikian yang dirasakan oleh para caleg yang gagal memperoleh
kursi di parlemen. Mereka mengalami stress berat hingga tidak bisa tidur dan tidak
mau makan".

b. Paragraf Penghubung atau Pengembang


Paragraf penghubung berisi inti masalah yang hendak disampaikan kepada
pembaca, berfungsi sebagai penghubung dari paragraf satu ke paragraf lain. Secara
fisik, paragraf ini lebih panjang daripada paragraf pembuka. Sifat - sifat paragraf
penghubung bergantung pada pola dari jenis karangannya. Dalam karangan
karangan yang bersifat deskriptif, naratif dan eksposisi, paragraf paragraf itu harus

6
disusun berdasarkan suatu perkembangan yang logis. Bila uraian itu mengandung
pertentangan pendapat maka beberapa paragraf disiapkan sebagai dasar atau
landasan untuk kemudian melangkah kepada paragraf - paragraf yang menekankan
pendapat pengarang.
Contoh: “Meskipun anak Sintesa rajin menulis, tapi mereka tidak lupa akan ibadah
mereka masing-masing. Setelah shalat tepat waktu dengan berjamaah dan ibadah
sunnah yang lainnya. Tujuan mereka menulis adalah agar bisa menjadikan sebuah
tulisan tersebut sebagai penghasilan sampingan. Dengan begitu setelah belajar satu
tahun di Sintesa, mereka punya penghasilan sendiri. Meskipun hanya untuk
memenuhi uang jajan mereka sendiri. Tapi banyak diantara anak Sintesa
berkeinginan kuat untuk membesarkan jati diri mereka di tempat itu. Dengan cara
mengembangkan dan belajar bisnis yang giat. Lalu dipadukan dengan ahli menulis
mereka, dan mereka pembisnis yang hebat".

c. Paragraf Penutup
Paragraf penutup terletak ada di akhir sebuah bacaan. Berfungsi sebagai penutup
sebuah karangan yang biasanya berisikan kesimpulan atau ucapan- ucapan
terimakasih, demikian, cukup itu saja dan lain-lain Juga merupakan sebuah
rangkuman singkat dan komentar-komentar, tergantung karangan yang telah
dijelaskan.
Contoh : Demikian proposal yang kami buat. Semoga usaha kafe yang kami dirikan
mendapat ridho dari Tuhan Yang Maha Esa serta bermanfaat bagi semua. Atas
segala perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.

2. Jenis Paragraf Berdasarkan Gagasan Utamanya:


Dalam setiap karangan ilmiah, seluruh gagasan dikemas dalam bentuk
paragraf - paragraf. Dalam setiap paragraf harus dipastikan ada gagasan pokok atau
gagasan utamanya, sedangkan gagasan lain yang ada di dalam paragraf itu
merupakan penjelas. Dalam menuangkan gagasan, kita harus memperhatikan pola
penalaran yang dikelompokkan berdasarkan penempatan gagasan utamanya.

7
Berdasarkan letak gagasan utamanya, paragraf dapat dibedakan atas paragraf
deduktif, induktiif, deduktif-induktif (campuran).

a. Paragraf Deduktif
Paragraf Deduktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama atau gagasan
utamanya di awal paragraf dan dimulai dengan pernyataan umum yang disusun
dengan uraian atau penjelasan khusus. Gagasan utama berupa pernyataan umum
yang dikemas dalam kalimat topik dan kemudian diikuti oleh kalimat pengembang
yang berfungsi memperjelas informasi yang ada dalam kalimat topiknya.
Contoh: “Olahraga akan membuat badan kita menjadi sehat dan tidak
mudah terserang penyakit. Fisik orang yang berolahraga dengan yang jarang atau
tidak pernah berolahraga sangat jelas berbeda. Contohnya jika kita sering
berolahraga fisik kita tidak mudah lelah, sedangkan yang jarang atau tidak pemah
berolahraga fisiknya akan cepat lelah dan mudah terserang penyakit. Dengan pola
paragraf umum-khusus".
Paragraf diatas termasuk paragraf deduktif, karena kalimat topiknya berada
diawal paragraf Kalimat topik pada paragraf tersebut adalah olahraga akan
membuat badan kita menjadi sehat dan tidak mudah terserang penyakit. Kalimat
topik itu kemudian dikembangkan dengan kalimat-kalimat penjelas yang masing-
masing menguraikan butir-butir yang diperlukan untuk mempertegas informasi
dalam kalimat topik tentang manfaat olahraga yang membuat badan mudah
terserang penyakit.

b. Paragraf Induktif
Paragraf Induktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di akhir
paragraf dan diawali dengan uraian atau penjelasan bersifat khusus dan diakhiri
dengan pernyataan umum. Dengan pola paragraf khusus umum. Secara garis
besar, paragraf induktif diawali dengan penyebutan peristiwa khusus yang
berfungsi dan merupakan pendukung gagasan utama kemudian menarik
kesimpulan berdasarkan peristiwa khusus itu.

8
Contoh: "Salju yang turun dari langit memberikan hiasan yang indah untuk
bumi. Beberapa kota disulap dengan nuansa putih, menghasilkan pemandangan
cantik dan memikat bagi penikmat keindahan. Hawa dinginnya semakin hari
menggigit kawasan - kawasan yang beriklim subtropis dan sedang ini. I nilah
musim dingin yang terjadi di negeri matahari terbit".
Paragraf diatas diawali dengan perincian yang berupa peristiwa khusus.
Peristiwa khusus itu berupa salju yang turun, keadaan kota memutih karena salju,
dan hawa dingin yang menyelimuti beberapa wilayah di Jepang. Kemudian
peristiwa khusus itu disimpulkan bahwa itulah keadaan Jepang saat musim dingin.
Paragraf diatas termasuk paragraf induktif karena dimulai dengan hal-hal khusus
kemudian diakhiri dengan pernyataan umum yang merupakan kalimat topiknya.

c. Paragraf Campuran (Deduktif - Induktif)


Paragraf campuran ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal dan
akhir paragraf. Kalimat utama yang terletak diakhir merupakan kalimat yang
bersifat penegasan. Dengan pola paragraf umum khusus - umum. Biasanya gagasan
utama yang berada di akhir dikemas dengan kalimat topik yang agak berbeda
dengan kemasan kalimat topik pertama.
Contoh: “Hasil penelitian mengungkapkan bahwa tingginya kolesterol
merupakan faktor risiko paling tinggi yang menyebabkan seseorang terserang
penyakit jantung koroner. Hampir 80% penderita jantung koroner di Eropa
disebabkan kadar kolesterol dalam tubuh yang tinggi. Bahkan, di Amerika Serikat
hampir 90% penderita jantung koroner disebabkan penderita makan makanan yang
berkadar kolesterol tinggi. Begitu juga di Asia, sebagian besar penderita jantung
koroner disebabkan oleh pola makan yang banyak mengandung kolesterol Dengan
demikian, kolesterol merupakan penyebab utama penyakit jantung koroner".
Gagasan utama paragraf diatas adalah kolesterol merupakan penyebab
penyakit jantung koroner. Gagasan utama tersebut kemudian diikuti oleh tiga
kalimat penjelas atau penegas yang merupakan penegasan ulang bahwa kolesterol
menjadi penyebab utama penyakit jantung koroner.

9
3. Jenis Paragraf Berdasarkan Tujuannya:
a. Paragraf Deskriptif
Paragraf deskriptif ditandai dengan kalimat utama yang tidak tercantum
secara nyata dan tema paragraf tersirat dalam keseluruhan paragraf. Biasanya
dipakai untuk melakukan sesuatu, hal, keadaan, dan situasi dalam cerita. Paragraf
deskriptif adalah paragraf yang isi kalimatnya berupa pendeskripsian atau
penjelasan tentang sesuatu. Bisa diartikan bahwa paragraf deskriptif adalah
paragraf yang berisi tentang penggambaran atau pemaparan dengan jelas dan rinci
mengenai suatu hal. Entah itu seorang manusia, suasana, tempat, benda, sifat hewan
atau juga tanaman. Tujuan paragraf deskriptif adalah agar pembaca mendapatkan
gambaran yang jelas dan rinci tentang hal yang diceritakan dalam paragraf tersebut.
Contoh: "Kini lapangan desa Jaranan menjadi hijau. Batu tanah yang
tercium di sekitar lapangan membuat hati menjadi sahdu. Rerumputan kecil yang
mulai tumbuh di area lapangan, memudahkan orang yang beraktivitas saat olahraga.
Pohon di sekitar lapangan juga mulai tumbuh daun-daun baru. Dedaunan kuning
kering yang jatuh menjadi basah. Para petani juga senang, karena beberapa hari
yang lalu sudah mulai musim hujan."
Pada paragraf diatas menunjukkan sebuah penggambaran tentang lapangan
di desa Jaranan yang kini menjadi hijau karena disekita are lapangan sudah tumbuh
rerumputan kecil yang memudahkan orang untuk beraktivitas saat berolahraga.
b. Paragraf Narasi/Naratif
Paragraf narasi adalah paragraf yang isi kalimatnya berupa menceritakan
suatu kejadian atau sebuah kisah. Paragraf narasi biasanya digunakan sebagai
penggambaran suatu cerita, kadang digunakan untuk sebuah teater, atau juga
cerpen, novel dan sebagainya.
Contoh: "Pak Umar adalah seorang guru matematika di Kabupaten Magetan
yang setiap hari mengajar di SDIT Permata Bunda. Pekerjaan tersebut tetap beliau
lakukan hingga siang hariDari pekerjaannya sebagai seorang guru teersebut, Pak
Umar hanya mendapatkan balas jasa sebesar 700 ribu rupiah. Meskipun begitu Pak
Umar tetap menjalaninya dengan penuh keikhlasan demi mengamalkan ilmu-
ilmunya"

10
Paragraf diatas merupakan paragraf narasi yang menceritakan kisah seorang
guru matemetika di Kabupaten Magetan. Paragraf diatas memaparkan tentang kisah
tokoh yang merupakan pengalaman hidup sang tokoh.

c. Paragraf Eksposisi
Paragraf eksposisi adalah sebuah paragraf yang berisi tentang penjelasan
atau pemaparan suatu fakta atau kenyataan. Kalimatnya dari paragraf eksposisi ini
berupa pemaparan akan suatu hal yang terjadi secara nyata. Sehingga pembaca
mendapat pengetahuan tentang apa yang telah dituliskan.
Contoh: "Lamongan adalah kota yang dekat dengan laut. Kota Lamongan
juga terkenal dengan makanannya yang khas. Makanan yang biasanya dikenal oleh
masyarakat Indonesia adalah Soto Lamongan. Soto Lamongan adalah makanan
utama bagi masyarakat Lamongan. Ada juga wahana yang tak kalah seru, yaitu
bertempat di Kecamatan Pacitan, wahana air yang biasa dijuluki tanjung kodok."

d. Paragraf Argumentasi
Paragraf argumentasi adalah sebuah paragraf yang isinya berupa pendapat
seseorang, atau pembuktian dari suatu hal, gagasan atau juga hujah terhadap
sesuatu.
Contoh: "Menurut Ketua panitia, Derrys Saputra, mujur merupakan
kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh HMTK untuk memilih ketua dan wakil
HMTK yang baru. Bersamaan dengan berakhirnya masa jabatan kepengurusan
MHTK periode 2008-009, maka sebagai penggantinya dilakukan mujur untuk
memilih ketua dan wakil HMTK yang baru untuk masa kepengurusan 2009-2010"

e. Paragraf Persuasif
Paragraf persuasi adalah paragraf yang isinya berupa ajakan untuk
melakukan sesuatu hal atau mempromosikan sesuatu halKalimat yang terdapat
dalam paragraf persuasif biasanya terdapat himbauan dan bujukan kepada para
pembaca agar bertindak. Dengan memaparkan bukti dan alasan bagus, yang dapat

11
menarik pembaca sehingga menjadi yakin untuk melakukan hal tersebut. Paragraf
persuasif banyak dipakai dalam penulisan iklan, terutama majalah dan Koran.
Contoh: "Minggu ini banyak data dari rumah sakit yang menyatakan
penyakit dialami oleh pasien adalah diakibatkan oleh nyamuk. Memang benar,
wabah demam berdarah lagi marak-maraknya menyebar mungkin karena banyak
genangan air yang masih tidak dipedulikan oleh masyarakat. Maka dari itu, mari
kita tangani segera sebelum semakin menyebarnya wabah demam berdarah ini.
Minimal dengan menerapkan tiga hal penanganan yang dapat dilakukan oleh
kebanyakan warga. Yaitu menutup semua genangan air, membuang sampah pada
tempatnya dan mengubur sampah plastik.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

12
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa paragraf adalah kumpulan
kalimat yang mempunyai satu ide pokok dan cara penulisannya sedikit menjorok
ke bagian dalam atau menggunakan garis baru. Paragraf memiliki 3 jenis penulisan
yang berdasarkan pada fungsinya. Paragraf berdasarkan tujuannya terbagi menjadi
5 macam yaitu: paragraf deskriptif, paragraf naratif/narasi, paragraf ekposisi,
paragraf argumentasi, dan paragraf persuasif. Paragraf berdasarkan kalimat
utamanya terbagi menjadi 3 macam, yaitu paragraf deduktif, induktif dan
campuran.

3.2 Saran
Dalam penulisan sebuah paragraf, sebaiknya memperhatikan dan
mengetahui jenis paragrafnya. Gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta
penggunaan tanda baca yang sesuai dengan kaidahnya. Serta dalam penulisan
sebuah paragraf perlu mengetahui aturan, batasan dan syarat-syarat penulisan
sebuah. pargraf.

Daftar Pustaka
https://ceritaihsan.com/jenis-paragraf-beserta-contoh
https://rahmi17site.wordpress.com/2016/02/24/makalah-tentang-
pengertian-paragraf-kegunaan-dan-jenis-jenisnya/
https://www.dosenpendidikan.co.id/contoh-paragraf/

13
http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/sites/default/files/Bu ku
Penyuluhan Paragraf.pdf

14

Anda mungkin juga menyukai