MAKALAH
oleh
BANDUNG
2017
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ...................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2 Tujuan ........................................................................................... 1
1.3 Manfaat ......................................................................................... 1
BAB II MINERAL YANG UMUM DITEMUI DI
MANTEL BUMI
2.1 Struktur dan Komposisi Mantel Bumi .......................................... 3
2.2 Mineral dalam Mantel Bagian Atas .............................................. 4
2.3 Mineral dalam Mantel Bagian Zona Transisi ...............................
2.4 Mineral dalam Mantel Bagian Bawah ..........................................
BAB III KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan ...................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .......................................... ............................................. ii
i
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan yang hendak dicapai melalui penulisan makalah ini yaitu untuk menjelaskan
pembagian mineral secara umum yang ada di mantel bumi yang merupakan bagian penting di
dalam Bumi. Tiap bagian mantel Bumi (mantel atas, mantel zona transisi, mantel bawah)
mempunyai kandungan mineral yang berbeda.
1.3 Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini diantaranya :
a. Mengetahui susunan dan komposisi dari mantel Bumi
1
2
3
4
bahwa akar pegunungan midocean meluas ke daerah transisi. Namun, fraksi basal dari mantel
terdispersi merata, pada skala mikroskopis, dalam matriks terutama olivin. Fraksi picik dari
mantel sesuai ke lapisan dengan ketebalan sekitar 200 km. Pada tekanan tinggi ini akan menjadi
eclogite picitik, atau piclogite. Wilayah transisi, itu terjadi, hanya di atas 200 km tebal. Mantel
dangkal mungkin kaya harzburgite. Basal, atau sejenisnya, tentu saja, harus melewati mantel
dangkal. Jadi bagian dari mantel dangkal kaya akan basal. Konsentrasi perbandingan antara
masing masing unsur pada mantel atas dapat dilihat pada gambar 4.
Polimorf adalah mineral dengan komposisi yang sama, namun memiliki struktur yang
berbeda. Polimorf Mg2SiO4 meliputi ringwoodite, wadsleyite, dan olivine. Di setiap polimorf,
silikon masuk ke dalam koordinasi tetrahedral dengan oksigen dan magnesium berada dalam
koordinasi oktahedral bersama dengan oksigen. Polimorf dengan tekanan tertinggi Mg2SiO4
terjadi di dasar zona transisi dan disebut ringwoodite atau -Mg2SiO4. Di tengah zona transisi
di sekitar 520km, terdapat perubahan ringwoodite pada wadsleyite atau -Mg2SiO4.
Seperti periklase, wustite, hematite, dan stishovite memiliki enam kali koordinasi dimana
masing-masing atom silikon dikelilingi enam atom oksigen. Stishovite isostruktural dengan
rutile (TiO2) memiliki struktur seperti pada gambar 5
Pada keberjalanannya, ditemukan bahwa mantel bawah beberapa persen lebih padat
daripada campuran oksida yang bersifat isokimia dengan pyrolite (Ringwood, 1970 ; Davies
dan Dziewonski 1975). Perbedaan ini ditafsirkan sebagai akibat pengayaan zat besi di mantel
bawah relatif terhadap mantel atas (Anderson, 1970). Situasi berubah dengan penemuan oleh
Liu (1974) dari struktur per-ovskite kepadatan tinggi untuk MgSiO3. Sejak itu, telah
ditunjukkan bahwa hampir semua silikat mantel beralih ke struktur perovskite pada tekanan
zona transisi yang lebih rendah. Karena densitas MgSiO3-perovskite 3-5% lebih tinggi daripada
campuran oksida isoorganik.
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Pembagian mineral secara umum pada mantel bumi dapat dibedakan mineral pada
mantel atas, mineral pada mantel bawah dan mineral pada zona transisi antara mantel atas dan
mantel bawah. Pada setiap mantel umumnya mengandung lapisan batuan yang terdiri sari
silikat dan magnesium. Pada bagian transisi terdapat diskontuitas kepadatan yang membedakan
antara mantel atas dan mantel bawah. Mantel atas bersifat plastis yang lebih cair dibanding
mantel bawah. Pada mantel bawah materinya lebih padat dan bersifat semiplastis dengan
tingkat mineral magnesium yang lebih tinggi.
8
REFERENSI
ii