Latar Belakang
A. Rute
Per Oral
B. Efek Farmakologi
Antalgin ini selain memeiliki sifat analgetik juga menonjol sifat anti
spasmunya, spasmu adalah kejang otot yang menyertai nyeri, namun antalgin
juga memiliki efek samping mengganggu pembentukan komponen darah
seperti anemia, penurunan trombosit obat ini dapat secara mendadak
menimbulkan kelainan darah yang adakalanya fatal ( Tjay, Rahardja, 2007).
C. Pendekatan Formula
a. Metampiron digunakan sebagai zat aktif
b. Metil paraben digunakan sebagai pengawet
c. Sirup Simplex digunakan sebagai pemanis
d. Aquadest digunakan sebagai pelarut
V. Perhitungan Bahan
1. Antalgin
250mg 3000mg
= = 3000mg/60ml
5ml 60ml
2. Sirupus Simpleks
40
X 60 ml = 24ml
100
VIII. Etiket
Komposisi
Tiap 15 ml mengandung Ramagin Indikasi Obat :
Antalgin 250 mg Antasida Meredahkan nyeri dan
Aturan Pakai Sirup demam
Anak-anak (6-12 tahun) : 1 sendok Lihat kemasan luar
teh, 1 x No.Reg :
sehari DKL1500700334A1
Dewasa : 1-2 sendok teh, 3-4 x sehari No. Batch : 04150303
Meg. Date : Maret 2017
Exp. Date : 2019
Diminum setelah makan
Meredahkan SIMPAN DI TEMPAT KERINGDAN SEJUK
Nyeri dan
demam Diproduksi Oleh :
PT. Rahma Farma
Tutup botol rapat-rapat Netto 60 ml Palu-Indonesia
IX. Brosur
Ramagin
Sirup
Komposisi
Tiap 5 ml Ramagin suspensi mengandung
Antalgin 250 mg
Indikasi
Untuk meringankan rasa sakit,seperti sakit kepala, sakit
gigi,sakit pada otot dan menurunkan demam, yang me-
nyertai gejala influensa, dan demam sesudah vaksinasi.
Kontra indiksi
Pada penderita yang hipersensitif terhadap paracetamol dan
penderita dengan gangguan fungsi hati.
Aturan pakai
-Anak-anak (6-12 tahun) : 1 sendok teh, 1 x sehari
-Dewasa : 2 sendok the, 1-3 x sehari
Diminum setelah makan
Efek Samping
Penggunaan jangka panjang dalam jumlah besar, dapat
menyebabkan kerusakan hati dan hipersensitivitas
Perhatian
Bila rasa sakit bertahan lebih dari 5 hari, dan demam tidak
menurun selama 2 hari, atau bila ada kemerahan pada kulit,
segera hubungi dokter. Hati-hati pemberian obat ini pada
penderita penyakit ginjal. Penggunaan obat ini pada
penderita yang mengkonsumsi alkohol dapat meningkatkan
resiko kerusakan fungsi hati. Tidak dianjurkan penggunaan
bersamaan dengan obat lain yang mengandung paracetamol
KOCOK DAHULU
Simpan Ditempat Kering Dan Sejuk
Terlindung Dari Sinar Matahari
I. Hasil Pengamatan
NO Pengujian Hasil
1. Organoleptik
- Warna Keruh
- Rasa Pahit
- Aroma Tidak Berbau
2. Volume Terpindahkan 100 ml
3. Volume Sedimentasi
4. Ph
II. Pembahasan
Sirup adalah larutan oral yang mengandung sukrosa atau gula lain
dalam kadar tinggi (Anonim, 1995). Secara umum sirup merupakan
larutan pekat dari gula yang ditambah obat atau zat pewangi dan
merupakan larutan jernih berasa manis. Sirup adalah sediaan cair kental
yang minimal mengandung 50% sakarosa
Pada pembuatan sediaan obat, antalgin dibuat dalam bentuk sediaan sirup.
Ada beberapa zat tambahan yang digunakan untuk diformulasikan dengan
zat aktif Antalgin, diantaranya adalah sirup simpleks yang dimana sirup
simpleks mengandung sukrosa dan metil paraben, methyl paraben sebagai
pengawet, sukrosa sebagai pemanis, dan terakhir adalah aqua destilata
sebagai pelarut.
Antalgin sendiri memiliki khasiat sebagai analgetik . Antalgin ini
termasuk kedalam golongan obat bebas, sehingga mudah didapatkan tanpa
resep dokter . Karena zat aktif dalam sediaan obat ini memiliki rasa
yang tidak enak dan tidak cocok untuk dijadikan larutan sirup tanpa zat
tambahan, oleh kerena itu dalam larutan sirup ini ditambahkan zatzat
yang dapat menutupi kekurangan dari zat aktif antalgin itu sendiri,
diantaranya adalah sukrosa. sukrosa digunakan sebagai pemanis dalam
sediaan.
Pada pembuatan larutan sirup, pertama-tama disiapkan alat dan
bahan. Kemudian ditimbang antalgin sebanyak 300 mg kemudian diambil
sirup simpleks sebanyak 24 ml, kemudian diambil 60 ml aquadest,lalu
ditandai botol 60 ml. Lalu dilarutkan antalgin dalam aquadest secukupnya
kemudian dicampurkan dengan sirup simpleks 24 ml kemudian
dimasukkan kedalam botol yang telah ditara lalu di add aquadest sampai
tanda batas., lalu dipasang etiket, brosur, dan dimasukkan kedalam wadah
sekunder.
Setelah pembuatan sirup selesai, selanjutnya mengevaluasi sediaan
tersebut. Berdasarkan evaluasi, warna keruh, rasa pahit, tak berbau,
volume terpindahkan 100 ml.