Op Amp Sebelum Uts PDF
Op Amp Sebelum Uts PDF
FE UDINUS
KONTRAK PERKULIAHAN
TIU :
Memberi Pengenalan dan Dasar Pengetahuan
Tentang Berbagai Penguat dengan
Karakteristiknya.
DESKRIPSI SINGKAT
Pembahasan mata kuliah ini meliputi penguat diferensial dan
penguat oprasional yang meliputi karakteristik dan aplikasinya
seperti penguat inverting dan non inverting, penjumlahan,
integrator, osilator ADC, DAC dan analisa perancangan filter
aktif dengan menggunakan Op-Amp.
Tujuan Mata Kuliah:
+V + V/2
_ V _
RL RL V
+ +
-V V - V/2
Cara memberi daya dengan 2 supply Cara memberi daya dengan 1 supply
+Vc
_
Op-Amp 741
mempunyai beberapa versi yang berbeda di belakang angka
741, seperti 741A, 741C, 741E, 741N. Huruf-huruf berbeda di
belakang angka 741 tersebut membedakan pada penguatan
tegangannya, temperature range, noise level dan karakteristik
yang lainnya.
IC Op-amp 741C
Huruf C dibelakang angka 741 adalah singkatan dari
Commercial grade yaitu tipe 741 yang paling murah dan paling
banyak dan umum digunakan.
IC Op-amp 741C
mempunyai penguatan tegangan loop terbuka sebesar 1000.000
dan impedansi input 2 M dan impedansi output 75 dan
mempunyai unity-gain frequency sebesar 1 M.
Catu daya
Terminal Output dan Input
+V
_
Vo=AoL.Ed Max Vo = +Vsat
Ed AoL Min Vo = -Vsat
+
-V
Vsat=dibawah tegangan supply
Ed antara 1 sampai 2 volt
+V
_
Vo=AoL.Ed
Ed
AoL
+
-V
AoL disebut penguatan atau gain terbuka karenena tidak ada umpan
balik antara terminal input dan terminal output dibiarkan terbuka.
+ +13
= = = 65
200.000
+ 13
= = = 65
200.000
Tegangan Output berada pada salah satu batas + Vsat atau Vsat
Untuk mempertahankan Vo tetap berada pada batass batas ini maka perlu dipadang
umpan balik
Karena Ed nilainya sangat kecil atau tidak mudah untuk mengukurnya maka untuk
kepentingan praktis Ed sama dengan 0
17 Abdul Rahman@2004
Penguat Operasional Praktis
(Tidak Ideal)
Dalam prakteknya tidak ada penguat
operasional yg ideal, Namun demikian
sebuah penguat operasional praktis
seringkali dapat dianggap seolah-olah
memiliki sifat-sifat ideal.
18 Abdul Rahman@2004
Op-Amp
+5v
Non-inverting input
2
7
6
0utput
inverting input 4
3
-5v
19
Inverting Op-Amp
Inverting untuk konfigurasi
dimana masukan positip
menghasikankeluaran negatip
atau
masukan negatip
menghasilkankeluaran positip.
+Vcc Rf
VOUT = V IN
V V R1
_
t + - VEE
Tetap
t
- VEE
20
Non-Inverting Amplifier
Non-Inverting untuk konfigurasi
dimana masukan positip
menghasilkankeluaranpositip.Atau
masukan negatif menghasilkan
keluaran negatif. Seperti halnya pada
rangkaianinverting,
disinipun akan ditunjukanrumus gain
dari rangkaian ini.
R
+Vcc VOUT = V IN 1 + 1
R2
V
Tetap _
V +Vcc
+
t
t
- VEE
21
Zero Crossing Detector
Rangkaan detektor dinamakan juga sebagai pembanding yaitu
membandingkan suatu tegangan masukan (input) pada salah satu
kaki masukan dengan satu tegangan tertentu atau dengan nol.
Hasil pembandingnya dapat menggunakan rumus Ed sehingga
didapatkan tegangan keluaran(output)yang tergantung polaritas dari
Ed.
Jika polaritas Ed= negatif maka Vo= +Vsat
Jika polaritas Ed= Positif maka Vo= -Vsat
TL = T Ton
TL = 10 3 = 7 m det ik
Ton
Dutyccycle = x100% = 30%
T
23
Detektor Penyilang nol
24
Detektor Penyilang nol
Detektor Penyilang nol tak pembalik ( non-Inverting zero
crossing Detector/NIZCD)
Sinyal masukan masuk pada (+) op amp dan membandingkan
dengan nol (-) op Amp.
25
Detektor taraf tegangan
Detektor taraf membalik (Inverting voltage level detector /
IVLD)
Sinyal masukan masuk pada (-) op amp dan membandingkan dengan
nol (+) op Amp.
26
Detektor taraf tegangan
Detektor taraf membalik (Inverting voltage level detector /
IVLD)
Sinyal masukan masuk pada (-) op amp dan membandingkan dengan
nol (+) op Amp.
27
Detektor taraf tegangan
Detektor taraf tak membalik (non-Inverting voltage level
detector / IVLD)
Sinyal masukan masuk pada (-) op amp dan membandingkan dengan
nol (+) op Amp.
28
Rangkaian tegangan Ref
= (+)
+
Misalkan
+ V = 12 Volt ,
R1 100 ohm,
R2= 50 Ohm
Maka Vref adalah
50
= 12
100 + 50
= 4 volt
29
Latihan
30
Diket : V = 15V ; Vsat = 13Volt
a. Hit Ton dan duty cycle
b. Gambarlah output tegangan Vo
31
Diket : V = 15V ; Vsat = 13Volt
a. Hit Ton dan duty cycle
b. Gambarlah output tegangan Vo
32
Diket : V = 12V ; Vsat = 10Volt
a. Hit Ton dan duty cycle
b. Gambarlah output tegangan Vo
33
Penguat Pembalik (Inverting Amplifier)
Karene arus yg masuk keterminal op Amp = 0
Maka I melewat Rf sehingga timbul tegangan pada
I
Rf yaitu
VRf = IRf =
Vo = -VRf = -
= -
Contoh
Deket : Rf = 100K, Ri = 10K, Ei = 1 Volt dan RL =
25 K.
I
Hitung : I, Vo, AcL,IL, Lo
Solusi :
1V
I= = = 0,1mA
10 K
100
Vo = - = (1Volt) = 10 volt
10
10
AcL = = 10
1
0 0 (10)
IL = = = 0,4 mA
25
Solusi :
0,5 V
I= = = 0,05mA
10 K
250
Vo = - = ( 0,5 Volt) = 12,5 volt
10
250
AcL = = 25
10
12,5
IL = = = 0,5 mA
25
Vi
Vo
Rangkaian Penjumlah Membalik (Inverting Adder)
Jika R1=R2=R3=Rf
+++
Vo = [ ]
Vo = Vi
Penguat Tak Membalik (Non- Inverting Amplifier)
Karene arus yg masuk keterminal op Amp = 0 maka
arus I berasal dari Vo melewat Rf sehingga timbul
I
tegangan pada Rf yaitu
VRf = IRf =
Vo = VRf+Vi =
+ =
+
Vo = ( + 1)
Dengan menggunakan Gain tertutup (AcL) maka
AcL=
=
+1
IL=
Rangkaian Penjumlah Tak Membalik (Non Inverting Adder)
Dengan menggunakan prinsip superposisi untuk
mencari tegangan masukan pada masukan (+)
Op am didapatkan
2 1
Vi = ( ) + ( )2
1+ +2
Maka
Vo = ( + 1)( + 2)
+ 1+
AcL = [ ]
Rangkaian Penjumlah Tak Membalik (Non Inverting Adder) N masukan
Terdiri dari penguat membalik dan penguat tak membalik yang tegangan
outputnya merupakan selisih dari tegangan inputnya
Vo = ( + 1) + ( 2)
+
Jika nilai perbandingan resistor seimbang = =
1 2
Rangkaian pembanding
Pembanding (Komparator) merupakan rangkaian yang
berfungsi sebagai pembanding sinyal input dengan tegangan
refrensi.
Saat nois timbul pada input (En) maka kaki inverting pada input
menjadi (Vi+Vn) sehingga selisi Ed menjadi :
Ed = 0 (Vi+Vn)
= - (Vin+Vn)
Detektor pembalik penyilang nol dengan histerisis
(IZCD with Hysterisis)
Tegangan Ed (VUT)-Vi
Bila tegangan Vi naik sampai dengan lebih besar dari (VUT) maka
Ed menjadi negatif dantegangan output menjadi Vsat.
VUT = +
+
VLT = ( )
+
Detektor tak membalik penyilang nol dengan
histerisis (NIZCD with Hysterisis)