Makalah Momentum Dan Impuls1
Makalah Momentum Dan Impuls1
PENDAHULUAN
1.3. TUJUAN
1
BAB II
IMPULS DAN MOMENTUM LINEAR
Impuls
Hasil kali gaya dengan selang waktu singkat bekerjanya gaya terhadap
bendayang menyebabkan perubahan momentum.
Momentum
Dalam ilmu fisika terdapat dua jenis momentum yakni momentum linear
dan momentum sudut. Kadang-kadang momentum linear disingkat momentum.
Dirimu jangan bingung ketika membaca buku pelajaran fisika yang hanya menulis
momentum. Yang dimaksudkan buku itu adalah momentum linear. Seperti pada
gerak lurus, kita seringkali hanya menyebut kecepatan linear dengan kecepatan.
Tetapi yang kita maksudkan sebenarnya adalah kecepatan linear. Momentum
linear merupakan momentum yang dimiliki benda-benda yang bergerak pada
lintasan lurus, sedangkan momentum sudut dimiliki benda-benda yang bergerak
pada lintasan melingkar.
Momentum suatu benda didefinisikan sebagai hasil kali massa benda dengan
kecepatan gerak benda tersebut
p = m .v
atau
P = m.v1 m.v0
2
Apabila pada t1 kecepatan v1 dan pada t2 kecepatan adalah v2 maka :
F (T1 T2) = m.v2 m.v1
Jika Partikel dengan massa m bergerak sepanjang garis lurus, gaya F pada
partikel dianggap tetap dengan arah sejajar gerak partikel jadi Jika kecepatan (v)
partikel pada t =0 adalah Vo maka kecepatan pada waktu t adalah
V = Vo + at
( V = Vo + at ) m
Vm = Vo. m + M.at
Vm = Vo.m + F.t
m.V m.Vo = F.t
3
Perubahan momentum linear = m.v m.Vo
Impuls gaya = F.t
Tampak bahwa gaya impulsif tersebut tidak konstan. Dari hukum ke-2
Newton diperoleh
F = dp/dt
F dt = dp
I = F dt = p = Impuls
Jika dilihat dengan grafik, impuls dapat dicari dengan menghitung luas
daerah di bawah kurva F(t) (yang diarsir). Bila dibuat pendekatan bahwa gaya
tersebut konstan, yaitu dari harga rata-ratanya, Fr , maka:
I=F t = p
Fr= I /t =p/t
Pada pokok bahasan Hukum II Newton, kita telah belajar bahwa jika ada
gaya total yang bekerja pada benda maka benda tersebut akan mengalami
percepatan, di mana arah percepatan benda sama dengan arah gaya total. Jika
dirimu masih bingung dengan Hukum II warisan Newton, sebaiknya segera
meluncur ke TKP dan pelajari dulu. Nah, apa hubungan antara hukum II Newton
dengan momentum ? yang benar, bukan hubungan antara Hukum II Newton
4
dengan momentum tetapi hubungan antara gaya total dengan momentum.
Sekarang pahami penjelasan berikut ini.
Misalnya ketika sebuah mobil bergerak di jalan dengan kecepatan tertentu,
mobil tersebut memiliki momentum. Nah, untuk mengurangi kecepatan mobil
pasti dibutuhkan gaya (dalam hal ini gaya gesekan antara kampas dan ban ketika
mobil direm). Ketika kecepatan mobil berkurang (v makin kecil), momentum
mobil juga berkurang. Demikian juga sebaliknya, sebuah mobil yang sedang diam
akan bergerak jika ada gaya total yang bekerja pada mobil tersebut (dalam hal ini
gaya dorong yang dihasilkan oleh mesin).Ketika mobil masih diam, momentum
mobil = 0. pada saat mobil mulai bergerak dengan kecepatan tertentu, mobil
tersebut memiliki momentum. Jadi kita bias mengatakan bahwa perubahan
momentum mobil disebabkan oleh gaya total. Dengan kata lain, laju perubahan
momentum suatu benda sama dengan gaya total yang bekerja pada benda
tersebut. Ini adalah hukum II Newton dalam bentuk momentum. Newton pada
mulanya menyatakan hukum II newton dalam bentuk momentum. Hanya Hukum
II Newton yang menyebut hasil kali mv sebagai kuantitas gerak, bukan
momentum.
Secara matematis, versi momentum dari Hukum II Newton dapat
dinyatakan dengan
persamaan :
F= pt
F= gaya total yang bekerja pada benda
p = perubahan momentum
t = selang waktu perubahan momentum
5
Jika Vo = kecepatan awal, Vt = kecepatan akhir, maka persamaan di atas
akan menjadi :
F= mvt-mvt
F= m(vt-v)t
F= vt
F= ma
ini adalah persamaan Hukum II Newton untuk kasus massa benda tetap,
yang sudah kita pelajari pada pokok bahasan Hukum II Newton. Di atas sebagai
Hukum II Newton yang sebenarnya.
Ketika terjadi tumbukan, gaya meningkat dari nol pada saat terjadi kontak
dan menjadi nilai yang sangat besar dalam waktu yang sangat singkat. Setelah
turun secara drastis menjadi nol kembali. Ini yang membuat tangan terasa lebih
sakit ketika dipukul sangat cepat (waktu kontak antara jari pemukul dan tangan
yang dipukul sangat singkat).Hukum II Newton versi momentum yang telah kita
turunkan di atas menyatakan bahwa laju perubahan momentum suatu benda sama
dengan gaya total yang bekerja pada benda tersebut. Besar gaya yang bekerja pada
6
benda yang bertumbukan dinyatakan dengan persamaan :Ingat bahwa impuls
diartikan sebagai gaya yang bekerja pada benda dalam waktu yang sangat singkat.
Konsep impuls membantu kita ketika meninjau gaya-gaya yang bekerja pada
benda dalam selang waktu yang sangat singkat. Misalnya ketika ronaldinho
menendang bola sepak, atau ketika tanganmu dipukul dengan cepat.
7
Perubahan momentum pada partikel :
Jika tidak ada gaya eksternal yang bekerja, maka tumbukan tidak
mengubah momentum total sistem.
partikel yang satu besarnya sama dan arahnya berlawanan dengan
perubahanvector momentum partikel yang lain.
Catatan : selama tumbukan gaya eksternal (gaya grvitasi, gaya gesek)
sangat kecil dibandingkan dengan gaya impulsif, sehingga gaya eksternal
tersebut dapat diabaikan.
8
Jika dua benda yang bertumbukan diilustrasikan dengan gambar di atas,
maka secara matematis,hukum kekekalan momentum dinyatakan dengan
persamaan :Momentum sebelum tumbukan = momentum setelah tumbukan
m1v1 + m2v2 = m1v1 + m2v2
Keterangan :
m1 = massa benda 1,
m2 = massa benda 2,
v1 = kecepatan benda 1 sebelum tumbukan,
v2 = kecepatan benda 2 sebelum tumbukan,
v= kecepatan benda 1 setelah tumbukan,
v2 = kecepatan benda 2 setelah tumbukan
Jika dinyatakan dalam momentum, maka :
m1v1 = momentum benda 1 sebelum tumbukan,
m2v2 = momentum benda 2 sebelum tumbukan,
m1v1 = momentum benda 1 setelah tumbukan,
m2v2 = momentum benda 2 setelah tumbukan
9
BAB III
TUMBUKAN
10
Tumbukan adalah pertemuan dua benda yang relatif bergerak. Pada setiap
jenis tumbukan berlaku hukum kekekalan momentum tetapi tidak selalu berlaku
hukum kekekalan energi mekanik. Sebab disini sebagian energi mungkin diubah
menjadi panas akibat tumbukan atau terjadi perubahan bentuk :
Macam tumbukan yaitu :
Tumbukan elastis sempurna, yaitu tumbukan yang tak mengalami
perubahan energi. Koefisien restitusi e = 1
Tumbukan elastis sebagian, yaitu tumbukan yang tidak berlaku
hukum kekekalan energi
mekanik sebab ada sebagian energi yang diubah dalam bentuk lain,
misalnya panas. Koefisien restitusi 0 < e < 1.
Tumbukan tidak elastis , yaitu tumbukan yang tidak berlaku hukum
kekekalan energi mekanik dan kedua benda setelah tumbukan
melekat dan bergerak bersama-sama. Koefisien restitusi e = 0.
11
3.2. TUMBUKAN LENTING SEMPURNA
12
Secara matematis, Hukum Kekekalan Momentum dirumuskan sebagai
berikut :
Keterangan :
12mv = EK benda 1 sebelum tumbukan
12mv= EK benda 2 sebelum tumbukan
12mv'= EK benda 1 setelah tumbukan
12mv'= EK benda 2 setelah tumbukan
Kita telah menurunkan 2 persamaan untuk Tumbukan Lenting Sempurna,
yakni persamaan Hukum Kekekalan Momentum dan Persamaan Hukum
Kekekalan Energi Kinetik. Ada suatu halyang menarik, bahwa apabila hanya
diketahui massa dan kecepatan awal, maka kecepatansetelah tumbukan bisa kita
13
tentukan menggunakan suatu persamaan lain. Persamaan ini diturunkan dari dua
persamaan di atas.
m v+mv=mv'+mv'
m v-mv=mv'-mv'
mv-v'=m(v'-v) Persamaan a
Ini merupakan salah satu persamaan penting dalam Tumbukan Lenting sempurna,
selain persamaan Kekekalan Momentum dan persamaan Kekekalan Energi
Kinetik. Persamaan 3 menyatakan bahwa pada Tumbukan Lenting Sempurna, laju
kedua benda sebelum dan setelah tumbukan sama besar tetapi berlawanan arah,
berapapun massa benda tersebut.
Tumbukan elastik
14
Dari kekekalan momentum :
m v+mv=mv'+mv'
Dari kekekalan tenaga kinetik :
1/2mv+1/2mv'=1/2mv+ 1/2mv'
Dan diperoleh :
v1 v2 = v2 - v1
e : koefisien elastisitas,
e = 1 untuk tumbukan elastis
0 < e < 1 untuk tumbukan tidak elastis
e = 0untuk tumbukan tidak elastis sempurna
BAB IV
PENUTUP
15
Hukum kekekalan momentum suatu benda dapat diturunkan dari
persamaan hukum kekekalan energi mekanik suatu benda tersebut.
Apabila dua buah benda bertemu dengan kecepatan relatif maka benda
tersebut akan bertumbukan dan tumbukan dapat dibedakan menjadi dua yaitu
lenting sempurna dan tak lenting. Pada tumbukan lenting sempurna energi kinetik
benda tidak ber kurang atau berubah menjadi energi lain, pada tumbukan tak
lenting energi kinetik benda sebagian berubah menjadi energi lain seperti energi
bunyi, energi panas, dll.
DAFTAR RUJUKAN
16
Tipler, P.A.1998, Fisika untuk Sains dan TeknikJilid I (terjemahan), Jakarta :
Penebit Erlangga.
17