Anda di halaman 1dari 5

Wawasan Nusantara sebagai Pancaran Falsafah Pancasila

Falsafah Pancasila diyakini sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia yang sesuai dengan
aspirasinya. Dalam bidang kedokteran pun, seorang dokter harus memegang ajaran-ajaran
pancasila tersebut dan mengaplikasikannya dalam kehidupannya sehari-hari.

Seperti halnya yang tertuang pada pancasila sila pertama, yang berbunyi Ketuhanan
Yang Maha Esa, dimana tiap-tiap orang yang berkewarganegaraan Indonesia di wajibkan untuk
memeluk suatu agama yang telah diakui oleh pemerintah dan hal tersebut tidak terkecuali
dilakukan oleh seorang dokter. Seorang perawat yang memeluk suatu agama, pasti akan
memberikan sebuah kedamaian kepada linkungan sekitarnya, pasien, teman dan keluarganya.
Karena, tidak akan ada sebuah agama yang mengajarkan kepada umatnya untuk melakukan suatu
kerusakan kepada orang lain. Dengan memegang teguh hal ini, maka seorang dokter diharapkan
dapat menciptakan sebuah kedamaian antar sesama yang akan menimbulkan semakin eratnya
rasa persatuan dan kesatuan di Indonesia. Serta seorang perawat yang profesonal tidak akan
membeda bedakan klien walaupun dari agama yang berbeda.

Pada sila kedua, yang berbunyi, Kemanusiaan yang adil dan beradab, dalam memberikan
asuhan keperawatan, seorang perawat diharapkan tetap berlaku seadil mungkin kepada pasien ,
dan teman sejawat. Indonesia memiliki berbagai macam suku, keragaman budaya dan bahasa.
Sebagai seorang perawat, dalam menangani seorang pasien pun tidak boleh memilah-milah
pasien manakah yang akan di tangani berdasarkan suku, bahkan warna kulit sekalipun. Tidak
melakukan diskriminasi terhadap pasien, memberikan pelayanan terbaiknya sebagai seorang
perawat, dan menjalin hubungan baik sebagai seorang perawat dan pasien adalah salah satu
pengimplementasian wawasan nusantara. Contoh mendiskriminasikan pasien adalah, dengan
jalan mendahulukan pasien yang berasal dari suku yang sama dengan perawat tersebut,
memberikan pelayanan berbeda, dan tidak menghiraukan pasien.
Tidak membeda-bedakan teman sejawat sendiri berdasar suku, tidak memilah-milah rekan mana
saja yang akan diajak untuk berdiskusi, dan mau bertukar pikiran atau membantu dokter lainnya
tanpa memandang suku, agama dan ras mereka.
Sila ketiga adalah persatuan Indonesia. Hal ini dapat diimplementasikan dengan cara
mau ditempat tugaskan di daerah manapun, seorang perawat juga tidak diperbolehkan untuk
memilah-milah wilayah yang akan di pakai untuk bekerja. Hal ini, tidak dibenarkan dan
bertentangan dengan pandangan hidup yang berwawasan nusantara karena di tempatkan
dimanapun, selama itu untuk kepentingan bangsa, maka perawat tersebut harus bersedia
menerima apapun dengan mengorbankan kepentingan sendiri demi kepentingan bangsa. Selain
itu, seorang perawat diharapkan mampu bekerja sama dengan dokter-dokter lainnya, baik dokter
yang berasal dari Jawa, Sumatera, atau Maluku. dengan menjalin hubungan baik antara perawat-
perawat di seluruh Indonesia, maka rasa persatuan dan kesatuan antara perawat - perawat di
Indonesia akan terjalin sangat erat. Hal ini telah terimplementasi dengan baik, dengan adanya
suatu wadah organisasi yang menaungi semua dokter-dokter yang ada di Indonesia yaltu PPNI

sila keempat adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan dalm pengimplementasian dalam sila ini adalah seorang dokter
harus memberikan hak-hak pasien dan melakukan musyawarah dengan pasien. Seorang dokter
dapat melibatkan pasien dalam musyawarah dengan jalan pasien diajak terlibat dalam
memutuskan obat atau tindakan yang akan diberikan. Contohnya pasien yang akan menjalani op
ada beberapaprosedur yang harus diketahui oleh klien maka perrawat meberikaaaaaan penjesan
pada klien dan memberikan inform consent.

Sila kelima adalah Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sila kelima ini dapat
diimplementasikan dengan cara menjalin hubungan baik antara seorang perawat dengan pasien
maupun dengan teman sejawat. Tidak membeda-bedakan pasien, memerlakukan pasien dengan
sebaik-baiknya, memberikan hak-hak kepada pasien, dan sebagai seorang perawat harus
melaksanakan kewajibannya dengan jalan melayani pasien sebaik-baiknya tanpa memandang
asal dari pasien tersebut. Keadilan sosial dalam konteks ini, dapat juga di implementasikan
dalam memberikan pelayanan kepada pasien secara merata (dalam hal pelayanan).

2. Beberapa tantangan Implementasi Wawasan Nusantara :

Pemberdayaan Masyarakat
John Naisbit dalam bukunya GLOBAL PARADOX menyatakan : negara harus dapat
memberikan peranan sebesar-besarnya kepada rakyatnya.

Pemberdayaan masyarakat dalam arti memberikan peranan dalam bentuk aktivitas dan partisipasi
masyarakat untuk mencapai tujuan nasional hanya dapat dilaksanakan oleh negara-negara maju
dengan Buttom Up Planning, sedang untuk negara berkembang dengan Top Down Planning
karena adanya keterbatasan kualitas sumber daya manusia, sehingga diperlukan landasan
operasional berupa GBHN.

Kondisi nasional (Pembangunan) yang tidak merata mengakibatkan keterbelakangan dan ini
merupakan ancaman bagi integritas. Pemberdayaan masyarakat diperlukan terutama untuk
daerah-daerah tertinggal.

Dunia Tanpa Batas

a. Perkembangan IPTEK

Mempengaruhi pola fikir , pola sikap dan pola tindak masyarakat dalam aspek kehidupan.
Kualitas sumber daya Manusia merupakan tantangan serius dalam menghadapi tantangan global.

b. Kenichi Omahe dalam bukunya Borderless Word dan The End of Nation State
menyatakan : dalam perkembangan masyarakat global, batas-batas wilayah negara dalam arti
geografi dan politik relatif masih tetap, namun kehidupan dalam satu negara tidak mungkin dapat
membatasi kekuatan global yang berupa informasi, investasi, industri dan konsumen yang makin
individual. Untuk dapat menghadapi kekuatan global suatu negara harus mengurangi peranan
pemerintah pusat dan lebih memberikan peranan kepada pemerintah daerah dan masyarakat.

Perkembangan Iptek dan perkembangan masyarakat global dikaitkan dengan dunia tanpa batas
dapat merupakan tantangan Wawasan Nusantara, mengingat perkembangan tsb akan dapat
mempengaruhi masyarakat Indonesia dalam pola pikir, pola sikap dan pola tindak di dalam
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Era Baru Kapitalisme

a. Sloan dan Zureker


Dalam bukunya Dictionary of Economics menyatakan Kapitalisme adalah suatu sistim
ekonomi yang didasarkan atas hak milik swasta atas macam-macam barang dan kebebasan
individu untuk mengadakan perjanjian dengan pihak lain dan untuk berkecimpung dalam
aktivitas-aktivitas ekonomi yang dipilihnya sendiri berdasarkan kepentingan sendiri serta untuk
mencapai laba guna diri sendiri.

Di era baru kapitalisme,sistem ekonomi untuk mendapatkan keuntungan dengan melakukan


aktivitas-aktivitas secara luas dan mencakup semua aspek kehidupan masyarakat sehingga
diperlukan strategi baru yaitu adanya keseimbangan.

b. Lester Thurow

Dalam bukunya The Future of Capitalism menyatakan : untuk dapat bertahan dalam era baru
kapitalisme harus membuat strategi baru yaitu keseimbangan (balance) antara paham individu
dan paham sosialis.

Di era baru kapitalisme, negara-negara kapitalis dalam rangka mempertahankan eksistensinya


dibidang ekonomi menekan negara-negara berkembang dengan menggunakan isu-isu global
yaitu Demokrasi, Hak Azasi Manusia, Lingkungan hidup.

Kesadaran Warga Negara

a. Pandangan Indonesia tentang Hak dan Kewajiban

Manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama. Hak dan kewajiban
dapat dibedakan namun tidak dapat dipisahkan.

b. Kesadaran bela negara

Dalam mengisi kemerdekaan perjuangan yang dilakukan adalah perjuangan non fisik untuk
memerangi keterbelakangan, kemiskinan, kesenjangan sosial, memberantas KKN, menguasai
Iptek, meningkatkan kualitas SDM, transparan dan memelihara persatuan.

Dalam perjuangan non fisik, kesadaran bela negara mengalami penurunan yang tajam
dibandingkan pada perjuangan fisik.
3. konsep dasar geostrategic nasional adalah ketahanan nasional, berdimensi astagatra, artinya
segenap kehidupan nasonal yang sangat kompleks di petakan secara sederhana , namun tetap
dapat mencerminkan kehidupan nasional yang nyata.

Pengertian Geostrategi Indonesia

Merupakan strategi dalam memanfaatkan konstelasi geografi negara Indonesia untukmenetukan


kebijakan,tujuan dan sarana-sarana untuk mencapai tujuan nasional bangsa Indonesia.
Geostrategi Indonesia memberi arahan tentang bagaimana merancang strategi pembangunan
guna mewujudkan masadepan yang lebih baik, aman dan sejahtera.Oleh karena itu geostrategi
Indonesia bukanlah merupakan geopolitik untuk kepentingan politik dan perang tetapi untuk
kepentingan kesejahteraan dan keamanan.

Anda mungkin juga menyukai