Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH BIOKIMIA

Perhitungan Mikroba dengan Cara Drop Plate

Disusun Oleh :

Kelompok 18

Mukharomah Eka Ningtyas (21030114060062/2014 A)

Imam Anshori (21030114060063/2014 A)

Puput Martabet (21030114060064/2014 A)

PSD III Teknik Kimia FakultasTeknik

Universitas Diponegoro

2015
Daftar Isi

Pendahuluan 3
Latar Belakang 3
Rumusan Masalah 4
Tujuan Pembahasan 4
Pembahasan 5
Penutup 8
Kesimpulan 8
Saran 8
Daftar Pustaka 9

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Berbagai mikroba patogen sering kali ditularkan melalui air yang tercemar
sehingga menimbulkan penyakit bawaan manusia atau hewan.Oleh karena itu perlu
dilakukan penelitian mengenai adanya mikroba dalam suatu makanan atau minuman agar
dapat dikonsumsi manusia dengan layak sehingga tidak menimbulkan penyakit akibat
kontaminasi mikroba dalam makanan dan minuman dan dapat memenuhi kebutuhan tubuh
secara optimal.
Analisis kuantitatif mikro biologi pada bahan pangan penting dilakukan untuk
mengetahui mutu bahan pangan dan menghitung proses pengawetan yang akan diterapkan
pada bahan pangan tersebut. Salah satunya dengan cara Angka Lempeng Total. Angka
Lempeng Total adalah salah satu cara untuk menghitung cemaran mikroba, dimana cara ini
merupakan bagian dari metode hitung cawan. Prinsip pada metode hitung cawan adalah
jika sel jasad renik yang masih hidup ditumbuhkan pada medium agar, maka sel jasad renik
tersebut akan berkembang biak membentuk koloni dan dapat dilihat langsung dengan mata
tanpa bantuan mikroskop.

Metode hitungan cawan merupakan cara yang paling sensitif untuk menentukan
jumlah jasad renik karena beberapa hal yaitu:

1. Hanyasel yang masih hidup yang dihitung.


2. Beberapa jenis jasad renik dapat dihitung sekaligus.

3
3. Dapat digunakan untuk isolasi dan identifikasi jasad renik karena koloni yang
terbentuk mungkin berasal dari suatu jasad renik yang mempunyai penampakan
pertumbuhan spesifik.

Selain keuntungan-keuntungan tersebut, metode hitungan cawan juga mempunyai


kelemahan-kelemahan sebagai berikut :

1. Hasil perhitungan tidak menunjukkan jumlah sel yang sebenarnya, karena beberapa
sel yang berdekatan mungkin membentuk satu koloni.
2. Medium dan kondisi inkubasi yang berbeda mungkin menghasilkan nilai yang
berbeda.
3. Jasad renik yang ditumbuhkan harus dapat tumbuh pada medium padat dan
membentuk koloni yang kompak dan jelas, tidak menyebar.
4. Memerlukan persiapan dan waktu inkubasi relatif lama sehingga pertumbuhan
koloni dapat dihitung.

Penentuan Angka Lempeng Total dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu metode
cawan agar tuang (Drop Plate) dan metode cawan agar sebar (Spread Plate). Metode Drop
Plate yaitu menanamkan contoh / sampel kedalam cawan petri terlebih dahulu kemudian
ditambahkan media agar.Metode Spread Plate yaitu dengan menuangkan terlebih dahulu
media agar kedalam cawan petri kemudian sampel / contoh diratakan pada permukaan agar
dengan menggunakan batang gelas bengkok.

1.2. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan Metode Drop Plate?


2. Bagaiman cara kerja Metode Drop Plate?
3. Apa kelebihan dan kekurangan Metode Drop Plate?

4
1.3. TUJUAN PEMBAHASAN

1. Mengerti apa itu Metode Drop Plate.


2. Memahami cara kerja dari Metode Drop Plate.
3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan Metode Drop Pla
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN METODE DROP PLATE

Metode Drop Plate / cawan tuang yaitu menanamkan contoh / sampel kedalam
cawan petri terlebih dahulu kemudian ditambahkan media agar. Metode ini dilakukan
dengan mencampurkan sampel pada media padat yang mendukung pertumbuhan mikro
organisme, kemudian menginkubasi plate sehingga setiap bakteri dapat membelah dan
membentuk koloni.

2.2 CARA KERJA METODE DROP PLATE

1) Pengencer anmikroba

5
Tujuan dari pengenceran yaitu memperkecil atau mengurangi jumlah mikroba
yang tersuspensi dalam cairan.Penentuan besarnya atau banyaknya tingkat
pengenceran tergantung kepada perkiraan jumlah mikroba dalam sampel.Digunakan
perbandingan1 : 9 untuk sampel dan pengenceran pertama dan selanjutnya, sehingga
pengenceran berikutnya mengandung 1/10 sel mikro organism dari pengenceran
sebelumnya.
Cara Kerja :
a. Sampel yang mengandung bakteri dimasukan kedalam tabung pengenceran
pertama (1/10 atau 10-1) secara aseptis (dari preparasi suspensi).
Perbandingan berat sampel dengan volume tabung pertama adalah1 : 9 dan
ingat akuades yang digunakan jika memakai teknik rinse dan swab sudah
termasuk pengencer 10-1. Setelah sampel masuk lalu dilarutkan dengan
mengocoknya.
b. Diambil 1 ml dari tabung 10-1 dengan pipet ukur kemudian dipindahkan
ketabung 10-2 secara aseptis kemudian dikocok dengan membenturkan
tabung ketelapak tangan sampai homogen. Pemindahan dilanjutkan hingga
tabung pengenceran terakhir dengan cara yang sama, hal yang perlu diingat
bahwa pipet ukur yang digunakan harus selalu diganti, artinya setiap tingkat
pengenceran digunakan pipet ukur steril yang berbeda / baru. Prinsipnya
bahwa pipet tidak perlu diganti jika memindahkan cairan dari sumber yang
sama.
2) Penanaman Mikroba

6
Agar yang belum padat (>45oC) untuk dituang bersama suspense bakteri kedalam
cawan petri lalu kemudian dihomogenkan dan dibiarkan memadat.Hal ini akan
menyebarkan sel-sel bakteri tidak hanya pada permukaan agar saja melainkan sel terendam
agar (di dalam agar) sehingga terdapat sel yang tumbuh dipermukaan agar yang kaya
O2 dan ada yang tumbuh di dalam agar yang tidak banyak begitu banyak mengandung
oksigen. Adapun prosedur kerja yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Siapkan cawan steril, tabung pengenceran yang akan ditanam dan media padat yang
masih cair (>45oC)
b. Teteskan 1 ml secara aseptis.suspensi sel kedalam cawan kosong
c. Tuangkan media yang masih cair kecawan kemudian putar cawan untuk
menghomogenkan suspense bakteri dan media, kemudian di inkubasi.
Alasan diteteskannya bakteri sebanyak 1 ml untuk pour plate karena pour
plate membutuhkan ruang yang lebih luas untuk penyebarannya sehingga diberikan
lebih banyak dari pada spread plate.

2.3 KELEBIHAN METODE DROP PLATE

1. Hanya sel yang masih hidup yang dihitung.


2. Beberapa jenis jasadrenik dapat dihitung sekaligus.
3. Tidak memerlukan ketrampilan yang tinggi / mudah dilakukan.

7
2.4 KEKURANGAN METODE DROP PLATE
1. Waktu yang dibutuhkan lama untuk inkubasi dan persiapan.
2. Memerlukan banyak bahan
3. Hasil perhitungan tidak menunjukkan jumlah sel yang sebenarnya, karena beberapa
sel yang berdekatan mungkin membentuk satu koloni.
4. Medium dan kondisi inkubasi yang berbeda mungkin menghasilkan nilai yang
berbeda.
5. Jasad renik yang ditumbuhkan harus dapat tumbuh pada medium padat dan
membentuk koloni yang kompak dan jelas, tidak menyebar

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dapat disimpulkan dari materi yang dibahas bahwa perhitungan cemaran mikroba
dengan Angka Lempeng Total memiliki dua metode.Yaitu Metode Spread Plate dan
Metode Drop Plate / Cawan Tuang.Dimana Metode cawan tuang adalah suatu metode yang
dilakukan untuk menghitung cemaran mikroba yang hanya dapat hidup pada medium
padat.Menanamkan contoh / sampel kedalam cawan petri terlebih dahulu kemudian
ditambahkan media agar. Metode ini dilakukan dengan mencampurkan sampel pada media
padat yang mendukung pertumbuhan mikro organisme, kemudian menginkubasi plate
sehingga setiap bakteri dapat membelah dan membentuk koloni.

3.2 SARAN

Dalam pembuatan makalah ini seharusnya disertakan dengan praktikum untuk


pemeriksaan jumlah mikroba dan angka lempeng total untuk memperkuat teori yang sudah
didapat dari berbagai sumber.

8
9
DAFTAR PUSTAKA

Surya.2012.definisi-prinsip-kelebihan-dan-kekurangan-metode-cawan-tuang.http://suka-
suka-surya.blogspot.com/2012/10/definisi-prinsip-kelebihan-dan.html.Diakses pada
03 April 2015 pukul 15:28 WIB.

Niketutsari.2012. bab-8-analisis-kuantitatif-mikrobiologi-pada-limbah-
padat.https://niketutsari.wordpress.com/2012/05/14/c-bab-8-analisis-kuantitatif-mikro
biologi-pada-limbah-padat/. Diakses pada 07 April 2015 pukul 22:49 WIB.

10

Anda mungkin juga menyukai