Anda di halaman 1dari 19

DAFTAR ISI

Daftar Isi ............................................................................................................ 1


BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang ................................................................................. 2
2. Rumusan Masalah ............................................................................ 2
3. Tujuan ............................................................................................... 2
4. Manfaat ............................................................................................. 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 4
BAB III PEMBAHASAN
1. Sel ..................................................................................................... 7
2. Organel Sel ....................................................................................... 8
3. Tabel Perbedaan antara Sel Tumbuhan dan Sel Hewan .................. 14
4. Perbedaan antara Sel Hidup dan Sel Mati, serta Tahapan Sel Mati .. 15
BAB IV KESIMPULAN ................................................................................. 17
Daftar Pustaka ................................................................................................... 19

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sel adalah unit terkecil,unit fungsional dan unit hereditas dari kehidupan,
merupakan kesatuan struktural dalam kehidupan. Terdapat banyak macam-
macam sel dari berbagai organisme, diantaranya sel hewan , sel tumbuhan, bakteri
dan virus. Dalam setiap organisme tersebut memiliki perbedaan perbedaan yang
kompleks. Maka perlu ditelaah lagi mengenai perbedaan dari setiap organism-
organisme tersebut. Sel juga ada yang dalam keadaan mati dan ada yang dalam
keadaan hidup. Keadaan sel yang mati melalui tahap-tahap, dan ada dua macam
kematian sel yang perlu diketahui . Dalam laporan ini akan membahas tentang
konsep sel,karakteristikdan perbedaan tiap organisme,struktur dan fungsi organel
didalamnya, serta sel mati dan sel hidup.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dari laporan tutorial dengan tema Sel , yaitu :
1. Apa saja macam-macam sel ?
2. Bagaimana karakteristik macam-macam sel tersebut?
3. Bagaimana struktur dari fungsi dari tiap-tiap organel sel?
4. Apa saja perbedaan antara sel satu dengan sel lainnya?
5. Apa saja perbedaan antara sel hidup dan sel mati, serta tahapan sel mati.

1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan laporan tutorial yang mengambil tema Sel ini,yaitu:
1. Mahasiswa diharapkan mampu mengetahui , memahami dan menjelaskan
macam-macam sel.
2. Mahasiswa diharapkan mampu mengetahui , memahami dan menjelaskan
karakteristik macam-macam sel tersebut.
3. Mahasiswa diharapkan mampu mengetahui , memahami dan menjelaskan
struktur dari fungsi dari tiap-tiap organel sel.

2
4. Mahasiswa diharapkan mampu mengetahui , memahami dan menjelaskan
perbedaan antara sel satu dengan sel lainnya.
5. Mahasiswa diharapkan mampu mengetahui , memahami dan menjelaskan
perbedaan antara sel hidup dan sel mati, serta tahapan sel mati.

1.4 Manfaat
Manfaat dari pembuatan laporan tutorial yang mengambil tema Selini, yaitu:
1. Mahasiswa mampu mengetahui , memahami dan menjelaskan macam-
macam sel.
2. Mahasiswa mampu mengetahui , memahami dan menjelaskan
karakteristik macam-macam sel tersebut.
3. Mahasiswa mampu mengetahui , memahami dan menjelaskan struktur
dari fungsi dari tiap-tiap organel sel.
4. Mahasiswa mampu mengetahui , memahami dan menjelaskan
perbedaan antara sel satu dengan sel lainnya.
5. Mahasiswa mampu mengetahui , memahami dan menjelaskan
perbedaan antara sel hidup dan sel mati, serta tahapan sel mati.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Tubuh disusun oleh 3 unsur yang berbeda:

1. Sel, masing-masing sel merupakan suatu wujud mandiri yang dibungkus


oleh suatu membran yang memisahkannya dari lingkungan.
2. Zat intersel dan ekstrasel, merupakan bahan yang terletak di antara sel-sel,
sebagai penyokong dan pemberi makanan.
3. Cairan tubuh, termasuk darah, cairan jaringan atau intersel, dan limfa.
Darah berada dalam sistem pembuluh. Cairan jaringan atau intersel
terdapat di antara dan sekitar sel, tempat terjadinya pertukaran zat secara
bebas antara darah dan cairan intersel. Sedangkan cairan limfa
mengalirkan cairan jaringan kembali ke dalam sistem vena melalui
saluran-saluran halus. (Thomas S. Leeson, C. Roland Leeson, Anthony A.
Paparo; 1990).

Di dalam sel sendiri, terdapat bagian-bagian yang memiliki fungsi masing-


masing, antara lain:

1. MEMBRAN PLASMA, yaitu selaput pembungkus massa protoplasma.


Protoplasma yang mengelilingi nukleus disebut sitoplasma.
2. ORGANEL SEL, terdiri dari:
a) Retikulum Endoplasma (RE)
Retikulum Endoplasma terbagi menjadi dua yaitu RE kasar (granular)
dan RE halus (agranular). RE merupakan tempat perlekatan ribosom.
Fungsi organel ini yaitu untuk memperkaya protein hasil sintesis
ribosom yang melekat di permukaan membran.
b) Ribosom
Ribosom menempel pada RE dan sitoplasma. Di dalam RE
terkandung RNA. Fungsi dari RE ialah untuk mensintesis protein.
c) Mitokondria

4
Mitokondria merupakan struktur-struktur kecil yang tersusun dari
protein dan lipid yang membentuk gel yang stabil dan keras.
Mitokondria berbentuk lonjong dengan dua lapis membran. Fungsi
mitokondria ialah sebagai tempat respirasi sel untuk menghasilkan
energi.
d) Badan Golgi
Badan golgi sering terpusat di sekitar nukleus. Badan golgi banyak
terdapat pada sel-sel kelenjar dan saraf, namun sedikit pada sel otot.
Fungsi badan golgi ialah sebagai pelaksana sistem ekskresi sel, untuk
pembentukan dinding sel, dan pembentuk lisosom.
e) Nukleus
Nukleus merupakan inti sel. Struktur nukleus relatif besar, berbentuk
bulat telur atau tidak teratur, dan dikelilingi oleh sitoplasma sel.
f) Lisosom
Lisosom merupakan benda seperti vakuola yang berfungsi untuk
mensekresi enzim-enzim untuk mencerna makanan. Struktur lisosom
yaitu bulat dan berisi enzim hidrolitik atau lisozim. Fungsi lisosom
yaitu sebagai organ pencerna intraseluler.
g) Sentrosom
Sentrosom merupakan daerah agak padat dalam protoplasma yang
terletak di dekat lentisel. Di sentrosom terdapat dua sentriol yang
berfungsi sebagai pembelahan sel.
h) Plastida
Plastida merupakan benda-benda dengan bermacam bentuk yang
ditemukan dalam sel tumbuhan. Plastida tersusun dari lipida dan
protein. Fungsi plastida yaitu untuk mensintesis lemak dan protein.
i) Mikrotubulus
Mikrotubulus merupakan pipa panjang dan halus yang ditemukan
pada berbagai jenis sel tumbuhan dan hewan. Mikrotubulus terdiri dari
protein. Fungsi mikrotubulus yaitu untuk mempertahankan bentuk sel
hewan dan mengarahkan gerakan komponen-komponen sel, serta
membantu pembelahan mitosis.

5
j) Vakuola
Vakuola merupakan organel yang hampir mirip dengan membran
plasma. Vakuola berisi air yaitu getah sel yang mengandung makanan,
hasil sekresi sel, dan zat-zat buangan (Suwarno; 2002).
Setelah membahas tentang karakteristik sel tumbuhan dan sel hewan sebagai
organisme seluler, berikut ini merupakan ciri-ciri virus sebagai organisme
aseluler (Moch.Anshori; 2009).
1. Hanya dapat hidup pada sel hidup/ bersifat parasit intraseluler obligat
misalnya dikembangkan dalam embrio ayam yang hidup.
2. Ukuran paling kecil dibandingkan kelompok taksonomi lainnya.
3. Nama virus tergantung dari asam nukleat yang menyusun genomnya
sehingga terdapat virus DNA dan virus RNA.
4. Virus tidak memiliki enzim metabolisme dan tidak memiliki ribosom
atau perangkat organel sel lain.
5. Setiap tipe virus hanya dapat menginfeksi beberapa jenis inang
tertentu.
6. Virus tidak dikategorikan sel karena hanya berisi partikel zay
penginfeksi yang terdiri dari asam nukleat yang terbungkus dalam
lapisan pelindung.
7. Genom virus lebih beragam dari genom konvensional yang dimiliki
organisme lainnya
Struktur virus (Moch.Anshori; 2009).
1. Kapsid
Pembungkus DNA/RNA. Kapsid dapat berbentuk heliks (batang).
Contoh : Virus Mozaik.
2. Kapsomer
Sub unit protein dengan jumlah jenis protein yang sedikit. Kapsomer
bergabung dapat menjadi kapsid.
3. Struktur tambahan lain
Selubung unit yang menyelubungi kapsid dan berfungsi untuk
menginfeksi sel inang. Tidak semua virus memiliki struktur tambahan
lain.

6
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Sel dibagi dua, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik.
Sel prokariotik : Tidak mempunyai membran inti.
Sel eukariotik : Mempunyai membran inti.

Sel aseluler : terdiri dari asam nukleat dan protein (virus)


Seluler Prokariotik
Eukariotik

Uniseluler Multiseluler
(protista)

3.1.1 Prokariotik
Ukuran 0,2 sampai 5 mikrometer
Tidak punya membran inti dan nukleolus
Kromosomnya berupa DNA sirkuler (nukleoid)
Tidak punya mitokondria, lisosom
Dinding sel mengandung peptidoglikan
Flagel lebih kecil, 1/10 daripada flagel eukariotik
Genom 1/100 dari eukariotik
Mempunyai plasmid ; pili (untuk reproduksi)
Alat fotosintesis hanya berupa pigmen klorofil tanpa terbungkus
kloroplas
Punya organel yang fungsinya sama seperti kloroplas
(kromatofor)
Yang fungsinya sama seperti mitokondria (mesosom)
Ribosom 70s
Bahan inti langsung berhubungan dengan protoplasma
DNAnya masih berupa benang-benang.
Mampu membentuk koloni
Dinding sel mengandung zat murein

7
Membran prokariota sudah mengalami spesialisasi, menjadi
lipatan ke dalam.
Dinding sel tersusun dari polisakarida (protein dan lemak)

3.1.2 Eukariotik
Bentuk dasarnya bulat
Ukurannya 0,1-100 m
Bentuk sangat mikroskopis, transportasi zat melalui membran sel
Makin kecil sel, reaksi kimianya semakin tinggi
Memiliki organel bermembran (lisosom, mitokondria)
Sudah ada selubung nukleus.
Organel sel sudah terspesialisasi bentuk dan fungsinya
Flagel dan genomnya lebih besar dari prokariotik
DNA linier berasosiasi dengan protein
Ribosom 80s
Dinding sel tidak mengandung peptidoglikan
Reproduksi sel berupa pembelahan sel
Membran plasma berupa model mozaik

3.2 Sel itu sendiri terdiri dari inti dan sitoplasma. Didalam sitoplasma mengapung
organel-organel sel, yaitu retikulum endoplasma, kompleks golgi,
mitokondria, lisosom, ribosom, peroksisom, sentrosom, vakuola dan plastid

3.2.1 RETIKULUM ENDOPLASMA


Terdiri dari dua macam; granular dan agranular
RE agranular berfungsi untuk sintesis lipid (khususnya fosfolipid
dan kolesterol); terjadi proses enzimatik sel, memecah glikogen,
dan untuk detoksifikasi; perangkat tubulus berkaitan dengan
metabolisme karbohidrat.
Pada RE granular terdapat ribosom untuk sintesis protein, terdapat
RNA, mengecilkan protein, glikolisis awal; sekresi protein untuk
system pencernaan, transportasi protein dari RE ke kompleks golgi,
berakhir pada sel; sekresi protein oleh sel asinus pankreas, fibroblas
(kolagen), dan sel plasma (imunoglobulin)

8
Fungsi RE :
1) Menghasilkan dan mengedarkan steroid ke ovum dan testis
2) Transportasi ion kalsium
3) Menetralkan racun dalam sel hati
4) Transportasi dari nucleus ke luar nucleus
5) Membentuk selulosa/hemi selulosa, pectin
6) Membentuk lisosom dan vesikula

3.2.2 KOMPLEKS GOLGI


Berhubungan dengan Retikulum Endoplasma.
Merupakan organ sekretori karena mempunyai fungsi untuk sekresi
sel sebab kompleks golgi menghasilkan lisosom yang nantinya
berperan dalam sel.
Lokasi kompleks golgi berdekatan dengan nukleus yang
menghasilkan zat sekresi.
Kompleks golgi membentuk dinding sel.
Kompleks golgi Pada tumbuhan berupa lekukan bersambung
Pada hewan berupa lekukan tidak
bersambung
Menghasilkan glikolipida
Kompleks golgi hampir ada di setiap sel.
Kompleks golgi juga berfungsi mengontrol daur ulang membran
organel.
Terdiri dari bagian cis (atas) = protein masuk dan trans (bawah) =
protein keluar.
Berupa Kompleks Golgi merupakan organel polimorfik, tersusun
atas membran berbentuk kantong pipih, berupa pembuluh,
gelembung kecil, atau bentukan seperti mangkok.
Menambah glioksilat pada protein
Membentuk akrosom pada spermatozoa ( di dalamnya terdapat
enzim-enzim pemecah sel telur).
Permukaanya cembung berbatasan dengan badan vesikuler.

9
Merupakan perkembangan dari retikulum endoplasma
Untuk transportasi enzim ke pankreas.
Mengendalikan penambahan materi, membran plasma sel pada
eksositosis.

3.2.3 MITOKONDRIA
The house of power
Tempat terjadi respirasi
Dapat mereplikasi diri
Bermembran ganda
Terdapat dalam semua sel hewan
Berdiameter 0,4-0,8 m.
Panjangnya 4-9 m.
Sifatnya fleksibel dan elastis.
Mempunyai membran dalam bernama krista yang berbentuk
lekukan karena merupakan tempat terjadi proses respirasi sehingga
membuat permukaan membran semakin luas dan proses respirasi
menjadi semakin efektif.
Matriks mitokondria tersusun atas air, protein, enzim respirasi,
garam, DNA & ion-ion. Fungsinya menyaring energ dari zat gizi.
Ada proses dekarboksilasi oksidatif , siklus kreb dan transport
elektron.
Mengubah unsur-unsur organik menjadi energi.
Enzim-enzim untuk metabolisme ada di matriks dan enzioksidatif
pada kristae menghasil CO2 ,H2O dan ATP.
Ada en , enzim sitokrom.
Ada banyak di otot, hati ,ginjal dan jantung.
Bentuknya ada yang bulat, oval, raket, dan tidak beraturan, pada
umumnya butiran dan benang.
Mitokondria baru pembelahan mitokondria lama
Tersusun atas fosfolipid dan protein
Mengadakan oksidasi fosforilasi, oksidasi asam amino

10
3.2.4 LISOSOM
Mengandung 40 macam enzim hidrolase dan bersifat asam
Dikelilingi membran lipid ganda
Pencernaan intraseluler dan perusak material seluler sel asing
Tentorial atau tidak memiliki bentuk, bulat, lonjong, dan tidak
teratur
Diameter 0,25 0,8 Mm
Mempertahankan organ
Terdapat pada leukosit polimorfo nukleus darah
Lisosom berasal dari dua kata liso yang berarti pencernaan dan
soma yang berarti tubuh.
Berbentuk kantong kecil
Merangkap dan melarutkan zat yang tidak digunakan tubuh
Pembentukan lisosom
Pembentukan lisosom langsung di retikulum endoplasma.
Dibentuk oleh kompleks golgi.
Proses mencerna : saat bakteri masuk akan disimpan di vakuola
lalu lisosom mendekati dan enzim pencernaan mulai mencerna.
Jika terjadi gangguan gangguan akan mengakibatkan
silikosis,rematik dan taysachs.
Berisi enzim hidrofilik yang disebut lisozim.
Enzim lisosom merupakan protein yang diproduksi oleh ribosom
> masuk ke RE > enzim dimasukkan ke dalam membran >
dikeluarkan ke sitoplasma > menjadi lisosom.
Enzim lisosom tidak aktif mencerna jika membran lisosom pecah,
jika membran pecah maka enzim lisosom akan keluar dari
membran dan mencerna sel itu sendiri.
Contoh enzim hidrolitik antara lain protease, nuklease dan
fosfatase.
Lisosom untuk penguraian molekul.
Lisosom hanya ditemukan pada sel hewan.

11
Berfungsi autofagus yaitu menggantian sel lama.
Mengeluarkan enzim untuk membantu proses autoplas,autofagi
dan autolisis.
Pada tumbuhan fungsi lisosom digantikan oleh vakuola.

3.2.5 RIBOSOM
Terdiri dari RNA & protein
Sintesis protein (transkripsi, translasi)
Terdapat pada RE dan tersebar di sitoplasma
Terdiri dari unit yang berukuran besar dan kecil
Ribosom disintesis oleh nucleolus
Ribosom pada RE berfungsi untuk sintesis protein disalurkan ke
luar sel
Ribosom pada sitoplasma berfungsi untuk sintesis protein di dalam
sel itu sendiri
Partikel kecil kepad electron berukuran 20-30 nanometer
Ribosom terdiri dari 2 macam, yaitu ribosom bebas (sitosol) dan
ribosom terikat(RE)
Tidak memiliki membrane

3.2.6 PEROKSISOM
Mengandung enzim peroksidase yang melepaskan H202, enzim
katalase, enzim oksidase
Merangsang aktivitas metabolic lemak
H2O2menjadi air (H2O) dan oksigen (O2)
Terdapat pada hati, ginjal, otot (tempat oksidase)
Berperan pada metabolism
Badan mikro, mirip lisosom
Fungsi peroksisom pada tumbuhan digantikan oleh glioksisom
Melakukan oksidarsi
Mereplikasi diri, pertunasan
Mengoksidasi racun
Menguraikan lemah menjadi karbohidrta

12
Perubahan urine
Lisosom leih padat dari peroksisom
Peroksisom dihasilkan oleh RE kasar / bergranular

3.2.7 SENTROSOM
Letaknya didekat inti
Berjumlah sepasang sentriol (tegak lurus antar sentriol)
Dijumpai oada sel hewan
Bulat kecil dan terdapat serat, tabung diameter 0,2, panjang 0,7m
Pada saat pembelahan akan menghasilkan benang-benang spindle
yang akan menempel pada sentromer sel
Berfungsi membentuk silia dan flagel
Pusat polimerisasi mikrotubula

3.2.8 VAKUOLA
Berfungsi untuk menyimpan makanan (asam amino, glukosa)
Sisa metabolism (garam, NH3)
Pigmen (merah, biru, kuning) menghasilkan warna mahkota
Menyimpan hasil produksi (minyak atsiri)
Terdapat pada jaringan parenkim & kolenkim
Merupakan suatu rongga yang dikelilingi tonoplas
Untuk menguraikan molekul sederhana
Pada tumbuhan bersifat tetap
Terdapat dalam protozoa (vakuoa kontraktil, vakuola
nonkontraktil)

3.2.9 PLASTIDA
Plastida terdiri dari :
o Kloroplas (klorofil)
o Kromoplas : Xantofil (kuning kelabu)
Karoten (kuning)
Likoper (merah)
o Leukoplas : Amiloplas (amilum)

13
Elaioplas (lemak)
Kloroplas untuk mengikat cahaya matahari pada proses fotosintesis
dan foto fosforilasi (reaksi berantai untuk sintesis ATP / proses
terang fotosintesis) pada tilakoid.
Terdapat pada eukariotik autrotrof (tumbuhan)
Bentuknya bulat, lonjong, oval
Jika kloroplas kurang, maka kloroplas akan membelah diri
Jika kloroplas lebih, maka kloroplas akan rusak dengan sendirinya
Leukoplas terdapat pada bagian yang terkena cahaya, embrional,
sel batang, dan ada yang berada di dalam tanah.
Plastida hanya pada tumbuhan untuk sintesis lemak, protein dan zat
pati

3.3 Tabel Perbedaan antara Sel Tumbuhan dan Sel Hewan

Pembeda Sel Tumbuhan Sel Hewan

Membran sel

Protoplasma

Nukleus

Retikulum Endoplasma

Ribosom

Sentriol Tidak tampak jelas Tampak jelas

Mitokondria Sedikit Banyak


Pada tumbuhan bernama
Kompleks Golgi
diktiosom

Mikrofilamen
Berjumlah sedikit dan Berjumlah banyak dan
Vakuola
berukuran besar berukuran kecil
Peroksisoom Digantikan fungsinya oleh

14
glioksisom

Lisosom

Glioksisom

Dinding sel

Plastida

Mikrotubulus

3.4 Perbedaan antara Sel Hidup dan Sel Mati, serta Tahapan Sel Mati
Tabel Perbedaan antara Sel Hidup dan Sel Mati

Sel Hidup Sel Mati

Terdapat sitoplasma Tidak terdapat sitoplasma

Masih terjadi aktivitas sel Tidak ada aktivitas sel

Tahapan sel mati ada dua macam, yaitu: nekrosis (cidera mekanik) dan
apoptosis. Pada tahapan sel mati yang nekrosis disebabkan oleh adanya factor luar
dan mengakibatkan adanya gangguan pasokan darah dan mengganggu aktivitas
sel tetangganya. Berikut ini skema dari tahapan nekrosis

Pembengkakan Penggumpalan Sitoplasma


Kromatin pucat

Lisis

1. Piknosis (Inti
mengkerut)
2. Karioreksis ( Inti
Fagositosis oleh pecah berkeping- Deterionisasi
makrofag keping) organel
3. Kariolisis (Inti telah
larut, hanya terlihat
bekasnya)

15
Pada tahapan apoptosis, kematian sel aktif diawali oleh sel berdasarkan
informasi dari lingkungan, riwayat perkembangan dan genomnya. Jadi apoptosis
adalah kematian sel yang terprogam. Ketika sel mengalami apoptosis, sel tersebut
tidak mengganggu aktivitas sel lainnya.
Faktor sel mati adalah:
Rusaknya sel karena interaksi dari luar
Lingkungan yang ekstrem
Kekurangan protein
Tidak sempurnanya proses oksidasi dalam mitokondria

16
BAB IV
KESIMPULAN

Organisme di dunia ini dibagi menjadi organisme seluler dan organisme


aseluler. Organism seluler dibagi menjadi dua yaitu sel prokariotik dan sel
eukariotik, sedangkan yang termasuk organism aseluler adalah virus. Sel
merupakan unit terkecil yang menjadi penyusun badan makhluk hidup dan
merupakan tempat terselenggaranya fungsi kehidupan. Sel prokariotik adalah sel
yang tidak memiliki membrane inti, sedangkan sel eukariotik memiliki membrane
inti. Secara umum, sel prokariotik jauh lebih sederhana disbanding sel eukariotik.
Di dalam sel terdapat berbagai macam organel yang memiliki fungsi
tersendiri, diantaranya mitokondria (organel untuk metabolism respirasi yang
menghasilkan energi), ribosom (tempat sintesis protein), reticulum endoplasma
kasar (tempat sintesis protein yang ditransportasikan), reticulum endoplasma halus
(tempat sintesis minyak/lipid), badan golgi (tempat glikosilasi dan sekresi
protein), lisosom (untuk menghancurkan zat-zat yang tak berguna dalam sel),
vakuola (menyimpan sari pati makanan baik protein, atau asam amino, gula atau
lainnya), kloroplas (organel khusus pada sel tumbuhan yang berguna untuk
fotosintesis), peroksisom (melangsungkan reaksi katabolisme menggunakan
oksigen), sitoskeleton (rangka sel).
Sel tumbuhan memiliki beberapa organel yang tidak dimiliki oleh sel
hewan. Dinding sel, glioksisom dan plastid hanya dimiliki oleh sel tumbuhan.
Sedangkan lisosom dan mikrotubulus hanya dimiliki sel hewan. Sentriol pada sel
tumbuhan tidak tampak jelas, sedangkan pada sel hewan terlihat jelas. Sel
tumbuhan memiliki sedikit mitokondria, sedangkan sel hewan memiliki banyak
mitokondria. Vakuola yang dimili sel tumbuhan hanya sedikit tapi banyak,
sedangkan vakuola yang dimiliki sel hewan banyak tapi kecil.
Kematian sel adalah proses aktif karena dapat dicegah oleh senyawa yang
menghambat sintesis protein. Sel mengalam kematian disebabkan oleh beberapa
factor, diantaranya adalah adanya interaksi, lingkungan yang ekstrem, sel
kekurangan protein, dan proses oksidasi yang tidak sempurna. Kematian sel

17
melalui beberapa tahapan, yaitu pignosis(inti mengkerut atau menggumpal),
karioreksis (inti pecah), dan kariolisis (inti telah larut).

18
BAB V
DAFTAR PUSTAKA

Bajpai, R.N. 1998. Histologi Dasar edisi 4. Jakarta : Binarupa Aksara.


Campbell Reece Mitchell.2002.Biologi Edisi ke 5 Jilid 1.Jakarta : Erlangga.
Kusumawati, Rohana dan Gut Windarsih. 2010. Detik-Detik UN Biologi.
Klaten : Intan Pariwara.
Moch, Anshori. 2009. Biologi Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
Rahmawati, Faidah. 2009. Biologi Kelas XI. Jakarta : Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
Suwarno. 2002. Biologi XI. Jakarta : CV Karya Mandiri Nusantara.
Wijaya, Agung. dkk. Struktur Sel Tumbuhan dan Hewan. Jakarta : Tim
Piloting Jurusan Pendidikan Biologi.
Yatim, Wildan. 1982. Biologi. Bandung : Tarsito Bandung

19

Anda mungkin juga menyukai