LAPORAN PKL JATINOM FARMA BAB 1-3 Revisi TGL 30-08-2017
LAPORAN PKL JATINOM FARMA BAB 1-3 Revisi TGL 30-08-2017
PENDAHULUAN
kualitas sumber daya manusia. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan,
jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial
kualitas sumber daya manusia perlu ditingkatkan secara terus menerus termasuk
derajat kesehatannya.
sarana kesehatan yang merata dan terjangkau oleh pemerintah dan masyarakat
hidup sehat.
1
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 922/Menkes/Per/X/1993 tentang Ketentuan
resep dokter, pelayanan informasi obat serta pengembangan obat, bahan obat dan
obat tradisional harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian
pemerintah dengan tugas pelayanan kesehatan di pusat dan daerah, perusahaan milik
negara yang ditunjuk oleh pemerintah dan apoteker yang telah mengucapkan sumpah
pengetahuan dan teknologi dengan tetap berpegang teguh pada iman dan taqwa
2
masyarakat dan sektor lain) serta perkembangan ilmu dan teknologi maka perlu
(PKL) merupakan kegiatan pendidikan bagi program studi DIII Farmasi. Melalui
bertanggung jawab.
B. Tujuan PKL
1. Tujuan Umum
3
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa
farmasi.
pragmatis ilmiah.
farmasi.
Klaten) :
masyarakat.
4
2) Mempererat dan meningkatkan kerjasama secara intensif dan
terkait.
c. Instansi PKL
Jatinom Farma.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Apotek
penyaluran obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan
informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional.
sediaan farmasi, distribusi atau penyaluran sediaan farmasi, dan pelayanan dalam
sediaan farmasi.
yang dimaksud dengan apotek adalah suatu tempat tertentu dilakukan pekerjaan
Kesehatan, yang dimaksud dengan perbekalan kesehatan adalah semua bahan dan
farmasi yang dimaksud adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetik.
6
Apotek merupakan sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang wajib
Apotek adalah suatu tempat atau terminal distribusi obat dan perbekalan
farmasi yang dikelola oleh apoteker dan menjadi tempat pengabdian profesi
jabatan Apoteker.
antara lain obat, bahan baku obat, obat tradisional, dan kosmetika.
pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat,
7
C. Syarat Apotek
pemilik sarana yang telah memenuhi persyaratan harus siap dengan tempat,
2. Sarana apotek dapat didirikan pada lokasi yang sama dengan kegiatan
farmasi.
adalah :
1. Tempat / Lokasi
yang dimaksud dengan lokasi apotek adalah tempat bangunan apotek didirikan,
lokasi apotek yang baru atau berpindah, jumlah dan jarak minimal antar apotek
8
2. Bangunan
ruang tunggu, ruang peracikan dan penyerahan resep, ruang administrasi, ruang
1) Dinding harus kuat dan tahan air, permukaan sebelah dalam rata, tidak
2) Langit-langit harus terbuat dari bahan yang tidak mudah rusak dan
3) Atap tidak boleh bocor, terbuat dari genteng, sirap atau bahan lain yang
memadai.
4) Lantai tidak boleh lembab, terbuat dari ubin atau bahan lain yang memadai.
d. Bangunan apotek harus memiliki ventilasi dan sanitasi yang baik, serta
f. Harus ada alat pemadam kebakaran sekurang-kurangnya dua buah dan masih
9
g. Apotek harus memasang papan nama yang terbuat dari seng atau bahan lainnya
yang memadai dengan ukuran minimal panjang 60 cm, tebal 5 cm, dan lebar 55
cm, papan nama harus memuat nama apotek, nama APA, nomor surat izin
3. Perlengkapan Apotek
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 278 Tahun 1981, yang dimaksud
pengelolaan apotek.
Pada Bab IV Pasal 7 Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 278 Tahun 1981, suatu
g. Farmakope Indonesia dan Ekstra Farmakope Indonesia edisi terbaru serta buku
10
4. Tenaga Kerja / Personalia Apotek
di tempat lebih dari 3 bulan berturut-turut, telah memiliki surat ijin kerja,
asisten apoteker.
terdiri dari :
11
c. Pegawai tata usaha adalah petugas yang melaksanakan administrasi apotek
apotek.
D. Perizinan Apotek
wajib memiliki surat izin sesuai tempat tenaga kefarmasian bekerja. Surat izin
berupa puskesmas dapat menjadi apoteker pendamping di luar jam kerja. SIPA
bagi Apoteker pendamping dapat diberikan paling banyak 3 (tiga) tempat fasilitas
tempat fasilitas kefarmasian. SIPA, SIK, atau SITTK dapat dikeluarkan oleh
12
STRA/STRTTK masih berlaku dan tempat praktek/bekerja masih sesuai dengan
(SIA) yaitu surat yang diberikan Menteri Kesehatan Republik Indonesia kepada
apoteker atau apoteker yang bekerja sama dengan pemilik sarana apotek untuk
pencabutan izin apotek sekali setahun kepada Menteri Kesehatan dan tembusan
wajib melaporkan kepada Badan Pengawasan Obat dan Makanan. Sesuai dengan
Kabupaten/Kota.
Kepala Balai Pengawas Obat dan Makanan (Balai POM) untuk melakukan
13
3. Tim Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau Kepala Balai POM selambat-
setempat.
Dinas Propinsi.
5. Dalam jangka waktu 12 (dua belas) hari kerja setelah diterima laporan
mengeluarkan SIA.
Kepala Balai POM masih belum memenuhi syarat, Kepala Dinas Kesehatan
14
lambatnya dua belas hari kerja wajib mengeluarkan Surat Penolakan disertai
dengan alasan-alasannya.
Bila Apoteker menggunakan sarana milik pihak lain, yaitu mengadakan kerja
sama dengan Pemilik Sarana Apotek, maka harus memenuhi ketentuan sebagai
berikut:
15
BAB III
A. Profil Apotek
Jatinom, Klaten
Dibentuk : 2002
B. Sejarah Apotek
pada tahun 2002. Apotek Jatinom Farma berlokasi di Jl. Raya Jatinom Boyolali,
satu tempat pendistribusian obat dan alat kesehatan yang resmi harus dapat
Apotek Jatinom Farma merupakan salah satu dari sarana kesehatan yang
berada di Kabupaten Klaten, yang bertujuan untuk menciptakan daerah yang cinta
akan kesehatan dan mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat
16
Klaten. Apotek Jatinom Farma merupakan apotek pionir (pemula) di daerah
C. Jam Kerja
Pelaksanaan PKL
Waktu pelaksanaan
17
D. Tata Ruang
RUANG RUANG
RUANG KANTOR
IBADAH
BEKAM
RUANG DAPUR
TUNGGU
RUANG
AKUPUNTUR
TOILET
RUANG
PENYIMPANAN
OBAT
RUANG
PELAYANAN OBAT
TEMPAT PARKIR
18
E. Struktur Organisasi
APOTEKER PENGELOLA
APOTEK
ASISTEN APOTEKER
KOORDINATOR
ALKES HERBAL
AKUPUNTUR KLINIK
KONSINASI
19