Definisi
Ancaman Persalinan preterm adalah adanya kontraksi uterus reguler yang terjadi pada kehamilan 20
sampai 37 minggu kemudian diikuti dengan dilatasi serviks yang progresif. Ancaman terjadinya
persalinan preterm akan menimbulkan masalah yang serius, yaitu terjadinya persalinan
preterm. Persalinan preterm merupakan penyebab penting dalam kasus kematian dan kelainan organ
pada bayi, sehingga sekarang ini upaya pencegahan dan penanganannya menjadi hal yang sangat
penting.
Etiologi
Penyebab persalinan preterm belum diketahui secara pasti, diduga penyebabnya adalah multifaktor.
Kombinasi keadaan obstetrik, sosiodemografi, dan faktor medis yang mempunyai pengaruh terhadap
terjadinya persalinan preterm.Berdasarkan bukti eksperimental, terdapat 4 keadaan yang memicu
terjadinya persalinan preterm, diantaranya adalah adanya distensi berlebihan pada miometrium
maupun membran pada janin, perdarahan desidua, aktivasi endokrin fetus yang terlalu dini, dan
infeksi intra uterine.
Kurang lebih 30% dari persalinan preterm tidak diketahui penyebabnya, sedangkan sisanya di
sebabkan oleh beberapa faktor, seperti kehamilan ganda (30% kasus), infeksi genitalia, ketuban pecah
dini, perdarahan ante partum, inkompetensia serviks, dan kelainan kongenital uterus (20-25% kasus).
Sisanya adalah sekitar 15-20% disebabkan oleh hipertensi dalam kehamilan, pertumbuhan janin
terhambat, kelainan kongenital dan penyakit-penyakit lain selama kehamilan
Faktor Resiko
Etiologi dari persalinan preterm masih belum jelas adanya, oleh karena itu menemukan faktor resiko
terjadinya persalinan preterm lebih dini adalah tindakan yang dapat mencegah terjadinya mortalitas
pada bayi dan efek yang berkepanjangan pada bayi yang masih hidup. Berikut adalah faktorfaktor
yang mempengaruhi terjadinya persalinan preterm pada ibu hamil :
2.1.1.1 Ras dan Genetik
Penelitian di Amerika Serikat dan Inggris menunjukkan bahwa wanita dengan kulit hitam lebih
beresiko tiga sampai empat kali dibandingkan dengan wanita kulit putih.
2.1.1.2 Status Gizi
Ibu dengan IMT rendah sebelum hamil dan ketika hamil dapat meningkatkan resiko preterm, dengan
alasan bahwa asupan vitamin dan mineral yang berkurang dapat menyebabkan asupan darah ke
plasenta juga berkurang, sehingga memicu terjadinya persalinan preterm.
Selain IMT ibu yang rendah, IMT ibu yang terlalu tinggi juga menyebabkan terjadinya persalinan
preterm melalui mekanisme preeklampsia dan diabetes.
Preeklampsia dan Eklampsia
Beberapa komplikasi langsung dari kehamilan yaitu preeklampsia eklampsia, perdarahan ante partum,
ketuban pecah dini. Keadaan tersebut dapat mengganggu kesahatan ibu dan pertumbuhan janin dalam
kandungan, sehingga meningkatkan resiko persalinan preterm. Preeklampsia eklampsia terjadi
penurunan asupan darah ke plasenta menyebabkan kualitas janin dalam kandungan memburuk dan
terhambatnya pertumbuhan janin, sehingga memacu terjadinya persalinan preterm .
Perdarahan Antepartum
Perdarahan antepartum adalah perdarahan yang terjadi pada usia kehamilan trimester III, dapat
disebabkan plasenta previa maupun solusio plasenta, kedua keadaan tersebut sering diakibatkan akibat
adanya trauma/kecelakaan maupun tekanan darah ibu yang tinggi, keadaan tersebut mengancam
nyawa ibu dan bayi, sehingga dapat memicu terjadinya persalinan preterm.
Ketuban Pecah Dini
Dalam keadaan normal, selaput ketuban pecah dalam proses persalinan. Ketuban pecah dini berkaitan
dengan proses biokimiawi yang terjadi dalam kolagen matriks ekstra selluler amnion, korion, dan
apoptosis membran janin.
Selaput ketuban yang pecah sebelum kehamilan aterm dapat memicu terjadinya persalinan preterm.
Riwayat Persalinan Preterm
Mekanisme terjadinya persalinan preterm berulang belum diketahui secara pasti, akan tetapi pada
penelitian-penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa riwayat persalinan preterm akan menyebabkan
persalian preterm pada kehamilan berikutnya.
Antibiotika
Antibiotika hanya diberikan apabila terdapat resiko terjadinya infeksi. Obat diberikan peroral, obat
yang di anjurkan adalah:
1.Eritromisin 3 x 500 mg
2.Ampisilin 3 x 500 mg
Prognosis
Persalinan preterm merupakan faktor tersering yang menyebabkan mortalitas dan morbiditas bayi.
Bayi preterm dengan berat badan lahir rendah kemungkinan besar akan mengalami kematian kurang
dari 28 hari setelah kelahiran, gangguan respirasi menjadi penyebab 74% dari kematian bayi preterm,
lunaknya tulang kepala dan immaturitas jaringan otak menyebabkan rentan terjadi kompresi kepala,
perdarahan intra cranial lebih mungkin terjadi dibandingkan dengan bayi yang lahir aterm, prognosis
dari bayi preterm tidak sebagus bayi yang lahir aterm
Sumber :
Cunningham, F.G., Gant, N.F., Leveno, K.J., Gilstrap, L.C., Hauth, J.C., Wenstrom,
K.D., 2001, Mechanism of normal labor. In Williams obstetrics . 21 ed. McGraw Hill Inc,
291-308
Prawirohardjo, S., 2009, Ilmu Kebidanan, Jakarta
:Yayasan Bina Pustaka SarwonoPrawirohardjo, 530-561