Oleh :
Drs. Slamet Santoso SP., MS
Staf Pengajar Tetap Fakultas Biologi UNSOED
PENDAHULUAN
Menurut Sugiharto (1987) sumber utama air limbah rumah tangga dari
daerah rekreasi. Besarnya rata-rata air limbah yang berasal dari daerah hunian
secara luas sebagai suatu ukuran bagi pencemaran oleh limbah domestik maupun
industri, sedangkan nilai BOD5 digunakan untuk menentukan beban pencemaran
organik akibat air limbah domestik atau atau industri (Alaerts dan Santika, 1987).
Hasil penelitian CUDP (Cirebon Urban Development Program) (1991)
memberikan petunjuk, bahwa besarnya populasi penduduk yang menyumbangkan
limbah cair dari pusat kota Cirebon sebanyak 30.000 jiwa, diperkirakan aliran
limbah domestik per orang per hari sebesar 100 liter dengan kandungan BOD5
diperkirakan100 mg/l, sehingga jumlah total aliran limbah ke laut Jawa sebanyak
3000 m3 per hari dengan kandungan nilai BOD5 sebesar 300 kg per hari.
Menurut Sugiharto (1987) pada umumnya bahan organik yang dijumpai
pada limbah domestik terdiri atas 40 60% protein, 25 40% karbohidrat, dan
10% lainnya berupa lemak atau minyak. Sementara itu Gearheart (1997) dalam
Wallace (1997) menyatakan bahwa bahan pembersih, penggosok dan cat yang
digunakan sehari-hari mengandung zat pencemar yang bisa mencemari
lingkungan melalui air limbah yang dibuang ke dalam saluran air.
Untuk menghadapi masalah pencemaran akibat pembuangan limbah, maka
Soetarto (1989) memberikan informasi adanya tiga hal yang perlu diperhatikan,
yaitu : (a) seberapa besar nilai meracun suatu limbah terhadap lingkungan; (b)
seberapa besar limbah masih dapat diterima oleh lingkungan sampai batas yang
tidak membahayakan; dan (c) bagimana meningkatkan nilai ekonomi limbah
sehingga dapat dimanfaatkan lebih lanjut.
Organisme akuatik dapat dijadikan sebagai indikator lingkungan karena
organisme tersebut memiliki daya tahan dan adaptasi yang berbeda antara jenis
yang satu dengan jenis lainnya. Ada organisme yang tahan dan ada pula yang
tidak tahan terhadap perubahan kondisi lingkungan setempat, sehingga jenis
organisme yang memiliki toleransi sempit akan berkurang jumlahnya dan
sebaliknya (Odum, 1971).
bio.unsoed.ac.id
MASALAH DAN DAMPAK LIMBAH CAIR DOMESTIK TERHADAP
LINGKUNGAN
(c) merusak dan membunuh kehidupan di dalam air; dan (d) membahayakan
kesehatan.
Masuknya air limbah domestik ke dalam lingkungan perairan akan
mengakibatkan perubahan-perubahan besar dalam sifat fisika, kimia, dan biologis
perairan tersebut seperti suhu, kekeruhan, konsentrasi oksigen teralrut, zat hara,
dan produksi dari bahan beracun. Tingkat dan luas pengaruh yang ditimbulkan
terhadap organisme perairan tersebut sangat tergantung dari jenis dan jumlah
bahan pencemar yang masuk ke perairan. Berubahnya keseimbangan antara
faktor fisika-kimia dan biologis dalam suatu lingkungan akibat adanya senyawa
pencemar dapat memengaruhi organisme dalam lingkungan tersebut. Hal ini
disebabkan oleh adanya interaksi dua prinsip ekologi, yaitu prinsip toleransi dan
kompetisi. Menurut prinsip toleransi Shelford tiap spesies organisme mempunyai
batas ambang toleransi terhadap suatu faktor yang ada di suatu lingkungan.
Perbedaan batas toleransi antara dua jenis populasi terhadap faktor-faktor
lingkungan akan memengaruhi kemampuan berkompetisi. Jika suatu lingkungan
mendapatkan pasokan limbah domestik yang kaya zat organik, maka akan
memungkinkan bakteri tumbuh subur dan menghabiskan oksigen terlarut yang
terkandung di dalamnya. Apabila persediaan oksigen tidak seimbang dengan
yang diperlukannya, maka lingkungan akan berubah menjadi anaerobik. Kondisi
tersebut dapat menyebabkan spesies organisme yang tidak toleran terhadap
kekurangan oksigen akan menurun populasinya dan sebaliknya spesies yang
toleran terhadap kondisi kekurangan oksigen akan meningkat populasinya karena
spesies kompetitornya berkurang (Sastrawijaya, 1991).
Kajian Perum Jasa Tirta awal tahun 2000 menyebutkan bahwa di Kali Mas
Surabaya sumber pencemaran terbesar berasal dari limbah cair domestik yang
memberikan kontribusi pencemaran sebesar 87% baru sisanya 13% berasal dari
limbah cair industri (Fakhrizal, 2004).
Dampak limbah domestik akan semakin terlihat saat memasuki musim
bio.unsoed.ac.id
kemarau, hal ini dikarenakan volume debit air limbah tetap sedangkan volume
debit air Kali Mas dan Kali Surabaya mengalami penurunan hingga 3 kali. Pada
musim penghujan debit air Kali Surabaya mencapai 60 m3/detik sedangkan pada
musim kemarau debit air turun menjadi 20 m3/detik. Hal ini menurunkan
5
suhu, kekeruhan, daya hantar listrik dan warna (Hammer, 1977). Materi padatan
terlarut atau tersusupensi tersebut mengandung karbohidrat (CHO), protein
(CHONS), dan lemak (CHO), termasuk diantaranya asam organik seperti asam
sitrat yang sering digunakan dalam bahan pencuci. Bahan organik tersebut
menurut Suwarso, dkk. (1997) selanjutnya akan mengalami proses enzimatis oleh
mikroorganisme dan dipecah menadi senyawa-senyawa sederhana.
Bahan organik karbohidrat akan didegradasi melalui tahap-tahap reaksi
glikolisis menjadi glukosa atau maltosa dan dihasilkan asam piruvat melalui siklus
Krebs (Sudarmadji, dkk., 1989). Pada kondisi anaerob, sebagian hasil pemecahan
karbohidrat dapat membentuk senyawa antara lain alkohol (R COH) serta hasil
akhir berupa gas metana (CH4), CO2, dan H2O (Suwarso, dkk., 1997). Protein
akan mengalami perombakan melalui hidrolisis menjadi senyawa proteosa dan
kemudian pepton (peptonisasi). Senyawa pepton kemudian dipecah menjadi
polipeptida ( C N H), selanjutnya menjadi asam-asam amino (R C NH2)
dan terakhir menjadi amonia (NH4+), CO2 dan H2O (Kuswanto dan Sudarmadji,
1989). Amonia yang dibebaskan ini dalam keadaan aerob segera mengalami
oksidasi menjadi nitrit (NO2-)dan akhirnya menjadi nitrat (NO3-). Bahan organik
lemak akan mengalami proses degradasi mengikuti tahap-tahap reaksi -oksidasi
yang akhirnya menghasilkan asetil KoA dan setelah memasuki siklus Krebs
menghasilkan CO2 dan H2O (Martin et al., 1984). Pada kondisi anaerob dapat
pula terbentuk gas metana (Suwarso, dkk., 1997).
DAFTAR PUSTAKA
Alaerts, G. dan Sri Sumestri Santika. 1987. Metode Penelitian Air. Usaha
Nasional, Jakarta
CUDP. 1991. First Stage Implementation Waste Stabilization Ponds Near Ade
Irma. Ministry of Public Work Directorate General of Human
Settlements, Cirebon.
bio.unsoed.ac.id
Fakhrizal. 2004. Mewaspadai Bahaya Limbah Domestik Di Kali Mas.
http://ecoton.terranet.or.id/tulisanlengkap.php?id=1566)
Flint, K.P. 1992. Microbial Ecology of Domestic Waste. In Brns, R.G. and
Slater, J.H. (Eds). Experimental Microbial Ecology. Blackwell Scientific
Publication.
7
bio.unsoed.ac.id