ELEKTRONIKA I
Inverting Operational Amplifier
Tanggal Pengumpulan
Tanggal Praktikum
Waktu Praktikum
Disusun oleh:
Nama
NIM
: 11150163000007
Kelompok/Kloter
: 1 (Satu) / 2 (Dua)
Nama Anggota
(11150163000006)
2. Nurul Fitriyani
(11150163000008)
3. Nurul Saadah
(11150163000019)
Kelas
: Pendidikan Fisika 3A
A. JUDUL PRAKTIKUM
INVERTING OPERATIONAL AMPLIFIER
B. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Memahami sifat-sifat penguat operasional membalik.
2. Mengetahui perbedaan bentuk gelombang masukan dan gelombang keluaran
pada praktikum ini.
3. Dapat membuat rangkaian penguat operasional membalik dengan benar.
4. Memahami prinsip kerja penguat operasional membalik.
C. DASAR TEORI
Op-Amp adalah perangkat yang sangat efisien dan serbaguna sehingga
sangat penting bagi kita untuk mengetahui Op-Amp dan prinsip kerja Op-Amp.
Contoh penggunaan Op-Amp adalah untuk operasi matematika, sederhana seperti
penjumlahan dan pengurangan terhadap tegangan listrik sehingga dikembangkan
kepada penggunaan aplikatif seperti komparator dan osilator dan distorsi rendah
serta pengembangan alat komunikasi. Selain itu, aplikasi pemakaian Op-amp
juga meliputi bidang elektronika audio, pengatur tegangan DC, tapis aktif,
penyearah presisi, pengubah analog kedigital dan pengubah digital keanalog,
pengolah isyarat seperti cuplik tahan, penguat pengunci, kendali otomatik,
komputer analog, elektronika nuklir, dan lain-lain. (Sutrisno, 1986)
Op-Amp pada dasarnya merupakan sebuah blok komponen yang
sederhana, yang mempunyai dua masukkan dan satu keluaran. Op-Amp juga
merupakan sebuah penguat arus dengan gain (penguatan) tinggi, tetapi dengan
menggunakan kopling kapasitif yang tepat, Op-Amp dapat diaplikasikan pada
berbagai macam rangkaian penguat arus bolak balik. Op-Amp adalah piranti
solid state yang mengindera dan memperkuat sinyal masukan baik DC maupun
AC. Op-Amp mempunyai karakteristik ideal sebagai berikut, yaitu: lebar pita
yang tak berhingga (Infinite Bandwith), impedansi masukkan yang tak berhingga
(Infinite Input Impedance) sehingga arus masukkan dapat diabaikan, dan
impedansi keluaran sama dengan nol (Zero Output Impedance) sehingga
1.
PAPAN PLUG-IN
CATU DAYA
2.
TEGANGAN UTAMA
3.
OM-AMP LM741
4.
RESISTOR 1K
GAMBAR
5.
RESISTOR 470
6.
RESISTOR 4.7K
7.
OSILOSKOP
8.
KABEL PENGHUBUNG
9.
JUMPER
E. LANGKAH PERCOBAAN
NO
LANGKAH PERCOBAAN
1.
Rangkailah
rangkaian
seperti
gambar disamping pada papan
plug-in atau project board.
2.
3.
GAMBAR
F. DATA PERCOBAAN
1. GELOMBANG MASUKAN DAN KELUARAN
2. DATA PENGAMATAN
RL ()
Rin ()
Rf ()
470
1K
4.7K
Vin
Vout
Div Vertikal
Div Vertikal
(Volt)
(Volt)
(Input)
(Output)
0.02 volt
0.004 volt
1.4
3.4
G. PENGOLAHAN DATA
Tegangan Puncak ke Puncak (Vpp)
Input
Output
= 3.4 x 0.004volt
= 0.028 volt
= 0.0136 volt
Penguatan Tegangan (Av)
Av Berdasarkan Teori
= (
)
4.7
= ( 1 )
= -4.7 volt
Av Berdasarkan Pengukuran
Av =
0.0136
=(
)
0.028
= -0.48 volt
= (
)
4.7
= ( ) 0.028
1
= 0.1316
Arus (A)
Input
0.028
=
1
= 0.028
Output
= +
=
0.0136 0.0136
+
4700
470
0.0136 + 0.136
=
4700
0.1496
=
4700
=
= 3.18 105
H. TUGAS PASCA
1. Jelaskan bagaimana proses penguatan pada rangkaian inverting di bawah ini
(dijelaskan dengan analisis aliran arus dan tegangan pada Op-Amp)!
2. Hitunglah I, Vo, dan AcL, pada praktikum kali ini, jika Rf = 4,7KOhm, Ri =
1 KOhm. Vin dan Vout sesuai dengan hasil pembacaan pada osiloskop!
3. Desainlah rangkaian percobaan inverting operational amplifier!
Jawab:
1. Pada rangkaian inverting tersebut memiliki impedansi masukan yang sangat
besar hingga dinyatakan sebagai impedansi masukkan tak terhingga (infinite
input impedance). Kondisi penguat operasional yang memiliki impedansi
masukkan tak terhingga tersebut menyebabkan tidak adanya arus yang
melewati masukkan membalik (inverting input) pada penguat opersional.
Keadaan tak berarus pada masukkan membalik tersebut membuat tegangan
jatuh diantara masukkan membalik da bernilai 0 Volt. Kondisi tersebut
menunjukan bahwa tegangan pada masukkan membalik adalah bernilai 0
Volt karena kondisi masukkan tak membalik (non-inverting input) yang di
hubungkan ke ground. Kondisi masukkan membalik (inverting input) yang
memiliki tegangan 0 Volt tersebut dinyatakan sebagai ground semu (Virtual
Ground).
2. Arus
I = 0, karena rangkaian inverting tersebut memiliki impedansi masukan yang
sangat besar hingga dinyatakan sebagai impedansi masukkan tak terhingga.
Kondisi penguat operasional yang memiliki impedansi masukkan tak
terhingga tersebut menyebabkan tidak adanya arus yang melewati masukkan
membalik (inverting input) pada penguat opersional.
Tegangan Keluaran (Vout)
4.7
= ( ) 0.028
1
= (
= 0.1316
Penguat Tegangan (AcL)
AcL Berdasarkan Teori
= ()
4.7
0.0136
= ( 1 )
= 4.7
= 0.48
0.028
I.
PEMBAHASAN
Pada percobaan kali ini, yaitu percobaan rangkaian penguat inverting.
Percobaan ini bertujuan untuk memahami sifat-sifat penguat operasional
membalik, mengetahui perbedaan bentuk gelombang masukan dan gelombang
keluaran, dapat membuat rangkaian penguat operasional membalik dengan benar
dan memahami prinsip kerja penguat operasional membalik. Rangkaian penguat
inverting itu sendiri merupakan rangkaian penguat pembalik dengan impedansi
masukan sangat rendah.
Pada rangkaian penguat inverting ini akan menerima arus atau
tegangan dari tranduser sangat kecil dan akan membangkitkan arus atau tegangan
yang lebih besar. Pada penguat inverting tegangan dengan fasa yang berlawanan
pada keluaran dibalikkan pada masukan pembalik, sehingga cenderung melawan
tegangan masukan aslinya. Fasa keluaraan dari penguat pembalik ini akan selalu
berbalikan tegangan inputnya. Ada dua aturan yang sangat penting untuk di
ketahui mengenai penguat pembalik yakni tidak ada arus yang mengalir
keterminal masukkan dan tegangan.
Dari data yang telah diperoleh, dan telah dilakukan pengolahan data,
penguatan tegangan yang dihasilkan berdasarkan teori sebesar -4.7 volt
sedangkan penguatan tegangan yang dihasilkan dari pengukuran -0.48 volt, hal
ini menunjukan bahwa penguatan tegangan teori dan pengukuran sangat berbeda
jauh, dan dapat kami simpulkan juga bahwa percobaan ini gagal, hal ini dapat
disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu kurangnya pemahaman
praktikan saat melakukan percobaaan dan kurang telitinya praktikan saat
membaca gelombang pada layar osiloskop.
Pada percobaan ini tegangan yang kami dapatkan tidak sesuai dengan
teori yang ada. Dimana hasil pengukuran yang kami peroleh, nilai tegangan
outputnya lebih kecil dibandingkan nilai tegangan inputnya, hal ini tidak sesuai
dengan teori yang ada pada inverting operational amplifier, dimana pada
inverting
operational
amplifier
nilai
tegangan
outputnya
lebih
besar
J.
KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah kami lakukan, dapat kami tarik kesimpulan bahwa:
1. Rangkaian penguat inverting merupakan rangkaian penguat pembalik dengan
impedansi masukan sangat rendah.
2. Penguat inverting yaitu penguat yang membalik polaritas outputnya, apabila
inputnya positif maka outputnya negatif dan sebaliknya.
3. Rangkaian penguat inverting adalah dimana sinyal masukannya dibuat melalui
input inverting. Rangkaian ini adalah pengubah dari arus menjadi tegangan
dan digerakkan oleh sumber tegangan dan bukan sumber arus.
4. Nilai dari Rin dan Rf berpengaruh pada Vout yang dihasilkan. Jika nilai Rin
dan Rf besar maka nilai Voutnya juga besar sedangkan jika nilai Rin dan Rf
kecil maka nilai Voutnya juga kecil.
K. KOMENTAR
1. Seharusnya praktikan sudah benar-benar paham dengan rangkaian inverting
operational amplifier, agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan seperti
kesalahan dalam penyusunan rangkaian.
2. Diharapkan praktikum dapat dimulai dengan tepat waktu sesuai waktu yang
sudah ditetapkan, agar praktikum dapat berjalan secara maksimal dan tidak
melewati batas waktu praktikum.
3. Dalam melakukan praktikum, praktikan di tuntut ketelitian dan kesabaran,
agar data yang diperoleh valid.
4. Seharusnya praktikan lebih menjaga suasana laboratorium agar tetap tenang.
L. DAFTAR PUSTAKA
Franco, Sergio, 2002. Design with Operasional Amplifiers and Analog Integrated
Circuit. San Fransisco: McGraw.
Gunawan, Hanafi. 1996. Prinsip-Prinsip Elektronika Edisi Kedua. Jakarta:
Erlangga.
Mismail, Budiono. 2012. Dasar Teknik Elektro. Jakarta: UB Press.
Sutrisno. 1986. Elektronika Teori dan Penerapannya. Bandung: ITB.
Anonim, 2016. Modul 8 Penguat-Operasional. https://www.elka.fi.itb.ac.id/wpcontent/uploads/Modul-8-Penguat-Operasional.pdf, diakses pada
tanggal 26 November 2016 pukul 17.15.
Lampiran