Anda di halaman 1dari 22

RECHARGE YOUR SPIRIT

Oleh : Anggi Fairus Yolanshah (Pajak B / 04)

Penulis : Keen Achroni

Penyunting : Tristanti, Swaesti

Penerbit: Trans Idea Publishing

Tahun : 2014

Halaman : 260 halaman

Kategori : Motivasi

Masa remaja sering didefinisikan sebagai masa peralihan dari anak-anak menuju
dewasa. Pada masa ini, bukan hanya fisik yang berubah, melainkan juga psikis yang labil.
Perubahan ini terkadang membuat mereka menjadi lebih sensitif, mudah tersinggung, marah,
sedih, dan murung, atau yang umum disebut galau. Pada masa remaja, seorang anak akan
dihadapkan pada dua kondisi. Di satu sisi, mereka akan menghadapi masa yang
membahagiakan dan penuh keceriaan. Seru untuk mencoba hal-hal baru. Namun disisi lain,
mereka juga dihadapkan pada berbagai problematika dan tekanan, yang dapat berasal dari
dalam dirinya sendiri, maupun dari luar seperti lingkungan sekolah, keluarga, dan pergaulan.

Dengan berbagai perkembangan fisik, mental, emosi, sosial, kepribadian, dan moral
yang begitu cepat terjadi, remaja telah memiliki sebagian besar syarat yang dibutuhkan untuk
mencapai keberhasilan, berprestasi, dan meletakkan fondasi yang kuat bagi bangunan
kesuksesan di masa depan kelak. Namun dengan banyaknya tekanan ditambah dengan kondisi
emosional yang belum stabil membuat remaja menjadi rentan terhadap pengaruh negatif.
Masa remaja yang seharusnya digunakan untuk berkreativitas dan berprestasi, justru diisi
dengan hal-hal yang merusak masa depan mereka.

Dengan dua sisi kehidupan ini, remaja bisa menjelma menjadi pribadi yang penuh
prestasi ketika mampu mengelola seluruh potensi dalam dirinya. Namun, remaja dapat pula
terjerumus dalam kubangan persoalan dan lautan kegalauan jika salah langkah. Oleh karena
itu, remaja memerlukan bimbingan agar dapat menyikapi setiap permasalah yang datang
dengan baik sehingga mereka dapat melalui hari-harinya dengan kegiatan yang positif.

1. Ketika Kamu Menjadi Remaja

Masa remaja dapat membawamu pada masa depan yang gemilang jika kamu
mengelola dan menjalaninya sebaik mungkin. Sebaliknya, masa remaja juga dapat
mengantarkanmu pada sebuah kehidupan yang menyedihkan dimasa mendatang jika
kamu salah memperlakukannya.

a. Perkembangan fisik
Pada masa remaja, kamu memang mengalami perubahan fisik yang dramatis.
Tinggi dan berat badan kamu bertambah dengan cepat. Bentuk tubuh kamu pun
berubah. Perubahan fisik ini terjadi karena tubuh kamu memproduksi hormon-
hormon yang berhubungan dengan pertumbuhan, yaitu Follicle-Stimulating
Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone (LH).

b. Perkembangan Kognitif (Kemampuan berpikir)

Remaja pada umumnya telah mampu berpikir dengan cara abstrak, logis, dan
lebih idealistis. Jika kemampuan berpikir ini kamu gunakan sebaik-baiknya,
hasilnya akan sangat luar biasa. Kamu akan menjadi remaja hebat yang mampu
berpikir kritis, mampu menganalisis setiap permasalahan dan mencari jalan
keluarnya, memiliki idealism, serta merancang masa depan yang gemilang.
Sebaliknya, kemampuan berpikir ini dapat mendatangkan masalah jika kamu tidak
belajar untuk mengelolanya secara bijak dan sebaik mungkin. Misalnya kamu bisa
saja merasa menjadi orang yang paling tahu segalanya dan merasa paling benar,
sehingga sulit menerima nasihat dan masukan.

c. Perkembangan emosional

Masa muda adalah masa penuh gejolak, masa ketika ketegangan emosi
meninggi. Hal ini terjadi karena berbagai faktor penyebab, seperti perubahan fisik
dan kelenjar didalam tubuh kamu, tekanan social dari lingkungan, masalah
keluarga, atu kondisi lingkungan baru. Jenis emosi yang umum dihadapi remaja
adalah cinta, kasih sayang, gembira, bahagia, marah, takut, cemas, cemburu,
sedih, frustasi, dan benci. Pada sebagian remaja, ketidakstabilan emosi kerap
menimbulkan perilaku negative, seperti agresif, regresif (lari dari kenyataan), dan
temperamental.

Meskipun sulit, kamu harus mampu mengelola emosi kamu agar dapat
mencapai kematangan emosi. Selain ketidakstabilan emosi, para remaja umumnya
juga mengalami masalah dengan perubahan suasana hati yang drastis.

d. Perkembangan sosial

Hubungan sosial remaja menjadi lebih kompleks dibandingkan ketika masih


anak-anak karena pada masa ini, kemampuan untuk memahami orang lain dan
menjalin persahabatan telah berkembang. Selain keluarga dan lingkungan
terdekat, kamu pun berinteraksi dengan lingkungan sekolah yang lebih besar,
teman-teman di media social, bahkan masyarakat.

Kompleknya hubungan social remaja membuat tugas perkembangan remaja


terkait hubungan social menjadi tugas perkembangan paling sulit. Hal ini terjadi
karena dalam setiap hubungan social selalu dibutuhkan berbagai penyesuaian
social yang tidak selalu mudah untuk dilakukan dan bisa berpotensi membawa
dampak buruk.
e. Perkembangan kepribadian

Di masa remaja yang merupakan masa transisi, dorongan untuk menemukan


dan memperlihatkan identitas diri begitu kuat kamu rasakan. Banyak hal yang
kamu lakukan untuk menemukan jati diri. Tidak jarang, pencarian jati diri ini kamu
lakukan dengan cara yang ekstrem, yang berbeda dengan kebiasaan orang pada
umumnya. Sehingga tidak jarang cara-cara ini dinilai sebagai bentuk keanehan
atau kenakalan. Hal-hal yang mewarnai perjalanan pencarian jati diri kamu
tersebut, misalnya kesadaran diri berubah sedemikian drastic.

f. Perkembangan moral

Di masa remaja, kamu melakukan perbuatan baik karena adanya dorongan dari
dalam diri kamu sendiri, tanpa harus senantiasa dibimbing, diawasi, didorong, dan
diancam hukuman, karena untuk menghormati tatanan moral yang ada dalam
masyarakat dan norma hukum sehingga mendapatkan penerimaan social.
Walaupun disisi lain, kegoyahan tingkah laku moral juga menjadi bagian tak
terpisahkan dari realitas yang melingkupi dunia remaja tempat kamu kini lebur
didalamnya.

2. Persoalan apa saja yang membuat remaja galau?

a. Sekolahku Rumah Galauku

Sekolah sebagai penyelenggara pendidikan, tentu menjadi bagian penting


dalam proses pencerdasan daya piker, peningkatan keterampilan, penajaman rasa
estetika, dan pembentukan budi pekerti luhur manusia. Tapi faktanya, sekoah juga
bisa menjadi tempat paling menyiksa bagi para siswa yang menimba ilmu
didalamnya. Sumber kegalauan remaja itu banyak sekali, salah satunya dari
sekolah. Ya, semacam Sekolahku rumah galauku begitulah.

1. Lingkungan Sekolah Baru Bikin Mati Kutu

Di sekolah yang baru, kamu harus bertemu dengan lingkungan fisik,


teman-teman, guru-guru, dan orang-orang berbeda dengan yang sudah
bertahun-tahun kamu kenal. Jika kamu termasuk orang yang pandai
bergaul dan mudah menyesuaikan diri, tentu berada di lingkungan baru
tidak masalah. Namun, jika bukan seorang seperti ini, berada di lingkungan
sekolah baru dapat membatmu merasa tidak nyaman atau tertekan.

2. Oh, Tidak! Nilai-nilaiku!

Ulangan dan ujian memang bikin bete dan galau. Apalagi kalau
diadakan mendadak. Terus kalau nilainya jeblok, langsung dah dapat
nasihat dari ayah dan bunda. Tidak hanya nasihat, ancaman pun kerap
melayang tak terkendali. Bapak ibu guru pun memperkeruh suasana
dengan semangatnya untuk memberikan remidi supaya nilai yang tadinya
jelek, setidaknya bisa lebih baik lagi. Akan tetapi, kenapa ya bagi orang tua
dan guru, sepertinya tidak ada yang lebih penting di dunia ini selain
mendapatkan nilai bagus?

3. Pedihnya Di-Bully

Bullying adalah suatu tindakan dengan menggunakan kekuatan atau


kekuasaan untuk menyakiti seseorang atau sekelompok orang, baik secara
verbal, fisik, maupun psikologis, sehingga membuat korban merasa
tertekan, takut, dan tak berdaya. Sayangnya, perilaku jahat ini menjadi
realitas yang sangat dekat kehidupan anak dan remaja.

Bullying memang bukan hal sederhana. Tindakan ini dapat membawa


akibat yang sangat buruk bagi korbannya. Mulai dari prestasi belajar
menurun, gangguan makan, mengisolasi diri, kegelisahan yang parah,
terluka, depresi, trauma berkepanjangan, hingga mengakibatkan kematian.

4. UN Bikin Makan Tak Enak, Tidur Tak Nyenyak

Penyebab UN (Ujian Nasional) menjelma menjadi hantu paling


menakutkan dan banyak membuat pelajar galau salah satunya ialah tingkat
kesulitannya. Soal-soal yang sulit itulah yang membuat dari tahun ke
tahun, ratusan, atau mungkin ribuan siswa gagal lulus UN.

Hal lain yang membuat UN tampil ibarat algojo yang siap melukai
adalah fakta banyaknya kecurangan yang terjadi dalam pelaksanaanya. Hal
ini tentu membuatmu galau luar biasa. Ketika kamu sudah belajar sangat
keras demi menghadapi UN dan mempertahankan kejujuran, banyak siswa
lain justru berbuat curang dengan mengandalkan contekan kunci jawaban
yang didapat dengan harga yang sangat mahal.

5. Guruku Bukan Favoritku

Jika boleh meminta, kamu tentu ingin semua guru yang mengajar kamu
memiliki karakter yang mampu membuatmu memfavoritkannya.
Menjelaskan materi sulit dengan cara menyenangkan, kreatif, humoris,
santai, ramah, mengenal siswa dengan baik, memberi contoh yang baik,
sabar, dan selalu memotivasi.

Namun sayang, faktanya ada saja guru yang menerangkan materi


pelajaran membuat siswa mengantuk dan bosan, guru yang sangat kaku,
guru yang dijuluki guru killer, guru sensitive dan pendendam, dan tipe-tipe
guru yang lain yang bisa membuatmu menjadi semakin galau.

6. Sahabatku Sainganku

Sahabat memang memiliki andil yang sangat penting untukmu dalam


melewati hari-hari sekolah. Bersama mereka, kamu melewatkan suka dan
duka. Merekalah yang setia mendengarkan curhatan kamu atau membantu
menyelesaikan tugas sekolah. Kala sahabatmu tak masuk sekolah, kamu
tentu akan merasa kehilangan.

Namun, apa jadinya jika seiring perjalanan waktu, mulai ada yang
berbeda dengan persahabatan yang semula indah itu. Kamu tentu sangat
galau jika sahabatmu mulai berubah, ia menempatkanmu sebagai saingan,
sering terlihat iri ketika kamu meraih keberhasilan, sering memperlihatkan
kepada orang lain bahwa dia lebih hebat dibanding kamu, Sering
menunjukkan keberpihakan dengan lawan bicara kamu, dan berusaha
menyamaimu.

7. Pelangi di Hati, Kabut di Jiwa

Diantara semua problem sekolah yang bisa bikin galau, masalah cinta
sepertinya berada diposisi puncak. Ketika jatuh cinta, tiba-tiba dunia kamu
menjadi sebuah dunia yang anomali, jungkir balik, dan gaduh tak karuan.
Oh, indahnya jatuh cinta. Namun, dibalik itu cinta juga dapat membuat
jiwamu diliputi kabut kegalauan. Problem percintaan bisa membuatmu
sangat terpuruk. Kesalahan memaknai cinta yang merajai didalam hatimu,
juga dapat menyeretmu kedalam persoalan yang dampak buruknya bisa
berkepanjangan, bahkan mengancam masa depanmu yang masih sangat
panjang.

b. Rumahku Bukan Surgaku

Rumah adalah tempat paling aman dan nyaman di dunia, meskipun bukan
berupa bangunan nan mewah. Semua keindahan, kebahagiaan, dan ketulusan yang
didapat dari rumah dan keluarga yang harmonis sangat sulit diperoleh dari tempat
lain, atau dari orang-orang lain. Namun, ketika kondisi rumah dan keluarga justru
terasa menghimpit jiwa, saat itulah kamu telah kehilangan sebuah surga. Kala ini
terjadi, galau pun akan menjadi teman setiamu.

1. Hampanya Hati Tiada Teman Berbagi

Kamu mendapat juara pertama suatu perlombaan. Kebahagiaan


memenuhi seluruh jiwamu. Kamu tidak sabar ingin segera sampai rumah
untuk mempersembahkan kemenanganmu kepada orang tuamu hingga
membuat mereka bangga kepadamu. Namun, sesampainya dirumah, kamu
hanya menempati rumah sepi tanpa penghuni atau esok paginya ketika
kamu bercerita, orang tuamu hanya menanggapinya dengan dingin. Tanpa
apresiasi sama sekali karena mereka tengah terburu-buru untuk kembali
bekerja, seperti biasa. Hatimupun terasa perih dan kosong.

Dihari lain, kamu merasa sangat sedih karena disekolah teman-


temanmu mengejekmu, dimarahi guru, atau patah hati karena seseorang
yang kamu sukai. Lalu kamu ingin menceritakan kepedihan hatimu kepada
ayah bundamu dan berharap bisa kembali tegar setelah mendapat
penghiburan, pelukan hangat, atau dukungan dari kedua orang tua. Akan
tetapi, apa daya, harapan kosonglah yang kamu dapat. Dirumah, tidak ada
orang yang dapat menguatkanmu ketika dirimu begitu lemah. Orang tuamu
bahkan tidak pernah tahu dengan masalahmu karena mereka telalu sibuk.
Hampir tak punya waktu untuk keluarga.

2. Separuh Jiwaku Pergi

Ayah dan ibu adalah dua sosok yang paling kamu cintai di dunia ini.
Kamu mencintai keduanya dengan kadar yang sama. Bersama ayah dan ibu
kamu merasa utuh.

Namun apa yang terjadi jika tiba-tiba kalian tidak dapat bersama lagi
sebagai keluarga yang utuh dan harmonis? Karena masalah besar yang
tidak dapat diatasi bersama, ayah dan ibu kamu memutuskan untuk
mengakhiri mahligai pernikahan mereka. Menghadapi kenyataan paling
pedih ini, kamu pasti limbung. Perceraian membuat jiwamu tinggal
setengah. Ayah dan ibu yag selama ini selalu ada untukmu, setelah
perceraian terjadi tentu salah satu dari mereka tidak akan bersamamu setiap
hari.

3. Aku Bukan Anak Kecil Lagi!

Orang tuamu melarangmu pergi bersama teman-teman di malam


minggu? Melarangmu ikut kemping? Atau melarangmu ikut eskul atau les-
les pengembangan bakat? Pastinya bikin bete. Tidak hanya itu, saat kamu
belajar kelompok pun selalu disusul lalu ditunggui. Dirumahpun kamu
tidak pernah dibiarkan sendiri. Lihat film diawasi, HP kamu bunyi, ibu
langsung nyambar aja. Saat belajar atau mengerjakan PR, kamu juga
ditanya-tanya, bisa tidak mengerjakannya. Kalau kamu bilang sulit,
orangtuamu akan segera sibuk membantumu menyelesaikan tugas sekolah.

Orangtua over protektif memang bikin galau. Hidup kamu dipenuhi


dengan berbagai larangan. Ini tidak boleh, itu jangan. Kamu tidak diberi
kepercayaan untuk mengambil keputusan. Mereka juga selalu ingin terlibat
dalam apapun yang kamu lakukan. Benar-benar tidak punya privasi.

4. Brother or Sister Seperti Monster

Kata orang, punya adik itu asyik. Soalnya adik kan bisa disuruh-suruh.
Katanya, punya kakak juga enak. Ada tempat curhat, ada yang melindungi,
dan bisa diminta ini itu. Namun, bagaimana jika kamu mengalami
sebaliknya? Adik atau kakak kamu malah bikin kesal melulu. Mereka
sudah seperti monster yang selalu menebar kemarahan dan kejengkelan.
Adik kamu selalu membuatmu terganggu sebab suka sekali mengacak-
acak kamarmu, bikin rusak benda-benda milikmu atau menggunakannya
tanpa izin, keras kepala, ngelunjak, berisik, dan tukang ngadu ke ayah ibu.
Sedangkan kakak kamu suka itu egois, mau menang sendiri, kalau minta
tolong suka maksa, tidak mau membantu saat kamu membutuhkan
bantuan, galak, pelit, sering ngajak berantem, jahil, suka menggurui, dan
masih banyak lagi.

c. Kejamnya Pergaulan

Sebagai makhluk social, tentunya kita butuh untuk bersosialisasi atau bergaul
terhadap sesamanya. Dalam pergaulan, kamu dan teman-temanmu akan saling
memengaruhi dan kerap kali kamu harus bersinggungan dengan berbagai macam
konflik. Itulah sebabnya, pergaulan dan semua realitas yang menjadi bagian di
dalamnya kerap kali menjatuhkanmu ke jurang kegalauan.

1. Merokok Membunuhmu, Tidak Merokok Mengucilkanku

Remaja memang selalu ingin mencoba hal-hal baru yang menantang.


Rokok barangkali menjadi salah satu tantangan baru buat kamu. Apalagi,
beberapa teman kamu telah membuktikan keberaniannya untuk merokok.
Lalu, mereka terus-menerus mengajakmu untuk melakukan hal yang sama.
Kalau tidak berani merokok, mereka akan mengejekmu dan kadangkala
mereka mungkin tak segan untuk memaksamu disertai ancaman
dipersilakan untuk meninggalkan geng jika tidak mau mengikuti gaya
hidup mereka.

Kamu menjadi bimbang dan bingung. Di satu sisi, kamu tahu merokok
itu tidak baik. Di sisi lain, kamu tidak ingin keluar dari geng kamu. Tarik
menarik antara keinginan untuk mencoba dipertebal dengan pengaruh
pergaulan dan keinginan untuk bertahan pada keyakinan untuk memilih
jalan yang benar, membuatmu galau bukan kepalang.

2. Narkoba Oh Narkoba

Suatu ketika, kamu merasa begitu tertekan. Penyebabnya mungkin


perceraian orang tua kamu atau hubungan kedua orangtua yang tidak
harmonis, sangat bosan dengan rutinitas sehari-hari, takut ujian, atau
sering mendapat perlakuan tidak menyenangkan. Datanglah kamu kepada
teman-temanmu untuk curhat. Lalu, teman-temanmu mengajakmu untuk
bersenang-senang dengan menawarkanmu narkoba. Lari dari masalah
hanyalah salah satu pintu bagi remaja, untuk masuk kedalam
penyalahgunaan obat-obat terlarang. Sekali kamu berkata iya, berjuta galau
akan menimbunmu.

3. Free Sex? Haruskah?


Salah satu hal yang cepat sekali ditiru remaja dari media adalah gaya
pergaulan. Pergaulan erat dengan lawan jenis ini dapat menjatuhkan remaja
ke dalam lembah nista bernama seks bebas. Mereka terikat dalam ikatan
bernama pacaran. Ikatan ini membuat mereka ingin selalu berduaan, lalu
mereka pun mulai kehilangan control.

Semua factor yang dapat menyeret remaja ke tindakan pergaulan bebas


ini akan semakin menguat pengaruhnya akibat kurangnya pengawasan
orangtua, kurangnya pendidikan agama, atau anak tumbuh dalam keluarga
yang tidak harmonis. Ingat! Kejahatan terjadi bukan hanya karena niat,
melainkan juga kesempatan.

4. Up Date, Dong, Penampilannya!

Selain menyebabkan remaja terdorong masuk kedalam pegaulan bebas,


media dan lingkungan pergaulan juga memberikan pengaruh yang sangat
besar dalam gaya penampilan para ABG.

Sebagai remaja, penampilan kamu juga haruslah selalu up to date.


Kalau tidak, mungkin kamu akan dipandang aneh atau di ejek oleh teman-
teman kamu. Inilah yang sering kali membuatmu tidak memiliki pilihan
selain berusaha mengikuti mode dan tampil sama seperti mereka. Padahal,
kamu sendiri barangkali tidak selalu sreg dengan pilihan penampilan
tersebut.

d. Aku Bukan Siapa-Siapa

Sebagai remaja, memiliki banyak teman seharusnya terasa menyenangkan.


Namun, pada beberapa kasus, sebagian remaja justru memilih untuk selalu
menyendiri. Alasannya, karena merasa tidak pantas menjadi bagian dari teman-
temannya yang hebat, dan takut akan mendapatkan penolakan jika mencoba
berbaur dengan teman-teman sebayanya.

1. Tak Secantik Cleopatra/ Tak Setampan Arjuna

Kamu merasa bahwa dirimu sama sekali tidak menarik dilihat. Ada saja
yang membuatmu merasa menjadi orang paling jelek sedunia. Kamu bisa
merasa menjadi sebagai orang yang tak menarik sedunia karena ada yang
sesuatu yang berbeda dalam diri kamu. Merasa tidak menarik atau jelek
secara fisik membuatmu menderita penyakit rendah diri atau minder akut
kala berhadapan dengan orang yang menurut kamu cakep abis.

Kalau boleh memilih, tentu saja kamu ingin seperti Cleopatra dengan
kecantikannya yang legendaris itu. Atau jika kamu laki-laki kamu ingin
seperti Arjuna yang katanya tampan tidak ketulungan. Apa daya, mimpi
tinggal mimpi. Tidak ada keajaiban yang menyulapmu menjadi sosok
dengan daya tarik fisik yang kamu inginkan.
2. Andai Aku Jadi Orang Kaya

Enaknya jadi orang kaya. Mau apa saja bisa. Beli apa saja tinggal
ambil. Beda dengan yang pas-pasan dan cenderung kekurangan. Untuk
kebutuhan sehari-haripun harus pandai-pandai mengatur keuangan. Tak
hanya membuat gerak hidup menjadi terasa terbatas, kondisi finansial atau
ekonomi keluarga yang cenderung pas-pasan membuat sebagian remaja
merasa minder dalam pergaulan lingkungan sekolah. Tidak adanya
kesempatan untuk sama dengan teman-teman kamu yang orangtuanya kaya
membuatmu merasa kecil dihadapan mereka. Kamu juga merasa tak pantas
menjadi bagian dari mereka.

3. Tak Pernah Menjadi Juara

Menjadi remaja yang punya prestasi memang keren. Bisa dibanggakan


oleh orangtua, guru, teman-teman. Akan dihargai dan mudah diterima
diberbagai lingkungan pergaulan. Harga diri pun akan tinggi. Sebaliknya,
ketika kamu merasa tak punya prestasi, besar kemungkinan kamu akan
mengalami rendah diri dan minder. Ulangan remidi melulu, prestasi luar
akademik juga tak bisa diharapkan, Bagaimana dengan karya ilmiah, baca
puisi, seni drama, melukis, dan ajang-ajang positif lainnya? Lagi-lagi kamu
hanya bisa menggelengkan kepala.

4. Jomblo Permanen

Teman-temanmu selalu mengolok-olokmu karena dirimu tak laku-laku.


Hatimu bagai tersayat sembilu. Terus-terusan ditempatkan sebagai remaja
kelas sudra karena cintanya selalu bertepuk sebelah tangan, tentu
membuatmu super duper minder. Kamu merasa beda dengan teman kamu
dan memiliki banyak sekali kelemahan. Hingga tak ada seorang lawan
jenis yang menaruh hati padamu.

5. Keluarga Tak Sempurna

Kondisi orangtua, keluarga, dan saudara yang tak sesuai harap


membuat sebagian orang begitu tersiksa. Siksaan tersebut dapat bersumber
dari rasa malu, tertekan, atau tidak percaya diri. Seperti mempunyai
anggota keluarga yang tengah menjalani kasus hukum, profesi orang tua
yang menurutmu tak dapat dibanggakan, saudara yang akhlaknya kurang
terpuji atau memiliki saudara berkebutuhan khusus dapat membuatmu
malu dan tak percaya diri pada saat bersosialisasi di lingkungan.

6. Kelamnya Masa Lalu

Secara fisik kamu bisa dibilang tidak memiliki kekurangan. Secara


materi, keluarga kamu tak kekurangan. Nilai akademik rata-rata bagus dan
prestasi dibidang non akademik pun ada. Keluarga juga tak ada masalah.
Namun, mengapa kamu tetap merasa tidak percaya diri dalam pergaulan?
Kamu merasa bahwa dibandingkan dengan teman-teman kamu atau orang
lain, kamu tidak ada apa-apanya. Bagaimana bisa?

Sekarang coba diingat lagi semaksimal yang kamu bisa. Bagaimana


pola asuh yang diterapkan orang tua selama kamu kanak-kanak. Sebab,
pengasuhan yang tidak tepat ternyata juga dapat menyebabkan anak
tumbuh menjadi remaja dan orang dewasa yang kehilangan percaya diri.
Selain pola asuh orang tua, perlakuan lingkungan juga sangat berpotensi
membuat seseorang kehilangan rasa percaya dirinya.

3. Lalu, bagaimana pula cara yang tepat untuk menghadapinya agar tidak salah langkah?

a. Recharge Your Spirit Part 1 : Sekolahku Istana Bahagiaku

Berupaya mengubah sekolah dari rumah galau menjadi istana bahagia adalah
pilihan terbaik yang dapat kamu ambil ketimbang membiarkan diri teus-menerus
dijajah duka yang tiada guna. Bahagia disekolah adalah pijakan kukuh yang dapat
menerbangkan dirimu jauh tinggi ke angkasa, lalu kembali kebumi sambil
membawa bintang paling terang berupa pencapaian sebuah hidup yang gemilang
dan penuh makna.

1. Lingkungan Sekolah Baru? Siapa Takut!

Bagaimana kamu memaknai dan menyikapai hari-hari awal kamu


disekolah baru yang bikin galau, akan sangat menentukan kebahagiaan hidup
kamu yang selanjutnya. Bukan hanya sepanjang tiga tahun sekolah, melainkan
dapat berpengaruh sejauh usia kamu kayuh. Jika kamu terus-menerus dihantui
ketakutan atau kekhawatiran, hari-hari sekolah kamu akan menjadi hari yang
berantakan dan menyakitkan. Sebab, ketika kamu emrespon lingkungan tempat
kau berada secara negative, lingkungan pun akan memberikan respon yang
balik negative pula.

Sebaliknya, ketika kamu berhasil mengambil sudut pandang yang benar


atas masalah yang kamu hadapi disekolah baru, lalu melahirkan sikap-sikap
yang tepat untuk mengatasinya, aura positif pun akan terpancar dari dalam diri
kamu. Pada saat aura yang kamu pancarkan positif, lingkungan pun akan
memberikan respon yang positif. Selanjutnya, semua benar-benar akan
menjadi baik-baik saja dan sekolahpun akan menjadi tempat yang
membahagiakan bagimu.

Keberhasilan kamu menyesuaikan diri disekolah yang baru ini akan


menentukan keberhasilan studi dan kesehatan mental kamu. Ketika berhasil
menyesuaikan diri, kamu akan merasakan kepuasan psikis dan mendapatkan
penerimaan social. Ketidakmampuan dalam melakukan penyesuaian diri dapat
mengantarkan kamu pada belantara penderitaan yang membahayakan. Merasa
tidak puas, kecewa, gelisah, lesu, depresi, dan mengalami penolakan social.
Agar kamu berhasil menyesuaikan diri diawal masuk sekolah baru, hal
pertama yang harus kamu lakukan adalah memetakan persoalan dengan jelas
sehingga kamu akan lebih mudah mengatasinya. Pemetaan kita mulai dengan
hal-hal yang dapat menyebabkan timbulnya masalah dalam penyesuaian diri.

Selanjutnya kamu harus melangkahkan kaki untuk menapaki tangga kedua


pemetaan, yaitu mengenali jenis-jenis penyesuaian diri yang semestinya kamu
lakukan di lingkungan sekolah dan proses yang harus kamu tempuh untuk
berhasil dalam menyesuaikan diri tersebut. Ada empat bentuk proses
penyesuaian diri yang harus kamu lakukan sebagai syarat untuk menggapai
kebahagiaan hidup, kesehatan mental, dan keberhasilan studi yaitu :
penyesuaian pribadi, penyesuaian terhadap lingkungan fisik sekolah,
penyesuaian terhadap kegiatan belajar, dan penyesuaian social.

2. Nilai Harus Bagus? Tidak Masalah!

Kenapa kamu selalu keberatan dengan ulangan? Mengapa pula kamu


merasa sangat terintimidasi dengan harapan orang tua dan guru agar selalu
mendapatkan nilai bagus? Bukankah tugas utama kam sebagai pelajar memang
belajar? Ulangan yang kamu benci, sejatinya memberikan manfaat seperti ini:

a. Memberikan informasi sejauh mana kamu telah menguasai suatu


kompetensi

b. Membantu kamu memahami diri kamu sendiri

c. Membantu kamu menemukan kelemahan belajar yang kamu alami

d. Membantu guru memperbaiki metode, pendekatan, kegiatan, dan


sumber belajar.

Lalu metode belajar yang tepat itu sepert apa? Cobalah metode belajar
berikut ini :

a. Belajarlah sesuai dengan gaya belajar kamu,

b. Belajarlah secara rutin,

c. Beberapa langkah di depan guru,

d. Mengulang pelajaran,

e. Gunakan teknik Mnemonic,

f. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya,

g. Belajar kapan saja, dimana saja, dan disela aktivitas apa saja,

h. Ikuti pelajaran dengan penuh konsentrasi,


i. Malu bertanya sesat dijalan,

j. Ikut les privat atau bimbingan belajar,

k. Jangan suka menunda, Jangan berhenti membaca

3. Aku Katakan Tidak pada Bullying

Menurut para psikolog, ada banyak factor penyebab anak-anak atau remaja
dapat menjadi pelaku bullying, antara lain:

a. Keluarga,

b. Pengalaman masa lalu,

c. Pengaruh teman sebaya,

d. Sekolah,

e. Lingkungan,

f. Menutupi kelemahan,

g. Pengaruh narkoba dan miras,

h. Masalah kepribadian,

i. Pendidikan agama dan budi pekerti yang kurang

Para pelaku bullying umumnya memang tidak melakukan tindakannya


pada semua orang. Mereka memilih orang-orang tertentu sebagai sasaran,,
seperti: pemalu, sulit berteman, dari suku tertentu, memiliki cacat tubuh,
bersikap sombong, pendiam, terlihat lemah, berasal dari keluarga kurang
mampu, gendut, penakut, dan lainnya. Maka dari itu, cegahlah dirimu menjadi
korban bullying atu hadapilah dengan cara berikut:

a. Hindari mereka

b. Jangan terlihat lemah

c. Jangan mudah terpancing emosi

d. Milikilah keterampilan bersosialisasi

e. Bekali diri dengan kemampuan membela diri

f. Katakan tidak

g. Berikan respons yang mengejutkan

h. Bicarakan dengan orang lain dan dapatkan bantuan


Ambil Hikmahnya. Pengalaman adalah guru tebaik. Jadikan pengalaman
buruk menjadi korban bullying sebagai pelajaran agar kedepan kamu lebih
berhati-hati. Selain itu, kamu juga dapat intropeksi diri agar tak mengulangi
kesalahan yang sama, belajar menjadi lebih sabar, dan termotivasi untuk
membuktikan diri bahwa kamu tidaklah seburuk yang dituduhkan para pem-
bully.

4. Tak Boleh Menyerah di Hadapan Ujian Nasional

Ujian nasional memang tak mudah untuk dihadapi, baik untuk pelajar,
orangtua, maupun pihak sekolah. Ketegangan yang ditimbulkan dari ujian
nasional begitu tinggi. Realitas yang melingkupi ujian nasional pun
mengundang keprihatinan dan kritik dari berbagai kalangan. Banyak hal-hal
terkait ujian nasional yang terus saja menjadi polemic dan dihujan kritik.
Namun, terlepas dari hal-hal yang dinilai kurang pas terkait ujian nasional,
kamu tidak bisa terus tenggelam dari keterputusasaan, ketegangan, dan
ketakutan tanpa ujung. Mau tak mau, suka tak suka ujian nasional harus kamu
hadapi.

Segera persiapkan diri kamu sebaik mungkin untuk menghadapi ujian


nasional yang sudah berada didepan dimatamu. Abaikan semua godaan untuk
berbuat curang, melakukan aktivitas yang tak logis, atau bisikan dalam diri
kamu yang mengajakmu untuk menyerah dihadapan rasa takut yang begitu
besar. Yakinkan dirimu bahwa kam pasti bisa mengerjakan soal-soal ujian
nasional dengan baik sehingga akan lulus dengan mulus. Belajarlah sungguh-
sungguh. Ada beberapa hal yang kamu persiapkan dengan baik sebelum
menghadapi ujian nasional, antara lain:

a. Jaga kesehatan

b. Bawa semua perlengkapan UN

c. Tenang dan percaya diri

d. Pastikan lembar jawaban tidak rusak

e. Pahami benar-benar soal ujian

f. Periksa ulang

g. Berdoa dan berdoa

5. Aku Memfavoritkan Semua Guru

Kepribadian guru dan caranya mengajar memang menjadi factor yang


sangat menentukan apakah kamu menyukai suatu mata pelajaran atau tidak,
yang nantinya akan memengaruhi prestasi kamu di bidang pelajaran tersebut.
Namun, mustahil juga kalau seluruh guru disekolahmu itu memenuhi syarat
untuk menjadi guru favoritmu. Namanya juga manusia, pastilah karakternya
beda satu sama lain. Kondisinya memang begitu.

Daripada membiarkan dirimu tak nyaman belajar dan nilai-nilai kamu


menjadi jeblok, mengapa tidak berusaha untuk membuat semua menjadi mudah
dan menyenangkan? Cobalah tips-tips berikut agar kamu bisa nyaman belajar
dengan semua guru disekolahmu, sehingga prestasimu pun akan meningkat
dengan baik.

a. Berdamai dengan kenyataan

b. Berjiwa besar

c. Menyiapkan diri sebaik mungkin

d. Tunjukkan perilaku terpuji

e. Tunjukkan prestasi

6. Sahabat Adalah Harta Tak Ternilai Harganya

Memiliki sahabat yang tadinya hangat dan tulus, lalu berubah


memosisikan diri sebagai rival, ingin selalu dianggap lebih, selalu mencari-cari
kelemahan kamu dan mengatakannya didepan orang lain memang membuat
kamu merasa tak nyaman. Marah boleh, tapi jangan sampai gegabah
mengambil keputusan dan salah bertindak. Akibatnya bisa sangat
menyusahkan. Sikap saling menyalahkan juga hanya akan memperuncing
kesalahpahaman dan konflik.

Kendalikan dirimu. Hadapi masalah ini dengan tenang. Berusahalah


semaksimal mungkin untuk mempertahankan persahabatan kalian. Cobalah
intropeksi diri, barangkali ada tutur kata atau sikap kamu yang membuatnya
tersinggung. Jika kamu menemukannya, minta maaflah padanya. Jika kamu tak
menemukan kesalahanmu, coba ajak dia berbicara. Tanyakan dengan santun,
lembut dan sikap yang bersahabat kepadanya ada apa sebenarnya. Hindari
ketegangan. Apabila dia menyalahkanmu, bersabarlah. Mintalah maaf
meskipun kamu merasa tidak melakukan kesalahan. Untuk memang untuk
meraih sesuatu yang sangat berharga, pengorbanan kadang diperlukan.

7. Cinta, Tunggu Aku di Masa Dewasa!

Jatuh cinta? Memang berjuta rasanya. Itu normal dan alamiah. Semua
orang pasti mengalaminya. Namun, apakah sudah tiba masanya bagi kamu
untuk menjadi pejuang cinta dan membangun sebuah jalinan kasih saying
dengan lawan jenis. Kalau dipikir-pikir, pacaran itu lebih banyak keburukannya
ketimbang manfaatnya. Malah manfaatnya seperti tak ada.
Lebih baik kamu nikmati masa mudamu yang mestinya penuh keceriaan
dan kegembiraan. Lakukan hal positif demi meraih prestasi dan menyongsong
masa depan yang gemilang. Daripada memberikan hidup pada cinta yang
belum saatnya dan tak ada manfaatnya. Meskipun jatuh cinta itu rasanya sangat
melumpuhkan, tetapi jika kamu berusaha untuk menepisnya, kamu pasti bisa.
Sambutlah cinta ketika saatnya tiba, kelak ketika kamu dewasa. Sekarang
adalah saat untuk belajar, bergembira, dan berpetualang. Jangan biarkan cinta
semu memberati hidupmu dan merenggut kegembiraanmu.

b. Recharge Your Spirit Part 2 : Rumahku Surgaku

Berjuanglah agar rumahmu menjadi surga bagimu. Dengan kesabaran,


kedewasaan, dan keikhlasan, kamu bisa mendapatkan surga dari dalam rumah dan
keluarga, apapun masalah yang terjadi didalamnya. Dengan penyikapan yang
tepat, kamu akan mampu menyikap tabir persoalan dan membuat rumah dan
kondisi keluargamu yang semula terasa remang-remang, menjadi indah
bermandikan cahaya.

1. Tidak Ada Orang Tua yang Tidak Menyayangi Anaknya

Orangtua yang super sibuk memang kerap kali dapat menyebabkan


timbulnya masalah yang serius pada anak. Anak merasa diabaikan, tak dicintai,
sendiri, kesepian, tak ada tempat berbagi, merasa taka man, dan lainnya. Juga
kehilangan figure teladan. Akibatnya, anak menjadi stress, dan depresi.Tak
jarang masalah ini membawa mereka melakukan tindakan-tindakan tak terpuji
sebagai bentuk pelarian.

Meskipun begitu, apapun masalah yang kamm hadapi dirumah, jalanan


dan kehidupan di luar rumah sama sekali tidak layak untuk kamu ambil.
Banyak pengaruh negative di luar sana yang bisa sangat mudah
mempengaruhimu. Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah meyakini
bahwa semua orang tua pasti menyayangi anak-anaknya dan ingin memberikan
yang terbaik untuk mereka. Kamu juga tak boleh lupa untuk menyukuri semua
karunia yang diberikan oleh-Nya. Kamu bisa sekolah, makan, punya berbagai
fasilitas, dan lainnya. Itu semua berkat kerja keras orang tuamu. Jadi, tidak
sepatutnya kamu marah atau membenci orang tuamu.

Mulailah dengan mengambil hati orangtuamu dan bangunlah kedekatan


dengan mereka. Orangtuamu pasti senang dengan perhatian yang kamu
berikan. Komunikasi kamu dengan mereka pun akan terasa lebih intens.
Setelah hubunganmu dengan orangtua menjadi lebih dekat, utarakan
keinginanmu dengan cara yang baik. Bersabarlah, teruslah melakukan
pendekatan kepada orangtuamu.

2. Tetap Satu Keluarga Meski Tak Lagi Bersama


Perceraian adalah prahara rumah tangga paling dahsyat yang dampaknya
bisa sangat berpengaruh, terutama pada anak. Ketika bercerai, anak akan
dihinggapi berbagai perasaan negative, seperti:

a. Merasa tak aman

b. Merasa terbuang

c. Merasa sedih dan kehilangan

d. Merasa kesepian

e. Marah dan putus asa

f. Merasa bersalah dan menyalahkan diri

Dampak negate perceraian orangtua tehadap psikis anak dapat membuat


anak stress, frustrasi, atau depresi, yang akhirnya memengaruhi pola perilaku
anak. Seperti pendiam, pemarah, menjadi kasar, suka melamun, bertindak
agresif, tak ceria, tak suka bergaul, dan lainnya. Atau mencari pelarian hingga
dapat menyebabkan salah pergaulan. Apa yang harus dilakukan? Berikut
tipsnya.

a. Sedih atau marah, tapi jangan terlalu lama

b. Meyakini bahwa perceraian adalah jalan terbaik untuk semuanya

c. Lawan ketakutan kamu

d. Berhenti menyalahkan diri sendiri

e. Jangan memihak

f. Tetaplah terhubung

g. Carilah teman curhat

h. Teruskan hidupmu

i. Belajar dari kehidupan orang lain

j. Jangan lupa berdoa dan mendekatkan diri kepada Tuhan

3. Aku Sudah Dewasa, Ini Buktinya!

Overprotektif orang tua terhadap anaknya memang bukan sikap yang baik
dan bisa membawa dampak negative bagi si anak seperti menjadi pemalu,
jiwanya labil, egois, keterampilan social tak berkembang, tak mandiri, tak
bertanggung jawab, dan kurang menghargai orangtua. Begini cara agar orang
tuamu mau mengurangi sikapnya yang overprotektif dan memperlakukanmu
layaknya orang dewasa.
a. Yakini bahwa sikap orangtua adalah bukti kasih saying mereka

b. Bersikap dewasa

c. Hindari konfrontasi

d. Tunjukkan prestasi

e. Buktikan tanggung jawab kamu

f. Jaga dirimu baik-baik

4. Brother or Sister Bukan Monster

Yang namanya saudara, kakak atau adik, itu memang orang yang paling
menyenangkan untuk diajak berntem. Buktinya kamu juga tak bisa, sehari saja
tak bertengkar dengan saudara. Jadinya, kamu tak perlu sampai segitunya benci
sama adik kamu. Lihat sisi baiknya. Adik kamu itu pastinya bisa membuat
kamu happy dengan polahnya yang lucu. Kamu juga dapat memecundangi dia
untuk membantumu melakukan sesuatu. Bagaimana dengan kebandelannya?
Bersabarlah. Ajaklah dia bicara baik-baik. Katakan padanya bahwa
perbuatannya itu tak baik. Lalu, ajarkan bagaimana bersikap yang baik.
Sebagai kakak, seharusnya kamu sedikit mengalah dengan adik dan kurangilah
egomu itu. Ketimbang menguasai, lebih baik jika kamu mengajaknya
menikmati berbagai hal bersama. Jadilah teladan yang baik buat adikmu.

Bagaimana kalau yang resek itu kakak kamu. Kakak memang biasanya
merasa lebih segalanya dari adiknya, sehingga kamu merasa tidak dihargai dan
tak punya privasi. Lalu bagaimana mengatasinya? Selalulah bersikap santun
meskipun kamu dalam keadaan marah karena bagaimanapun dia itu kakakmu
yang harus kamu hargai. Tunjukkan bahwa kamu tak kalah pintar dan mampu
berprestasi sehingga dia tak perlu lagi mengguruimu dan akan memaksanya
untuk lebih menghargaimu. Dan senantiasalah bersikap baik padanya.

b. Recharge Your Spirit Part 3 : Indahnya Pergaulan

Berada diantara teman-teman yang berkarakter positif dan mengisi pertemanan


dengan kegiatan yang produktif, akan menjadikanmu remaja dengan karakter
yang positif pula. Sebaliknya, jika kamu memilih bergabung dalam lingkungan
pergaulan negative, besar kemungkinan kamu juga akan terpengaruh oleh karakter
negative pula. Jadi, mau menjadi remaja keren dengan akhlak terpuji dan
segudang prestasi atau terpuruk dalam belitan beragam persoalan, semua
bergantung pada keputusanmu dalam memilih teman.

1. Merokok Itu Tidak Keren

Kamu pingin banget mencoba rokok untuk merasakan sensasinya seperti


yang digambarkan dalam iklan. Kamu pingin merokok juga karena tidak mau
dibilang banci atau pengecut oleh teman-teman kamu yang sudah merokok.
Bahkan kamu mengabaikan peringatan yang tertulis dikemasan rokok bahwa
merokok membunuhmu. Sebelum memutuskan untuk merokok, cobalah
berpikir ulang. Rokok mengandung banyak bahan dan zat-zat beracun
yangberbahaya bagi tubuh. Efek yang ditimbulkan oleh rokok pun tidak kalah
bahayanya.

Orang tak bisa menjadi hebat dengan rokok, yang ada malah semakin
lemah. Teman-teman yang mengatakan, bahwa kalau tak merokok itu banci,
abaikan saja. Kamu tahu apa yang mereka katakan itu tak benar. Kamu juga
sudah mengetahui mana yang baik dan buruk. Toh, masih banyak teman lain
yang bisa kamu ajak berteman yang bisa membawa pengaruh positif
terhadapmu.

2. Narkoba Itu Hanya untuk Mereka yang Tidak Sayang Nyawa

Mungkin kamu pernah mendengar kalau yang namanya narkoba itu asyik
banget. Dengan benda ini, galau tingkat dewa sekalipun bisa langsung terbang
melayang. Itu kata mereka kan? Tetapi, para ahli dan data-data dari berbagai
sumber mengatakan lain. Bahkan agama islam pun mengharamkan pemakaian
narkoba bagi umatnya karena berdampak sangat buruk untuk fisik dan mental
para pemakainya.

Secara umum, dampak kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis,
dan social pemakainya. Dan tentunya sangat mengerikan. Dengan semua
bahaya yang ditimbulkannya, narkoba itu hanya akan membawa para
penggunanya pada lima titik akhir saja, yaitu rumah sakit, pusat rehabilitasi,
penjara, rumah sakit jiwa, dan kuburan. Jauhilah narkoba. Katakan tidak pada
narkoba kalau kamu mencintai dirimu sendiri, kehidupanmu, masa depanmu,
keluargamu, dan bangsamu.

3. Free Sex? Ih, Amit-Amit!

Masa remaja diawali dengan pubertas. Pubertas ini ditandai antara lain
dengan ketertarikan pada lawan jenis dan hasrat seksual yang mulai tumbuh.
Jadi, kalau kamu sekarang merasakan ketertarikan pada lawan jenis, dan mulai
merasakan hasrat seksual pada diri kamu itu normal dan wajar. Namun, kamu
juga harus berhati-hati menyikapi perubahan dalam diri kamu dan harus
memiliki pengendalian diri yang sangat baik, kalau tidak kamu bisa terjerumus
pada lembah dosa benama free sex.

Free sex juga mengerikan karena dampak negatifnya yang sangat dahsyat.
Seperti terkena PMS (Penyakit Menular Seksual), contohnya HIV AIDS.
Kemudian hamil diluar nikah, bagi remaja yang mengalaminya akan
berdampak buruk seperti stress, putus sekolah, risiko kesehatan, melakukan
aborsi, memicu tindakan criminal, dan terlalu dini menjadi orangtua. Benar-
benar mengerikan. Maka, yang harus kamu lakukan agar tak terjerumus adalah
tutup semua pintu perzinahan yang mendekatimu seperti pergaulan bebas,
pacaran, gaya berpakaian, dan pornografi.

4. Aku Bangga Menjadi Diri Sendiri

Berbicara masalah penampilan, remaja memang paling suka mengikuti


mode yang tengah menjadi tren. Penampilan yang up to date dinilai menjadi
syarat mutlak yang wajib dipenuhi supaya diterima sebagai remaja keren dan
ngehit. Kalau kamu tak sama dengan teman-teman dalam hal penampilan,
mereka tentu akan menilamu sebagai orang yang aneh. Sehingga kamu pun
akan melakukan apa yang mereka lakukan tanpa banyak pertimbangan. Apa
kamu nyaman dengan gaya penampilan yang dengan mati-matian kamu
berusaha agar selalu up to date itu? Bukankah penampilan itu menabrak norma
kesopanan yang ada dalam masyarakat?

Jadi mengapa tidak memilih jadi diri sendiri saja? Karena ketika kamu
menjadi diri sendiri, kamu akan merasa nyaman dan percaya diri. Kamu tak
perlu menjadi korban mode kalau memang tak sreg memakainya. Yang jauh
lebih penting dipertimbangkan adalah factor kerapian, kesopanan, dan
kesesuaian dengan situasi. abaikan olokan teman-temanmu. Jalani hidupmu
sendiri dan kejar kebahagiaanmu sendiri.

c. Recharge Your Spirit Part 4 : Aku Makhluk Tuhan yang Sempurna

Jangan biarkan hidup kamu nelangsa, tidak bahagia, dan tidak berprestasi
karena kamu tidak mau melawan perasaan minder yang bersemayam dalam jiwa.
Kehidupan indah yang dianugerahkan Tuhan pun pada akhirnya akan suram dan
rusak oleh perasaan minder. Berjuanglah untuk melawan rasa ini. Ketika kamu
telah menjadi pribadi yang penuh percaya diri, hidup akan menjadi mudah dan
indah untuk kamu nikmati.

1. Tidak Harus Secantik Cleopatra/ Setampan Arjuna

Remaja pada umumnya memang lebih tertarik pada hal-hal yang


kasatmata, seperti daya tarik fisik. Mereka tampaknya belum memikirkan hal-
hal yang lebih bermakna, misalnya kebaikan hati yang memancarkan
kecantikan batin. Nah, kamu yang merasa tak cantik atau tak tampan pun
merasa minder dalam pergaulan lingkungan sekolah. Patinya banyak ramaja
yang minder karena secara fisik merasa tak menarik.

Kecantikan dan kegantengan itu sangat relative. Bergantung pada selera


orang masing-masing. Sangat mungkin di mata orang-orang tertentu kamu
justru sangat menawan. Bagi mereka, pada keberbedaanmu itu terletak pesona.
Lagi pula, Tuhan menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.
Semua orang pun pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Tugas kamulah
mengeksplorasi dan mengoptimalkann kelebihanmu sehingga dapat menutupi
kekuranganmu. Kamu tetap bisa tampil menarik dengan upaya untuk menjadi
sehat, tampil rapi, melakukan berbagai perawatan badan dan ketika memiliki
inner body yang kuat dan prestasi yang membanggakan.

2. Aku Bisa Kaya, Tidak Mengandalkan Kekakyaan Orangtua.

Kondisi ekonomi keluarga yang terbatas memang sering membuat kamu


merasa tidak percaya diri berada didekat teman-teman yang berasal dari
keluarga berada. Perasaan minder ini membuat kamu minggir dari pergaulan.
Jangan suka mengeluh begitu, kamu sama sekali tak miskin. Kamu jauh lebih
kaya dibandingkan jutaan orang lain dimuka bumi ini yang sangat berharap
bisa berada diposisimu dan memiliki apa yang kamu miliki. Banyak-banyaklah
bersyukur kepada Tuhan atas karunia-Nya.

Jika teman-temanmu menjauhimu, masih banyak kan teman lain yang bisa
kamu pilih. Teman sejati yang menerima kamu apa adanya dan selalu ada
untukmu disaat suka dan duka. Jika Tuhan menakdirkanmu menjadi anak dari
orang tua yang kehidupan ekonominya terbatas, jangan pernah sesali.
Ketimbang minder dan menderita, lebih baik manfaatkan waktumu secara
produktif untuk mengubah keadaan. Kamu bisa mencapai kemandirian
keuangan jika kamu mau berusaha dan tahu caranya. Kesuksesan tak ada yang
instan. Dibutuhkan perjalanan panjang ubtuk mencapai sukses. Makin cepat
menempuh perjalanan tersebut, makin cepat sukses itu datang.

3. Asiknya Menjadi Juara

Ulangan selalu remidi, nilai rapor buruk, prestasi nonakademik pun tak
punya. Kamu merasa kehadiranmu disekolah ibarat hanya ritual kosong tanpa
makna. Dirumah pun diomeli melulu sam ayah ibu. Kamu pasti menderita
dengan situasi yang kamu hadapi saat ini. Kamu tentu ingin sekali eksis
disekolah, mmendapat rasa hormat dari teman, guru, dan orangtua. Kalau
begitu, satu-satunya jalan untuk mewujudkan impianmu adalah kamu harus
berprestasi.

Hilangkanlah pikiranmu yang meyakini bahwa kamu bodoh. Ganti dengan


pikiran positif, bahwa kamu sama pintarnya dengan teman-temanmu yang
memperoleh jawara dikelas. Lawanlah rasa malas yang ada dalam dirimu.
Kurangilah kegiatan atau aktivitas yang terlalu menguras tenaga dan tak
bermanfaat. Jaga kesehatan dengan selalu berolahraga dan mengonsumsi
makanan bergizi. Belajarlah sesuai dengan gaya belajar kamu. Kembangkanlah
juga prestasi nonakademikmu supaya seimbang. Carilah bakatmu dan teruslah
mengembangkannya.

4. Jomblo Itu Keren

Diolok-olok teman karena menjadi jomblo permanen, terus hati terasa


bagai diiris sembilu lalu minder dalam pergaulan? Waduh! Kalau yang ini sih
nggak banget, deh. Kalau kamu tahu bahwa pacaran itu tak ada manfaatnya,
bahkan bisa menyeretmu pada banyak persoalan, pasti kamu tak akan mau
dekat-dekat dengan yang namanya pacaran. Pacaran itu mendekatkanmu pada
pergaulan bebas dan free seks. Selain itu, pacaran juga merupakan suatu
pemborosan. Kerugian lain dari pacaran adalah rugi waktu. Belum lagi kalau
berantem atau bahkan putus. Kamu bisa patah hati. Dunia terasa runtuh, kalau
sudah begini prestasimu bisa anjlok. Yang ada hanya malas, galau, melamun
saja.

Mudarat pacaran itu banyak. Buat apa kamu menjadikannya tujuan hidup.
Buat apa minder jadi jomblo. Jomblo itu keren karena berarti kamu punya
tujuan yang jelas dalam kehidupann ini.terhindar dari pergaulan bebas. Dan
lebih mudah untuk menggapai masa depan yang gemilang.

5. Kesempurnaan dalam Ketidaksempurnaan

Perasaan minder yang berdampak sangat buruk memang bisa bersumber


dari banyak hal. Mungkin sesorang minder karena profesi orangtua yang
kurang terhormat, tengah menghadapi kasus hokum, saudaranya dikenal
sebagai biang kerok, memiliki kebutuhan khusus atau memiliki kekurangan
fisik. Keluarga adalah harta yang paling berharga didunia. Hingga kamu
menjadi sekarang ini, mereka tak pernah menelantarkanmu. Lalu, pantaskah
kamu merasa malu dengan keadaan mereka yang tidak sempurna dan
terhantam badai persoalan hidup. Bukankah anak itu wajib senantiasa bersikap
baik dan santun kepada oraangtua? Kalau orangtua tengah dilanda masalah,
seharusnya kamu selalu didekatnya untuk mendukung dan memberinya
kekuatan.

Begitu pula dengan saudara. Ia adalah kawan paling dekat. Dia selalu
membela dan melindungi. Kenyataan bahwa dia berkebutuhan khusus
semestinya tidak membuatmu merasa malu dan minder. Cintailah dia segenap
ketulusan. Percayalah kamu akan tampak hebat dan disukai ketika kamu
mengagungkan keluargamu.

6. Masa Lalu Itu Sudah Lewat.

Pengalaman traumatic itu memang sangat sulit untuk dilupakan.


Memberikan pengaruh yang sangat kuat pada masa kini dan masa depan. Kamu
bisa mencoba hal-hal berikut ini untuk lepas dari bayang-bayang kelam masa
lalu yang selalu menghantui pikiranmu dan membelenggu jiwamu, seperti :
Ikhlaskan, mendekatkan diri kepada Allah, lakukan meditasi, gunakan waktu
secara produktif, melihat ke bawah, melejitkan kemampuan, banyak membaca
buku motivasi, dan meminta bantuan ahli.

4. Just Move On
Jangan biarkan masa remajamu berlalu tanpa kesan. Jangan lewatkan masa remaja
tanpa menikmati segala keindahan, kegembiraan, dan keceriaan, dan keseruan, yang
mestinya menjadi milikmu. Masalah memang akan selalu hadir karena selain penuh
keindahan, masa remaja juga menjadi masa yang penuh gejolak dan tekanan. Namun,
jangan biarkan masalah menghancurkan kegembiraan masa remajamu. Setiap kali
masalah datang, hadapi dengan cara yang terbaik, dan segeralah move on.

a. Kalau Tidak Segera Move On, Streslah yang Akan Terjadi

b. Berpikir Positif dan Optimistis

c. Pancangkan Cita-Citamu dan Berusahalah untuk Meraihnya

d. Bangun Karakter Positif

5. Remaja-remaja Keren di Dunia

Menggapai prestasi yang gemilang dimasa muda tentu tidak mudah. Namun,
semua itu dapat dilakukan dengan kesungguhan dan semangat sekuat baja. Kamu pun
dapat menjadi remaja keren seperti mereka jika terus berupaya, tidak gampang merasa
lelah, lalu menyerah.

a. Muhtaza Aziziya Syafiq dan Anjani Rahma

b. Ibrahim Handoko

c. Reinardi Mayono Utomo

d. Bashaer Othman

e. Jordan Romero

Anda mungkin juga menyukai