BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
yang berasal internal berupa saham dan yang berasal dari eksternal berupa
hutang. Dana yang diperoleh dari hutang atau saham akan digunakan
yang terdiri dari utang jangka panjang, saham preferen, dan modal
pemegang saham. Nilai buku dari modal pemegang saham terdiri dari
saham biasa, modal disetor atau surplus, modal dan akumulasi ditahan.
permanen yang terdiri dari hutang jangka panjang, saham preferen, dan
modal pemegang saham. Nilai buku dari modal pemegang saham terdiri
dari saham biasa, modal disetor atau surplus modal dan akumulasi laba
19
Unisba.Repository.ac.id
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
permanen, utang jangka panjang, saham preferen dan saham biasa. Tujuan
20
Unisba.Repository.ac.id
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
dengan perusahaan.
h) Jika terjadi kebangkrutan maka aset dapat dijual pada harga pasar
(market value).
perusahaan.
21
Unisba.Repository.ac.id
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
(financial risk).
membiayai perusahaan.
22
Unisba.Repository.ac.id
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
tertimbangnya.
3. Trade-off Theory
23
Unisba.Repository.ac.id
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
demikian.
24
Unisba.Repository.ac.id
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
memilih pertama kali mulai dari sekuritas yang paling aman, yaitu
25
Unisba.Repository.ac.id
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
rugi.
kecil.
equity pada saat market value tinggi dan akan membeli kembali equity
pada saat market value rendah. Praktik inilah yang kemudian disebut
26
Unisba.Repository.ac.id
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
yang menerbitkan equity pada saat market value tinggi dan perusahaan
27
Unisba.Repository.ac.id
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
surat obligasi, dalam surat obligasi ditentukan nilai nominal, bunga per
jangka panjang dengan total asset. Semakin tinggi debt ratio, semakin
28
Unisba.Repository.ac.id
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
mengurangi pajak
resiko).
29
Unisba.Repository.ac.id
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
pendapatan obligasi).
2. Modal Sendiri
saham), yang terdiri dari berbagai jenis saham (saham preferen dan
return yang dihasilkan dari saham tidak pasti dan pemegang saham
30
Unisba.Repository.ac.id
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
jatuh tempo. Ada 2 (dua) sumber utama dari modal sendiri yaitu:
keuangan.
31
Unisba.Repository.ac.id
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
memperoleh dividen.
tertentu.
yang rendah.
32
Unisba.Repository.ac.id
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
sumber dana dengan jenis investasi yang harus dipilih oleh perusahaan
b) Konsevatisme manajemen
33
Unisba.Repository.ac.id
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
c) Pengawasan
d) Struktur aktiva
hutang yang lebih besar dari pada perusahaan yang bergerak pada
e) Risiko bisnis
yang besar. Tinggi rendahnya risiko bisnis ini dapat dilihat antara lain
f) Tingkat pertumbuhan
34
Unisba.Repository.ac.id
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
g) Pajak
rendah.
35
Unisba.Repository.ac.id
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
TOTAL HUTANG
Debt to Equity Ratio (DER) = TOTAL MODAL SENDIRI
36
Unisba.Repository.ac.id
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
1. Risiko Bisnis
yang sesungguhnya.
3. Fleksibilitas Keuangan
mengetahui bahwa modal yang kuat diperlukan untuk operasi yang stabil
Yakni ada sebagian manajer lebih agresif dari yang lain, sehingga
ditargetkan.
37
Unisba.Repository.ac.id
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
dimiliki. Deviden akan diterima oleh pemegang saham hanya apabila ada
disetor.
38
Unisba.Repository.ac.id
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
yaitu:
pembagian saham.
saham. Harga per lembar saham baru setelah stock split adalah
39
Unisba.Repository.ac.id
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
d) Dividen Script
kewajibannya.
keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan pada akhir tahun akan
dibagi kepada pemegang saham dalam bentuk deviden atau akan ditahan
40
Unisba.Repository.ac.id
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
dividen kas, jika tidak ada kelebihan, maka dividen tidak akan dibagikan.
dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan
diantaranya yaitu:
41
Unisba.Repository.ac.id
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
apakah menerima deviden saat ini atau menerima capital gain dimasa
42
Unisba.Repository.ac.id
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
yang sama, oleh sebab itu tingkat resiko pendapatan mereka dimasa
yang tinggi.
Dividend Payout Ratio (DPR) semakin kecil porsi dana yang tersedia
Dividend Payout Ratio (DPR) dinaikkan maka semakin sedikit dana yang
43
Unisba.Repository.ac.id
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
akan rendah untuk masa mendatang dan hal ini akan menekan harga
Menurut Lukas Setia Atmaja (2003) rasio antara dividen dan laba
kelebihan laba bersih di atas dividen itu menjadi laba ditahan maka
pemegang saham akan merasa senang apabila bagian dari laba bersih yang
dibagikan sebagai dividen ini semakin besar. Akan tetapi, apabila DPR ini
tinggi Dividend Payout Ratio (DPR), maka semakin kecil porsi dana yang
44
Unisba.Repository.ac.id
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
ekstra tertentu
tambahan.
konstan.
Dividend Payout Ratio yang konstan misalnya 50%. Ini berarti jumlah
45
Unisba.Repository.ac.id
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
diperoleh perusahaan.
46
Unisba.Repository.ac.id
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
mengganti utang tersebut dengan utang baru. Atau alternatif lain ialah
bahwa hanya sebagian kecil saja dari pendapatan atau earning yang
2. Likuiditas
kas keluar, maka semakin besar posisi kas dan likuiditas perusahaan
47
Unisba.Repository.ac.id
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
pasar modal atau sumber dana luar lainnya, maka keadaannya adalah
48
Unisba.Repository.ac.id
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
pemegang saham dan dapat bertindak dengan tepat. Jika hampir semua
5. Pembatasan Hukum
ekspansinya dengan dana yang berasal dari sumber dari dalam saja.
ekspansi dibiayai dengan dana yang berasal dari hasil penjualan saham
49
Unisba.Repository.ac.id
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
7. Stabilitas Laba
pajak adalah iuran masyarakat kepada kas negara (yang dapat dipaksakan)
50
Unisba.Repository.ac.id
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
pajak adalah kontribusi kepada negara yang terutang oleh orang pribadi
51
Unisba.Repository.ac.id
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
barang mewah
harus dibayar. Secara umum tarif pajak dinyatakan dalam bentuk persentase.
untuk jenis pajak ini bervariasi, tergantung dari pemungut, obyek dan jenis
sebesarnya 10% atas berapa pun penyerahan barang atau jasa kena
pajak, PPh Badan yang dikenakan tarif sebesar 28% atas berapapun
yang menjadi dasar pengenaan pajak. Contohnya tarif atas bea materai.
52
Unisba.Repository.ac.id
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
dalam level tertentu maka tarif yang dikenakan juga akan meningkat.
capital).
53
Unisba.Repository.ac.id
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
dan Martono (2003) mengatakan bahwa biaya modal adalah biaya yang
54
Unisba.Repository.ac.id
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
55
Unisba.Repository.ac.id
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Cost of Capital (WACC) hanya jika hutang tersebut merupakan bagian dari
56
Unisba.Repository.ac.id
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
WACC = Wd . kd (1 T) + Ws . Ks
Keterangan:
Faktor ini menentukan tingkat bebas risiko atau tingkat hasil tanpa
risiko.
57
Unisba.Repository.ac.id
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
meningkat pula.
modal perusahaan.
2.5.1. Hubungan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Weighted Average Cost
of Capital (WACC)
antara keputusan dalam pemilihan sumber dana dengan jenis investasi yang
harus dipilih oleh perusahaan agar sejalan dengan tujuan perusahaan yaitu
(DER) dapat menunjukkan nilai dari biaya hutang dan biaya saham. Hasil
58
Unisba.Repository.ac.id
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi di masa
datang (Agus Sartono, 2001). Oleh karena itu Dividend Payout Ratio
(WACC)
59
Unisba.Repository.ac.id
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.6 Ringkasan Teori Debt to Equity Ratio (DER), Dividend Payout Ratio (DPR),
Dividend Payout Ratio (DPR), tarif pajak, dengan Weighted Average Cost of
Capital (WACC). Hal ini dikarenakan masing masing variabel mempunyai hasil
Capital (WACC).
60
Unisba.Repository.ac.id