Anda di halaman 1dari 4

Operasional amplifier

(Op-Amp)

Operasional amplifier (Op-Amp) adalah suatu penguat berpenguatan tinggi


yang terintegrasi dalam sebuah chip IC yang memiliki dua input inverting dan non-
inverting dengan sebuah terminal output, Pada dasarnya operasional amplifier (Op-
Amp) merupakan suatu penguat diferensial yang memiliki 2 input dan 1 output. Penguat
operasional (Op-Amp) merupakan komponen elektronika analog yang berfungsi
sebagai amplifier multiguna dalam bentuk IC dan memiliki simbol sebagai berikut :

Vp

a Vo
Vn
Vo=a(Vp-Vn)

Simbol Operasional Amplifier (Op-Amp)


Prinsip kerja sebuah operasional Amplifier (Op-Amp) adalah membandingkan
nilai kedua input (input inverting dan input non-inverting), apabila kedua input bernilai
sama maka output Op-amp tidak ada (nol) dan apabila terdapat perbedaan nilai input
keduanya maka output Op-amp akan memberikan tegangan output

I. Penguatan Op Amp
1. Penguatan Op Amp Inverting

Gambar diatas adalah rangkaian penguat opamp dengan mode Inverting, ciri
rangkaian inverting adalah masukan terhubung pada pin inverting (-) sehingga
kaluaran pada penguat menjadi terbalik, perbedaan fasa antara input dan output
adalah sebesar 180 derajad.
Rumus penguatan pada rangkaian diatas adalah :
Av = – ( Rf / Ri )
Dimana :
Av = Besarnya peguantan Op Amp
Rf = Resistor Feedback
Ri = Resistor Input

Contoh :
Pada rangkaian diatas Jika
Rf sebesar 100 K,
Ri sebesar 10 K maka :
perhitungan penguatannya adalah
Av = – (100k / 10k)
Av = -10x.
Jika input / masukan pada Op Amp adalah sinyal audio anda dapat mengabaikan
tanda minus pada penguatannya karena minus hanyalah menandakan bahwa
keluarannya akan berkebalikan fasa.

2. Penguat Op Amp Non-Inverting

Gambar diatas adalah penguat op amp non inverting, ciri penguat op amp non
inverting adalah masukan yang terhubung pada kaki non inverting (+). Keluaran
dari penguatan ini tidak berbeda fasa dengan masukannya.
Untuk dapat menghitung penguatannya, maka dipakai rumus :
Av = ( Rf / Ri ) + 1

Contoh:
Pada rangkaian diatas jika :
Rf sebesar 100 k
Ri sebesar 10 k,
maka penguatannya adalah:
Av = ( 100 / 10 ) + 1
Av = 11x.
Penguatan pada rangkaian penguat opamp diatas adalah 11x dengan fase
keluaran sama dengan masukan, sinyal isyarat output tidak terbalik.

3. Tegangan Catu daya ( Vcc )


Sebuah Op – Amp untuk dapat menghasilkan penguatan memerlukan tegangan
catu daya yang dapat di hitung :
Vcc = ±150% × Vout

Latihan Soal.
1. Sebuah rangkaian op-amp pembalik seperti gambar di bawah
Diketahui:
Rf = 330 kΩ = 330.000 Ω
Rin = 1 kΩ = 1.000 Ω
Vin = 17 mV = 0,017 V
Hitung :
AV, Vout dan Vcc ?

2. Rangkaian seperti gambar. Rf = 220 K


Diketahui:
Rin = 4k7Ω;
Rf = 220 kΩ; dan
Vin = 50 mV.
Hitung R in = 4K7

Av, Vout dan Vcc.


Penyelesaian:
Soal no 1.
Av = − Rf ÷ Rin
Av = − 330.000 ÷ 1.000
Av = − 330

Vout = Av × Vin
Vout = − 330 × 0,017 V
Vout = − 5,61 V

Vcc = ±150% x 5,61 V = ± 8.415 V

Soal no.2
Av = ( Rf ÷ Rin) +1
Av = ( 220.000 ÷ 4.700) + 1
Av = 46,8+1
Av= 47,8

Vout = Av × Vin
Vout = 47,8 × 0,050 V
Vout = 2,39 V

Vcc = ±150% × Vout


Vcc = ±150% × 2,39 V = ±3,58 V

Anda mungkin juga menyukai