VZOHtUb_HVI
1. PERSIAPAN 5R
Sasaran : Menyiapkan penerapan 5R di tempat kerja
S ebelum meluncurkan Penerapan 5R di tempat kerja, Anda harus melengkapi dua langkah vital berikut ini :
Langkah-1, Persiapan 5R : (Kegiatan administrasi persiapan Penerapan 5R) dimana memungkinkan Anda untuk
mengkondisikan tempat kerja yang siap dalam menerapkan 5R.
Langkah-2, Pengenalan 5R : (Kegiatan lapangan mengenalkan 5R kepada seluruh Karyawan) dimana
memungkinkan Anda menilai keadaan tempat kerja Anda saat ini seperti apa adanya dan sudah mulai
berinteraksi dengan lebih banyak orang-orang di tempat kerja.
Walau bagaimanapun juga sebelum memulai 5R, ada satu kondisi yang sangat mendasar yang harus disiapkan yaitu :
Suatu kondisi lingkungan yang memungkinkan setiap orang di dalam organisasinya dapat menggunakan ketrampilannya
secara efektif. Pada saat terjadi masalah atau kesalahan, seseorang seharusnya tidak disalahkan. Melainkan Anda yang
harus mencari akar permasalahannya dengan mencoba untuk menemukan jawabannya sambil bertanya "Mengapa
kesalahan itu bisa tejadi?" atau "Bagaimana hal itu bisa terjadi?" bukan bertanya "Siapa yang melakukannya?" atau
"Dimana itu terjadi?" Untuk pertanyaan yang terakhir ini jika ingin dilakukan, maka sebaiknya dibarengi dengan tindakan
bersama-sama mengunjungi tempat kejadiannya.
Lingkungan kerja yang bebas dari menyalahkan akan membangun partisipasi dari para anggotanya, namun sebaliknya
lingkungan yang menghakimi akan menciptakan penghalang diantara para anggotanya.
Apabila pemberian instruksi tidak jelas bagi para penerimanya, maka para Manajer atau Supervisor lah yang harus
belajar bagaimana memberikan pengarahan yang sederhana, jelas, dan mudah dipahami. Apabila Operator atau
seseorang belum mempelajari atau tidak memahami standar-standar baru, ini kemungkinan disebabkan oleh instruksi
yang tidak tepat dan tidak dapat dijalankan, bukan dengan menyalahkan orang yang seharusnya menerima instruksi
tersebut.
Perlu diingat, kita seharusnya menyadari pada saat menunjuk kesalahan kepada orang lain dan melakukannya di depan
umum, ada tiga jari yang lainnya yang menunjuk ke diri kita!
Dengan memahami bagaimana menciptakan lingkungan yang masing-masing individu berani untuk mencobanya sendiri,
Anda menjadi lebih siap untuk mengerjakan tugas-tugas di depan Anda. Berikut ini adalah usulan-usulan tindakan yang
patut dipertimbangkan sebelum Anda melanjutkan ke langkah-2 (Pengenalan 5R) :
1. PERSIAPAN 5R
1.1 Komitmen Manajemen
1.2 Kebijakan Manajemen
1.3 Sasaran Perusahaan
1.4 Organisasi Penerapan
1.5 Peran Karyawan
1.6 Zona Tanggung Jawab
1.7 Aktifitas Kelompok Kecil
1.8 Rencana Induk Penerapan
2. PENGENALAN 5R
2.1 Promosi & Kick-Off
2.2 Program Pelatihan
2.3 Diagnosa 5R
2.4 Foto Identifikasi Masalah
2.5 Daftar Area Kritis
2.6 Visual Fotografi
2.7 Informasi Kegiatan 5R
3. RINGKAS
3.1. Penerapan
3.1.1 Label Merah
3.1.2 TPS: Tempat Penyimpanan Sementara
3.1.3a Inventaris
3.1.3b Persediaan
3.1.3c Arsip
3.1.4 BAP: Berita Acara Pemusnahan
3.2. Perawatan
3.2.1 Audit Penerapan RINGKAS
3.2.2 Standar RINGKAS
3.2.3 Lembar Periksa+
3.3. Pemantapan
3.3.1 Audit Pemantapan RINGKAS
3.3.2 KAIZEN RINGKAS
4. RAPI
4.1 Klasifikasi
4.2 Sarana Penyimpanan
4.3 Tata Letak
4.4 Standar RAPI
4.5 Audit RAPI
4.6 KAIZEN RAPI
5. RESIK
5.1 Sasaran Kebersihan
5.2 Metoda & Sarana Kebersihan
5.3 Jadwal Kebersihkan
5.4 Pembersihan Awal
5.5 Standar RESIK
5.6 Kendali Visual RESIK
5.7 Daftar Sumber Kotor
5.8 Daftar Area Sulit Bersih
5.9 Audit RESIK
5.10 KAIZEN RESIK
6. RAWAT
6.1 Instruksi Kerja Awal dan Akhir Kerja
6.2 Metode Kendali Visual
6.3 Mekanisme Anti Salah - Poka Yoke
6.4 Program Audit Berkala
7. RAJIN
7.1 Kepemimpinan
7.2 Matriks Pengembangan Ketrampilan
7.3 One - Point Lessons
P ENERAPAN RINGKAS adalah kegiatan membedakan antara item-item yang diperlukan dengan yang tidak
diperlukan, dan memusnahkan item-item yang tidak diperlukan. Aktivitas utamanya adalah menyingkirkan semua item-
item yang tidak diperlukan dari tempat kerja serta memformulasikan kebijakan untuk mencegah masalah di
sumbernya.
Langkah awal di dalam tahapan PENERAPAN RINGKAS ini adalah mengklasifikasikan item-item yang ada berdasarkan
jenisnya :
Inventaris, barang-barang yang digunakan dengan masa pakai/usia lebih dari 6 bulan.
o Mesin, Meja, Kursi, dll.
Persediaan, barang-barang yang disimpan/digunakan dengan masa pakai/usia kurang dari 6 bulan.
o Bahan Baku, Barang dalam proses, Barang jadi, dll.
Arsip, sekumpulan informasi yang tersimpan dalam media perangkat keras (hardware) maupun perangkat
lunak/elektronik (software) yang digunakan untuk pekerjaan.
o Laporan, Rujukan, Sampel/Contoh Produk, Compact Disc (CD), dll.
A lat bantu berupa lembaran kertas berwarna merah. Tujuannya untuk menarik perhatian setiap orang
yang melihat dan sebagai pembeda antara item yang diperlukan dengan item yang tidak diperlukan atau
item yang diragukan keberadaanya di tempat kerja. Karena warnanya yang mencolok, dengan segera dapat
diketahui bahwa item yang diberi Label Merah adalah item yang tidak diperlukan atau item yang
"bermasalah" perlu mendapatkan perhatian dari pihak yang berkompeten untuk diputuskan.
L abel Merah berbentuk segi empat dengan ukuran A6 (105 mm x 148 mm). Apabila dimensi item yang
diberi Label Merah sangat besar sehingga tidask efektif untuk mendapatkan perhatian, maka Label ini dapat
diperbesar sesuai dengan kebutuhannya. Bila Anda menghadapi masalah pembuatan Label Merah yang terlalu
lama, sulit memutuskan bagaimana disainnya atau biaya yang dikeluarkan terlalu besar, maka Label Merah ini
perlu juga di-"Label Merah". Gambar berikut ini adalah contoh Label Merah yang biasa saya gunakan di Pabrik
atau di Kantor.
S ebelum meluncurkan Label Merah ini hendaknya telah dipastikan bahwa setiap orang telah paham
betul bagaimana cara penggunaannya dan mengapa Label Merah ini digunakan di dalam penerapan RINGKAS.
Gambar 3.1.1c : Contoh isian Label Merah.
Label Merah ini digunakan orang-orang yang berada di zona tanggung jawab-nya masing-masing. Juga digunakan oleh
Auditor atau siapa pun yang menemukan item yang perlu di-RINGKAS di area kerja tertentu. Digunakan bersamaan
dengan formulir Daftar Area Kritis. Setiap lembar Label Merah yang dilekatkan, juga harus menuliskan satu nomer
temuan di dalam Daftar Area Kritis.
Label Merah tidak boleh dilekatkan pada seseorang namun bila Anda tergoda untuk melakukannya, maka lakukanlah
pada aktivitas yang tidak bernilai tambah bukan kepada orangnya.
I nventaris adalah barang-barang diperlukan yang memiliki usia atau masa manfaat lebih dari 6 bulan.
Tidak ada inventaris yang tidak digunakan masih berada di area kerja.
Tidak ada inventaris yang berlebihan jumlahnya.
Hanya inventaris dengan frekuensi penggunaan Sering & Kadang-kadang saja yang berada di area kerja.
Alat bantu ini digunakan oleh masing-masing anggota AKK (Aktivitas Kelompok Kecil) cukup dituliskan dengan tangan.
Leader/Fasilitator memeriksa dan memverifikasi status keperluan inventaris dan jumlah keperluan dari item-item
tersebut. Promotor memastikan "Apakah sudah tidak ada barang-barang inventaris yang tidak diperlukan masih berada
di area ini?"
3.1.3b Persediaan
P ersediaan adalah barang-barang diperlukan yang memiliki usia atau masa manfaat kurang dari 6 bulan
3.1.3c Arsip
Arsip adalah segala sesuatu yang tertulis, bergambar dan rekaman dengan isi berupa penjelasan mengenai suatu
hal atau informasi dari suatu peristiwa yang digunakan untuk membantu ingatan dan/atau dapat dijadikan
sebagai pedoman.
dimusnahkan atau disingkirkan dari area kerja maupun lingkungan perusahaan, maka pada pelaksanaanya
memerlukan pembuatan catatan berita acara yang sekurang-kurangnya memuat :
The important thing in my view is not to pin the blame for a mistake on somebody, but rather to find out what caused
the mistake - Akio Morita
PENERAPAN RAPIH
Sasaran : Menciptakan sistim penyimpanan dan tata letak
sarana kerja untuk menjamin bahwa barang-
barang yang diperlukan menjadi mudah dikenali
dan mudah ditemukan serta mudah dikembalikan
ke kondisi standarnya
Kunci : Standar Perusahaan Penerapan RAPI
Kendali Visual Mesin & Peralatan
Sistim Sarana Penyimpanan
RAPI adalah setiap item yang diperlukan di area kerja memiliki tempat penyimpanannya dan jelas status
keberadaannya.
Identifikasi Persediaan
improvement yang berada di zona tanggung jawabnya. Tujuannya untuk mempermudah di dalam pengelolaannya dan
setiap anggota bisa mengakses informasi perkembangan di AKK-nya (Aktivitas Kelompok Kecil). Lembar Daftar Area Kritis
ini dipampang di Papan Informasi Kegiatan 5R.
Catatan :
* Perbaikan adalah tindakan mengembalikan ke kondisi standarnya.
* Tindakan berupa perbaikan adalah bukan KAIZEN.
* KAIZEN adalah improvement yang berkesinambungan berupa tindakan PENCEGAHAN, MENYEMPURNAKAN
dan IDE atau DISAIN BARU dari yang pernah ada.
RAWAT
Definisi :
Rambu-rambu keselamatan adalah peralatan yang bermanfaat untuk membantu melindungi kesehatan dan
keselamatan para karyawan dan pengunjung yang sedang berada di tempat kerja.
Warna yang menarik perhatian dapat juga digunakan untuk keperluan lainnya yang menyangkut keselamatan. Misalnya,
warna untuk mengindikasikan isi aliran pipa dan bahaya yang terkandung di dalamnya.
Pemilihan warna juga menuntut perhatian terhadap kemungkinan keadaan bahaya yang menyebabkan celaka. Misalnya,
potensi akan adanya bahaya dikomunikasikan dengan warna kuning.
Bilamana karyawan menyadari akan adanya bahaya di sekelilingnya, kemudian melakukan tindakan pencegahan dini,
sehingga kemungkinan terjadinya kecelakaan, luka, cacat atau kehilangan yang lainnya dapat diminimalisir.
Bagaimanapun juga, manfaat dari rambu-rambu keselamatan adalah memberikan sikap waspada akan adanya bahaya,
tetapi tidak dapat mengeliminasi atau mengurangi bahaya tersebut pada saatnya terjadi.
Panduan ini akan membantu Anda, sebagai pemberi kerja, supervisor, komite maupun anggota dari penyelenggara
kesehatan & keselamatan kerja di perusahaan, untuk dapat menggunakannya secara efektif dalam menerapkan rambu-
rambu keselamatan di tempat kerja.
WARNA KESELAMATAN
Hingga saat ini belum ada standarisasi warna yang digunakan di area kerja untuk mengindikasikan bahaya atau
menunjukan peralatan keselamatan. Misalnya, warna untuk:
Mengenai standarisasi warna yang digunakan di area kerja akan dibuatkan secara terpisah dari pembahasan ini.
MENERAPKAN WARNA KESELAMATAN
Usahakan sesedikit mungkin penggunaan rambu yang beraneka warna. Hal ini untuk menekankan penyampaian pesan
pada poin yang paling penting dan juga untuk menghindari kebingungan serta kelelahan mata memandang.
Memastikan bahwa para karyawan yang buta warna dapat memahami rambu-rambu dan makna dari warna
keselamatan. Mengkombinasikan simbol-simbol dengan pesan verbal yang singkat pada sebuah rambu. Menggunakan
lampu yang berkedip, sinyal suara atau menempatkan rambu-rambu disebelah warna keselamatan.
PENGELOMPOKAN RAMBU
Kelompok rambu-rambu dibagi dalam tiga bagian :
1. PERINTAH
2. WASPADA (Bahaya, Peringatan, Perhatian)
3. INFORMASI
Setiap kelompok digambarkan dalam bentuknya masing-masing, kemudian dibagi kedalam sub kelompok,
selanjutnya dapat dikenali melalui warnanya.
Mengenai simbol-simbol untuk material atau bahan-bahan yang berbahaya akan dibuatkan secara terpisah
dari pembahasan ini.
MEMPOSISIKAN RAMBU
Rambu-rambu harus terlihat jelas, ditempatkan pada jarak pandang dan tidak tertutup atau tersembunyi.
Kondisikan rambu-rambu dengan penerangan yang baik. Siapapun yang berada di area kerja harus bisa
membaca rambu dengan mudah dan mengenali warna keselamatannya.
Pencahayaan juga harus cukup membuat bahaya yang akan ditonjolkan menjadi terlihat dengan jelas.
Posisikan rambu dalam jarak pandang yang tepat sehingga bahaya bisa terlihat jelas.
Siapapun yang berada di area kerja harus memiliki waktu yang cukup untuk membaca pesan yang disampaikan
dan melakukan tindakan yang diperlukan untuk menjaga keselamatan.
Posisikan rambu-rambu yang berhubungan bersebelahan, tetapi jangan menempatkan lebih dari empat rambu
dalam area yang sama.
Pisahkan rambu-rambu yang tidak berhubungan.
Pastikan bahwa rambu-rambu pengarah terlihat dari semua arah. Termasuk arah panah pada rambu keluar di
saat arah tidak jelas atau membingungkan. Rambu arah harus ditempatkan secara berurutan sehingga rute yang
dilalui selalu jelas.
Rambu-rambu yang digantung di atap harus berjarak 2.2 meter dari lantai.
Pertimbangkanlah untuk menggunakan rambu dengan multi-bahasa apabila ada Karyawan Anda yang tidak
mengerti bahasa Indonesia.
Gunakanlah huruf besar pada setiap huruf pertama dalam kata pertama, dan selanjutnya huruf kecil. Kata-kata
PERINTAH atau PERHATIAN harus dalam huruf besar.
BAHAYA memperingatkan bahaya serius atau kejadian mendadak yang akan secara jelas menyebabkan
kematian atau luka permanen dan serius.
PERINGATAN menarik perhatian akan kemungkinan bahaya yang dapat menyebabkan kematian atau
luka serius.
PERHATIAN memperingatkan kemungkinan akan bahaya yang dapat menyebabkan luka sedang atau
cedera ringan. Ini juga dapat digunakan untuk memperingatkan tindakan-tindakan yang tidak aman.
Batasi satu pesan dalam sebuah rambu. Jika menyampaikan lebih dari satu pesan, pergunakanlah rambu-rambu
secara terpisah. Jangan mengkombinasikan beberapa simbol di dalam sebuah rambu, misalnya seperti contoh
pada ilustrasi dibawah ini :
Jika di area ini mewajibkan penggunaan Pelindung Kepala, Pelindung Mata dan Pelindung Telinga, maka
gunakanlah masing-masing sebuah simbol untuk setiap perintah yang dimaksud.
LAYOUT RAMBU
PELATIHAN RAMBU KESELAMATAN
Informasikan kepada seluruh Karyawan bahwa rambu-rambu yang diterapkan di area kerja adalah untuk
kesehatan dan keselamatan mereka. Maka dibutuhkan kerjasama dan perlunya umpan balik dari mereka agar
sistem rambu berjalan dengan efektif.
Tidak semua orang menyadari bahwa disana ada maksud dari penggunaan bentuk geometri dan warna serta arti
dari rambu-rambu keselamatan atau pewarnaan di peralatan kerja maupun mesin, sekeliling tempat kerja yang
mengindikasikan adanya bahaya.
Arti dari berbagai bentuk, simbol-simbol, jenis rambu, dan warna-warna yang digunakan
Isi dari pipa berdasarkan warnanya, label identifikasi atau metode pengindikasian yang lainnya
Adanya bahaya atau resiko berbahaya
Tindakan keselamatan untuk menghindari bahaya
Keselamatan dan prosedur darurat sehubungan adanya bahaya
Bagaimana menggunakan peralatan darurat keselamatan kerja
Menjadikan pelatihan ini bagian dari proses orientasi atau induksi kepada Karyawan baru.
Menyediakan Karyawan sebuah buku panduan yang berisikan panduan lengkap dan informasi terkini mengenai rambu-
rambu keselamatan dan warna yang digunakan di tempat kerja.
Lakukanlah evaluasi secara periodik untuk mengupdate dan memantapkan pengetahuan Karyawan terhadap rambu-
rambu keselamatan. Memberikan pelatihan ulang apabila diperlukan.
MERAWAT RAMBU
Menjaga rambu-rambu keselamatan selalu dalam keadaan baik. Lakukanlah inspeksi terhadap rambu-rambu
yang ada pada saat inspeksi rutin ke tempat kerja.
Mengganti rambu-rambu yang rusak, cacat dan tidak sesuai atau yang sudah usang
Mengganti rambu-rambu yang sering membingungkan atau menjadi salah pengertian
Mencat ulang area-area dimana warna keselamatan sudah mulai pudar.
http://sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.co.id/2013/10/langkah-langkah-penerapan-budaya-5r.html
Terdapat 5 (lima) langkah dalam penerapan 5R (5S) di tempat kerja yaitu : Ringkas, Rapi Resik, Rawat dan
Rajin.
Ilustasi 5S (5R))
1. Ringkas
o Memilah barang yang diperlukan & yang tidak diperlukan.
o Memilah barang yang sudah rusak dan barang yang masih dapat digunakan.
o Memilah barang yang harus dibuang atau tidak.
o Memilah barang yang sering digunakan atau jarang penggunaannya.
2. Rapi
o Menata/mengurutkan peralatan/barang berdasarkan alur proses kerja.
o Menata/mengurutkan peralatan/barang berdasarkan keseringan penggunaannya, keseragaman, fungsi
dan batas waktu penggunaannya.
o Pengaturan (pengendalian) visual supaya peralatan/barang mudah ditemukan, teratur dan selalu pada
tempatnya.
3. Resik
o Membersihkan tempat kerja dari semua kotoran, debu dan sampah.
o Menyediakan sarana dan prasarana kebersihan di tempat kerja.
o Meminimalisir sumber-sumber kotoran dan sampah.
o Memperbarui/memperbaiki tempat kerja yang sudah usang/rusak.
4. Rawat
o Mempertahankan 3 kondisi di atas dari waktu ke waktu.
5. Rajin
o Mendisiplinkan diri untuk melakukan 4 hal di atas.
Label (Tanda) Fasilitas Tempat Kerja
Hebbie Ilma Adzim Label K3 | Senin, Desember 09, 2013
Label/Tanda pada fasilitas tempat kerja adalah suatu langkah upaya pemberitahuan informasi kepada siapa saja
yang berada di area/tempat kerja terhadap berbagai macam informasi penting terkait area/lokasi di tempat kerja
tersebut.
Informasi yang disampaikan beragam dan untuk memudahkan pengaturan informasi, maka diatur dengan kode
warna pada label/tanda.
Isi informasi dapat berupa teks (tulisan) saja, gambar ataupun kombinasi dari keduanya. Tabel di bawah berikut
merupakan contoh penggunaan label/tanda fasilitas di tempat kerja :
Label Keterangan
Informasi Keselamatan
Informasi Umum/Pengumuman.
Label Keterangan
Informasi Bahaya.
Informasi Larangan.
Pesan Umum.
http://safetyself.blogspot.co.id/2011/07/penerapan-5r-ringkas-rapi-resik-rawat.html
5R merupakan pendekatan secara sistematis untuk menata tempat atau area kerja, menegakkan peraturan, dan
standar serta memelihara kedisiplinan yang dibutuhkan untuk menghasilkan kinerja yang baik (
1. Ringkas : kegiatan memisahkan suatu barang yang masih digunakan dan yang tidak digunakan agar barang yang
masih digunakan tidak tercampur dengan barang yang sudah tidak digunakan dan supaya mudah mencarinya
ketika akan digunakan kembali. Ringkas bisa dikatan juga sebagai kegiatan membereskan kekacauan barang
ditempat kerja dan menciptakan ruang yang lebih lega atau luas, untuk menyiapkan R yang berikutnya.
2. Rapi : kegiatan merapikan atau menyusun barang yang sudah dipilah agar mudah mengambilnya ketika akan
diperlukan dikemudian hari serta tata letak barang yang disimpan dan disusun supaya dekat dengan pekerjaan.
bisa dikatakan juga kegiatan Rapi ini sebagai kegiatan memberi nama ( labeling ) dan mengatur tata letak barang
seperti material, dokumen, peralatan kerja maupun suplay lainya.
3. Resik : kegiatan membersihkan area kerja dari debu, kotoran dan elemen asing lainnya dari tempat kerja
sehingga terlihat bersih setiap jengkalnya. Kegiatan yang termasuk di dalamnya adalah menyapu, mengepel,
mengelap, mengecat, dan kegiatan pembersihan lainnya. Pembersihan merupakan salah satu bentuk dari
pemeriksaan. Pembersihan diutamakan sebagai pemeriksaan terhadap kebersihan dan menciptakan tempat
kerja yang tidak memiliki cacat dan cela.
4. Rawat : kegiatan memelihara barang dengan teratur sesuai standarisasi. Standarisasi dilakukan untuk
menetapkan prosedur yang nantinya diikuti dan diterapkan oleh seluruh tenaga kerja. Langkah ini bisa berupa
peraturan tentang jenis barang yang boleh dibuang dan cara membuangnya, dimana dan bagaimana cara
menyimpan bahan material, bagaimana mengeluarkan dan menggunakan material terutama yang berbahaya
serta bagaimana cara menyimpan kembali setelah digunakan, serta bagaimana dan kapan saat yang baik
melakukan pembersihan tempat kerja dan siapa yang bertanggung jawab atas kegiatan pembersihan tersebut.
5. Rajin : kegiatan menciptakan tempat kerja dengan kebiasaan dan perilaku yang baik. Dengan mengajarkan
setiap orang apa yang harus dilakukan dan memerintahkan setiap orang untuk melaksanakannya, maka
kebiasaan buruk akan terbuang dan kebiasaan baik akan terbentuk. Orang mempraktekkannya dengan
membuat dan mematuhi peraturan.
1. Efisiensi kerja.
2. Produktifitas kerja.
3. Kualitas kerja.
4. Keselamatan kerja
Manfaat 5R :
Manfaat yang diperoleh dengan melaksanakan program 5R di tempat kerja baik jangka pendek maupun jangka panjang
adalah sebagai berikut (BP2TK, 2003) :
Menerapkan 5S di tempat kerja tidaklah terlalu sulit selama dapat menjaga kesinambungan jalannya program.
Adapun cara untuk tetap mempertahankan budaya 5S di tempat kerja menurut Industrial Accident Prevention
Association (2008) adalah sebagai berikut:
1. Housekeeping yang baik memerlukan dukungan dan kerjasama dalam menentukan standar yang ingin diraih.
Pastikan standar yang disepakati bersifat jelas, obyektif, dan tidak mustahil dicapai. Standar yang diciptakan
seharusnya justru mempermudah pekerjaan, menjamin keselamatn dan keamanan bekerja. Karenanya dalam
menetapkan standar ada baiknya jika melibatkan tenaga kerja.
2. Ukurlah seberapa jauh pencapain standar yang telah terjadi. Buatlah evaluasi bila kinerja belum mampu
mencapai standar yang disepakati.
3. Gunakan checklist untuk membantu pengukuran atau penilaian.
4. Upayakan umpan balik yang positif. Perkenankan tenaga kerja mengetahui seberapa jauh kemajuan yang telah
mereka capai.
5. Mendukung supaya perilaku 5S menjadi bagian atau kebisaaan sehari-hari dan tidak hanya menjadi aktivitas
aktual bila ada tamu atau pengunjung yang datang ke perusahaan.
Nb : kegiatan ini bisa dilaksanakan dengan dukungan dari pihak management masing-masing perusahaan.
www.quality.dlsu.edu.ph, 2008).
Dalam tahap I:
(1) Ringkas:
- Membuang barang yang tidak diperlukan. Disini barang dikelompokkan menjadi 4 (barang rusak/ dibuang, stok
mati/dibuang,stok tidur/dipindahkan ke tempat penyimpanan lain & bahan sisa)
(2) Rapi:
- Membenahi tempat penyimpanan
- Mengatur tata letak peralatan kerja
(3) Resik:
- Mengatur prosedur kebersihan harian, termasuk penanggung jawabnya.
(4) Rawat:
- Mempertahankan dan menindaklanjuti dr ketiga langkah diatas.
- Pemeriksaan ke lapangan
- Disini mulai dibuatkan Standar-standar
(5) Rajin:
- Pengendalian visual tempat kerja
- Menerima kritik & saran atas pelaksanaan 3 hal diatas
- Pemasangan slogan-slogan
- Menuju terciptanya suatu KEBIASAAN yang rajin, yang pada akhirnya akan menjadi BUDAYA
(2) Rapi:
- Memudahkan penggunaan dan pengembalian barang
(3) Resik:
- Membudayakan kebersihan & pemeriksaan minimal 5 menit setiap hari
(4) Rawat:
- Mempertahankan tempat kerja yg resik
(5) Rajin:
- Mempertahankan rawat di perusahaan
http://mugi-sdm.blogspot.co.id/2009/09/penerapan-5r-ditempat-kerja.html
1.2. 5R dapat dilihat sebagai kegiatan pertama untuk membiasakan diri bekerja dengan ukuran standard.
5R can be seeing as the first activity for refraction our self work with standard.
Tujuannya adalah agar seluruh personil perusahaan dapat menjadi personil yang mampu mentaati dengan
benar hal-hal yang sudah ditentukan, dengan cara yang sudah ditentukan pula.
The purpose is order that all the personnel of the company can be the personnel that can obey to the everything that
have been fixed by the company.
Sasaran seluruh karyawan atau personil perusahaan. Dalam 5R tidak ada personil yang mempunyai
keistimewaan tersendiri. Dari Presiden Direktur sampai pegawai baru, semuanya sama.
The target is all the employee or the personnel of the company. In the 5R there is not a personnel that have the special
thing. From the President Director until the new comers all of that is just same.
Definisi 5R adalah :
The definition of 5R is :
1. RINGKAS (SEIRI/Brief)
Adalah membuang barang yang tidak diperlukan.
The meaning is throw away the item the we dont need it again.
Tujuan : (Purpose)
Adalah didalam perusahaan saat ini, hanya meletakkan barang-barang yang diperlukan, dan keluangan
tempat tersebut digunakan untuk hal lainnya seefisiensi mungkin.
The purpose is in the company now days, just put the items that we need so this spare a be using for another thing more
be efficient.
Sasaran : (Target)
Sasarannya adalah seluruh personil perusahaan. Bukan hanya dilaksanakan di bidang lapangan / pabrik saja,
tetapi juga di bidang administrasi atau tata usahanya.
The target is all the personnel of the company. Not just doing in the factory area, but it must be doing in the
administration.
2. RAPI (SEITON/Neatly)
Tujuan : (Purpose)
Adalah agar didalam perusahaan, siapapun, segera dapat mengeluarkan barang yang diperlukan dengan
jumlah yang diperlukan, dan pada waktu yang diperlukan.
The purpose is order inside the company, who is it, must be can out the item that we need with total that we need too,
and at the time we need.
Sasaran : (Target)
Sasarannya adalah seluruh personil perusahaan. Bukan hanya dilaksanakan di bidang lapangan / pabrik saja,
tetapi juga di bidang administrasi atau tata usahanya.
The target is all the personnel of the company. Not just doing in the factory area, but it must be doing in the
administration.
Adalah mengatur prosedur kebersihan harian, untuk menghilangkan debu atau kotoran demi menjaga
tempat kerja tetap bersih.
The meaning of Resik is to manage the procedure of the daily clean lines, for losing dust or rubbish so it will be watch
over our work place remained clean.
Tujuan : (Purpose)
Adalah membentuk kondisi tempat atau situasi agar mudah bekerja sesuai dengan pelaksanaan 5R.
The purpose is to composing the situation of the place work, more be easy for working with the 5R inlaid.
Sasaran : (Target)
Sasarannya adalah seluruh personil perusahaan. Bukan hanya dilaksanakan di bidang lapangan / pabrik saja,
tetapi juga di bidang administrasi atau tata usahanya.
The target is all the personnel of the company. Not just doing in the factory area, but it must be doing in the
administration.
Tujuan : (Purpose)
Adalah membentuk keadaan tempat atau keadaan agar mudah bekerja sesuai dengan pelaksanaan 5R.
The purpose is not create the situation of place or the situation more be easy for working with t he 5R inlaid
Sasaran : (Target)
Sasarannya adalah seluruh personil perusahaan. Bukan hanya dilaksanakan di bidang lapangan / pabrik saja,
tetapi juga di bidang administrasi atau tata usahanya.
The target is all the personnel of the company. Not just doing in the factory area, but it must be doing in the
administration.
Adalah membentuk seluruh personil perusahaan dapat mematuhi hal-hal yang sudah ditentukan dengan
cara yang sudah ditentukan.
The purpose to create all the personnel of the company can be obey to the anything that have been fixed by the
company.
Sasaran : (Target)
Sasarannya adalah seluruh personil perusahaan. Bukan hanya dilaksanakan dibidang lapangan / pabrik saja,
tetapi juga di bidang administrasi atau tata usahanya.
The target is all the personnel of the company. Not just doing in the factory area, but it must be doing in the
administration.
If we looking from 5R
ADMINISTRASI : (Administration)
RINGKAS (Brief)
1. Meja (Table)
2. Pengendalian dokumen (Visual Controlling)
3. Standard untuk pembuangan dokumen (Throw away standard)
4. Sistem filling ( Filling system)
RAPI (Neatly)
5. Label penyimpanan (Store label)
6. Penataan tempat kerja (The label for store and items)
7. Alat kerja (Easy for using)
8. Tanaman hias (The good place for store)
RAJIN (Diligent)
17. Hubungan antar manusia (Relationship)
18. Etika menelpon (Attitude for calling)
19. Peraturan dan tata tertib (Role and attitude)
20. Komitmen (commitment)
PRODUKSI : (Production)
RINGKAS (Brief)
1. Komponen atau bahan (Component or material)
2. Tools dan Jig (Tool and Jig)
3. Alat-alat kebersihan (Items and machine)
4. Standard untuk pembuangan (throw away standard)
RAPI (Neatly)
5. Label rak dan penyimpanan barang / material (Rack label and storing items)
6. Lokasi material (Storing area)
7. Parting line
8. File sistem
RAJIN (Diligent)
17. Hubungan antar manusia (Relationship)
18. Etika menelpon (Attitude for calling)
19. Peraturan dan tata tertib (Role and attitude)
20. Komitmen (commitment)
Judgment and giving the flag codes with the componies standard.
Catatan :
Note :
1. Perusahaan akan memberikan penghargaan sesuai keputusan dari manajemen kepada bagian (section)
yang mendapat Rangking 1,2 dan 3 (3 yang terbaik), dari hasil penilaian 5R tersebut.
http://www.cakrawijaya.com/2008/12/2-inisial-audit-penerapan-
5r.html#.VwS2aHphfIU
Follow on Facebook
Follow on Twitter
Follow on LinkedIn
Follow on YouTube
Follow on Pinterest
Follow on Instagram
5-E
5-M
5-G
5-S/5-R
Standarisasi
Audit
KAIZEN
inShare
Kick-Off, Promote
A pabila Anda hanya melibatkan beberapa orang atau hanya satu, dua departemen yang bergerak di dalam
rangka menjadikan disiplin 5R sebagai budaya kerja perusahaan, maka penerapan 5R ini tidak akan mencapai sasaran
perusahaan, sia-sia dan hanya akan berjalan di tempat atau bahkan perlahan-lahan disiplin kerjanya menghilang.
Kemudian muncul istilah "5R di tempat kami adalah pelangi" yang menandakan bahwa penerapan 5R disini "perlahan-
lahan menghilang". Keberhasilan dari penerapan ini memerlukan keterlibatan dari seluruh karyawan. Promosi adalah
penting untuk melibatkan seluruh karyawan di perusahaan.
Tujuan dari diselenggarakannya kegiatan Kick-Off adalah untuk mengajak dan memberitahukan kepada semua orang
bahwa kita telah sama-sama berkomitmen dan pencanangan dimulainya penerapan 5R di perusahaan.
Para pucuk pimpinan seharusnya terlibat dalam kegiatan ini dan menyampaikannya secara langsung kepada seluruh
karyawan mengapa kita menerapkan 5R dan sasaran apa yang ingin dicapai oleh perusahaan di masa yang akan datang.
Ini adalah kesempatan terbaik untuk memberikan roh dan energi kepada seluruh karyawan dan menetapkan suatu
tujuan dari penerapan 5R serta masa depan perusahaan.
Tabel 2.1.6 : Contoh Jadwal Kegiatan Kick-Off.
Gambar 2.1.7 : Memperkenalkan para anggota Komite 5R dan simbolis penyematan pin 5R.
Gambar 2.1.8 : Berbagai contoh pin 5R.
Gambar 2.1.9a : Contoh Simbol Komitmen Manajemen Menerapkan 5R.
1
2
3
4
5
6
7
Follow on Facebook
Follow on Twitter
Follow on LinkedIn
Follow on YouTube
Follow on Pinterest
Follow on Instagram
5-E
5-M
5-G
5-S/5-R
Standarisasi
Audit
KAIZEN
inShare
Training
Program pelatihan In-House diperlukan untuk menjawab pertanyaan pertama yang muncul dari setiap
karyawan, "Apa itu 5R?" Juga diperlukan untuk mengajarkan bahwa 5R adalah penting untuk menjamin
kelangsungan hidup perusahaan di masa yang akan datang.
Salah satu cara yang terpenting untuk menjaga para karyawan termotivasi dan antusias dalam bekerja
adalah dengan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan yang terus-menerus. Diperlukan pengamatan dengan
cermat untuk memastikan bahwa setiap karyawan mendapatkan informasi terkini dari pelatihan yang diselenggarakan.
Pelatihan 5R ini sebaiknya diselenggarakan di area yang tidak jauh dari area kerja. Di dalamnya adakan sesi kunjungan ke
tempat kerja supaya bisa mendapatkan contoh nyata dan langsung segera mensimulasikan konsep yang telah diberikan
di dalam pelatihan ini.
Disain program pelatihan 5R untuk seluruh karyawan dengan penyelenggaraan yang disesuaikan dengan tingkatan peran
dan tanggung jawab karyawan di dalam organisasinya. Apabila menghadapi kendala dalam menetapkan para
pelatih/pengajar 5R ini, penyelenggaraan pelatihan ini bisa menggunakan jasa penyedia pelatihan 5R atau konsultan 5R
dengan disain program yang telah disesuaikan pada industri dan bisnis yang dijalankan.
Follow on Facebook
Follow on Twitter
Follow on LinkedIn
Follow on YouTube
Follow on Pinterest
Follow on Instagram
5-E
5-M
5-G
5-S/5-R
Standarisasi
Audit
KAIZEN
2. Pengenalan 5R : 3. Diagnosa 5R
inShare
Audit
I stilah diagnosa biasa digunakan di dalam dunia kedokteran yaitu suatu proses untuk mengidentifikasikan atau
menentukan sifat alamiah dari suatu kondisi penyakit atau suatu kesimpulan terhadap sebuah pencapaian. Persamaan
kata lain dalam bahasa Inggrisnya adalah analysis, conclusion, examination, interpretation, investigation, opinion,
pronouncement, scrutiny, summary.
Peralatan yang digunakan dalam melakukan diagnosa 5R di tempat kerja Anda adalah Lembar Diagnosa atau Lembar
Kriteria Audit dan Pena serta Kamera untuk mendokumentasikan kondisi saat ini.
Lembar kriteria audit 5R digunakan sebagai alat untuk mendiagnosa. Dengan bantuan alat ini Anda dapat segera menilai
seberapa 'sakit' tempat kerja Anda. Lembar audit ini dapat digunakan di kantor atau tempat kerja yang lain, namun di
kemudian hari nanti pada saat Anda sudah menjadi lebih terbiasa dengan alat ini, Anda boleh mulai membuat lembar
audit yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik di tempat kerja Anda.
Matriks 1 : Lembar Diagnosa 5R.
Dalam melaksanakan diagnosa penerapan 5R ini ada dua jenis kegiatan yang direkomendasikan:
Patroli 5R
Audit 5R
2.3.2 Patroli 5R
Patroli 5R adalah kegiatan berkeliling area kerja. Dilaksanakan dalam suatu kelompok pada waktu tertentu untuk tujuan
memelihara tempat kerja, keamanan dan keselamatan kerja. Dengan fokus perhatian pada perbaikan tempat kerja.
Menggunakan teknik berikut:
Jenis pekerjaan yang dilaksanakan memerlukan tindakan segera seperti; kabel yang terkelupas akan membahayakan
operator yang bekerja, keadaan pipa bocor yang menggangu kesehatan operator dan pemborosan material, kap lampu
yang kotor mengakibatkan cahaya yang redup sehingga menyulitkan kegiatan inspeksi.
2.3.3 Audit 5R
Audit 5R adalah mengevaluasi kondisi saat ini dengan memperhatikan suatu pekerjaan terhadap standar yang ada.
Menggunakan teknik berikut:
Sebuah contoh terhadap pekerjaan yang sedang berlangsung, dengan adanya audit 5R dapat menghilangkan kekacauan
di area penyimpanan barang dan meningkatkan sistem penyimpanan serta menjaga ketersediaan barang.
Diagram berikut ini menjelaskan hubungan antara kedua jenis kegiatan tersebut diatas dan menunjukkan penggunaanya
secara bersamaan:
Diagram 1 : Kegiatan Patroli 5R dan Audit 5R.
Follow on Facebook
Follow on Twitter
Follow on LinkedIn
Follow on YouTube
Follow on Pinterest
Follow on Instagram
5-E
5-M
5-G
5-S/5-R
Standarisasi
Audit
KAIZEN
2. Pengenalan 5R : 4. Identifikasi Masalah
inShare
P oster ini berukuran A1 (594mm x 841mm), mampu menampung sebanyak 24 foto berukuran 3R (3.5" x 5").
Berfungsi seperti cermin yang memperlihatkan hal yang baik dan yang buruk seperti :
Untuk mendapatkan hasil yang efektif, sebelum pengambilan foto berikutnya hendaknya jadwalkan dan komunikasikan
tanggal pengambilan foto berikutnya lebih awal.
Gambar 2.4b : Contoh Foto Identifikasi Masalah.
Foto : Gambar yang memperlihatkan masalah, usahakan posisi masalah yang ingin ditunjukkan berada di
tengah-tengah foto.
No : Nomer urut foto di dalam poster "Foto Identifikasi Masalah".
Tanggal : Saat pemotretan atau saat masalah ditemukan.
Penemu : Nama orang atau inisial dari orang yang menemukan masalah di area tersebut.
Target : Hasil akhir dari improvement yang ingin dicapai terhadap masalah yang ditemukan.
Follow on Facebook
Follow on Twitter
Follow on LinkedIn
Follow on YouTube
Follow on Pinterest
Follow on Instagram
5-E
5-M
5-G
5-S/5-R
Standarisasi
Audit
KAIZEN
inShare
Area Responsibility Map, Audit, Improvement Plan, KAIZEN, Problem Identification, Small Group Activities
L embar berukuran A4 berupa tabel ini dibuat untuk membantu Leader/Fasilitator Area 5R dalam mengelola
improvement yang berada di zona tanggung jawabnya. Tujuannya untuk mempermudah di dalam pengelolaannya dan
setiap anggota bisa mengakses informasi perkembangan di AKK-nya (Aktivitas Kelompok Kecil). Lembar Daftar Area Kritis
ini dipampang di Papan Informasi Kegiatan 5R.
Catatan :
* Perbaikan adalah tindakan mengembalikan ke kondisi standarnya.
* Tindakan berupa perbaikan adalah bukan KAIZEN.
* KAIZEN adalah improvement yang berkesinambungan berupa tindakan PENCEGAHAN, MENYEMPURNAKAN
dan IDE atau DISAIN BARU dari yang pernah ada.
Follow on Facebook
Follow on Twitter
Follow on LinkedIn
Follow on YouTube
Follow on Pinterest
Follow on Instagram
5-E
5-M
5-G
5-S/5-R
Standarisasi
Audit
KAIZEN
inShare
P oster ini berukuran A1 (594mm x 841mm), mampu menampung sebanyak 24 foto berukuran 3R (3.5" x 5").
Didalam satu lembar poster ini berguna untuk enam area atau lokasi improvement yang menunjukkan proses perubahan
yang berkesinambungan dari waktu ke waktu (evolusi).
Untuk mendapatkan hasil yang efektif, sebelum pengambilan foto berikutnya hendaknya jadwalkan dan komunikasikan
tanggal pengambilan foto berikutnya lebih awal.
Gambar 2.6b : Contoh Visual Fotografi Tunggal.
Foto : Gambar berurutan yang memperlihatkan masalah dari masa ke masa dengan posisi pemotretan yang
sama.
Audit Ke : Nomer urut tahapan audit 5R atau patroli 5R.
Foto No. : Nomer foto atau nomer urutan masalah yang tertulis di poster "Foto Identifikasi Masalah (Area
Kritis)".
Tanggal : Saat pemotretan atau saat masalah ditemukan.
Target : Rencana tanggal pemotretan berikutnya yang telah disepakati antara penemu dengan penanggung
jawab area 5R.
Nilai Evaluasi : Nilai apresiasi dari penemu terhadap gambar yang ditampilkan.
Komentar : Uraian kalimat berupa narasi yang diberikan oleh penemu terhadap gambar yang ditampilkan.
Follow on Facebook
Follow on Twitter
Follow on LinkedIn
Follow on YouTube
Follow on Pinterest
Follow on Instagram
5-E
5-M
5-G
5-S/5-R
Standarisasi
Audit
KAIZEN
inShare
I nformasi kegiatan 5R ini biasanya menggunakan media papan atau dinding sebagai sarananya. Di beberapa
perusahaan sudah menggunakan monitor layar besar berupa LCD (Liquid Crystal Display) untuk memberikan informasi
secara dinamis dan intertaktif. Berfungsi sebagai pemandu visual misalnya apa yang sedang yang terjadi terhadap
kemajuan tempat kerja. Seperti yang Anda dapat lihat dari contoh berikut ini, informasi dipertunjukkan dengan jelas dan
mudah dipahami. Membantu kelompok fokus pada tujuan dan memantau kemajuan yang sedang mereka lakukan.
Memberikan dorongan yang berisi beberapa informasi atau seluruhnya, dijabarkan sebagai berikut :
Nama kelompok dan nama-nama anggota kelompok, berikut dengan foto dan ketua kelompoknya.
Kebijakan perusahaan dan pernyataan misi atau komitmen dari manajemen.
Hasil yang sedang dicapai oleh aktivitas kelompok.
Kondisi saat ini dan penyebabnya.
Tindakan-tindakan yang merujuk kepada penyebab dan akibatnya terhadap hasil kelompok yang telah
dijalankan.
Contoh dari improvement yang telah diterapkan di kelompok maupun perusahaan (standar).
Catatan berupa target yang telah dicapai, permasalahan yang masih ada dan rencana tindakan untuk
memecahkannya.
Contoh "Carik Ringkas" atau 'Label Merah'.
Lembar kerja 5R dan kriteria audit 5R.
Foto-foto sebelum dan sesudah improvement.
Informasi kegiatan 5R ini dapat digunakan sebagai lokasi pertemuan kelompok untuk mempromosikan semangat,
pemahaman dan kerjasama kelompok karena informasi-informasi yang menjelaskan situasi yang terjadi saat ini. Harus
selamanya dipertunjukkan di area pertemuan kelompok dan dipastikan bahwa informasi-informasi yang ada selalu
diperbaharui secara rutin serta dalam keadaan bersih dan teratur.