Case 4 - Noise Induced Hearing Loss PDF
Case 4 - Noise Induced Hearing Loss PDF
Abstrak
Telinga melalui suatu proses pendengaran yang kompleks merupakan pintu
masuk komunikasi dan informasi. Lingkungan kerja yang bising dapat menyebabkan
gangguan pendengaran yang permanen. Program-program pencegahan harus
dilakukan untuk menghindari gangguan pendengaran akibat bising.
Deteksi dini berupa pemeriksaan audiometri nada murni dilakukan secara
berkala minimal sekali dalam setahun pada pekerja dengan lingkungan kerja yang
bising. Pemeriksaan ini sangat diperlukan untuk mengetahui perubahan ambang
dengar pekerja tersebut. Konseling dan pendidikan kesehatan harus dilakukan pada
semua pekerja yang memiliki risiko tinggi terjadinya gangguan pendengaran akibat
bising.
Telah dilaporkan enam kasus gangguan pendengaran akibat bising. Enam
kasus gangguan pendengaran akibat bising pada pemeriksaan audiometri nada
murni terdapat gambaran khas takik pada frekuensi 4.000 Hz.
Abstract
Ear has function as the channel of communication and information through the
complex of auditory process. Occupational noise can make a permanent lose of hearing.
A preventive program should be established considering the amount of damage the
noice induced hearing loss.
Preventive program like a periodic pure tone audiometric measurements should
be carried out among workers, at least one per year specially for workres in noise
occupational. Adequate counselling and health education should be conducted annually
for all factory stuff with high risk to noise induced hearing loss.
Six cases of noise induced hearing loss were reported. Six cases lose of hearing
caused by occupational noise in a long time. The audiogram in case of noise induced
hearing loss is characterized a dip in 4.000 Hz frequency.
1
Bagian Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala dan Leher
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
bulan sampai tahun. Hal ini sering tidak pendengaran. Dalam perjalanannya
disadari oleh penderitanya, sehingga getaran bunyi akan mengalami
pada saat penderita mulai mengeluh penguatan melalui efek pengungkit
kurang pendengaran, biasanya sudah rantai tulang pendengaran yang
dalam stadium yang tidak dapat memberikan penguatan sebesar 1,3 kali
disembuhkan (irreversible). Pada kasus- dan efek hidrolik membran timpani
kasus tertentu, gangguan pendengaran sebesar 17 kali. Total penguatan bunyi
akibat bising mulai berlangsung antara yang terjadi sebesar 25 sampai 30 dB.
6 sampai 10 tahun lamanya setelah Penguatan bunyi ini diperlukan agar
terpajan bunyi yang keras.1,2,3 bunyi mampu merambat terus ke
perilimfe. Getaran bunyi yang telah
Anatomi dan Fisiologi Pendengaran diperkuat selanjutnya menggerakkan
stapes yang menutup foramen ovale.
Pada frekuensi sonik gerakan perilimfe
dalam skala vestibuli menyebabkan
getaran langsung ke arah skala media
dan menekan membran basilaris.6,7
Gerakan membran basilaris akan
menyebabkan gesekan membran
tektoria terhadap rambut sel-sel
sensoris. Pergerakan sel rambut
menyebabkan perubahan kimiawi yang
akhirnya menghasilkan listrik biologik
dan reaksi biokimiawi pada sel sensorik
Gambar 1. Telinga Dalam.6 sehingga timbul muatan listrik negatif
pada dinding sel. Ujung saraf VIII yang
Telinga dalam terletak di pars menempel pada dasar sel sensorik akan
petrosa atau pars piramida tulang menampung mikroponik yang
temporal dan terdiri dari koklea, terbentuk. Lintasan impuls auditori
vestibulum dan tiga buah kanalis selanjutnya menuju ganglion spiralis
semisirkularis. Koklea merupakan korti, saraf VIII, nukleus koklearis di
bagian telinga dalam yang terdapat pada medula oblongata, kolikulus superior,
pars petrosa tulang temporalis. Organ korpus genukulatum medial, korteks
korti terletak pada membran basilaris auditori di lobus temporalis serebri.6,7
yang merupakan struktur yang
mengandung sel-sel reseptor LAPORAN KASUS
pendengaran, terbentang dari basis
sampai apeks koklea.4,5 Laporan Kasus 1
Bunyi yang dilepaskan dari Seorang pasien laki-laki umur 52
sumber bunyi, akan dihantarkan melalui tahun datang ke poliklinik Neurotologi
udara sehingga mencapai aurikula. THT RSUP Dr. M. Djamil Padang, yang
Selanjutnya diteruskan ke telinga dirujuk dari poliklinik sebuah
tengah melalui meatus akustikus perusahaan semen di kota P untuk
eksternus dan akan menggetarkan pemeriksaan tes pendengaran. Pasien
membran timpani. Disini terjadi tidak mengeluhkan adanya gangguan
penguatan bunyi sebesar 15 dB pada pendengaran, telinga berdenging
frekuensi antara 2 sampai 5 kH. maupun keluhan lainnya pada telinga.
Selanjutnya getaran bunyi akan melalui Tidak ada riwayat menderita penyakit
media padat yaitu tulang-tulang
2
Bagian Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala dan Leher
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
3
Bagian Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala dan Leher
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
4
Bagian Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala dan Leher
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
dan 1 kasus bising akibat non pabrik ketulian akibat pajanan bising, atau tuli
(anggota militer). Hampir di semua mendadak akibat ledakan hebat,
negara industri, gangguan pendengaran dentuman, tembakan pistol, serta
akibat bising telah menjadi suatu trauma langsung ke kepala dan telinga.
masalah yang serius dan menghabiskan Trauma akustik berarti kerusakan pada
banyak biaya di tengah masyarakat. Di elemen saraf di telinga dalam akibat
Amerika Serikat, berdasarkan National pajanan energi akustik yang kuat dan
Institute for Deafness and tiba-tiba.7 Pada kasus ini yang terkena
Communication Disorders (NIDCD) dan hanya telinga kiri (tuli saraf ringan 32,5
Occupational Safety and Health dB). Satu atau kedua telinga dapat
Administrasion (OSHA) mengatakan terkena dan dapat merupakan tuli
bahwa lebih 30-40 juta masyarakat AS konduktif atau tuli sensorineural.7
terpajan bunyi bising, dan setengah Militer adalah salah satu bidang yang
diantaranya adalah pekerja aktif, berisiko tinggi terjadinya trauma
sehingga gangguan pendengaran akibat akustik.10
bising ini merupakan penyakit akibat Dilihat berdasarkan jenis
kerja yang menghabiskan cukup banyak kelaminnya, angka kejadian gangguan
biaya kesehatan. Bidang pekerjaan pendengaran akibat bising ini lebih
seperti militer, pabrik, konstruksi, sering terjadi pada laki-laki
pertanian, pertambangan terutama yang dibandingkan pada perempuan, dengan
berada di negara berkembang rasio 9,5 : 1.11 Usia rata-rata terjadinya
melaporkan perlunya program gangguan ini berkisar pada usia
konservasi pendengaran akibat bising.2,9 produktif yaitu antara usia 20-50
Terdapat 2 jenis kelainan yang tahun.11 Pada laporan kasus ini, semua
berhubung dengan pemaparan bising penderita adalah laki-laki dan berusia
yaitu trauma akustik dan gangguan antara 30-55 tahun. Guerra3 di Brazil
pendengaran akibat bising (noise juga melaporkan pekerja usia di atas 50
induced hearingloss/NIHL). Keduanya tahun, memiliki prevalensi kejadian
mengakibatkan kerusakan pendengaran gangguan akibat bising sebesar 48,4%.
dengan menyebabkan beberapa Dari keluhan telinga, ada 3
kerusakan pada telinga, terutama kasus yang datang dengan keluhan
telinga dalam. Kerusakan telinga dalam telinga mereka berkurang
sangat bervariasi dari kerusakan ringan pendengarannya. Seperti yang
pada sel rambut sampai kerusakan total dikatakan Fox, apabila telinga normal
organ korti. Segera setelah terjadi terpajan bising pada intensitas yang
pemaparan bising yang mendadak dan merusak selama periode waktu yang
merusak, sel-sel dan jaringan telinga lama, akan terjadi penurunan
dalam mengalami trauma, degenerasi pendengaran yang temporer, yang akan
atau perbaikan. Paparan bising pada menghilang setelah beristirahat
fase akut dengan intensitas paparan beberapa menit atau beberapa jam.
140 dB atau lebih, menyebabkan trauma Kurang pendengaran temporer ini
akustik segera dan seketika terjadi merupakan fenomena yang fisiologis
kurang pendengaran.7 dan disebut sebagai perubahan ambang
Dari 6 kasus ini, dapat kita temporer (Temporary threshold shift).
kelompokkan menjadi dua yaitu 1 Diduga terjadi perubahan metabolik di
kasus (anggota militer) sebagai trauma sel rambut, perubahan kimia di dalam
akustik dan 5 kasus ketulian akibat cairan telinga dalam atau perubahan
pemaparan bising. Istilah trauma vaskuler di telinga dalam. Adaptasi
akustik dipakai untuk menyatakan merupakan fenomena yang segera
5
Bagian Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala dan Leher
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
6
Bagian Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala dan Leher
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
7
Bagian Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala dan Leher
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
8
Bagian Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala dan Leher
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
9
Bagian Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala dan Leher
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
3. Guerra MR, Laurenco PMC, Teresa M et al. Akhir PPDS I Bagian IKTHT-KL FK
Prevalence of Noise Induced Hearing Loss in Undip/RS. Dr. Kariadi Semarang. 2003.
Metallurgical Company. Rev Saude Publica 18. Ricketts TA et al. Hearing Aids and Assitive
Brazil, 2005. vol. 39, no.2. 1-7. Listening Devices. Bailey BJ, Johnson JT et al
4. Dhingra PL. Hearing Loss. Disease of Ear, editors. Otolaryngology Head and Neck
Nose and Throat, 4th Edition. Noida: Surgery, 4th Ed Vol 1. Philadelphia:
Elsivier, 2009. 30-40. Lippincott Williams & Wilkins, 2006. 2280-
5. Alberti PW. Occupational Hearing Loss. 93.
Snow JB editor. Ballengers Manual of
Otorhinolaryngology Head and Neck
Surgery. London: BC Decker, 2002. 110-21.
6. Mathur NN, Roland PS. Inner Ear, Noise
Induced Hearing Loss. Available from URL:
http://emedicine.medscape.com/article/8
57365-overview, Article last update July 16,
2009. January 2011.
7. Dobie RA. Noise Induced Hearing Loss.
Bailey BJ, Johnson JT et al editors.
Otolaryngology Head and Neck Surgery, 4th
Ed Vol 1. Philadelphia: Lippincott Williams
& Wilkins, 2006. 2190-201.
8. Viraporn A. Evaluation of Noise Induced
Hearing Loss with Audiometer and
Distortion Product Otoacoustic Emissions. J
Med Assoc Thai, 2008. vol. 91, no. 7. 1066-
71.
9. Prevention of Noise Induced Hearing Loss.
Report of a WHO-PDH Informal
Consultation. Geneva, 28-30 October 1997.
1-54.
10. Altmann J. Acoustic Weapons A
Prospective Assessment. Science & Global
Security, 2001. vol. 9. 165-234.
11. Ologe FE, Olajide TG et al. Deterioration of
Noise Induced Hearing Loss among Bottling
Factory Workers. The Journal of
Laryngology & Otology, 2008. vol. 122. 786-
794.
12. Wiyadi MS. Pemeliharaan Pendengaran di
Industri. Cermin Dunia Kedokteran, 1987.
no.47. 28-31.
13. Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI no.
KEP-51/Men/1999 tentang Nilai Ambang
Batas Faktor Fisika di Tempat Kerja.
14. Joem. Noise Induced Hearing Loss. Joem
Council on Scientific Affairs, June 2003. vol.
45, no. 6. 579-81.
15. Wu TN, Chou FS, Chang PY. A Study of Noise
Induced Hearing Loss and Bloood Pressure
in Steel Mill Workers. In : Int Arch Occup
Environ Health, 1987. 59. 529-36.
16. Probst R et al. Otitis Media. In: Basic
Otorhinolaryngology: A Step by Step
Learning Guide. New York: Thieme, 2006.
238-49.
17. Budiyanto A. Trauma Akustik Akibat
Latihan Menembak Pada Taruna Akademi
Kepolisian Semarang. Laporan Penelitian
10
Bagian Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala dan Leher
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Tabel 1.
Pemeriksaan Fisik
Umur Jenis Keluhan Keluhan Keluhan Riwayat
No. Nama
(tahun) Kelamin Pendengaran Hidung Tenggorok Penyakit
Telinga Hidung Tenggorok
AD :
Pendengaran Telinga kanan
Perforasi
3. Tn. SA 55 Laki laki telinga kanan -- -- berair sjk T.d.k T.d.k
subtotal,
berkurang umur 10 thn
sekret (-)
Pendengaran
5. Tn. T 37 Laki laki kedua telinga -- -- -- T.d.k T.d.k T.d.k
berkurang
Pendengaran
6. Tn. W 35 Laki laki kedua telinga -- -- -- T.d.k T.d.k T.d.k
berkurang
11
Bagian Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala dan Leher
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Tabel 2.
12
Bagian Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala dan Leher
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Lampiran
Audiometri Kasus 1
Audiometri Kasus 2
Audiometri Kasus 3
13
Bagian Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala dan Leher
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Audiometri Kasus 4
Audiometri Kasus 5
Audiometri Kasus 6
14