Anda di halaman 1dari 3

Perusahaan SINCO akan mengadakan investasi senilai Rp 250.000.000 selama 5 tahun.

Investasi
tersebut akan didepresiasi dengan metode garis lurus tanpa nilai residu. Marjin laba dari investasi
tersebut sebesar Rp 80.000.000 pertahun. Apabila pajak dikenakan 40% dan tingkat inflasi sebesar 6%
bagaimana pola aliran kas sebelum dan sesudah ada pengaruh inflasi ?

Untuk menyelesaikan persoalan diatas kita buat pola aliran kasnya (dalam Rp 000)

Laba setelah Aliran kas


Tahun Marjin laba Depresiasi Laba bersih Pajak 40%
pajak bersih
1 80.000 50.000 30.000 12.000 18.000 68.000
2 80.000 50.000 30.000 12.000 18.000 68.000
3 80.000 50.000 30.000 12.000 18.000 68.000
4 80.000 50.000 30.000 12.000 18.000 68.000
5 80.000 50.000 30.000 12.000 18.000 68.000
Jumlah aliran kas masuk bersih selama umur ekonomis 340.000

IRR usulan investasi (sebelum ada inflasi) adalah :

NPV 10%, 5 th = -250.000 + 68.000.000 (3,791) = Rp 7.788.000

NPV 20%, 5 th = -250.000 + 68.000.000 (2,991) = - Rp 46.612.000

IRR = 10% + (7.788.000/54.400.000) X 10% = 10% + 1,43% = 11,43%

Apabila terdapat inflasi sebesar 6% pertahun maka harga akan naik sebesar 6% yg berarti penjualan juga
akan naik sebesar 6%. Oleh karena itu pola aliran kasnya menjadi (dalam Rp 000):

Tahun Marjin laba Depresiasi Laba bersih Pajak 40% Laba setelah Aliran kas
pajak bersih
1 84.800 50.000 34.800 13.920 20.880 70.880
2 89.600 50.000 39.888 15.955 23.933 73.933
3 95.281 50.000 45.281 18.112 27.169 77.169
4 100.998 50.000 50.998 20.399 30.599 80.599
5 107.058 50.000 57.058 22.823 34.235 84.235
Jumlah aliran kas masuk bersih selama umur ekonomis dengan inflasi 6% 386.816
Dari kedua perhitungan aliran kas terlihat bahwa dengan adanya inflasi maka nilai aliran kas selama umur
ekonomis menjadi lebih besar yaitu sebesar Rp 386.816.000 dibanding tanpa inflasi sebesar Rp
340.000.000. untuk membuktikan aliran kas investasi dengan deflasi sebesar tingkat inflasinya 6%
sebagai discount rate:

Tahun Aliran kas bersih DR = 6% PV aliran kas bersih


1 70.880.000 0,943 66.839.840
2 73.933.000 0,890 65.800.370
3 77.169.000 0,840 64.821.960
4 80.599.000 0,792 63.834.408
5 84.235.000 0,747 62.923.545
Jumlah present value dari aliran kas 324.220.123

IRR untuk usulan investasi setelah ada inflasi 6% adalah

Untuk discount rate 7%:

Investasi 250.000.000

PV aliran kas tahun 1 = Rp 66.839.840 x 0,935 = Rp 62.495.250

PV aliran kas tahun 2 = Rp 65.800.370 x 0,873 = Rp 57.443.723

PV aliran kas tahun 3 = Rp 64.821.960 x 0,816 = Rp 52.894.719

PV aliran kas tahun 4 = Rp 63.834.408 x 0,763 = Rp 48.705.653

PV aliran kas tahun 5 = Rp 62.923.545 x 0,713 = Rp 44.864.488

Jumlah PV aliran kas 266.403.833

NPV aliran kas DR = 7% 16.403.833


Untuk disount rate 10% :

Investasi 250.000.000

PV aliran kas tahun 1 = Rp 66.839.840 x 0,909 = Rp 60.757.415

PV aliran kas tahun 2 = Rp 65.800.370 x 0,827 = Rp 54.416.906

PV aliran kas tahun 3 = Rp 64.821.960 x 0,751 = Rp 48.681.292

PV aliran kas tahun 4 = Rp 63.834.408 x 0,683 = Rp 43.598.901

PV aliran kas tahun 5 = Rp 62.923.545 x 0,621 = Rp 39.075.521

Jumlah PV aliran kas 246.530.035

NPV aliran kas DR = 10% (3.469.965)

IRR = 7% + (16.403.833/19.873.798) x 3% = 7% + 2,48% = 9,48%

Dari perhitungan present value ternyata nilai usulan investasi dengan adanya inflasi 6% adalah
Rp 324.220.123 lebih kecil dibanding sebelum inflasi Rp 340.000.000 demikian pula besarnya IRR
sebelum inflasi 11,43% lebih besar disbanding IRR setelah inflasi 9,48%. Hal ini berarti bahwa inflasi akan
menurunkan return yang diharapkan perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai