A. Pencarian Dimulai
Kata prinsip diturunkan dari bahasa Latin yaitu principe, yang berarti pertama
dalam pengertian tingkat dasar. Karena buku teks pertama yang dihadapi
mahasiswa akuntansi sepenuhnya tepat. Apa yang kita pelajari dalam
pellajaran akuntansi pertama kali adalah prinsip prinsipnya dalam pengertian
materi yang pertama dalam hal waktu dan yang pertama dalam hal kesulitan.
Prinsip prinsip akuntansi mungkin menjadi pelajaran pertama, tetapi ini
bukanlah pelajaran mengenai kebenaran mendasar dari akuntansi. Untuk
mempelajari hal ini, sebagai lawan dari pengenalan ke unsur-unsur
prakteknya, seseorang harus beralih ke pelajaran teori akuntansi.
1. Usaha Usaha Pertama
Banyak Individu dan kelompok mulai bekerja pada tahun 1930
an untuk menguak apa yang seharusnya mereka anggap sebagai prinsip-
prinsip akuntansi. Sebagai yang pertama keluar dari perkumpulan, yang
mungkin agakk memalikan bagi AIA adalah American Accounting
Association ( AAA ). Dibawah kepemimpinan Professor Michigan
William Paton, yang dipilih sebagai direktur peneliti pertama dari
American Accounting Association ( AAA ) pada awal 1936, American
Accounting Association ( AAA ) menerbitkan dalam bulan Juni 1936 yang
pertama dari apa yang akan menjadi seri monograf singkat tentang prinsip-
prinsip akuntansi. Edisi tahn 1936 diberi judul A Tentative Statement Of
Accounting Principles Underlying Corprate Financial Statement. Harapan
yang dinyatakan adalah akan mungkin untuk menyepakati suatu pondasi
dari pertimbangan mendasar yang akan cendrung menghilangkan variasi
acak dalam prosedur akuntansi yang berasal bukan dari kekhasan masing-
masing perusahaan, tetapi dari berbagai ide ahli keuangan dan eksekutif
perusahaan mengenai apa yang mungkin tepat, sah atau persuasive bagi
investor pada suatu waktu tertentu.
a. Sifat Prinsip Prinsip
Gilber Byrne, dalam makalah yang mendapat penghargaan dan
berpengaruh yang mendapat penghargaan dan berpengaruh yang
disajikan pada Perayaan Ulang Tahun AIA 1937, menekankan bahwa
1
prinsip prinsip adalah mendasar. Atau,seperti yang diuraikan dalam
New International Distionary dari Webster ; Suatu kebenaran
mendasar, suatu hukum atau doktrin menyeluruh, dari padanya yang
lain diturunkan,atau kepadanya yang lain didasarkan ; suatu kebeneran
umum, suatu dalil ( proposition ) dasar atau asumsi fundamental, suatu
maksim, suatu aksioma, suatu postulat.
George May menanggapi dengan cepat pendapat Byrne bahwa
prinsip-prinsip harus merupakan kebeneran mendasar, dengan
menyanggah bahwa definisi yang lebih sesuai adalah definisi dari
kamus Oxford,yang terbaca : Suatu hukum atau aturan umum yang
diambil atau diakui sebagai suatu pendoman untuk bertindak : suatu
landasan pijakan atau dasar dari perilaku atau praktik. Contoh-contoh
prinsip yang dilampirkan pada surat May tanggal 22 September
1932,sebagai berikut :
1. Laba tidak akan diakui sebelum penjualan terjadi.
2. Semua beban seharusnya dibebankan terhadap laporan rugi laba
dan tidak terhadap laba ditahan.
3. Laba ditahan dari sutu perolehan baru, yang dihasilkan sebelum
perolehan, tidak bisa ditambahkan ke laba ditahan pemeroleh, jadi
yang harus digunakan adalah metode pembelian,dan bukuan
metode penyatuan.
4. Duviden pada saham perbendsaharaan bukanlah laba bagi
perusahaan meskipun saham perbendaharaan bisa diperlakukan
sebagai aktiva.
5. Pinjaman kepada pihak yang mempunyai hubungan khusus
seharusnya dipisahkan dari pinjaman lain.
Apa yang dinamakan prinsip-prinsip ini bukanlah kebenaran
mendasar yang luas dari Byrne. Ini lebih dekat dengan dengan sifat
aturan-aturan May. Kenyataanya, prinsuip-prisip ini merupakan
persyaratan untuk keberadaan seluruh kumpulan asas yang membentuk
batang tubuh akuntansi.
b. Penandingan Beban dengan Pendapatan
Littleton mendefinisikan penandingan sebagai berikut : Masalah
utama akuntansi adalah mengasosiasikan,dimasa sekarang,pendapatan
2
yang diidentifikasikan dengan biaya sekarang dan yang berhubungan,
dan mengasosiasikan di masa datang, pendaatan yang diidentifikasikan
dengan biaya masa datang dan yang berhubungan. Dalam memcahkan
masalah ini, mereka yang menggunakan akuntansi sebneranya,
menandingkan upaya dan pencapaian perusahaan. Beberapa upaya
adalah efektif di masa sekarang, ini diukur oleh biaya (upaya) sekarang
yang dapat dikurangkan dari pendapatan(pencapaian). Upaya lain
diharapkan efektif dimasa datang, ini diukur oleh biaya ditangguhkan
sebagai biaya dari pendapatan dimasa yang akan datang (aktiva).
Beberapa upaya terbukti tidak efektif di masa sekarang dan dianggap
tidak efektif dimasa datang. Ini diukur oleh biaya yang harus
dikurangkan sekarang dari pendapatan sebagai kerugian yang diakui.
Oleh karena itu masalah mendasar dari kauntansi adlah memotong arus
biaya berkelanjutan dan secara benar menetapkan bagian-bagian ke
masa sekarang dan masa datang.
2. Pondasi Awal
Pernyataan sementara pada prinsip-prinsip akuntansi dari AAA (
American Accounting Association ), yang dijelaskan dalam bagian
sebelumnya, tidal tampak dalam keadaan vakum. Paton sendiri sudah
menulis suatu tesis doktoral yang dipublikasikan dengan judul Accounting
Theory tahun 1992. Buku ini radikal bahkan dari ukuran standar sekarang.
Didalamnya ia mendukung liberal yaitu, secara ideal semua perubahan
nilai yang dapat dipercaya dalam arah apapun, dari sebab apapun
seharusnya disajikan dalam akun di atas segalanya adalah penting , ia
mengatakan bahwa laporan akuntansi menyajikan suatu gambaran data
kini dalam bentuk dolar aktual seaktual tanggal lapran.
Postulant Paton
Menurut Paton, hanya jika akuntan secara jelas landasan tempat ia
berdiri barulah dia dapat menghindari aplikasi yang tidak tepat dan
kesimpulan umum yang salah. Untuk mrncapai ke arah itu ia
menyusun enam postulat dengan kekurangan-kekurangannya :
3
1. Keberadaan dari satuan usaha yang terisah : Diasumsikan secara
universal meskipun dalam kenyataannya hanya merupakn kata
kiasan.
2. Kelangsunan hidup satuan usaha ini : Asumsi perusahaan
bersinambung umumnya merupakn salah satu keleluasaan.
3. Persamaan Neraca : Persamaan terjadi hanya karena kita mengisi
perbedaan apapun yang mungkin ada dengan meyesuaikan
perkiraan modal pemilik.
4. Postulat Moneter : Ini merupak asumsi yang tidak hanya
mengisi perbedaan apapun yang mungkin ada dengan
menyesuaikan perkiran modal pemilik.
5. Postulat Biaya : Ini adalah asumsi yang juga tidak mendasar bahwa
biaya memberikan nilai yang sebenarnya untuk tujuan laporan
awal.
6. Postulat Pengakuan Laba : Ini mengasumsikan bahwa pendapatan
bersih atau tiba-tiba muncul,sepenuhnya pada beberapa khusus
umumnya dari penjualan, yang jelas tidak benar.
3. Bangkitnya Investor
Pergeseran paling penting dalam pemikiran dasar akuntansi yang
muncul dari tulisan-tulisan ini dan diskusi pada akhir 1920-an dan awal
1930-an adalah perubahan dalam tujuan akuntansi dari menyajikan
informasi ke manajemen dan kreditur menjadi menyajikan keuangan untuk
investor dan pemegang saham. Tekan untuk perubahan dalam tujuuan ini
muncul dari sektor keuangan dan perdagangan saham, bukan dari akuntan.
Perubahan dalam tujuan laporan keuangan ini menyebakan :
1. Berkurangnyan penekanan pada neraca sebagai laporan nilai-nilai.
2. Konsekuensi meningkatnya penekanan pada laporan rugi laba dan
konsep laba yang seragam.
3. Kebutuhan akan pengungkaan menyeluruh mengenai informasi yang
relevan,dengan menyajikan laporan keuangan yang lebih lengkap dan
meningkatkan penggunaan catatan kaki.
4. Penekanan pada konsistensi pelaporan,khusunya sehubungan dengan
laporan rugi laba.
4
4. Upaya-Upaya Penting Lainnya
Pada tahun 1938, sesuai permitaan Haskins & Sells Foundation,
Professor Harvard Thomas Henry Sanders, Professor California, Henry
Rand Hatfield, dan Professor Yale Law School, Underhill Moore
mempublikasikan A Statement of Accounting Principles, yang ditunjukan
untuk menetapkan prinsip-prinsip dan aturan-aturan akuntansi yang
mengatur apa yang seharunya tampak di neraca dan laporan laba rugi dan
dalam akun-akundaripasa hal itu disusun. Isi dari monograf ini
memperlihatkan bahwa ini memperlihatkan bahwa pengarang lenih
memperhatikan masalah praktik-praktik yang berlaku, yaitu praktik-
praktik yang menyimpang secara sangat radikal dalam hal-hal tertentu dari
prakttik yang berlaku dewasa ini.
B. Pencarian Dipercepat
5
3. Pengembangan atura atau pedoman lain untuk aplikasi prinsip dalam
situasi-situasi khusus
4. Penelitian
C. Pencarian Bergeser
6
menentukan kepentingan pemakai, disusun tujuan akuntansi yang
diasumsikan seperti :
7
ASOBAT berusaha untuk mengelakan kesulitan-kesulitan menentukan
keinginan investor-investor tertentu dengan menyarankan bahwa ketentuan
informasi keuangan seharusnya terkena 4 standar atau kriteria dan disertai 5
pedoman.
Tujuan
A. Umum Untuk menyediakan informasi yang dapat dipercaya
mengenai sumber daya dan kewajiban ekonomi, dan
perubahan-perubahan dalam sumber daya dan
kewajiban tersebut, untuk mebantu dalam
memprakirakan potensi laba dari suatu perusahaan.
B. Kualitatif Relevan dapat dimengerti, dapat diverifikasi,
kenetralan, tepat waktu, keterbandingan,
kelengkapan.
Sifat sifat dasar Satuan usaha akuntansi, perusahaan bersinambung,
pengukuran sumber daya dan kewajiban ekonomi,
periode waktu, pengukuran dalam satuan uang ,
akrual, harga tukar, penaksiran, pertimbangan,
informasi keuangan tujuan umum, laporan keuangan
yang berhubungan secara mendasar, substansi atas
bentuk, materialitas
8
Unsur unsur dasar Aktiva, utang, modal pemilik, pendapatan, beban,
dan laba bersih
Prinsip-prinsip
A. Pervasif Pencatatan awal aktiva dan utang, realisasi
pendapatan, pengakuan beban, alokasi sebab dan
pengaruh, sistematis dan rasional, pengakuan segera,
B. Konvensi yang unit pengukuran
dimodifikasi Konservatif, penekanan pada laba , penerapan
C. Operasi luas pertimbangan
9
Kata prinsip merupakan istilah yang agak megah dalam
akuntansi. Saya pikir kita mengetahui apa prinsip-prinsip dalam ilmu-ilmu
alam. Akan tetapi susunan akuntansi murni buatan manusia. Tidak ada satu
cara yang benar dalam pencatatan. Tidak ada satupun yang diturunkan
dari pencarian kedalam kebenaran fundamental daripada keputusan untuk
mengemudi disebelah kanan jalan di Amerika Serikat atau disebelah kiri di
Inggris. Ini hanyalah suatu cara menyenangkan untuk melakukan sesuatu.
Dan ini benar untuk banyak peraturan yang harus dikeluarkan oleh suatu
badan seperti FASB.
10
mencoba untuk memberikan informasi bagi keputusan investasi. Setiap
perubahan tujuan berarti perubahan dalam prinsip.
2. Akuntansi Mempunyai Konsekuensi Ekonomi
Penyebab kedua dari kesulitan yang dihadapi akuntan dalam
mencapai prinsip mendasar mungkin berasal dengan kenyataan bahwa
akuntansi adalah suatu disiplin pragmatic. Pendekatan postulat/prinsip
cenderung memusatkan pada akuntansi sebagai sitem teoritis seperti
matematika, dengan mengabaikan, atau setidaknya merendahkan, peran
pemakai, yaitu aspek pragmatic dari subjeknya. Dalam istilah teori
informasi, pendekatan postulat/prinsip cenderung lebih menganalisis
sinyal daripada sifat penerima atau pengiriman sinyal.
Secara khusus, pendekatan, pendekatan itu mengabaikan
konsekuensi-konsekuensi ekonomi dari informasi terhadap individu dan
organisasi. System akuntansi tidak murni berstruktur abstrak, begitupun
perdebatan tentang aturan-aturan akuntansi tidak murni teoritis dalam arti
tanpa kepentingan praktis.
Dalam dunia dimana aturan keuangan dianggap mempunyai
konsekuensi-konsekuensi ekonomi, wajar orang mengharapkan bahwa
perdebatan tentang aturan-aturan ini diungkapkan dalam istilah ekonomi
bukan istilah teoritis, dan secar khusus bukan istilah global.
11
Tetapi, tetapi informasi akuntansi harus melaporkan aktivitas ekonomi
setepat mungkin, tanpa mewarnai citra yang dikomunikasikan untuk tujuan
mempengaruhi perilaku dalam beberapa arah tertentu.
Secara singkat, akuntansi bukan latihan mekanis atau serangkaian
aturan yang dapat diterapkan oleh computer. Ia merupakan ilmu sosial yang
terbaik. Beberapa akan berkata ini masih termasuk seni. Ia mensyaratkan, dan
akan terus mensyratkan, pertimbangan professional yang bertanggung jawab.
A. Alternatif Alternatif
Adalah manfaat untuk mengetahui sejak awal berbagai cara
penetapan kebijakan akuntansi selama ini, misalnya SEC dan FASB
merupakan regulator-regulator utama di Amerikat dan organisasi-
organisasi lain seperti Government Accounting Standards Board, Railway
Accounting Standards Board, United Nations Centre for Transnational
Corporations, Federal Government Procurement and Taxation
Departments, National Association of Accountas yang masing-masing
mempunyai peran, struktur, dan filosofi yang berbeda mengenai
pembuatan kebijakan akuntansi.
12
diharuskan untuk mengungkapkan metode-metode yang dipakai serta
konsistensi penerapannya dari tahun ke tahun. Dalam batas-batas yang
cukup luas, bagi investor relative tidak penting aturan atau konvensi
apa yang sebenarnya dianut oleh suatu korporasi dalam melaporkan
penghasilannya jika ia tahu metode apa yang diikuti dan merasa yakin
metode itu diikuti secara konsisten dari tahun ke tahun. Namun dalam
hal ini harus ditetapkan dengan mengharuskan korporasi untuk
mengikuti prinsip-prinsip akuntansi yang berterima umum. Pertama,
korporasi public harus diwajibkan untuk mengungkapkan suatu
pernyataan yang rinci mengenai metode akuntansi yang digunakan.
Kedua, korporasi harus menegaskan bahwa mereka telah mengikuti
metode-metode itu secara konsisten. Ketiga, auditor harus menegaskan
bahwa korporasi mengikuti metode-metode akuntansi yang mereka
ungkapkan sendiri itu. Jadi keputusan kebijakan akuntansi diserahkan
kepada masing-masing kebijaksanaan perusahaan itu sendiri namun
harga bagi kebebasan ini adalah pengungkapan penuh yang akan
melindungi pengungkapan ini adalah suatu penerimaan yang universal
atas prinsip-prinsip umum tertentu.
13
swasta, pada awalnya Committee on Accounting Procedures, lalu
Accounting Principle Board, dan sekarang Financial Accounting
Standards Board.
Walaupun demikian, mendelegasikan tidak berarti menarik diri, karena
sepanjang hidupnya SEC membuat pengaruhnya pada akuntansi begitu
terasa. SEC melakukannya terutama melaui komentar-komentar atas
draft-draft APB Opinion dan FASB Statement serta persetujuan pada
draft-draft opinion dan Statement sebelum dipublikasikan. Akan tetapi
SEC juga mempunyai pengaruh langsung melalui penerbitan
Regulation S-X, Accounting Series Release (ASR) yang diterbitakan
SEC atau Chief Accountant SEC, dan keputusan-keputusan resmi
lainnya. dalam beberapa kasus SEC menyatakan suatu Opinion atau
Statement tidak berlaku dan mengancam akan bertindak sendiri jika
perlu. Misalnya, APB pernah mempertimbangkan akan menyatakan
suatu pendapat mengenai klasifikasi suatu pajak penghasilan yang
ditangguhkan yang berhubungan dengan piutang cicilan, tetapi untuk
menghormati industry eceran APB belum memutuskan apakah akan
mengharuskan klasifikasi yang seragam dalam kasus ini. Atas petisi
Arthur Andersen & Co., SEC mendahului dan menerbitkan ASR 102,
yang menetapkan bahwa pajak penghasilan yang ditangguhkan harus
diklasifikasikan secara konsisten dengan klasifikasi piutang terkait.
Manual Cohen, ketua SEC saat itu, kemudian berkomentar bahwa
suatu pernyataan pendapat yang formal oleh SEC tampaknya
diperlukan, dan kami merasa berkewajiban untuk mengeluarkan
pendapat itu. Saya tidak percaya bahwa kami perlu sering
menggunkan cara itu-walaupun pilihan itu selalu terbuka bagi kami.
Sebagi ilustrasi lain yang menggambarkan pengaruhnya, SEC
mangambil posisi terdepan dalam menentang penaikan (write up) nilai
aktiva. Posisi ini merupakan salah satu alasan kuatnya dukungan bagi
dasar harga perolehan dalam akuntansi di Amerika Serikat. Sebagai
akibat dari posisi ini, APB sampai frustasi dalam upaya menerbitkan
suatu pendapat mengenai pegakuan keuntungan dan kerugian
portofolio dari pemilikan sekuritas yang dapat diperdagangkan. Posisi
SEC ini dapat dihubungkan sebagian dengan oposisi yang kuat dari
14
industry asuransi, tetapi juga sejalan dengan posisi yang sudah lama
dipegang SEC yang menentang penggunaan nilai wajar.
SEC bahkan telah menerbitkan tafsiran APB Opinion. Pada tahun
1973, misalnya, SEC menerbitkan ASR 146 sebagai penafsiran APB
16. Tindakan ini tidak hanya ditentang oleh AcSEC AICPA, tetapi
menyababkan salah satu kantor akuntan besar mengajukan tuntutan
terhadap SEC dengan alasan bahwa :
1. Masalah ini seharusnya ditangani oleh FASB karena SEC tidak
boleh menafsirkan suatu ketentuan yang belum diterima oleh SEC.
2. Jika SEC merupakan bahan pertimbangan, SEC seharusnya tidak
dapat membatalkan ketentuan FASB dengan suatu dekrit administrarif
3. SEC seharusnya diwajibkan untuk mengikuti prosedur
pertimbangan, termasuk draft eksposur dan dengan pendapat.
Keluhan kantor CPA ini menyatakan bahwa SEC telah melanggar
Administrative Procedures Act dengan tidak membuat pemberitahuan
kepada masyarakat dan mengizinkan diadakannya dengar pendapat
atau komentar sebelum menerbitkan suatu terbitan. Kasus ini kalah dan
SEC terus menggunkan kekuatannya yang besar untk mempengaruhi
akuntansi.
SEC pernah membatalkan ketentuan-ketentuan FASB dalam
kesempatan-kesempatan tertentu dan mengambil inisiatif dalam
kesempatan-kesempatan lain. Misalnya. Tahun1978 SEC menerbitkan
ASR 253 dan 258, yang menetapkan suatu bentuk akuntansi biaya
penuh bagi produsen minyak dan gas sebagai alternative yang diterima
selain metode upaya berhasil (successful efforts). Sebelumnya FASB
mengharuskan digunakannya metode upaya berhasil (SFAS 19).
Tetapi, sebagai akibat dari tindakan SEC, FASB menerbitkan SFAS 25
pada tahun 1979, yang menangguhkan keharusan digunakannya
akuntansi upaya berhasil.
Professor Charles Horngern dari Stanford menyamakan hubungan
antara SEC dengan para kauntan public dengan hubungan antara
manajemen puncak dan manajemen yang lebih rendah. Walaupun
SEC, dengan kekuasaan untuk menentukan prinsip akuntansim, sudah
mendelegasikan tugasnya melalui prinsip desentralisasi kepada CAP,
15
dan kemudian kepada APB dan FASB, sebagai manajemen puncak,
SEC mempertahankan kekuasaanya untuk menetapkan batasan-batasan
dan melaksanakan hak veto. John Burton, yang pernah menjadi
akuntan kepada SEC, tidak setuju dengan Horngren dan berpendapat
bahwa kedua organisasi itu bekerja sebagai sekutu dan bahwa
kepentingan terbaik kami terpenuhi dalam atmosfer yang tidak saling
mengejutkan. Ia yakin bahwa SEC tidak menganggap dirinya berada
dalam posisi yang memiliki wewenang absolute sementara FASB
bekerja untuk SEC.
Bukti adanya rasa persekutuan antara SEC dan FASB ini diperlihatkan
ketika pada tahun 1976 SEC mengambil inisiatif untuk mengharuskan
diungkapkannya informasi biaya penggantian tertentu (ASR 190)
tetapi menghapuskan persyaratan ini pada tahun 1979 (ASR 271)
ketika FASB menerbitkan SFAS 33 Pelaporan Keuangan Dan
Perubahan Harga. Indikasi lain bahwa SEC memang inovatif dan
kooperatif pada tahun 1970-an dan 1980-an adalah kecenderungan
kearah yang mengharuskan data lunak (informasi yang tidak dapat
diaudit dengan cara tradisional), seperti informasi biaya kini, informasi
mengenai cadangan minyak dan gas, data informasi interim, dan
usulan informasi ramalan. Data lunak diterbitkan dengan ketentuan
safe Harbor yang melindungi akuntan, sebuah contoh semacam itu
ditemukan dalam ASR 203 yang berhubungan dengan informasi biaya
kini yang diharuskan oleh ASR 190. Waktulah yang akan menunjukan
apakah sikap kooperatif ini akan berlanjut.
3. Pembandingan Internasional
Kebijakan akuntansi ditetapkan pada tingkatan Internasional melalui
Internasional Accounting Standards Committee (IASC). Badan ini
dibentuk pada tahun 1973 oleh para wakil badan-badan profesional
dari sebagian besar negara berkembang dan sejak itu terus tumbuh
hingga benar-benar mewakili seluruh masyarakat internasional.
Kepatuhan kepada standar-standar IASC terbatas pada diterimanya
standar-standar itu, secara sukarela, oleh masyarakat akuntansi
profesional yang mewakili di IASC serta oleh organisasi dan badan
16
pemerinta lain di dalam negara yang diwakili. FASB, karena
independen terhadap AICPA, bukanlah anggota IASC dan karenanya
tidak berkewajiban untuk mnyelaraskan standar-standarnya dengan
standar IASC. Walaupun demikian, FASB tetap berhubungan erat
dengan IASC.
4. Iktisar Alternatif-alternatif
Banyak sistem alternatif yang ada baik di dalam satu negara maupun
diantara negaara-negara yang berbeda mengindikasi bahwaa tidak ada
satu solusi yang baik mengenai bagaimana cara terbaik untuk
menetapkan kebijakan akuntansi. Terdapat empat sistem dasar yang
ada di dunia : regulasi oleh pemerintah, oleh badan pemerintah, oleh
badan-badan swasta, dan oleh perusahaan-perusahaan sendiri. Yang
pertama dapat digambarkan sebagai sistem dari atas ke bawah (top
down); yang terakhir sistem dari bawah ke atas (bottom up). Dua yang
di tengah merupakan kompromi anatara kedua ekstrim ini. Campuran
dari keempatan sistem ini juga ada.
17
mempengaruhi perilaku individu seperti pelangan, pegawai, dan
masyarakat umum terhadap perusahaan.
18
mempunyai arti bahwa perubahan kebijakan akuntansi akan
mempengaruhi arti angka dan rasio ini.
Akuntansi positif, yang dibahas secara lebih mendalam dalam
bagian mengenai pelaporan keuangan korporasi dalam bab 7, berupaya
membentuk suatu kerangka dasar teoritis di mana konsekuensi-
konsekuensi ini dapat ditelaah secara lebih teliti. Salah saatu argumentasi
menyatakan bahwa preferensi para manajer terhadap kebijakan akuntansi
tertentu mungkin disebabkan oleh cara mereka melihat pengaruh kebijakan
itu pada kepentingan sendiri. Kompensasi dan bonus manajemen
seringkali didasarkan pada angka-angka akuntansi yang dilaporkan, seperti
penghasilan bersih korporasi. Perubahan kebijakan yang memang
diinginkan mungkin mempunyai efek samping terjadinya perubahan yang
tidak diantisipasi dalam kompensasi mereka dan karenanya menyebabkan
transfer kekayaan yang tidak dikehendaki.
Dengan adanya konsekuensi-konsekuensi ekonomi yang mengalir
dari kebijakan akuntansi, tidaklah mengejutkan bahwa penetapan standar
disertai oleh kontroversi. Untuk pendekatan atas ke bawah untuk
menetapkan kebijakan akuntansi, keberadaan konsekuensi ekonomi ini
dapat menimbulkan masalah yang berat. Pembuat kebijakan, seperti
FASB, mungkin ingin memperhitungkan keinginan semua konstituen
mereka dan pengaruh kebijakan pada mereka.
19
1. Kegagalan Pasar
Argumentasi ekonomi yang klasik untuk untuk regulasi adalah
bahwa pasar dalam beberapa hal telah gagal. Dalam akuntansi, regulasi
dianggap perlu karena pasar telah gagal untuk menghasilkan jumlah
informasi yang secara sosial optimal. Oleh karena itu regulasi penting
diperlukan untuk melindungi kepentingan masyarakat.
Argumentasi klasik untuk regulasi oleh pemerintah, dan
argumentasi yang meyebabkan dibentuknya Federal Trade
Commission pada tahun 1914, menyangkut monopoli. Tidak adanya
kompetisi yang terjadi bila ada monopoli mengakibatkan mereka
menetapkan harga yang tinggi untuk barang mereka. Lebih umumnya,
suatu asimetri informasi dikatakan terjadi bila satu pihak dalam satu
transaksi memiliki lebih banyak informasi daripada yang lainnya.
Suatu kegagalan pasar diramalkan sebagai suatu yang tak terhindarkan.
Barang Publik dan Free Rider. Argumentasi kedua untuk
regulasi oleh pemerintah adalah adanya barang publik, yakni barang
yang dapat dinikmati seseorang tanpa mempengaruhi kenikmatan
orang lain. Contoh : pertahanan nasional. Barang publik biasanya
dikelola pemerintah.
Informasi Akuntansi dianggap sebagai barang publik karena
penggunaannya oleh investor tidak menghalangi informasi ini
digunakan oleh yang lainnya. Jika ada yang mencoba untuk membuat
investor membayar untuk laporan keuangan itu, ia harus berhadapan
dengan masalah yang disebut free rider yaitu individu yang menikmati
manfaat itu tanpas membayar.
Daya Banding dan Kredibilitas. Tidak adaya daya banding
merupakan argumentasi ketiga yang kadang digunakan untuk
mendukung regulasi. Daya banding antarperusahaan seringkali
dianggap perlu untuk memudahkan pembuatan prediksi dan keputusan
keuangan untuk menghindari kegagalan pasar.
Keseragaman juga diyakini meningkatkan kredibilitas laporan
keungan. Hal ini umumnya disertai ernyataan bahwa tersedianya
banyak alternative memungkinkan perusahaan melaporkan kinerja
20
keuangan mereka sebaik-baiknya dengan menggunakan akuntansi
kreatif.
3. Kesimpulan
Kesimpulan harus diambil dengan hati-hati karena riset masih
terus berlanjut secara aktif dalam bidang regulasi. Walaupun demikian
tampaknyahasil akhirnya akan campur aduk, dehingga kemenangan
tidak akan memihak ada siapapun. Banyak amanjemen yangtampaknya
mau dandapat membuat kebijakan akuntansi mereka sendiriyang
meyediakan pengungkapan penuh kepada pemakai mengenai alasan
21
yang mendasari pilihan mereka. Sebagian menajemen lebih enggan
utntuk mengungkapkan informasi semacam itu dan tampaknya
mengambil keuntungan yang tidak semestinya dari setiap fleksibilitas
yang mereka peroleh. Hasil dari situasi semacam itu adalah akan
adanya beberapa regulasi, tetapi tidak banyak.
22
orang dengan mengorbankan sebagian lainnya. Oleh karena itu
konsekuensi ekonomi menghasilkan, keharusan untuk mengalihkan
penetapan standar dalam akuntansi kepada pemerintah.
Pendelegasian Wewenang untuk Bertindak. Regulasi oleh
pemerintah, apakah langsung atau tidak langsung, juga tidak mesti
membahas pendistribusian kekayaan di setiap titik. Sebaliknya
oemerintah dapat memberikan mandat politik kepda badan-badan yang
agaknya mewakili keinginan rakyat.
2. Peranan FASB
Peranan regulator seperti FASB jadi lebih jelas. Pertama, merka harus
enyusun kebijakan yang dapat diterima oleh semua pihak. Daam
banyak kasus, organisasi itu hanya ingin tahu bagaimana
mempertanggungjawabkan suatu transaksi. Tidak ada sengketa yang
timbul. Kedua, FASB harus mengetahui keinginan masyarakat agar
dapat menyatukan diri dnegan kepentingan masyarakat. Tugas FASB
untuk membujuk berbagai konstituennya untuk menerima kebijakan
yang menyangkut kepentingan masyarakat tersebut.
Politik versus Prinsip. Perdebatan mengenai standar akuntansi
seringkali diletakkan dalam pengertian politik versus prinsip.
Komentar anggota FASB David Mosso menyiratkan bahwa
pendekatan politik secara diametris bertentangan dengan pendekatan
teknis. Tetapi apa yang dinyatakan dalam bab ini adalah bahwa yang
satu mendukung yang lain. Memang benar melaksanakan riset da
membuat aturan tentang pengukuran merupakan peranan FASB. Tetapi
peranan ini diserahkan kepada FASB oleh proses politik.
Pencarian Konsensus. Kunci keberhasilan FASB adalah
kemampuannya membentuk konsensus.
Kebutuhan akan konsensus ini sudah dihargai sejak awal. Hal itu jelas
terlihat dari pilihan frasa prisip akuntansi yang berlaku umum. Yang
kurang jelas adalah oleh sipaa prinsip harus diterima. Dasar
pemikirannya adalah menetapkan suatu konsensus dngan meletakkan
suatu fondasi intelektual untuk menjadi dasar bagi masing-masing
perusahaan dalam membentuk praktik merekasendiri, dengan disertai
oleh pengungkapan kebijakan mereka secara lengkap.
23
III. KESIMPULAN
Semua laporan keuangan auditan harus sesuai dengan prinsip-prinsip
akuntansi yang berlaku umum. Tetapi, prinsip-prinsip itu sangan sulit
ditetapkan. Fenomena ini dapat dihubungkan dengan rumitnya penyusunan
teori mengenai pelaporan keuangan, dan kenyataan bahwa akuntansi
mempunyai konsekuensi-konsekuensi ekonomi bagi pemakai-pemakai nya
yaitu beberapa akan beruntung ataupun akan rugi secara keuangan apabila
suatu standar baru diumumkan. Akibatnya, pilihan standar-standar dan
prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan untuk membenarkan hal itu juga
merupakan pilihan politis selain pilihan teknis.
Tujuan kebijakan akuntansi nasional ialah mepersempit bidang
perbedaan diantara perusahaan dalam hal pengungkapan, pengukuran, dan
metode penyajian informasi. Keuangan dalam laporan keuangan dan terbitan
keuangan serta mengubah kuantitas dan kualitas informasi dalam terbitan
keuangan yang dipublikasikan. Oleh karena itu, dampak kebijakan akuntansi
yang ditetapkan oleh FASB, SEC, dan badan-badan lain adalah membatasi
jumlah pilihan dan kebebasan yang tersedia bagi masing-masing perusahaan
dalam laporan dan terbitan keuangan mereka.
Teori akuntansi dan verifikasi teori-teori melalui riset memang
memberikan beberapa panduan. Akan tetapi, tidak ada teori akuntansi atau
metode riset yang dapat memberikan bukti yang konklusif bahwa satu
alternatif tuggal secara social lebih baik daripada semua alternatif lainnya.
Selain teori-teori akuntansi, para oembuat kebijakan harus memperhitungkan
konsekuensi social, ekonomi, dan politik dari keputusan mereka. Teori
akuntansi dan riset akuntansi karenanya dapat membantu dalan pembuatan
kebijakan, tetapi hanya salah satu dari sekian banyaknya pertimbangan
ekonomi dan sosial.
24