FOTOTERAPI
FOTOTERAPI
PENDAHULUAN
Bayi yang lahir cukup bulan, batas aman kadar bilirubinnya adalah 12,5 mg/dl (miligram
perdesiliter darah).
Bayi yang lahir kurang bulan, batas aman kadar bilirubinnya adalah 10 mg/dl.
Jika kemudian kadar bilirubin diketahui melebihi angka-angka tersebut, maka ia
dikategorikan hiperbilirubin.
Berat badan bayi kurang dari 1000gr
Kadar bilirubin 7 9 mg pada berat badan bayi 1000 1500 gr
Kadar bilirun tidak langsung 10 12 pada berat badan 1500 2000 gr
Kadar bilirun tidak langsung 12 15 pada berat badan 2000 2500 gr
Bayi kuning tidaklah sama dengan hepatitis, meskipun pada bayi dengan hepatitis salah satu
gejalanya adalah kuning. Pada bayi dengan hepatitis selain gejala kuning tidak biasa terjadi pada
minggu pertama kelahiran juga yang terjadi adalah peningkatan kadar 'bilirubin direk' (langsung).
Secara klinis warna kuning ini sulit dibedakan.
d. Kriteria Alat
1. Menggunakan panjang gelombang 425-475 nm.
2. Intensitas cahaya yang biasa digunakan adalah 6-12 mwatt/cm2 per nm.
3. Cahaya diberikan pada jarak 35-50 cm di atas bayi.
4. Jumlah bola lampu yang digunakan berkisar antara 6-8 buah, terdiri dari biru (F20T12),
cahaya biru khusus (F20T12/BB) atau daylight fluorescent tubes .
e. Prosedur Pemberian Fototerapi
Persiapan Unit Terapi sinar
1. Hangatkan ruangan tempat unit terapi sinar ditempatkan, bila perlu, sehingga suhu di
bawah lampu antara 380C sampai 300C.
2. Nyalakan mesin dan pastikan semua tabung fluoresens berfungsi dengan baik.
3. Ganti tabung/lampu fluoresens yang telah rusak atau berkelip-kelip (flickering):
a) Catat tanggal penggantian tabung dan lama penggunaan tabung tersebut.
b) Ganti tabung setelah 2000 jam penggunaan atau setelah 3 bulan, walaupun tabung masih
bisa berfungsi.
4. Gunakan linen putih pada basinet atau inkubator, dan tempatkan tirai putih di sekitar
daerah unit terapi sinar ditempatkan untuk memantulkan cahaya sebanyak mungkin kepada
bayi.
Pemberian Terapi sinar
1. Tempatkan bayi di bawah sinar terapi sinar.
a) Bila berat bayi 2 kg atau lebih, tempatkan bayi dalam keadaan telanjang pada basinet.
Tempatkan bayi yang lebih kecil dalam inkubator.
b) Letakkan bayi sesuai petunjuk pemakaian alat dari pabrik.
2. Tutupi mata bayi dengan penutup mata, pastikan lubang hidung bayi tidak ikut tertutup.
Jangan tempelkan penutup mata dengan menggunakan selotip.
3. Balikkan bayi setiap 3 jam
4. Pastikan bayi diberi makan:
a) Motivasi ibu untuk menyusui bayinya dengan ASI ad libitum, paling kurang setiap 3 jam
b) Selama menyusui, pindahkan bayi dari unit terapi sinar dan lepaskan penutup mata
5. Pemberian suplemen atau mengganti ASI dengan makanan atau cairan lain (contoh:
pengganti ASI, air, air gula, dll) tidak ada gunanya.
6. Bila bayi menerima cairan per IV atau ASI yang telah dipompa (ASI perah), tingkatkan
volume cairan atau ASI sebanyak 10% volume total per hari selama bayi masih diterapi
sinar.
7. Bila bayi menerima cairan per IV atau makanan melalui NGT, jangan pindahkan bayi dari
sinar terapi sinar .
8. Perhatikan: selama menjalani terapi sinar, konsistensi tinja bayi bisa menjadi lebih lembek
dan berwarna kuning. Keadaan ini tidak membutuhkan terapi khusus.
9. Teruskan terapi dan tes lain yang telah ditetapkan
10. Pindahkan bayi dari unit terapi sinar hanya untuk melakukan prosedur yang tidak bisa
dilakukan di dalam unit terapi sinar .
11. Bila bayi sedang menerima oksigen, matikan sinar terapi sinar sebentar untuk mengetahui
apakah bayi mengalami sianosis sentral (lidah dan bibir biru)
12. Ukur suhu bayi dan suhu udara di bawah sinar terapi sinar setiap 3 jam. Bila suhu bayi
lebih dari 37,5 0C, sesuaikan suhu ruangan atau untuk sementara pindahkan bayi dari unit
terapi sinar sampai suhu bayi antara 36,5 0C - 37,5 0C.
13. Ukur kadar bilirubin serum setiap 24 jam, kecuali kasus-kasus khusus
14. Hentikan terapi sinar bila kadar serum bilirubin < 13mg/dL
15. Bila kadar bilirubin serum mendekati jumlah indikasi transfusi tukar, persiapkan
kepindahan bayi dan secepat mungkin kirim bayi ke rumah sakit tersier atau senter untuk
transfusi tukar. Sertakan contoh darah ibu dan bayi.
16. Bila bilirubin serum tidak bisa diperiksa, hentikan terapi sinar setelah 3 hari.
Lamanya fototerapi tergantung jenis penyakit dan keparahan. Untuk psoriasis setiap terapi
sekitar 15 20 menit selama 6 bulan sampai 1 tahun, seminggu 2-3 kali. Sedangkan untuk vitiligo
sekitar 10 menit setiap kali terapi selama sekitar satu tahun, seminggu 2-3 kali.Fototerapi dengan
kombinasi NB-UVB dan NB-UVA bisa juga untuk penyembuhan penderita alergi matahari.
Fototerapi ini bertujuan agar tubuh/kulit resisten dengan sinar matahari, sehingga tidak lagi alergi
bila terpapar sinar matahari.Sinar matahari mengandung berbagai panjang gelombang cahaya. Ia
selama bagian awal abad ke-20 itu mengakui bahwa untuk psoriasis properti terapi sinar matahari
adalah karena panjang gelombang diklasifikasikan sebagai ultraviolet (UV) cahaya.
1. Budhi, Nike Subekti. 2008. Buku Saku Manajemen Masalah Bayi Baru Lahir. EGC :
Jakarta
2. Doengoes, Marilynn E. 2001. Rencana Perawatan Maternal/Bayi. EGC : Jakarta
3. Surasmi, Asrining, dkk. 2003. Perawatan Bayi Resiko Tinggi. EGC : Jakarta.