Anda di halaman 1dari 10

Studi Kasus Mental Illness Anxiety terhadap Self Development

Remaja di Kecamatan Ciledug dan Kecamatan Pandeglang


Deviana Nur Azizah1, Farida Hanifah2, Bagus Wahyudi3,
Asri Maharani4, Qothrunnada5, Fitriyani Aprilia6
1,2, 3, 4,5,6
Mahasiswa Program Studi Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Padjadjaran

e-mail: deviana20001@mail.unpad.ac.id, farida20003@mail.unpad.ac.id, bagus20002@mail.unpad.ac.id,


asrimaharani20001@mail.unpad.ac.id, qothrunnada20001@mail.unpad.ac.id, fitriyani20002@mail.unpad.ac.id

ABSTRAK

Masa remaja dikenal dengan masa pemberontakan, masa transisi dari kanak-kanak menuju dewasa,
masa dimana muncul rasa ingin tahu yang tinggi, namun disisi lain muncul sikap kurang percaya diri dan
bimbang karena telah mengalami beberapa perubahan yang dianggapnya terjadi secara mendadak. Banyak
tuntutan dan tekanan yang datang kepada para remaja yang diharapkan dapat bertindak dewasa, mandiri,
dan bertanggung jawab serta paham akan norma-norma sosial. Dengan begitu pada masa remaja kerap
berhadapan dengan kegagalan yang dapat mengakibatkan depresi hingga mengalami mental illness. Pada
jurnal ini membahas mengenai mengapa bisa muncul permasalahan pada masa remaja, self diagnosed yang
dianggap negatif, hingga menjawab mengenai permasalahan pada kalangan remaja dan berisikan cara untuk
berdamai dengan diri sendiri dengan mencoba menjawabnya dengan metode penelitian studi literatur
dengan data utama dari jurnal, buku, hingga situs internet yang kredibel, dan metode survey dengan
melakukan wawancara yang ditargetkan pada kalangan remaja.

Kata-kata kunci: Remaja, Mental Illness, Kegagalan

ABSTRACT

Adolescence is known as a period of rebellion, a period of transition from childhood to adulthood,


a period where high curiosity arises, but on the other hand, an attitude of lack of confidence and indecision
appears because it has undergone several changes which he considers to have occurred suddenly. Many
demands and pressures come to teenagers who are expected to act maturely, independently, and
responsibly and understand social norms. That way in adolescence they are often faced with failures that
can lead to depression to mental illness. This journal discusses why problems can arise in adolescence,
self-diagnosed which is considered negative, to answers about problems among adolescents and contains
ways to make peace with oneself by trying to answer them using literature study research methods with the
main data from journals, books, to credible internet sites, and survey methods by conducting interviews
targeted at teenagers.

Keywords: Teenagers, Mental Illness, Failures

PENDAHULUAN
Perilaku manusia mempengaruhi hubungan antara manusia dan perilaku yang
hubungan antara manusia dan kelompok di mempengaruhi hubungan ini kemudian didorong
lingkungannya, khususnya dipelajari oleh bidang sebagai akibat dari permasalahan-permasalahan
ilmu psikologi sosial. Dalam kehidupan sosial, tersebut. Psikologi sosial mempelajari hubungan
ada kalanya kita memiliki hubungan yang buruk manusia yang dipengaruhi oleh perilaku, sikap,
dengan orang lain, terjadi peristiwa yang dan pengambilan keputusan, serta dapat
mengarah pada perkelahian, perselisihan, atau menghasilkan respons yang berbahaya atau
konflik antar kelompok, yang dapat terjadi antara konstruktif.
keluarga, teman, tetangga, dan lain-lain. Istilah "psikologi sosial" terdiri dari dua
Penciptaan psikologi sosial untuk meneliti kata yaitu psikologi dan sosial. Psikologi adalah
1
cabang ilmu yang mempelajari perilaku dan jalan-jalan santai atau pijat yang menenangkan.
aktivitas mental manusia dari sudut pandang Ketiga, tidak pernah cukup baik. Beberapa
ilmiah. Lalu, ada perilaku sosial yang mencakup orang berpikir bahwa mereka tidak pernah cukup
segala sesuatu yang berkaitan dengan interaksi baik. Mereka memiliki perasaan tidak terpenuhi
manusia. Akibatnya, psikologi sosial juga dapat yang luar biasa setiap saat. Mereka tidak pernah
didefinisikan sebagai subjek ilmiah yang puas. Banyak dari mereka adalah perfeksionis
menganalisis perilaku dan mentalitas manusia dengan tingkat kepercayaan diri yang sangat
dalam kaitannya dengan hubungan interpersonal. rendah. Jika Anda memiliki hobi seperti menulis,
Terlepas dari kenyataan bahwa Psikologi Sosial menggambar, atau mendesain game, mulailah
sering dikaitkan dengan akademisi, penelitian di melakukannya sekarang! Pengetahuan dan
bidang ini memiliki dampak yang signifikan pada pengalaman akan datang seiring berjalannya
pemahaman kita tentang kesehatan mental dan waktu. Bagaimanapun, ini adalah alasan
kesejahteraan. Misalnya, dapat membantu kita mengapa Anda berada di SAE, bukan?
memahami mengapa remaja berusaha keras Tunjukkan pekerjaan Anda dan mintalah umpan
untuk menyesuaikan diri dengan teman balik. Biarkan diri Anda terhubung dengan
sebayanya. orang-orang yang mirip dengan Anda dan pahami
Pengembangan diri hanyalah proses apa yang Anda lakukan saat ini. Keempat,
mempelajari hal-hal baru dan membangun “Harus” dan “Seharusnya”. Sering kali saya
keterampilan baru keterampilan yang membantu mendapati diri saya menggunakan kata-kata
kita meningkatkan peluang keberhasilan, mengerikan itu: “Saya HARUS menyelesaikan
mencapai tujuan, dan mewujudkan impian kita. tugas hari ini”, “Saya HARUS membaca lebih
Ketika kita bekerja pada pengembangan diri, kita banyak tentang fotografi”, “SAYA TIDAK
mendapatkan keterampilan sosial, emosional, BOLEH tidur siang, tetapi bekerja”. Hidup di
dan praktis yang kita butuhkan sehingga kita dunia "keharusan" dan "keharusan" tidak
dapat mencapai apa yang kita mulai lakukan, membuat hidup kita lebih baik. Kami tidak
sehingga akan lebih mudah dan kita lebih sukses. membutuhkan kata-kata itu dalam kamus kami.
Dalam pengembangan diri tidak sedikit Bagaimana cara menggantinya dengan sesuatu
permasalahan yang kerap terjadi saat berproses yang lebih kuat, lembut, dan ramah? Kalimat
mengelola diri sendiri. Pertama, memberi seperti "SAYA INGIN membuat situs web yang
makan ego adalah motivasi berbahaya untuk bagus" atau "SAYA MEMUTUSKAN untuk
pertumbuhan pribadi dan itu benar-benar dapat menyelesaikan proyek yang menarik ini"
menempatkan pada posisi yang salah. Setiap kali terdengar jauh lebih baik, bukan? Perhatikan,
membuat keputusan penting, berhentilah sejenak, bahwa menggunakan kata-kata semacam ini
hadir dan lihatlah diri Anda dari berbagai sudut memungkinkan kita untuk mendapatkan kembali
pandang. Menjadi lebih sadar akan keinginan dan kendali atas berbagai hal dan menjadi lebih
niat Anda yang sebenarnya mungkin akan sangat tenang. Menjadi dewasa adalah tentang membuat
membuka mata. Kedua, ekspektasi yang tidak keputusan sadar: tidak ada yang bisa memaksa
realistis. Menetapkan tujuan adalah hal yang Anda melakukan apa pun dalam hal preferensi,
biasa, juga dalam hal pengembangan diri. Tapi hasrat, karier, impian, dan pertumbuhan pribadi
apakah harapan Anda realistis? Orang cenderung Anda. Kelima, Hanya bekerja, tidak bermain.
terlalu optimis tentang apa yang bisa mereka Seperti yang mungkin Anda ingat, kreativitas
capai dalam jangka waktu tertentu. Di sisi lain, adalah tentang bermain dan bersenang-senang.
banyak dari kita mengalami masalah dengan Apa yang terjadi jika Anda melupakan kebenaran
harga diri dan melihat masa depan dalam nuansa penting ini dan hanya fokus bekerja keras setiap
yang sangat gelap. Kedua pendekatan itu hari? Nah, pada titik tertentu Anda (kemungkinan
menyesatkan dan berbahaya. Pertumbuhan besar) akan mengalami tidak hanya tingkat energi
pribadi yang nyata terjadi "di antara naik dan yang lebih rendah, tetapi juga menghasilkan lebih
turun". Terkadang itu terjadi secara tidak terduga sedikit ide dan menjadi sangat, sangat lelah.
dan tiba-tiba Anda menyadari betapa banyak Jangan lupa bermain dan temukan kesenangan
yang telah Anda capai. Teruslah membuat dalam melakukan hal lain selain kerja keras dan
langkah-langkah terbaik menuju impian Anda serius. Keenam, prinsip “uang uang uang”.
dan tetapkan tujuan-tujuan kecil. Mencapainya Berfokus pada menghasilkan keuntungan adalah
harus selalu dihargai dengan sesuatu yang luar salah satu kesalahan terbesar dalam
biasa, seperti secangkir cokelat panas favorit, mengembangkan dan mendefinisikan diri sendiri.

2
Ya, itu adalah bagian penting dari kehidupan, terjadi perubahan dalam hubungan dengan orang
tetapi motivasi yang sangat lemah pada saat yang tua dan cita-cita mereka, yang pembentukan cita-
sama. Jika Anda melakukan sesuatu hanya untuk cita ini merupakan proses pembentukan orientasi
uang, Anda mungkin tidak akan menemukan masa depan.
kebahagiaan dan kepuasan. Anda akan terus- Masa remaja biasanya ditandai dengan
menerus mencari lebih banyak dan merasa memasuki bangku Sekolah Menengah
frustasi sekaligus lelah dalam waktu yang Pertama (SMP). Masa ini dikenal dengan istilah
bersamaan. Menjadi bergairah tentang sesuatu masa ‘pemberontakan’ (Unayah, 2016). Pada
berarti melakukannya hanya karena itu memberi masa remaja seringkali menampilkan berbagai
Anda kesenangan dan kepuasan yang luar biasa. gejolak emosi yang kurang stabil cenderung
Temukan jalan menuju impian Anda dan uang lebih emosional, mempunyai banyak masalah,
akan datang. Ketujuh, tidak ada kepercayaan baik di rumah, sekolah, atau di
sama sekali. Beralih menuju mimpi, mendukung lingkungan pertemanan. Selain itu, muncul rasa
hasrat dan menikmati hidup setiap hari menuntut ingin tahu yang besar dengan mencoba segala hal
kepercayaan. Apakah Anda percaya diri? Apakah yang belum diketahui, tetapi di sisi lain timbul
Anda percaya hidup? Kita sering cenderung rasa kurang percaya diri dan berada dalam
percaya bahwa dunia itu buruk (atau tidak ramah, kondisi bimbang karena mereka mengalami
atau aneh) dan kita harus berusaha banyak perubahan pada psikisnya.
mengendalikannya. Mencoba mengendalikan Masa remaja bisa dikatakan masa yang
hidup berarti menimbulkan stres yang luar biasa, sangat menentukan kehidupan karena
karena hidup benar-benar tidak dapat diprediksi. banyak tuntutan dan tekanan yang ditujukan
Ini adalah hadiah dan bagus, jadi mungkin Anda kepada remaja, seperti mereka diharapkan
bisa mempertimbangkan untuk lebih bertindak lebih dewasa, mandiri, bertanggung
mempercayainya setiap hari? Tetap terbuka jawab, dan paham akan aturan serta norma-norma
untuk segala sesuatu yang dibawa kehidupan dan sosial yang berlaku di kalangan masyarakat.
ambil kesempatan untuk menikmati Perkembangan sosial dan kepribadian remaja
kehadirannya. akan berkaitan dengan cara mereka merespons
Pengembangan diri adalah proses positif pengetahuan atau pengalamannya (Marwoko,
yang seharusnya membawa kita ke kehidupan 2019).
yang lebih bahagia dan lebih memuaskan, tetapi Masa remaja merupakan masa transisi
mungkin juga rumit. Lihatlah motivasi dan yang sangat penting dalam siklus
tindakan Anda dari kejauhan dan cobalah untuk perkembangan individu. Pada masa ini
mengevaluasinya. Apakah Anda percaya pada diperlukan pengarahan dan bimbingan yang
diri sendiri? Apakah Anda memberi diri Anda cukup agar tugas-tugas perkembangannya
cukup dukungan dan pengertian? Bagaimana ego berjalan dengan baik, di mana remaja tidak akan
Anda menghadapi kecemburuan dan persaingan? mengalami kesulitan bersosialisasi serta akan
Jujur pada diri sendiri dan tumbuh. Perubahan membawa kesuksesan dan kebahagiaan. Setiap
akan segera datang. elemen yang ada di lingkungan perlu menjadi
bagian yang utuh dalam mendukung dan
TINJAUAN PUSTAKA mengarahkan remaja mencapai potensi terbaik
Masa Remaja yang mereka miliki (Shidiq & Raharjo, 2018).
Masa remaja merupakan peralihan Dengan adanya pengarahan, remaja dapat
kehidupan antara kanak-kanak dan dewasa. mengambil langkah yang tepat sesuai dengan
World Health Organization (WHO) kondisinya. Apabila masa remaja tidak diberikan
mengelompokkan usia remaja menjadi dua, yaitu perhatian lebih, maka remaja akan memasuki fase
remaja awal (10-14 tahun) dan remaja akhir (15- kegagalan dalam menjalankan tugas-tugas
20 tahun). Menurut DeBrun (dalam Jahja, perkembangannya sehingga membawa dampak
2011), mendeskripsikan remaja sebagai periode negatif pada kehidupan sosial dan pribadi, seperti
pertumbuhan antara masa kanak-kanak dan timbul penolakan dari masyarakat dan
dewasa. Sedangkan Anna Freud (dalam Jahja, merasa ketidakbahagiaan.
2011) berpandangan bahwa dalam masa remaja
terjadi proses perkembangan yang mencakup Gangguan Mental
perubahan-perubahan di mana berhubungan Kompleksnya gaya hidup manusia
dengan perkembangan psikoseksual, dan juga merupakan imbas dari semakin majunya

3
peradaban manusia. Kadang kala hal ini tersebut membuktikan bahwa penderita
menyebabkan terjadinya gangguan fungsi-fungsi gangguan kesehatan mental tidak sedikit. Dengan
kejiwaan atau gangguan mental (mental illness). demikian, gangguan kesehatan mental perlu
Menurut Hasan Langgulung (dalam Rafiqah, mendapatkan perhatian lebih dengan tersedianya
2015) mendeskripsikan gangguan mental sebagai penanganan dan pengobatan yang tepat.
sikap ketidakmampuan seseorang Kesehatan mental yang baik memungkinkan
untuk beradaptasi dengan diri sendiri, orang lain, seseorang untuk menyadari potensi mereka,
masyarakat, serta lingkungan dimana ia hidup. mengatasi tekanan kehidupan yang normal,
Sedangkan, Skinner (dalam Yahya Jaya, 2004: bekerja secara produktif, dan berkontribusi pada
140 dalam Rafiqah, 2015) berpendapat komunitas mereka (Ayuningtyas, Misnaniarti, &
bahwa gangguan mental merupakan Rayhani, 2018). Dengan mental yang sehat,
ketidaksanggupan seseorang dalam memperoleh berbagai aspek kehidupan yang ada dalam diri
kebiasaan kebiasaan yang sesuai untuk seseorang akan bekerja secara lebih maksimal.
berintegrasi dengan lingkungannya secara baik
dan efektif. Dengan begitu, seseorang tidak akan Kegagalan
mampu menyesuaikan diri saat berhadapan Sebuah kegagalan seringkali
dengan peristiwa-peristiwa tertentu dan orang didefinisikan sebagai suatu hal yang buruk dan
lain. Seseorang juga akan mengalami selalu diusahakan untuk dihindari. Kegagalan
kesulitan mengembangkan potensi-potensi atau gagal secara kebahasaan menurut Kamus
dirinya dengan baik dan optimal. Besar Bahasa Indonesia (KBBI) didefinisikan
Gangguan kesehatan mental dapat sebagai tidak berhasil; tidak tercapai
diperoleh sejak seseorang berada dalam (maksudnya). Adapun pendapat ahli menjelaskan
kandungan maupun saat tumbuh dewasa, bahwa kegagalan adalah ketidakmampuan
khususnya masa remaja. Berdasarkan data menghadapi sesuatu yang diluar batas
Epidemiologi Global, sebanyak 12-13% anak dan kemampuan kita, sedangkan keberhasilan adalah
remaja menderita gangguan mental (Kessler, kemampuan tanpa batas yang muncul secara
2012 dalam Putri, Wibhawa, & Gutama, 2015). alami dalam diri kita untuk menghadapi sesuatu
Berada pada masa transisi, mengharuskan remaja yang di luar batas kemampuan kita (Harmani dan
menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar. Hidayat, 2012). Ketidakmampuan adalah suatu
Salah satu tanda memasuki masa remaja adalah hal yang lumrah bagi setiap makhluk hidup
adanya perkembangan fisik dan psikis. Kendati karena hakikatnya tak ada makhluk hidup yang
demikian, apabila remaja berada pada situasi hidup berlandaskan kesempurnaan.
lemah secara psikis akibat keadaan jasmani dan Sehingga, berdamai dan memotivasi
mentalnya yang kurang berkembang, maka adalah dua hal yang perlu dilakukan dalam
mereka rentan mengalami gangguan kesehatan menghadapi kegagalan. Berdamai dengan
mental. Padahal kesehatan mental merupakan kegagalan amatlah penting sebab Santrock
aspek penting dalam mewujudkan kesehatan (dalam Syamsu dan Milla, 2014) mengatakan
secara menyeluruh. bahwa kegagalan membuat individu akan
Kehidupan sosial di mana antar manusia mengalami situasi konflik emosi. Kesenjangan
saling membutuhkan dan melakukan interaksi yang terlalu besar antara diri aktual dan diri ideal
akan mempengaruhi perkembangan individu. “seseorang menjadi apa” dapat mengakibatkan
Kegagalan seseorang dalam beradaptasi penghayatan bahwa dirinya gagal dan kritik diri
dengan lingkungan sekitar akan menyebabkan ia serta dapat memicu munculnya depresi. Jika
menderita gangguan mental. Penyebab dikaitkan dengan status quo di Indonesia,
gangguan mental terlihat dari beberapa faktor, menurut Institute for Health Metrics and
seperti pola asuh dan adaptasi dalam keluarga Evaluation (IMHE) 2017 penyakit mental atau
yang salah, ekonomi atau pendapatan yang sering disebut sebagai mental illness menduduki
rendah, lingkungan dengan ekspresi emosi tinggi peringkat 5 besar dan depresi menduduki tingkat
atau rendah, faktor keturunan, dan sebagainya. pertama di dalamnya selama tiga tahun berturut -
Berdasarkan data Riskesdas tahun 2013, turut.
diketahui bahwa prevalensi gangguan Tentunya hal ini menjadi sebuah
mental emosional yang ditunjukkan dengan kekhawatiran, sebab semua orang memiliki
gejala-gejala depresi dan kecemasan terdapat kemungkinan menemui kegagalan dalam hidup
sekitar 6% atau sebesar 37.728 orang. Data dan memiliki kemungkinan juga untuk

4
mengalami depresi. Oleh karena itu, setelah diri pada anak tersebut. Anak akan merasa bahwa
mendamaikan diri dengan kegagalan, kita juga dirinya berharga dan bernilai di mata orang
perlu memiliki motivasi diri baik secara intrinsik tuanya meskipun melakukan kesalahan. Kurang
(dari dalam) dan ekstrinsik (dari luar). menurut sempurnanya proses pembentukan kepercayaan
Eggen & Kauchak (2004), terdapat tiga jenis diri dapat menimbulkan dampak buruk
motivasi antara lain: berkepanjangan.
a. Teori Behavioral: berfokus pada Anthony (1992) mengemukakan ciri-ciri
perubahan tingkah laku hasil orang yang kurang percaya diri agar anda yang
pengalaman dengan lingkunganya. memiliki ciri berikut, yaitu: 1) Cenderung merasa
b. Teori Humanistik: berfokus pada usaha tidak aman, 2) Tidak bebas, 3) Ragu-ragu, 4)
individu, murni dari dalam diri sendiri Membuang waktu dalam mengambil keputusan,
untuk berubah. 5) Perasaan rendah diri, 6) Kurang cerdas, 7)
c. Teori Kognitif: menumbuhkan harapan Cenderung menyalahkan lingkungan sebagai
dan keyakinan dari dalam diri kepada penyebab bila menghadapi suatu masalah.
lingkungan dalam membentuk pribadi Memandang permasalahan ini dengan
yang lebih baik. serius, kepercayaan diri adalah sebuah hal yang
tak ternilai harganya. Karena hal tersebut
Self Confident berkaitan erat dengan mental illness yang sempat
Dalam konteks bahasa, percaya diri disinggung sebelumnya. Ketika seseorang
berasal dari kata “percaya” yaitu mengakui atau percaya diri, maka dirinya akan selalu merasa
yakin bahwa sesuatu memang benar atau nyata, cukup dan tak mudah ragu untuk
“diri” yaitu orang seorang (terpisah dari yang mengekspresikan dirinya kepada lingkungan
lain). Hambly (1992) berpendapat bahwa sekitar. Oleh karena itu, perlu sekali keterlibatan
kepercayaan diri diartikan sebagai keyakinan dari tiap - tiap aktor dalam membentuk
terhadap diri sendiri sehingga mampu menangani kepercayaan diri pada anak demi dampak baik
segala situasi dengan tenang, kepercayaan diri yang berkelanjutan.
lebih banyak berkaitan dengan hubungan
seseorang dengan orang lain. Kepercayaan diri METODE PENELITIAN
dapat dikatakan sebagai sebuah sikap yang Masa remaja adalah masa saat transisi
positif, sebab sikap ini menunjukkan bahwa masa kanak-kanak menuju dewasa, pada masa ini
seorang individu mampu atau memampukan terdapat cukup banyak permasalahan yang terjadi
dirinya untuk memunculkan penilaian yang baik seperti depresi, hingga mengalami gangguan
terhadap diri sendiri maupun terhadap mental, tentu ini adalah hal yang perlu
lingkungan. Namun, bukan berarti seseorang diperhatikan lebih jauh, untuk menunjang
harus selalu melakukan segala macamnya penelitian guna mendapatkan kesimpulan dan
sendiri. Sebab kepercayaan diri yang terlalu saran, metode yang digunakan adalah studi
tinggi justru akan menyebabkan timbulnya literatur dengan data utama dari jurnal, buku,
kesombongan serta keegoisan dalam diri manusia hingga situs internet yang kredibel, dan teknik
yang malah kontradiktif dengan nilai-nilai pengumpulan data dengan metode wawancara
positif. dengan yang ditargetkan pada kalangan remaja
Kepercayaan diri terbentuk oleh dua yang diberikan beberapa pertanyaan untuk
faktor, internal dan eksternal. Perkembangan rasa menjawab mengenai apa yang dirasakan pada
percaya diri menurut Rini (2002) pemikiran masa remaja, permasalahan yang dihadapinya,
individu dan pola asuh menjadi dua hal paling hingga cita-cita kedepannya, selanjutnya
berpengaruh. Individu yang rasa percaya dirinya berdasarkan hasil dari kedua pendekatan
lemah cenderung memandang segala sesuatu dari dilakukan pemaparan mengenai self development
sisi negatif, tetapi individu yang selalu dibekali melalui jejaring sosial Instagram.
dengan pandangan yang positif baik terhadap
orang lain maupun dirinya akan mempunyai HASIL DAN PEMBAHASAN
harga diri dan kepercayaan diri yang tinggi. Masa remaja merupakan salah satu masa
Selain itu, orang tua yang menunjukkan yang penuh dengan kompleksitas. Sebagai
perhatian, penerimaan, cinta dan kasih sayang sebuah masa transisi dari kanak-kanak menuju
serta kedekatan emosional yang tulus dengan dewasa, masa remaja penuh dengan perubahan
anak. Hal ini akan membangkitkan rasa percaya yang membutuhkan berbagai adaptasi. Perubahan

5
tidak hanya terjadi secara fisik saja, tetapi juga depan, masa remaja, dan kegagalan, peneliti
secara psikis (mentalitas), maka berbagai melakukan observasi dengan metode wawancara
penyesuaian pola pikir dan mentalitas pun perlu kepada empat orang siswi Sekolah Menengah
dihadapi oleh para remaja. Banyak hal yang perlu Atas (SMA) di wilayah Kecamatan Ciledug dan
mereka siapkan untuk menghadapi proses Kecamatan Pandeglang, Banten. Berikut ini
menuju dewasa ini. Maka dari itu, untuk merupakan data para siswi yang menjadi
mengetahui bagaimana pola pikir para remaja, responden dalam penelitian ini:
terutama pandangan mereka terhadap masa

Tabel 1. Data-data siswa SMA di Kecamatan Ciledug dan Kecamatan Pandeglang

Nama Asal Sekolah Asal Daerah

Alifah Nadine SMAN 3 Tangerang Kecamatan Ciledug

Maura Amelia Istiqomah Pondok Pesantren Modern El- Kecamatan Pandeglang


Karim

Hera Apriyanti SMAN 2 Pandeglang Kecamatan Pandeglang

Laila Malika SMAN 2 Pandeglang Kecamatan Pandeglang

Wawancara dilakukan secara daring dan para responden, kita dapat melihat bahwa
hasilnya disimpan dalam bentuk rekaman suara. sebagian besar remaja beranggapan bahwa
Peneliti memberikan 5 (lima) buah pertanyaan keberhasilan akademik merupakan bekal utama
kepada para responden yang ditanyakan secara yang perlu mereka siapkan untuk menghadapi
satu-persatu dan berurutan. Berikut ini masa depan dan hanya sebagian kecil saja yang
merupakan daftar pertanyaan yang diberikan menyadari bahwa perlu adanya kesadaran sejak
kepada para responden: dini akan pentingnya menjaga kesehatan mental
1. Apa yang telah kamu persiapkan untuk untuk menghadapi masa depan.
masa depan? Mengenai masa depan, sebagian besar
2. Apa tanggapanmu tentang “masa responden berpendapat bahwa masa depan
depan”? merupakan suatu hal yang misterius karena penuh
3. Bagaimana perasaanmu sebagai remaja? dengan ketidakpastian, harapan, peluang, dan
4. Apa yang menjadi kesulitanmu dalam kesempatan. Di sisi lain, mereka juga
menjalani hidup sebagai remaja? memandang bahwa masa depan merupakan
5. Apa yang menjadi hambatanmu dalam akumulasi dari usaha dan perilaku yang mereka
menggapai cita-cita? lakukan saat ini. Mereka yakin bahwa untuk
Berdasarkan hasil wawancara yang telah menghadapi masa depan yang penuh
dilakukan, semua responden menjawab bahwa ketidakpastian itu mereka harus mempersiapkan
mereka mengetahui hal-hal apa saja yang telah berbagai usaha dengan sebaik mungkin supaya
mereka siapkan untuk masa depan, sebagian hasil yang mereka harapkan dapat terwujud.
besar menjawab bahwa sebagai pelajar yang telah Sebagai seorang remaja, semua
mereka persiapkan adalah belajar secara responden menyadari bahwa masa remaja ini
maksimal dan mengerjakan semua tugas yang merupakan masa yang sangat kompleks dan
diberikan supaya mendapatkan hasil akademik penuh tantangan. Mereka beranggapan bahwa
yang baik, sedangkan hanya satu orang yang masa remaja ini merupakan masa yang cukup
menjawab bahwa penting bagi remaja untuk sulit untuk dilalui karena mereka harus mulai
menjaga kesehatan mental dan mempersiapkan mengenal bagaimana kehidupan menuju dewasa,
mentalitas yang baik untuk masa depan. mengontrol emosi, menjaga diri dari berbagai
Berdasarkan jawaban yang telah diberikan oleh pengaruh lingkungan dan pihak eksternal, serta
6
membedakan berbagai hal yang memiliki narasumber, Zulnisa Riza, S.Psi., M.Psi.,
dampak negatif dan positif di lingkungan sekitar Psikolog, seorang psikolog anak dan remaja yang
atau pergaulan. Sebagian dari responden berpraktik di RSIA SamMarie Basra, Jakarta.
berpendapat bahwa untuk menghadapi masa Adapun bahasan yang didiskusikan meliputi:
remaja ini dibutuhkan mentalitas yang kuat
karena banyak tantangan yang perlu mereka Mental Illness: Anxiety
hadapi. Meskipun demikian, salah seorang Mental illness pada anxiety dapat juga
responden beranggapan bahwa masa remaja juga dikatakan sebagai gangguan kecemasan. Dalam
dapat dinikmati karena terdapat sukacita di ilmu psikologi, ada beberapa aspek yang perlu
dalamnya, seperti lingkungan keluarga dan diperhatikan ketika individu dikatakan
pertemanan yang baik, kisah percintaan, dan mengalami gangguan, seperti maladaptive, yakni
masa-masa sekolah. bagaimana perilaku seseorang sudah tidak sesuai
Dalam menggapai cita-cita, sebagian batas normal pada rata-rata perilaku individu.
besar responden berpendapat bahwa kurangnya Dan perilaku tersebut sangat merugikan diri
percaya diri, ketakutan akan kegagalan, dan sendiri dan mengganggu kehidupan orang lain.
tanggapan negatif dari orang lain merupakan Jika ada gangguan cemas, rata-rata mengganggu
hambatan yang mereka rasakan. Sebagian kehidupan individu walaupun belum sampai pada
kecilnya beranggapan bahwa faktor ekonomi tahap mengganggu orang lain tetapi ada batas
juga dapat menjadi hambatan dalam menggapai yang sangat tipis antara gangguan jiwa ataupun
cita-cita. Namun, mereka menyadari bahwa perlu gangguan kecemasan dalam konteks kondisinya
kesiapan secara fisik dan mental untuk masih mengalami kecemasan. Perbedaanya
menggapai cita-cita, seperti halnya motivasi diri adalah pada waktu, gangguan cemas sudah
yang kuat dan tekad atau kesungguhan hati. dialami berapa lama dan seberapa sering
Dengan demikian, dapat dikatakan seseorang mengalami gangguan cemas. Beberapa
bahwa para remaja di wilayah Kecamatan tanda-tanda yang mengindikasikan seseorang
Ciledug dan Kecamatan Pandeglang telah mengalami gangguan kecemasan, yaitu sulit
mengetahui bahwa banyak hal yang perlu tidur, sulit konsentrasi, sesak pada dada, sulit
disiapkan untuk masa depan, tetapi di sisi lain, napas, sulit berpikir dan menjadikan individu
mereka juga mengalami berbagai kesulitan dalam tersebut terganggu dalam kehidupan sehari-
menjalani masa remaja dan keraguan tentang harinya. Berbeda dengan individu yang
masa depan. Menurut Edward de Bono, kualitas mengalami masalah, hanya para mental health
masa depan seseorang ditentukan oleh kualitas professional helper yang dapat mengidentifikasi
pemikiran orang tersebut, apakah ia memandang apakah individu tersebut mengalami gangguan
masa depan dengan cara positif atau negatif atau masih dalam tahap common problem. Setiap
(Bono, 2018). Setiap orang harus berpikir secara individu pasti pernah mengalami kecemasan,
terfokus dan konstruktif untuk merancang masa tetapi yang membedakan antara individu satu
depan yang mereka inginkan. Maka dari itu, dengan yang lainnya adalah bagaimana mereka
peneliti memutuskan untuk menjadikan hasil menghadapi kecemasan tersebut, apakah mereka
observasi ini sebagai landasan pembahasan bisa mengendalikan emosi negatif tersebut.
dalam diskusi bersama pakar psikologi anak dan Banyak individu yang melakukan self diagnosed
remaja. Harapannya, hasil diskusi yang dilakukan ketika mereka tidak merasa nyaman dengan
dapat memberikan jawaban dan solusi atas dirinya sendiri, hal ini tidak boleh dilakukan
persoalan yang sedang dihadapi oleh para remaja karena hanya akan memperburuk keadaan.
di wilayah Kecamatan Ciledug dan Kecamatan Sebaiknya, pertolongan pertama ketika merasa
Pandeglang serta khalayak umum yang diri kita mengalami pikiran yang sangat
berpartisipasi pada diskusi ini. mengganggu adalah dengan berkonsultasi
Setelah melakukan pendalaman materi dengan mental health professional helper.
dan riset kepada beberapa narasumber, peneliti Mental health diibaratkan sebagai tali,
berhasil menyelenggarakan sebuah diskusi tidak selalu ajek, seringkali terjadi gelombang
dengan menggunakan media live instagram di pada tali tersebut. Keadaan mental pun sama, ada
mana peneliti mengangkat tema "Self kalanya individu merasa dirinya baik-baik saja
Development: Berteman dengan Kegagalan". dan ada kalanya individu merasa tidak nyaman
Diskusi dilaksanakan pada tanggal 17 Desember dengan dirinya sendiri. Oleh karena itu, setiap
2021. Pada diskusi ini kami menghadirkan individu diharapkan memiliki skill untuk

7
mengetahui kondisi fisik, perasaan, dan situasi dan kondisi. Self love dapat dilakukan
pikirannya sendiri. Jika tidak bisa dilakukan dengan menjalankan berbagai aktivitas untuk
secara mandiri, maka individu dapat meminta tahu sejauh mana potensi yang dimiliki. Self love
bantuan dari orang lain, dimulai dari teman akan merepresentasikan self confidence. Jika
terdekat seperti teman. Individu dapat individu telah mencintai dirinya sendiri, maka ia
menceritakan apa yang ia alami dan rasakan. akan percaya diri. Self confidence akan hadir
Apabila hal tersebut belum mampu memberi ketika individu tahu apa keahlian yang dimiliki.
solusi tentang apa yang harus ia lakukan, maka
perlu memperoleh perhatian khusus untuk Menghadapi Kritik
memperoleh pertolongan lebih lanjut. Kritik seringkali menjadi hal yang sering
Pertolongan tersebut dapat berupa konsultasi dihindari oleh manusia. Setiap individu
dengan psikolog. Tujuan dari konsultasi tersebut seringkali merasa tidak menerima kritik yang
adalah untuk menyadarkan apa yang tidak telah diberikan kepadanya karena merasa tidak
disadari oleh individu tersebut. nyaman akan kritikan tersebut. Hal yang perlu
diperhatikan ketika menerima kritik dari orang
Kaitan Anxiety dengan Ketakutan akan lain salah satunya adalah harus adanya kesadaran
Kegagalan tentang kondisi diri dan melakukan observasi
Kecemasan dan ketakutan sebenarnya pada diri sendiri dengan cara menuliskan emosi-
merupakan satu hal yang saling tumpang tindih. emosi dirinya, seperti apa yang membuat diri
Di dalam ketakutan itu ada kecemasan dan di merasa tidak nyaman, atau hal apa yang dikritik
dalam kecemasan itu ada ketakutan. Perbedaan oleh orang lain dan siapa yang memberi kritik.
dari keduanya yaitu, pada kecemasan, hal yang Kegiatan tersebut dapat mengubah perspektif
kita khawatirkan adalah sesuatu yang tidak nyata, individu tersebut bahwa kritik tersebut
tidak bisa dilihat dengan indera dan hanya berada merupakan sarana untuk mengembangkan diri.
pada pikiran saja. Berbeda dengan ketakutan
kekhawatiran dapat dirasakan dengan indera dan Berdamai dengan Diri Sendiri
ada objek nyata yang ditakuti. Seseorang yang Memaafkan diri sendiri sulit dilakukan
mengalami kecemasan tidak bisa menjelaskan oleh diri sendiri akrean perlu adanya kesadaran
apa yang dikhawatirkan juga tidak bisa menjawab dan kadangkala, individu memperoleh kesadaran
pertanyaan yang diberikan kepadanya tentang dari orang lain, maka dari itu penting untuk
apa yang sebenarnya ia khawatirkan. bercerita kepada orang terdekat tentang apa yang
sedang kita hadapi agar kita sadar hal apa yang
Self Love dan Self Confidence mengganggu pikiran. Sulit bukan berarti tidak
Sebagai seorang individu, self love dan bisa. Jika individu sungkan untuk berbicara
self confidence merupakan hal yang perlu kepada orang lain, maka ia bisa memulai dari
dilakukan secara berkelanjutan. Permasalahan dirinya sendiri dengan cara menuliskan hal-hal
tentang self love dan self confidence ini sering yang membuatnya marah ataupun kesal dan hal-
dialami oleh para remaja yang sedang berada hal apa yang disesali pada hari itu. Metode ini
pada fase quarter life crisis, contohnya para dinamakan self talk yang bertujuan untuk
mahasiswa. Adapun cara untuk meningkatkan menyadarkan individu tentang hal-hal yang telah
self love dan self confidence ini diantaranya, ia lalui. Dengan demikian, individu akan sadar
setiap individu perlu mengetahui hal ia kuasai bahwa hal-hal tersebut dapat ia hindari dan
dan belum dikuasai serta mengetahui batasan kita perlahan mulai menjauhi hal yang membuat ia
sampai di mana. Jika ia tidak mengetahui tidak nyaman serta akan timbul kesadaran bahwa
batasannya, maka ia akan tetap mendorong manusia tidak akan luput dari kesalahan. Setelah
dirinya sedemikian rupa sehingga akan ia menyadari bahwa berbuat salah itu manusiawi,
merugikan dirinya sendiri. Batasan tersebut dapat maka perlahan-lahan ia pun akan mulai
diperoleh ketika ia sudah melewati berbagai memaafkan dirinya sendiri.

KESIMPULAN DAN SARAN maksimal, maka dari itu perlu adanya dukungan
Tahap remaja adalah proses transisi dari dari setiap elemen dalam lingkungan sekitar.
kanak-kanak menuju dewasa, pada masa ini Kompleksnya gaya hidup manusia adalah imbas
diperlukan pengarahan dan bimbingan yang dari semakin majunya peradaban manusia, yang
cukup sehingga dapat membuahkan hasil yang terkadang dapat menyebabkan terjadinya

8
gangguan mental. Gangguan mental adalah Berdasarkan penelitian yang
keadaan dimana terdapat ketidakmampuan menggunakan metode studi literatur dan survei
seseorang untuk melakukan adaptasi dengan diri mendapatkan hasil bahwa terdapat berbagai
sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitarnya. macam alasan mengapa para kalangan remaja
Data menunjukan bahwa sebanyak 12%-13% merasa resah dengan yang dihadapinya masa
anak, itu terjadi apabila remaja berada pada kini, berdasarkan hasil survey yang dilaksanakan
situasi lemah secara psikis akibat keadaan di SMA di wilayah Kecamatan Ciledug dan
jasmani dan kurang berkembangnya mental. Kecamatan Pandeglang Banten juga menyatakan
Maka dari itu, Kesehatan mental adalah hal yang bahwa secara rata-rata para remaja belajar dengan
sangat penting untuk mewujudkan Kesehatan keras dengan mengerjakan tugas yang diberikan
seseorang secara menyeluruh. oleh gurunya sehingga mendapatkan hasil
Berdasarkan pendekatan yang telah akademik yang baik untuk bekalnya di masa
dilakukan untuk menunjang penelitian, dilakukan depan, namun hanya satu orang yang memiliki
pemaparan materi yang berujung diskusi di kesadaran akan pentingnya masalah gangguan
jejaring sosial instagram mengenai self mental di kalangan remaja ini. sehingga ini
development yang membahas lebih jauh adalah indikator bahwa masih minimnya
mengenai permasalahan yang terjadi pada masyarakat khususnya remaja yang memiliki
kalangan remaja, seperti mental illness (anxiety) kesadaran akan pentingnya kesehatan mental.
atau kecemasan yang dapat merugikan seseorang Dengan demikian, diharapkan dengan
karena dapat mengganggu proses perkembangan adanya penelitian ini masyarakat dapat lebih
diri, Ketakutan, self love dan self confidence, memahami arti pentingnya kesadaran akan
hingga bagaimana cara dalam menghadapi kritik kesehatan mental sehingga diharapkan
dengan menggunakan metode studi literatur dan kedepannya angka penderita mental illness dapat
teknik pengumpulan data dengan metode berkurang dan diharapkan penelitian ini dapat
wawancara kepada kalangan remaja. dijadikan bahan perkembangan pada penelitian
Banyak orang yang mencoba untuk lainnya.
melakukan self diagnosed tanpa menyadari
bahwa itu dapat berdampak buruk baginya karena
akan menimbulkan kecemasan berlebih.
Kecemasan berbeda dengan ketakutan, pada
kecemasan hal yang dikhawatirkan bukanlah hal
yang nyata adanya, sedangkan ketakutan dimana
hal yang dikhawatirkan berupa hal yang nyata
dan dapat dirasakan oleh panca indera. sebagai
individu juga harus memahami hal apa yang telah
dikuasai dan belum dikuasai sehingga dapat
ditemukan batasannya, karena dengan tidak
memahami batasan, suatu individu akan terus
mendorong secara paksa untuk menguasainya.

9
DAFTAR PUSTAKA Raharjo, S. T. (2019). Studi Deskriptif
Ayuningtyas, D., Misnaniarti, & Rayhani, M. Tingkat Perkembangan Moral Remaja
(2018). Analisis Situasi Kesehatan Punk di Kecamatan Jatinangor
Mental pada Masyarakat di Indonesia Kabupaten Sumedang. Share: Social
dan Strategi Penanggulangannya. Jurnal Work Journal, 9(2), 195-207.
Ilmu Kesehatan Masyarakat, 9(1), 1-10. Syamsu, M. N., & Milla, M. N. (2015).
Bono, E. d. (2018). Future Positive Change Pengalaman Kegagalan Pada Laki-Laki
Your Mindset for a Positive Future. dan Perempuan. Jurnal Psikologi, 10(2),
London: Vermilion. 95-102.
Davis, Tchiki. Self Development: The 9 Skills You Tiffany. (2017, November 28). Dosen Psikologi.
Need to Improve Your Life. Melalui, Diambil kembali dari Teori Kepercayaan
<https://www.berkeleywellbeing.com/se Diri: https://dosenpsikologi.com/teori-
lf-development-the-9-skills-you-need- psikologi/kepribadian/page/2
to-improve-your-life.html>[26/12/2021] Unayah, N. &. (2016). Fenomena Kenakalan
Harmaini, H., & Hidayat, H. (2012). Mengapa Remaja dan Kriminalitas. Sosio Informa,
Kegagalan Menyakitkan?. Jurnal 1(2).
Psikologi, 8(2), 90-97.
Jahja, Y. (2011). Psikologi Perkembangan.
Jakarta: Kencana.
Marwoko, G. (2019). Psikologi Perkembangan
Masa Remaja. Jurnal Tarbiyah-Syariah
Islamiyah, 26(1), 60-75.
Pan. 7 Common Problems with Self-
Development. Melalui
<https://alumni.sae.edu/2015/11/09/7-
most-common-problems-with-self-
development/> [26/12/2021]
Prihatiningsih, E., & Wijayanti, Y. (2019).
Gangguan Mental Emosional Siswa
Sekolah Dasar. HIGEIA (Journal of
Public Health Research and
Development), 3(2), 252-262.
Putri, A. W., Wibhawa, B., & Gutama, A. S.
(2015). Kesehatan Mental Masyarakat
Indonesia (Pengetahuan, dan
Keterbukaan Masyarakat Terhadap
Gangguan Kesehatan
Mental). Prosiding Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat, 2(2),
147-300.
Rafiqah, T. (2015). Upaya Mengatasi Gangguan
Mental Melalui Terapi Zikir. Jurnal
Dimensi, 4(3).
Saputro, K. Z. (2017). Memahami Ciri dan Tugas
Perkembangan Masa Remaja.
Aplikasia: Jurnal Aplikasi Ilmu-ilmu
Agama, 17(1), 25-32.
Shidiq, A. F., & Raharjo, S. T. (2018). Peran
Pendidikan Karakter di Masa Remaja
Sebagai Pencegahan Kenakalan Remaja.
Prosiding Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat, 5(2), 176-187.
Sudirman, I., Kusuma, A. T., Nurdin, M. R.,
Shabilla, N. D. C., Wibowo, H., &

10

Anda mungkin juga menyukai