Anda di halaman 1dari 3

ETIKA BISNIS DAN PROFESI

=======================================
ETIKA BISNIS DAN PROFESI
GOOD CORPORORATE GOVERNMENT (GCG)
SUMBER:
BUKU ETIKA BISNIS DAN PROFESI SUKRISNO AGOES, I CENIK ARDANA BAB 5
=======================================
SIDHARTA
GAUTAMA =======================================

LATAR BELAKANG MUNCULNYA GCG

GCG muncul karena maraknya skandal perusahaan yang menimpa perusahaan -


perusahaan besar, baik yang ada di Indonesia maupun yang ada di Amerika Serikat.
Runtuhnya sistem ekonomi komunis menjelang akhir abad 20 menjadikan sistem
ekonomi kapitalis menjadi satu satunya sistem ekonomi yang paling dominan di dunia
dengan ciri utama kegiatan bisnis dan kepemilikan perusahaan dikuasai oleh
individu/sektor swasta.

GCG muncul karena memang diperlukan.


Di Indonesia, Maraknya pemberian kredit dalam jumlah besar tanpa kajian secara cermat
dan objektif terhadap studi kelayakan bisnis perusahaan yang meminjam dana dan
kesalahan cara mengelola dana tersebut menyebabkan banyak bank collaps serta tata
kelola pemerintahan yang buruk pula. Selain itu ada pula praktik-praktik tidak sehat yang
membuat kerugian bagi para debitur yang berhutang dalam mata uang US$.
Di Amerika Serikat, tata kelola perusahaan yang buruk dan manipulasi merupakan
sumber dari kebangkrutan perusahaan. Pemerintah Amerika Serikat akhirnya
mengeluarkan Sarbanes-Oxley Act pada tahun 2002. Undang-undang ini berisi penataan
kembali akuntansi perusahaan publik, tata kelola perusahaan, dan perlindungan
terhadap kreditor.

PENGERTIAN GCG

Dibawah ini diberikan definisi yang dapat dijadikan sebagai sumber acuan :

1. Cadbury Committee of United Kingdom


Seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara pemegang saham, pengurus
(pengelola) perusahaan, pihak kreditur, pemerintah, karyawan, serta para pemegang
kepentingan internal dan eksternal lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan
kewajiban mereka; atau dengan kata lain suatu sistem yang mengarahkan dan
mengendalikan perusahaan.
2. Forum for Corporate Governance in Indonesia
Tidak membuat definisi tersendiri tetapi mengambil definisi dari Cadbury Committee of
United Kingdom.
3. Sukrisno Agoes
Tata kelola perusahaan yang baik sebagai suatu sistem yang mengatur hubungan, peran
dewan komisaris, peran direksi, pemegang saham, dan pemangku kepentingan lainnya.
4. Organization for Economic Cooperation and Development (OECD)
GCG sebagai suatu struktur yang terdiri atas para pemegang saham, direktur, manager,
seperangkat tujuan yang ingin dicapai perusahaan, dan alat-alat yang akan digunakan
dalam mencapai tujuan dan memantau kinerja.
5. Wahyudi Prakasa
GCG sebagai mekanisme administrative yang mengatur hubungan-hubungan antara
manajemen perusahaan, komisaris, direksi, pemegang saham, dan kelompok-kelompok
kepentingan (stakeholders) yang lain.

PRINSIP-PRINSIP GCG
Prinsip-prinsip GCG secara ringkas dapat dirangkum sebagai berikut :
1. Perlakuan yang setara antar pemangku kepentingan (fairness)
2. Transparansi (transparency)
3. Akuntabilitas (accountability)
4. Responsibilitas (responsibility)

Prinsip menurut keputusan Menteri Negara BUMN RI Nomor Kep-117/M-MBU/2002


tentang penerapan GCG :
1. Kewajaran (fairness)
2. Transparansi
3. Akuntabilitaas
4. Pertanggungjawaban
5. Kemandirian

National Committee on Governance (NGC) mengemukakan lima prinsip GCG yaitu,


1. Transparansi (transparency)
2. Akuntabilitas (accountability)
3. Responsibilitas (responsibility)
4. Independensi (independency)
5. Kesetaraan (fairness)

Prinsip-prinsip yang dikemukakan oleh NGC hampir sama dengan yang diungkapkan
oleh Menteri Negara BUMN. Prinsip-prinsip tersebut adalah :
1. Perlakuan yang setara (fairness)
2. Prinsip transparansi/prinsip keterbukaan
3. Prinsip akuntabilitas
4. Prinsip responsibilitas/tanggung jawab
a. Dimensi ekonomi
b. Dimensi hukum
c. Dimensi moral
d. Dimensi sosial
e. Dimensi spiritual
5. Kemandirian

Anda mungkin juga menyukai