Anda di halaman 1dari 8

10 PRINSIP EKONOMI DAN PENJELASANNYA

1/06/2013 OBROLAN EKONOMI 2 COMMENTS

10 Prinsip Ekonomi - Pengertian dari prinsip ekonomi adalah sebuah sistem pengorbanan yang dilakukan oleh
suatu pihak yang cenderung diminimalisir sebisa mungkin namun dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang lebih
besar dari pengorbanan itu. Umumnya sistem ekonomi yang ada di dunia saat ini memang menganut prinsip seperti
ini, meskipun ada beberapa pandangan yang menyatakan bahwa prinsip seperti ini sebenarnya sudah kurang sesuai
dengan kondisi sekarang.

Dalam realitas hidup banyak pilihan dan antara berbagai alternatif yang bisa dipilih maka individu harus membuat
keputusan.

Adapun prinsip prinsip ekonomi dibagi


dalam 10 prinsip ekonomi, yaitu :

1. Setiap orang melakukan TradeOff

Pelajaran pertama mengenai pengambilan keputusan dapat dirangkum dalam pribahasa tidak sesuatu yang gratis di
dunia ini artinya saat hendak mendapatkan sesuatu maka kita harus mengorbankan sesuatu yang lainnya.

Sebagai contoh, saat seseorang memilih belajar, maka orang tersebut telah kehilangan kesempatan untuk
mengerjakan hal lainnya seperti bermain futsal, sepeda atau jalan-jalan. Kegiatan lain yang tidak bisa dilakukan saat
seseorang tersebut belajar di sebut sebagai biaya.

Tradeoff yang dihadapi masyarakat adalah effisiensi artinya masyarakat mendapatkan hasil optimal dari
sumberdaya langka yang ada. Dan pemerataan yaitu pembagian hasil yang merata dari sumberdaya langka tersebut
terhadap masyarakat.

2. Pengorbanan biaya untuk mendapatkan sesuatu.

Seperti yang telah dijelaskan pada prinsip pertama, pengertian biaya adalah apa yang kita korbankan untuk
mendapatkan sesuatu. Hal tersebut dalam ilmu ekonomi biasa disebut sebagai opportunity cost.

3. Orang berpikir secara rasional

Artinya saat seseorang menentukan keputusan atau pilihan, orang tersebut bekerja pada pikiran rasional. Saat
menghadapi pilihan untuk melanjutkan sekolah (S2) atau mecari kerja. Yang ia pikirkan adalah apa keuntungan dari
melanjutkan sekolah yaitu pengetahuan, pekerjaan yang lebih baik dan penghasilan lebih bersar. Atau memilih
mencari kerja dengan keuntungan yaitu lebih cepat memiliki penghasilan sendiri. Dan kerugiannya, yaitu kehilangan
hal-hal dari pilihan yang ia tinggalkan.

Inilah yang terpenting dari 10 prinsip ekonomi ini.

4. Orang tanggap terhadap insentif

Seseorang biasanya akan lebih aktif saat seseorang tersebut mendapatkan keuntungan tambahan dari apa yang ia
kerjakan. Contohnya seseorang akan bekerja sesuai porsi saat penghasilannya tetap, tetapi saat ada insentif maka
ia akan bekerja secara ekstra dari sebelumnya. Contoh lainnya adalah seperti motto Pak Ogah, yang hanya akan
bekerja apabila ada cepe.

5. Perdagangan Menguntungkan Semua Pihak

Pada prinsip ini yang paling ditonjolkan adalah spesialisasi, contohnya yaitu suatu Negara akan memproduksi sesuai
kemampuan yang paling optimal ( biaya produksi rendah, kemampuan produksi tinggi, kualitas bagus) yang dimiliki
lalu menjualnya ke Negara lain yang tidak optimal produksinya dari barang tersebut dan barang produksi yang tidak
bisa dihasilkan secara optimal maka Negara tersebutpun akan membeli dari Negara lain yang produksinya lebih
optimal.

6. Pasar secara umum adalah sarana terbaik untuk mengkoordinasikan kegiatan ekonomi.

Dengan menggunakan jenis perekonomian pasar, keputusan-keputusan dari suatu perencanaan yang terpusat,
digantikan oleh keputusan-keputusan dari jutaan perusahaan dan rumah tangga. Perusahaan memutuskan siapa
yang akan dipekerjakan dan barang apa yang akan diproduksi, kemudian rumah tangga memutuskan akan bekerja di
perusahaan mana dan akan membeli barang apa dari penghasilan mereka. Perusahaan dan rumah tangga saling
berinteraksi di pasar, dimana harga dan kepentingan-kepentingan pribadi mempengruhi dan memandu keputusan-
keputusan yang mereka buat.

7. Pemerintah Kadang Mampu Meningkatkan faktor produksi.

Seperti dalam kasus krisis perekonomian seperti sekarang diamana banyak perisahaan yang bangkrut dan terjadi
kegagalan pasar, pemerintah dapat turun tangan dan menyelamatkan perusahaan tersebut dari kebangkrutan, dan
menjaga kemampuan produksi sekaligus meminimalisir angka pengangguran dengan cara melakukan buyout, atau
pembelian/pengambil alihan sebuah perusahaan oleh pemerintah. Walau begitu pemerintah tidak selalu harus
melakukan hal tesebut.

8. Standar hidup negara bergantung pada kemampuan dalam memproduksi barang dan jasa

Apa yang bisa menjelaskan perbedaan-perbedaan yang sangat besar antara satu standar hidup dengan standar
hidup lainnya diberbagai Negara di dunia?. Jawabannya cukup sederhana, yaitu kemampuan factor produksi dari
suatu Negara. Dinegara dimana para pekerjanya dapat menghasilakan barang dan jasa dalam jumlah besar per satu
satuan waktu, sebagian besar masyarakatnya hidup dalam standar hidup yang tinggi. Begitu pula sebaliknya.
Hubungannya yaitu tingkat pertumbuhan produktivitas suatu Negara menetukan tingkat pertumbuhan pendapatan
rata-ratanya.

9. Harga-harga akan meningkat jika pemerintah mencetak uang dalam jumlah banyak

Tingginya tingkat peredaran uang akibat dari tingginya produksi uang itu sendiri, menyebabkan nilai dari uang
tersebut menjadi semakin kurang berharga yang berdampak pada terjadinya inflasi. Sehingga harga barang naik
karena niali dari uang tersebut menurun.

10. Masyarakat menghadapi trade-off jangka pendek antara inflasi dan pengangguran

Tradeoff antara inflasi dan pengangguran sifatnya hanyalah sementara, namun dapat berlangsung menahun.
Dinegara tertentu meningkatnya inflasi akan mengurangi pengangguran. Namun hal tersebut tampaknya tidak terjadi
di Indonesia
10 Prinsip Ekonomi Beserta Contohnya

1 Vote

Lets start from definition, will ya? Ekonomi berasal dari sebuah kata dalam bahasa Yunani, oikonomos, yang berarti

pengatur rumah tangga. Sementara sebagai sebuah ilmu ekonomi dapat diartikan sebagai ilmu mengenai

bagaimana masyarakat mengelola sumber daya (resources) yang bersifat langka (scarce). Adanya kelangkaan

(scarcity) inilah yang membuat kita ga bisa memenuhi semua keinginan kita. Bagaimana sumber daya yang terbatas

itu dialokasikan, bergantung pada aksi tiap komponen masyarakat, yang secara umum dibagi menjadi dua kubu:

rumahtangga (household) dan perusahaan (firm).

Secara umum, para ekonom berusaha mempelajari bagaimana orang mengambil keputusan yang berkaitan dengan

pengalokasian sumber daya. Pekerjaan apa yang dipilih, barang dan jasa apa yang dibeli, seberapa banyak yang

disimpan. Para ekonom juga mempelajari bagaimana orang berinteraksi satu sama lain. Seperti bagaimana pembeli

dan penjual membentuk pasar dan menetapkan harga. Dan akhirnya, para ekonom menganalisa berbagai faktor

serta kecenderungan yang berlaku pada ekonomi secara keseluruhan. Tingkat kenaikan harga (inflasi), pertumbuhan

pendapatan rata-rata, juga tingkat pengangguran.

Jadi, ekonomi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan kita sehari-hari, hanya saja dengan kacamata yang berbeda.

Sepuluh Prinsip Ekonomi merupakan sejumlah ide pokok yang mendasari ilmu tersebut. Dibagi ke dalam tiga bagian

sesuai deskripsi wilayah kerja ekonom di atas, artikel ini dimulai dengan kelompok yang pertama, yaitu bagaimana

orang mengambil keputusan. Di sini kita akan mengamati ekonomi dalam kacamata seorang individu pelaku

ekonomi.

Prinsip I: Tiap orang menghadapi tarik-ulur (trade-off)

Tidak ada yang gratis di dunia ini, setuju? Ketika kita memilih sesuatu, sesuatu yang lain pasti kita korbankan.

Pengorbanan ini bisa berupa waktu, uang, konsentrasi, apapun. Menulis blog membuat saya kehilangan waktu untuk

bersantai ria. Melanjutkan s1 berarti pengorbanan kesempatan bekerja dengan gaji yang layak.
Contoh klasik adalah tarik-ulur antara senjata dan mentega (gun and butter). Semakin besar pengeluaran

negara/pemerintah untuk membangun pertahanan (senjata), semakin sedikit sumber daya yang tersisa untuk

memproduksi barang konsumsi (mentega) untuk meningkatkan standar hidup masyarakat. Begitu pula sebaliknya.

Prinsip II: Biaya (cost) adalah apa yang dikorbankan untuk mendapatkan sesuatu

Terkadang kita melupakan pengertian biaya atau harga yang sebenarnya dari pilihan yang kita ambil. Konsep yang

sering dilupakan adalah biaya kesempatan (opportunity cost), yaitu kesempatan yang hilang demi menjalankan suatu

pilihan. Oleh karena itu, harga yang harus saya bayar untuk s1 bukan cuma biaya kuliah, buku, dan biaya hidup saja.

Biaya kesempatan yang timbul akibat kehilangan kesempatan bekerja dengan gaji yang layak seharusnya ikut masuk

pertimbangan. Terkadang, biaya kesempatan untuk melanjutkan kuliah bisa jadi teramat tinggi.

Contohnya seorang pemain NBA, Le Bron James, yang memutuskan untuk tidak melanjutkan ke perguruan tinggi

karena menganggap biaya kesempatan kuliah terlalu tinggi, dibanding biaya kesempatan berkarier sebagai atlet

profesional.

Prinsip III: Orang rasional berpikir pada marjin (margin)

Konsep orang rasional berarti seseorang akan melakukan yang terbaik untuk mencapai tujuan, sesuai kesempatan

yang ada. Sementara marjin disebut juga sebagai garis tepi atau batas. Untuk memaksimalkan sesuatu (entah

keuntungan bagi perusahaan atau kepuasan bagi rumahtangga), orang rasional akan selalu mempertimbangkan

perubahan marjinal, perubahan yang terjadi karena perubahan kecil pada suatu aksi. Contoh, keuntungan marjinal

adalah perubahan keuntungan yang kita dapatkan atas penjualan ekstra satu barang atau jasa. Secara umum, orang

akan membandingkan manfaat marjinal dan biaya marjinal ketika menentukan keputusan. Pertanyaan klasik

mengapa berlian jauh lebih mahal daripada air bisa Anda jawab menggunakan konsep manfaat marjinal.

Prinsip IV: Orang bereaksi terhadap insentif (incentive)

Insentif adalah sesuatu (seperti kemungkinan akan hadiah atau hukuman) yang bisa membujuk seseorang untuk

bertindak. Dalam ilmu ekonomi, insentif merupakan hal yang sangat krusial. Pengetahuan mengenai insentif dan apa

reaksi orang terhadap insentif tersebut sangat penting untuk mengetahui kerja dan gerakan pasar, juga bagi para

pembuat kebijakan.

Seseorang biasanya akan lebih aktif saat seseorang tersebut mendapatkan keuntungan tambahan dari apa yang ia

kerjakan. Contohnya seseorang akan bekerja sessua porsi saat penghasilannya tetap, tetapi saat ada insentif maka

ia akan bekerja secara ekstra dari sebelumnya.

Prinsip V: Pertukaran barang dapat menguntungkan semua pihak


Suatu Negara akan memproduksi sesuai kemampuan yang paling optimal ( biaya produksi rendah, kemampuan

produksi tinggi, kualitas bagus) yang dimiliki lalu menjualnya ke Negara lain yang tidak optimal produksinya dari

barang tersebut dan barang produksi yang tidak bisa dihasilkan secara optimal maka Negara tersebutpun akan

membeli dari Negara lain yang produksinya lebih optimal.

Contohnya:

Saya teringat sebuah joke menarik mengenai ini. Alkisah sebuah pabrik mobil yang berpusat di Oklahoma, USA.

Setelah sekian lama memonopoli pasar mobil di USA, muncul sebuah pabrik pesaing, yang ajaibnya terletak di

tengah lautan. Jika pabrik Oklahoma membutuhkan biaya sebesar $25rb untuk mendisain, meproduksi parts dan

merakit sebuah mobil hingga jadi, maka pabrik San Fransisco dengan ajaibnya hanya membutuhkan 50 ton gandum

seharga $12rb. Prosesnya pun terbilang cukup mudah. Cukup mengirim gandum ke pabrik melalui kapal, voila! mobil

dengan setengah harga pasar pun tersedia. The factory is called HONDA. Yup, pabrik ajaib kita adalah perusahaan

ekspor impor.Apakah perdagangan gandum-mobil di atas menguntungkan USA-Jepang? We could say so.

Konsumen mobil USA bisa mendapatkan mobil dengan murah.Konsumen Jepang bisa mendapatkan gandum

kualitas tinggi. Pabrik Oklahoma akan merugi akibat persaingan tentu saja. Akan tetapi, dengan sejumlah inovasi dia

bisa bangkit, kembali ke pasar, dan memberikan suplai mobil dengan kualitas dan harga yang lebih menguntungkan

konsumen.

Prinsip VI: Mekanisme Pasar merupakan metode yang cocok untuk mengatur kegiatan ekonomi.

Masih ingat dengan perang dingin?Salah satu ideologi yang dipertentangkan adalah ekonomi pasar melawan

ekonomi terpusat.Salah satu kelemahan ekonomi terpusat adalah, tidak adanya insentif yang cukup untuk maju dan

berbuat lebih.Semua sudah diatur oleh pemerintah.Di sini bisa kita lihat kelemahan kedua.Pemerintah tidak memiliki

kemampuan untuk mengalokasikan sumber daya secara tepat. Di lain pihak, mekanisme pasar bertumpu pada

keputusan kolektif rumah tangga dan perusahaan dalam pengalokasian sumber daya. Dibandingkan pemerintah, tak

ayal lagi, pasar memiliki kemampuan lebih.Pasar memunculkan permintaan barang maupun jasa; Pasar pula lah

yang mengumpulkan perusahaan maupun rumah tangga untuk menyediakan penawaran.Ekonom menyebut

mekanisme ini sebagai tangan gaib (invisible hand).

Prinsip VII: Pemerintah dapat meningkatkan kinerja pasar

Anda mungkin bertanya, jika mekanisme pasar dapat mengalokasikan sumber daya secara efektif dan efisien, apa

perlunya pemerintah? Salah satunya adalah untuk memastikan mekanisme pasar bekerja dengan baik melalui

penegakan hukum dan penyediaan sarana prasarana.Apa gunanya mekanisme pasar kalau pencurian merajalela,

perjanjian dagang tidak ditepati dan jalur transportasi buruk (dan tidak ada cukup insentif bagi pasar untuk

menyediakan jalur transportasi)? Peran pemerintah tidak hanya berhenti sebagai fasilitator.Terkadang intervensi

terhadap mekanisme pasar diperlukan, karena si tangan gaib kita memang bisa mengatur ekonomi, tetapi bukan
berarti mahakuasa. Di sini pemerintah dapat melakukan dua hal: meningkatkan efisiensi dan keadilan. Salah satu

penyebab ketidakefisienan pasar adalah eksternalitas, yaitu pengaruh suatu tindakan terhadap khalayak umum.

Contoh:eksternalitas (negatif) yang paling umum adalah polusi.Ada pula faktor kekuatan pasar, di mana suatu

kekuatan tunggal (atau segelintir orang) memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap pasar.Bisa juga disebut

monopoli.Pemerintah memiliki peran untuk mencegah timbulnya faktor-faktor tersebut yang bisa mengakibatkan

gagalnya kerja mekanisme pasar.Kemudian berbicara mengenai keadilan, mekanisme pasar hanya bisa mengatur

alokasi sumber daya berdasarkan kemampuan memproduksi sesuatu yang mana orang mau membayar untuk itu.Si

tangan gaib tidak menjamin tiap orang bisa punya pekerjaan, bisa makan cukup atau bisa berobat jika

sakit.Pemerintah lah yang bertanggung jawab atas keadilan bagi seluruh rakyat, dengan mekanisme pajak, subsidi

dan program kesehatan atau sembako murah.

Contoh lain: Seperti dalam kasus krisis perekonomian seperti sekarang diamana banyak perisahaan yang bangkrut

dan terjadi kegagalan pasar, pemerintah dapat turun tangan dan menyelamatkan perusahaan tersebut dari

kebangkrutan, dan menjaga kemampuan produksi sekaligus meminimalisir angka pengangguran dengan cara

melakukan buyout, atau pembelian/pengambil alihan sebuah perusahaan oleh pemerintah. Walau begitu pemerintah

tidak selalu harus melakukan hal tesebut.

(Source: Gregory Mankiw, Principles of Economics 4th edition, 2007)

Prinsip VIII: Standar hidup suatu negara bergantung pada kemampuan memproduksi barang dan jasa

Contoh: Fakta menunjukkan perbedaan standar hidup yang cukup mencolok antarnegara yang ada di dunia. Bank

Dunia membagi tingkat pendapatan suatu negara menjadi Low Income (LIC) untuk di bawah $785, Lower Middle

Income (LMC) untuk $766-$3035, Upper Middle Income (UMC) untuk $3036-$9385, dan High Income untuk di atas

$9386. Indonesia sendiri terletak pada tingkatan LMC. Perbedaan tingkat pendapatan mengakibatkan pula

perbedaan standar hidup: kepemilikan akan barang-barang elektronik, akses layanan pendidikan dan kesehatan,

ketersediaan nutrisi, hingga tingkat harapan hidup (life expectancy). Faktor apa yang menjadi penentu tingkat standar

hidup suatu negara? Produktivitas, yaitu jumlah barang dan jasa yang diproduksi tiap satu jam kerja. Semakin

produktif masyarakat suatu negara, semakin besar kemampuan mereka menikmati standar hidup yang lebih baik.

Konsep produktivitas dan standar hidup ini akan berdampak pula pada kebijakan publik. Kebijakan publik yang

bertujuan meningkatkan standar hidup masyarakat harus mampu menjawab pertanyaan kunci, bagaimana

meningkatkan produktivitas masyarakat?Untuk itu, diperlukan pendidikan yang baik, fasilitas yang memadai,

kebijakan yang tepat dan dukungan teknologi yang mumpuni.

Prinsip IX: Harga akan naik ketika pemerintak mencetak terlalu banyak uang

Tingginya tingkat peredaran uang akibat dari tingginya produksi uang itu sendiri, menyebabkan nilai dari uang

tersebut menjadi semakin kurang berharga yang berdampak pada terjadinya inflasi. Sehingga harga barang naik
karena niali dari uang tersebut menurun.

Contoh: Mungkin kalian masih ingat dengan inflasi gila-gilaandisebut juga hiperinflasidi Zimbabwe, sampai-sampai

terbit duit kertas bertuliskan 10 milyar. Kini, setelah mengalami 3 kali devaluasipenurunan nilai mata uangsejak

2006, dolar Zimbabwe dinyatakan tidak berlaku, alih-alih mata uang internasional lah yang berlaku di negara

tersebut. Tahukah kalian apa penyebab inflasi? Secara umum, inflasi atau kenaikan tingkat keseluruhan harga

disebabkan terutama oleh jumlah uang yang beredar di masyarakat.Seperti di Jerman periode awal 20an di mana

harga-harga naik 3 kali lipat tiap bulannya, jumlah uang tercatat meningkat 3 kali tiap bulannya.

Prisip X: Masyarakat menghadapi tarik-ulur jangka pendek antara inflasi dan pengangguran

Meskipun dalam jangka panjang inflasi merupakan efek utama dari jumlah uang beredar, dalam jangka pendek

mencetak uang banyak-banyak malah bisa mengurangi pengangguran.Lho?Berikut alur analisisnya.Peningkatan

jumlah uang beredar dapat menstimulasi kemampuan belanja sehingga tingkat permintaan pun meningkat. Kenaikan

tingkat permintaan memang berpotensi menaikkan harga, akan tetapi ia juga akan menarik minat pengusaha untuk

meningkatkan produksi barang dan jasa untuk memenuhi permintaan tersebut. Untuk itu, diperlukan lebih banyak

pekerja. Secara umum lapangan pekerjaan akan meningkat dan pengangguran pun menurun. Jadi, dalam skala

keseluruhan ekonomi terdapat pula tarik-ulur (trade off), yaitu antara inflasi dan pengangguran.Para penentu

kebijakan dapat memanfaatkan tarik-ulur jangka pendek ini untuk menentukan kombinasi inflasi dan pengangguran

yang dirasa pas.Caranya dengan mengatur pengeluaran pemerintah, tingkat pajak dan jumlah pencetakan uang.Hal

ini, tentu saja, menjadi subjek perdebatan yang tidak pernah berhenti.

Contoh: Tradeoff antara inflasi dan pengangguran sifatnya hanyalah sementara, namun dapat berlangsung

menahun. Dinegara tertentu meningkatnya inflasi akan mengurangi pengangguran. Namun hal tersebut tampaknya

tidak terjadi di Indonesia. Kenapa?

Anda mungkin juga menyukai