Makalah Fitokimia II Karbo Baru Kel 1
Makalah Fitokimia II Karbo Baru Kel 1
KARBOHIDRAT
Disusun oleh :
FAKULTAS FARMASI
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
nikmat sehat dan waktu yang luang sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul Karbohidrat I untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Fitokimia II tepat
pada waktunya.
Selain itu kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Sogandi, Msi selaku dosen
pembimbing mata kuliah Fitokimia II beserta saran dari teman teman yang membantu
Dengan harapan, makalah ini dapat bermanfaat untuk semua para pembaca baik
menambah wawasan maupun ilmu pengetahuan. Saran serta kritik sangat kami
Kelompok I
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karbohidrat atau Hidrat Arang adalah suatu zat gizi yang fungsi utamanya
lemak menghasilkan energi lebih besar, namun karbohidrat lebih banyak dikonsumsi
sehari-hari sebagai bahan makanan pokok, terutama pada negara sedang berkembang
80% dari total kalori, bahkan pada daerah-daerah miskin bisa mencapai 90%.
Sedangkan pada negara maju karbohidrat dikonsumsi hanya sekitar 40-60%. Hal ini
dan sebagainya), serta pada biji-bijian yang tersebar luas di alam. Karbohidrat termasuk
penyusun sel karena penyusun sel terdiri dari molekul organik, yaitu molekul yang
mengandung atom karbon (C), hidrogen (H) dan oksigen (O). Secara biologis,
karbohidrat memiliki fungsi sebagai bahan baku sumber energi baik pada hewan,
Sumber karbohidrat nabati dalam bentuk glikogen, hanya dijumpai pada otot dan
hati dan karbohidrat dalam bentuk laktosa hanya dijumpai di dalam susu. Pada tumbuh-
tumbuhan, karbohidrat dibentuk dari hasil reaksi CO2 dan H2O melalui proses
fotosintesis di dalam sel-sel tumbuh-tumbuhan yang mengandung hijau daun (klorofil).
Matahari merupakan sumber dari seluruh kehidupan, tanpa matahari tanda-tanda dari
karbohidrat yang sangat parah akan menimbulkan masalah. Diperlukan sekitar 2 gram
karbohidrat per Kg berat badan sehari untuk mencegah terjadinya ketosis. Secara
pembaca tentang karbohidrat. Pembaca juga dapat menggunakan makalah ini sebagai
B. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
Karbohidrat (hidrat dari karbon, hidrat arang) atau sakarida (dari bahasa
Yunani skcharon yang berarti gula). Karbohidrat berasal dari kata Carbon ( C
) dan hidrat (H2O). Rumus umumnya dikenal sebagai CnH2nOn. Secara struktur,
karbohidrat memiliki 4 gugus, yaitu gugus hidrogen (-H), gugus hidroksil (-OH),
gugus keton (C=O) dan gugus aldehida (-CHO). Secara biokimia, karbohidrat
struktur karbohidrat yang tersusun atas banyak gugus hidroksi dan gugus
karbohidrat yang tesusun atas banyak gugus hidroksi dan gugus karbonilnya
karbohidrat kompleks.
a. Karbohidrat Sederhana
1) MONOSAKARIDA
senyawa karbohidrat dalam bentuk gula yang paling sederhana. Dalam arti
molekulnya hanya terdiri atas beberapa atom karbon saja dan tidak dapat diuraikan
dengan cara hidrolisis dalam keadaan lunak menjadi karbohidrat lain. Beberapa
monosakarida mempunyai rasa manis. Sifat umum dari monosakarida adalah larut
air, tidak berwarna dan berbentuk padat kristal. Beberapa monosakarida yang
penting, yaitu :
kanan. Terdapat di dalam sayur, buah, sirup jagung dan bersamaan dengan
maltosa dan laktosa pada hewan dan manusia. Glukosa murni yang ada di
pasaran biasanya diperoleh dari hasil olah pati. Dalam proses metabolisme
glukosa merupakan bentuk karbohidrat yang beredar dalam tubuh dan di dalam
sel merupakan sumber energi. Dalam keadaan normal sistem saraf pusat hanya
bebas hanya terdapat dalam jumlah terbatas dalam bahan makanan. Glukosa
dapat dimanfaatkan untuk diet tinggi energi. Tingkat kemanisan glukosa hanya
separuh dari sukrosa sehingga dapat digunakan lebih banyak untuk tingkat
terpolarisasi ke kiri dan karenanya disebut juga levulosa (gula buah). Memiliki
tingkat kemanisan gula yang paling manis. Gula ini terutama terdapat dalam
madu bersama glukosa, dalam buah, nektar bunga dan juga dalam sayur.
Fruktosa dapat diolah dari pati dan digunakan secara komersial sebagai
sakrosa.
halnya glukosa dan fruktosa, akan tetapi terdapat dalam tubuh sebagai hasil
pencernaan laktosa.
sangat kecil, sehingga tidak penting sebagai sumber energi. Ribosa dan
doksiribosa merupakan bagian asam nukleat dalam inti sel. Karena dapat
disintesis oleh semua hewan, ribosa dan deoksiribosa tidak merupakan zat gizi
esensial.
2) DISAKARIDA
Ada empat jenis disakarida, yaitu sukrosa atau sakarosa, maltosa, laktosa dan
trehalosa.
a) Sukrosa, atau gula yang kita kenal sehari-hari, baik yang berasal dari tebu
maupun dari bit. Selain pada tebu dan bit, sukrosa terdapat pula pada turnbuhan
lain, rnisalnya dalarn buah nanas dan dalam wortel. Dengan pencernaan atau
hidrolisis sukrosa akan terpecah dan menghasilkan glukosa dan fruktosa yang
b) Maltosa, atau gula gandum tidak terdapat bebas dalam alam, merupakan
c) Laktosa, atau gula susu merupakan bentuk disakarida dari karbohidrat yang
dapat dipecah menjadi bentuk lebih sederhana yaitu galaktosa dan glukosa.
Laktosa ada di dalam kandungan susu dan merupakan 2-8% bobot susu
keseluruhan. Laktosa adalah gula yang rasanya paling tidak manis ( 1/6 dari
d) Trehalosa, seperti juga maltosa, terdiri atas dua mol glukosa dan dikenal
sebagai gula ja-mur. Sebanyak 15% bagian kering jamur terdiri atas trehelosa.
3) GULA ALKOHOL
Gula alkohol terdapat di alam dan dapat pula dibuat secara sintesis. Gula
alkohol atau poliol didefinisikan sebagai turunan sakarida yang gugus keton atau
aldehidnya diganti dengan gugus hidroksil. Poliol adalah pemanis bebas gula.
Poliol adalah karbohidrat tetapi bukan gula. Tidak seperti pemanis berpotensi tinggi
seperti aspartame.
Secara kimia, poliol disebut alkohol polihidrat atau gula alkohol karena
bagian dari struktur poliol menyerupai gula dan bagian ini mirip dengan alkohol.
Tetapi pemanis bebas gula ini bukan gula dan juga bukan alkohol. Poliol diturunkan
dari karbohidrat yang gugus karbonilnya (aldehid atau keton, gula pereduksi)
direduksi menjadi gugus hidroksi primer atau sekunder. Poliol mempunyai rasa dan
kemanisan hampir sama dengan gula tebu (sukrosa), bahkan beberapa jenis lebih
manis. Poliol diturunkan dari gula tetapi tidak dimetabolisme seperti halnya
a) Makanan yang ditambahkan poliol kalorinya lebih rendah dan bebas gula
b) Rasa poliol seperti gula pada umumnya (gula tebu atau sukrosa)
Beberapa karakteristik dari poliol yaitu kalori yang lebih sedikit, pemanis,
dan penurun freeze point. Poliol adalah bahan serba guna yang digunakan dalam
berbagai aplikasi untuk memberikan nilai tambah. Ada tiga jenis gula alkohol yaitu
hati menjadi glukosa. Pengaruhnya terhadap gula darah lebih kecil daripada
sehingga tidak mudah menimbulkan karies gigi. Oleh karena itu banyak
manosa dan galaktosa. Manitol terdapat di dalam nanas, asparagus, ubi jalar
dalam banyak bahan makanan, terutama dalam serealia (gandum, dan lain-
lain).
4) OLIGOSAKARIDA
hidrolisa polisakarida dan hanya beberapa oligosakarida yang secara alami terdapat
di alam.
a) Trisakarida, merupakan oligosakarida yang terdiri atas tiga molekul
dengan atom karbon 6 pada glukosa, selanjutnya atom karbon 1 pada glukosa
oligosakarida yang terdiri atas unit-unit glukosa, fruktosa dan galaktosa. Ketiga
jenis oligosakarida ini tidak dapat dipecah oleh enzim-enzim pencernan. Seperti
atas beberapa unit fruktosa yang terikat dengan satu molekol glukosa. Fruktan
terdapat dalam serealia, bawang merah, bawang putih dan asparagus. Sebagian
1. POLISAKARIDA
sederhana yang tersusun dalam bentuk rantai panjang lurus atau bercabang.
Gula sederhana ini terutama glukosa. Jenis polisakarida yang penting yaitu
lebih dari 70% pati, pada kacang-kacangan sekitar 40% sedangkan pada ubi,
talas, kentang dan singkong 20-30%. Amilum tidak larut di dalam air dingin,
tetapi larut di dalam air panas membentuk cairan yang sangat pekat seperti
Molekulnya lebih sederhana, lebih mudah larut di dalam air. Dekstrin maltosa,
suatu produk hasil hidrolisis parsial pati, digunakan sebagai makanan bayi
dalam tubuh manusia dan hewan, terutama terdapat dalam hati dan otot.
Glikogen dalam otot hanya dapat digunakan untuk keperluan energi di dalam
otot tersebut, sedangkan glikogen dalam hati dapat digunakan sebagai sumber
energi untuk semua keperluan sel tubuh. Glikogen terdiri dari unit- unit
glukosa yang lebih mudah di pecah. Tubuh memiliki kapasitas terbatas untuk
dalam bentuk glikogen akan diubah menjadi lemak dan disimpan dalam
jaringan lemak. Glikogen ini hanya terdapat di dalam makanan yang berasal
sel. Ada dua golongan serat, yaitu yang tidak dapat larut dan dapat larut dalam
air. Serat yang tidak dapat larut dalam air adalah selulosa, hemiselulosa dan
lignin. Serat yang larut dalam air adalah pektin, gum dan mukilase.
Selulosa, merupakan bagian utama dinding sel tumbuh- tumbuhan yang terdiri
atas polimer linear panjang hingga 10.000 unit glukosa terikat dalam bentuk
ikatan beta. Selulosa berfungsi melunakkan dan memberi bentuk pada fases
Lignin, terdiri atas pilomer karbohidrat yang relatif pendek yaitu antara 50-
Pektin, gum dan mukilase terdapat disekeliling dan di dalam sel tumbuh-
membentuk gel. Oleh karena itu, di dalam indusri pangan digunakan sebagai
Pektin, terdapat di dalam sayur dan buah, terutama jenis sitrus, apel, jambu
biji, anggur dan wortel. Senyawa pektin berfungsi sebagai bahan perekat antar
dinding sel. Buah- buahan yang mempunyai kandungan pektin tinggi baik
Gum, terdiri atas 10.000-30.000 unit yang terutama terdiri atas glukosa,
galaktosa, manosa, arabinosa, ramnosa dan asam uronat. Gum arabic adalah
sari pohon atasia. Gum diekstraksi secara komersial dan digunakan dalam
industri pangan sebagai pengental, emulsifier (zat pengemulsi adalah zat untuk
sel-sel tubuh, yang kemudian diubah menjadi energi. Glukosa memegang peranan
energi dari karbohidrat seperti sel darah merah serta sebagian besar otak dan sistem
saraf.
Salah satu fungsi utama hati adalah menyimpan dan mengeluarkan glukosa
sesuai kebutuhan tubuh. Kelebihan glukosa akan disimpan di dalam hati dalam
bentuk glikogen. Bila persediaan glukosa dalam darah menurun. Hati akan
aliran darah. Glukosa ini akan dibawa oleh darah ke seluruh bagian tubuh yang
memerlukan, seperti otak, sistem saraf, jantung dan organ tubuh lain. Sel-sel otot
dan sel-sel lain disamping glukosa menggunakan lemak sebagi sumber energi. Sel-
sel otot juga menyimpan glukosa dalam bentuk glikogen. Glikogen ini hanya
digunakan sebagai energi untuk keperluan otot saja dan tidak dapat dikembalikan
sebagi glukosa kedalam aliran darah. Tubuh hanya dapat menyimpan glikogen
dan air. Bagian- bagian kecil ini dapat pula disusun kembali menjadi lemak. Agar
tubuh selalu memperoleh glukosa untuk keperluan energi, hendaknya seseorang tiap
hari memakan sumber karbohidrat pada selang waktu tertentu, karena persediaan
glikogen hanya bertahan untuk keperluan beberapa jam saja. Apakah karbohidrat
dalam makanan dapat digantikan sebagai sumber energi oleh lemak dan protein
glukosa dari rantai karbon non karbohidrat) dalam batas-batas tertentu, tetapi protein
mempunyai fungi lain yang tidak dapat digantikan seperti untuk pertumbuhan.
Lemak tubuh tidak dapat diubah menjadi glukosa dalam jumlah berarti, glukosa
sebagi sumber energi untuk sel-sel otak, sel saraf lain dan sel darah merah tidak
terjadi di dalam hati. Lemak ini kemudian dibawah oleh sel-sel lemak yang dapat
4. Gula Darah
tertentu yaitu 70-120 mg/100 ml dalam keadaan puasa. Bila gula darah naik diatas
170 mg/ 100 ml, darah akan dikeluarkan dari urin. Bila sebaliknya gula darah turun
hingga 40-50 mg/100 ml kita akan merasa gugup, pusing, lemas dan lapar. Gula
darah terlalu tinggi disebut Hiperglikemia dan bila terlalu rendah Hipoglikemia.
Hormon Insulin yaitu diproduksi oleh sel-sel beta pulau langerhans (sel-sel
pankreas) menurunkan gula darah. Mekanisme penurunan gula darah oleh insulin,
dalam hati. Lintasan ini diaktivasi di dalam hati, oleh hormon insulin sebagai respon
menjadi lemak). Glukagon, yang diproduksi oleh sel-sel alfa pulau-pulau langerhans
antagonis dan pengaruh yang berlawanan inilah yang untuk sebagian menjaga
a) Sifat mereduksi
reduksi, terutama dalam suasana basa. Sifat sebagai reduktor ini dapat
b) Pembentukan furfural
c) Pembentukan osazon
d) Pembentukan ester
e) Isomerisasi
Kalau dalam larutan asam encer monosakarida dapat stabil, tidak demi
dalam larutan basa encer akan berubah sebagian menjadi fruktosa dan
f) Pembentukan Glikosida
senyawa.Kedua senyawa ini dapat dipisahkan satu dari yang lain dankeu
yang menjadi pusat reaksi adalah gugus OH yang terikat pada atom.
Bobot 180 g/mol 180 g/mol 342 g/mol 342 g/mol 50.0-200.000
Molekul g/mol
diketahui
E. Pengujian Pada Karbohidrat
Teori yang mendasari percobaan ini adalah penambahan asam organik pekat,
multifurfural.
2. Molisch
Pereaksi molisch yang terdiri dari a-naftol dalam alkohol akan bereaksi dengan
furfural tersebut membentuk senyawa kompleks berwarna ungu. Uji ini bukan uji
bahwa larutan yang diperiksa tidak mengandung karbohidrat. Warna ungu kemrah-
3. Uji iodium
uji iodium adalah penmabahan iodium pada suatu polisakarida akan menyababkan
glikogen dan sebagian pati yang terhidrolisis bereaksi dengn iodium membantuk
4. Uji benedict
Pada uji benedict, teori yang mendasarinya adalah gula yang mengandung gugus
aldehida atau keton bebas akan mereduksi ion Cu2+ dalam suasana alkalis,
menjadi Cu+, yang mengendap sebagai Cu2O (kupro oksida) berwarna merah
bata.
5. Barfoed
Ion Cu2+ dari pereaksi Barfoed dalam suasana asam akan direduksi lebih cepat
oleh gula reduksi monosakarida dari pada disakarida dan menghasilkan Cu2O
(kupro oksida) berwarna merah bata. Hal inilah yang mndasari uji Barfoed. Pada
uji bial, dasar dari percobaannya adalah dehidrasi pentosa oleh HCl pekat
6. Seliwanof
berdasar pada pembagian campuran dua senyawa dalam dua fasa dimana fasa gerak
bergerak terhadap fasa diam. Fasa diam berupa suatu bidang datar.
1) Pemisahan yang amat baik (noda yang dipisahkan lebih jelas dan
terlokalisir)
Kerugiannya :
Jarak gerakan zat terlarut Jumlah mol zat terlarut dalam fasa gerak
Rf = =
Jarak gerakan pelarut Jumlah mol zat terlarut dalam kedua fasa
Jarak gerakan zat terlarut diukur sampai tengah-tengah bercak atau titik kerapatan
maksimum.
Komponen KLT :
a. Fasa Diam
Fasa diam yang digunakan dalam Kromatografi Lapis Tipis adalah bahan
Lapis Tipis sama dengan yang digunakan untuk Kromatografi Kolom. Dua sifat
sangat ditentukan oleh kedua sifat tersebut. Partikel yang kasar tidak dapat
Berbeda dengan tujuan untuk kromatografi kolom, dimana partikel yang kecil dan
halus dapat memperlambat aliran pelarut, sedang pada Kromatografi Lapis Tipis
b. Fase gerak
Pemilihan fasa gerak untuk Kromatografi Lapis Tipis tergantung pada faktor
yang sama pada pemilihan fasa gerak untuk keperluan Kromatografi Kolom
campuran pelarut tetapi sebaiknya tidak lebih dari 3 jenis pelarut sebab campuran
perubahan suhu.Kemurnian pelarut penting karena dalam hal ini digunakan untuk
pemisahan sampel dengan jumlah sedikit.Skema hubungan antara fasa diam, gerak
cara kromatografi penyerapan, maka hidokarbon yang jenuh akan sukar diadsorpsi
Hidrokarbon yang mempunyai ikatan rangkap akan lebih kuat diserap dan
akan menaikkan afinitas adsorpsi, dimana akan bertambah menurut urutan berikut
mempunyai ikatan rangkap diperlukan yang aktif dan pelarut yang polar. Untuk
penentuan fasa gerak dan diam pada pemisahan suatu senyawa maka dapat
senyawa non polar (lipida), pertama-tama ujung segitiga digerakkan ke kata non
polar dari senyawa yang dipisahkan. Dua ujung segitiga lain akan menuju angka I
pada aktivitas fasa diam dan kata non polar pada deret Eluotropik pada fasa gerak.
Artinya untuk memisahkan senyawa yang non polar ( misal lipida atau
hidrokarbon ) harus digunakan bahan penyerap yang aktif dan pelarut yang kurang
polar.
Uji kromatografi lapis tipis pada contoh ini bertujuan untuk melihat
sakarida apa saja yang ada dalam sampel umbi ganyong. fase diam yang
digunakan adala silika gel G karena gula dapat berfluroresensi detrlah disemprot
dengan pereaksi yang sesuai. sedangkan fase gerak yang digunakan etil asetat-
dapat mendestruksi noda sehingga membuat noda akan kelihatan yang dibantu
dengan pemanasan. Hasil percobaan diperoleh seperti pada gambar 5. Dari hasil
terhidrolisis akan menjadi glukosa (0,45) dan fruktosa (0,61) serta mannosa (0,51).
Hasil elusi tidak menghasilkan Rf yang berbeda jauh karena struktur gula reduksi
yang tidak jauh berbeda, sedangkan pada pati umbi ganyong mengandung amilum,
G. Biosintesis
1. Biosintesis Karbohidrat
energi kimiawi. Dalam tumbuhan terdiri dari dua golongan reaksi. Satu
golongan terdiri dari sesungguhnya mengubah energi elektro lain terdiri
terakhir gelap. Hasil dari kedua reaksi tersebut dapat disimpulkan menjadi
sebagai berikut:
terjadi sepanjang proses tersebut. Jadi reaksi yang terjadi tidak sesederhana
Siklus calvin
bifosfat (RuBp) oleh enzim rubisco. Rubisco adalah protein enzim yang
paling banyak terdapat di dalam kloroplas. Dalam tahap ini ribulosa bifosfat
3 fosfogliserat.
Fase kedua: reduksi
dibutuhkan 6 molekul NADPH dalam sekali siklus Calvin. Hasil dari tahap
G3P.
dengan 3 atom C). Pada tahapan ini 5 molekul gliseraldehida 3 fosfat akan
b) Biosintesis sukrosa
sukrosa.
Gambar 3. Biosintesis sukrosa
2. Biosintesis Glikosida
adalah reaksi antara gula dan aglikon. Sebelumnya, terjadi reaksi yang khusus
perpindahan suatu golongan uridil dari uridin triphospat ke dalam suatu gula
transferase (1) dan telah diisolasi dari binatang, tanaman, dan sumber
mikroba. Fosfat pentosa, heksosa, dan berbagai gula dapat berikatan dengan
perpindahan gula dari uridin diphospat kepada suatu akseptor yang cocok
KESIMPULAN
diklasifikasikan menjadi :
verbaskosa).
pati.
2. Karbohidrat dengan rantai karbon (C) semakin panjang maka bersifat semakin
nonpolar, sedangkan karbohidrat dengan rantai karbon yang semakin pendek maka
suatu golongan uridil dari uridin triphospat kedalam suatu gula 1-phospat. Enzim
yang mengkatalisis reaksi ini dikenal dengan uridil transferase (1) dan telah
Risnoyatingsih, Sri. Hidrolisis Pati Ubi Jalar Kuning Menjadi Glukosa Secara
Org/Article.Php?Article=181143&Val=6223&Title=Hydrolysis%20of%20sta
rch%20saccharides%20fromm,%20sweethh%20 potatoes%20
using%20enzyme
Pati Umbi Ganyong (Canna Edulis Ker.) Pharmaiana, Vol. 5, No. 1, 2015:
35-42 (2015).