Anda di halaman 1dari 4

( Para lelaki mumin itu orang yang bersungguh-sungguh)

(Mubtada dan Khobar)



( Para perempuan mumin itu orang yang bersungguh-sungguh)
Mubtada adalah isim marfu yang biasanya terdapat di awal kalimat (Subyek)

Khobar adalah sesuatu yang dapat menyempurnakan makna mubtada (Predikat)



Contoh: (Macam-Macam Mubtada)

( Muhammad adalah seorang dokter)

( Ustadz
itu sakit) 1. Mubtada yang berupa isim murob

Ketentuan-ketentuan Mubtada dan khobar Contoh:

1. Mubtada dan khobar merupakan isim-isim marfu ( Allah Maha Mengetahui)

Contoh:
( Dua
anak laki-laki itu orang yang bersungguh-sungguh)


( Anak itu rajin)
(Umar adalah seorang yang adil)

( Bapakmu adalah orang yang pandai) 2. Mubtada yang berupa isim mabni

(Hakim itu adil)
Contoh:
2. Mubtada dan khobar harus selalu sesuai dari sisi bilangannya.
( Buku ini baru)
Contoh:
( Dia seorang yang bersungguh-sungguh)

( Seorang muslim itu hadir)
(Saya seorang mahasiswa)



( Dua orang muslim itu hadir)


( Orang-orang muslim itu hadir) (Macam-Macam Khobar)

3. Mubtada dan khobar harus selalu sesuai dari sisi jenisnya. 1. Khobar Mufrod

Contoh: Khobar mufrod adalah khobar yang bukan berupa jumlah maupun syibhul jumlah.


( Orang muslim itu sholeh) Contoh:


( Orang muslimah itu sholihah)
( Seorang
pekerja itu hadir)


( Dua orang pekerja itu hadir) Contoh:

( Para pekerja itu hadir)



( Muhammad di depan rumah)

2. Khobar Murokkab ( Kucing


itu di bawah meja)

Khobar murokkab adalah khobar yang berupa jumlah atau syibhul jumlah. Catatan:

a. Khobar yang berupa jumlah 1. Susunan mubtada dan khobar membentuk jumlah isimiyah, sedangkan susunan
fiil dan fail membentuk jumlah fiilyah.
i. Jumlah Ismiyah
Contoh:
Contoh:

( Jumlah ismiyah)

( Anak laki-laki itu bukunya baru)

( Jumlah filiyah)

( Anak laki-laki itu bapaknya hadir)
2. Apabila khobar berupa jumlah filiyah yang failnya berupa dhomir, maka harus
mengikuti mubtadanya dari sisi bilangan dan jenisnya.

( Sekolahan itu pengajarnya telah hadir)

ii. Jumlah Filiyah Contoh:

Contoh:


( Anak itu telah hadir bapaknya)


( Seorang pengajar itu telah hadir)



( Para pengajar itu telah hadir)

b. Khobar yang berupa syibhul jumlah 3. Terkadang letak khobar didahulukan daripada mubtada. Khobar ini dinamakan
khobar muqoddam ( ) dan mubtadanya dinamakan mubtada muakhkhor (
)
i. Jer dan Majrur
Contoh:
Contoh:


( Muhammad di dalam rumah)



( Buku
itu di atas meja)
4. Irob dari khobar yang berbentuk murokkab adalah fi mahalli rofin ( )
ii. Dhorof dan Mudhof ilaih
Mubtada adalah isim marfu yang umumnya terletak pada awal jumlah.
Adapun khobar adalah isim yang menyempurnakan makna mubtada. - Jumlah filiyyah
Contoh : Contoh :


( muhammadun rosulullah)=Muhammad adalah rosulullah ( almar`atu tadzhabu)=perempuan itu pergi

Kata marfu dengan tanda dhommah yang merupakan isim mufrod, Jumlah merupakan jumlah filiyyah, fii mahalli rofin (menempati
sebagai mubtada. kedudukan rofa) sebagai khobar.
Kata marfu
dengan tanda dhommah yang merupakan isim mufrod,
sebagai khobar. - Susunan huruf jer dan isim majrur (termasuk syibhul jumlah)
Contoh :
( alqur aanu hujjatun laka)=alquran adalah hujjah bagimu
( alqolamu alal maktabi)=pulpen itu di atas meja

Ketentuan-ketentuan mubtada dan khobar Jumlah


merupakan susunan jer majrur, menempati kedudukan
1. Mubtada bisa berupa isim murob atau mabni rofa, sebagai khobar.
Contoh :
- Susunan dhorof (kata keterangan) dengan mudhof ilaih (termasuk
( alhalaalu bayyinun)=segala yang halal itu sudah jelas syibhul jumlah)
Contoh :
Kata marfu dengan dhommah, isim mufrod sebagai mubtada.
( alustaadzu amaamal fashli)=ustad itu di depan kelas


( anta rosuulullahi)=kamu adalah rosulullah


Susunan kata menempati kedudukan rofa, sebagai khobar.
Kata mabni dengan fathah, isim dhomir sebagai mubtada. (penjelasan mengenai dhorof pada pelajaran selanjutnya).

2. Khobar bisa berupa 3. Jika khobar berupa mufrod bukan jumlah, maka mubtada dan khobar
- Mufrod (bukan jumlah) harus sama di dalam
Contoh : - Bilangannya (mufrod, mutsanna atau jama)
Contoh :

( alkitaabu jadiidun)=kitab itu baru
(atthoolibu nasyiithun)=murid itu rajin


Kata marfu dengan dhommah, isim mufrod sebagai khobar.
(atthoolibaani nasyiithooni)=2 murid itu rajin

(atthoolibuuna nasyiithuuna)= para murid itu rajin

- Jumlah ismiyyah
Contoh : - Jenisnya (mudzakkar atau muannast)
Contoh :
( albaitu baabuhu kabiirun)=rumah itu pintunya besar
( arrojulu
qooimun)=laki-laki itu berdiri
Jumlah merupakan jumlah ismiyyah, Irob dari jumlah ini adalah fii ( almar`atu qooimatun)=perempuan itu berdiri
mahalli rofin (menempati kedudukan rofa), sebagai khobar. (ingat ini Irob
dari keseluruhan jumlah ismiyyah, jika dipisah perkatanya maka 4. Khobar boleh didahulukan jika
marfu sebagai mubtada sedangkan marfu sebagai khobar). - Khobar berupa syibhul jumlah dan mubtada berbentuk marifat
Contoh : pembatasan, sehingga arti yang benar dari jumlah di atas adalah "dan
hanya kepunyaan Allah lah nama-nama yang husna"

/
(fil gurfati arrojulu/arrojulu fil gurfati) =laki-laki itu di dalam rumah

5. Khobar wajib di depan jika


- Khobar berupa isim istifham
Contoh :

( ainallahu)=dimana Allah?

Kata merupakan khobar yang wajib didahulukan, dan dinamakan khobar


muqoddam.

- Khobar berupa syibhul jumlah dan mubtada berupa isim nakiroh yang
tidak disifati dan tidak disandarkan.
Contoh :

( maal usri yusrun)=bersama kesulitan ada kemudahan

Kata merupakan mubtada yang wajib diakhirkan, dan dinamakan


mubtada muakhkhor.

- Khobar berupa isim isyarah yang menunjukkan tempat


Contoh :

( hunaa kitaabuka)=disana kitabmu

Kata merupakan khobar yang wajib didahulukan.

Catatan:

Diantara faidah mengetahui mubtada dan khobar adalah ketika khobar yang
boleh diakhirkan namun didahulukan atas mubtada, maka menunjukkan
sesuatu hal yang khusus atau pembatasan.
Hal ini sebagaimana dalam contoh :


Jika diartikan secara bahasa, "dan kepunyaan Allah lah nama-nama yang
husna".
Namun jika kita mengartikan dengan kaidah di atas, kita dapatkan bahwa
dengan mendahulukan khobar dari mubtada, akan menunjukkan

Anda mungkin juga menyukai