Anda di halaman 1dari 7

Nama : Ukhudiah Kafanila Malika Azar

Kelas : 8G
No. Absen : 30

Gangguan dan Kelainan pada Sistem Gerak dan Upaya


mencegah serta Mengatasinya

1. Gangguan, Kelainan, dan Penyakit pada Tulang beserta


pencegahan dan pengatasiannya

a. Riketsia
Adalah Penyakit riketsia (Rickettsia) adalah infeksi yang
disebabkan oleh kelompok bakteri gram negatif dari golongan
Rickettsiae, Ehrlichia, Orientia, dan Coxiella. Nama Rickettsia diambil
dari seorang peneliti dan juga ahli patologi Amerika, Howard Taylor
Ricketts. Penyakit ini dapat terjadi karena kekurangan vitamin D yang
membantu penyerapan kalsium dan fosfor sehingga proses pengerasan
tulang terganggu. Penyakit ini terjadi pada anak-anak. Riketsia
menyebabkan tulang kaki tumbuh membengkong.
Cara pencegahan dan penyembuhan penyakit ini yaitu dengan
menambah kekebalan tubuh dengan melakukan imunisasi, menambah
kalsium, fosfor, dan vitamin D. Vitamin D dapat diperoleh dari
makanan, suplemen, dan berjemur di panas matahari pagi.

b. Osteoporosis
Adalah kondisi saat kualitas kepadatan tulang menurun. Kondisi
ini membuat tulang menjadi keropos dan rentan retak. Osteoporosis
umumnya baru diketahui setelah ditemukan retak pada tulang, setelah
pasien mengalami jatuh ringan. Retak pada pergelangan tangan, tulang
pinggul, dan tulang belakang adalah kasus yang paling banyak ditemui
pada penderita osteoporosis.
Cara mencegah penyakit ini yaitu dengan banyak mengkonsumsi
kalsium, vit D, melakukan olah raga secara teratur, mengkonsumsi
makanan sehat, menjaga pola hidup,dan menghindari makanan yang
berlemak dan soft drink. Cara mengatasi penyakit ini dengan meminum
obat khusus osteoporosis. Fungsi dari obat tersebut hanya sebagai
penghilang nyeri saja.

c. Fraktura
Adalah kondisi terputusnya tulang yang utuh beserta jaringan yang
berada di sekitarnya akibat suatu tekanan yang berlebihan pada tulang.
Salah satu penyebab dari Fraktura, karena tulang mengalami benturan
keras, misalnya pada saat kecelakaan atau jatuh dari tempat yang tinggi.
Patahnya tulang biasa disebut Fraktura. Fraktura dikelompokkan
menjadi 2, yaitu fraktura tertutup dan farktura terbuka. Fraktura juga
dapat dibedakan berdasarkan kondisi tulang yang patah yaitu miring,
kominuta (terpecah-pecah menjadi bagian-bagian kecil), dan spiral.
Cara pencegahannya kita harus berhati-hati saat olah raga,
berkendara, atau melakukan aktivitas lainnya. Agar kita tidak
mengalami Fraktura atau patah tulang.

2. Ganguaan, Kelainan, Penyakit pada Sendi beserta


pencegahannya dan pengatasiannya

a. Dislokasi
Adalah cedera pada sendi. Cedera ini terjadi ketika tulang bergeser
dan keluar dari posisi normalnya pada sendi. Sebagian besar kasus
dislokasi terjadi akibat benturan yang dialami oleh sendi. Contohnya
saat bermain basket atau jatuh dari sepeda. Diskolasi umumnya terjadi
pada jari dan bahu. Meski demikian, persendian lain seperti lutut,
pinggul, siku tangan, maupun pergelangan kaki juga bisa mengalami
cedera ini.
Cara pencegahannya yaitu dengan berolah raga secara teratur,
memakai alat pelindung saat melakukan olah raga yang melibatkan
kontak fisik, dan berhati hati dalam bergerak agar tidak jatuh. Cara
mengatasinya dapat dengan mengembalikan secara manual (reduksi),
operasi, obat-obatan, daan juga proses rehabilitasi.
b. Keseleo/Terkilir
Adalah gangguan persendian karena tertariknya ligamen sendi oleh
gerakan tiba-tiba. Penyebabnya, antara lain jatuh pada posisi yang tidak
wajar, kurangnya pemanasan, atau teknik latihan yang salah saat
berolahraga.
Cara pencegahannya dengan melakukan pemanasan saat
melakukan aktivitas yang berat, berhati hati dalam beraktivitas, dan
sebagainya. Cara mengatasinya dengan istirahat, menempelkan es pada
bagian keseleo, dan memberi pelindung atau pembungkus pada bagian
yang keseleo.

c. Artritis
Adalah peradangan pada satu atau lebih persendian, yang disertai
dengan rasa sakit, kebengkakan, kekakuan, dan keterbatasan bergerak.
Jika dibiarkan tanpa dirawat atau ditangani, penyakit ini biasanya akan
menyebabkan kerusakan jaringan. Peradangan ini dapat disebabkan oleh
kurangnya cairan sinovial, rusaknya tulang rawan, infeksi, penyakit
autoimun atau gabungan dari berbagai faktor, diantaranya yaitu turunan
genetik atau sejarah keluarga, cedera lama, reaksi alergi atau infeksi.
Cara pencegahan dan mengatasinya yaitu dengan melakukan
perubahan pola makan, makan - makanan yang mengandung anti
oksidan tinggi, mengurangi konsumsi lemak, melakukan olahraga,
mengurangi aktivitas yang berat, dan istirahat yang cukup.
d. Ankilosis
Adalah gangguan pada sendi yang menyebabkan sendi menjadi
kaku atau bahkan tulang-tulang saling melekat satu sama lainnya. Jika
terserang ankilosis, maka tungkai dan lengan akan sulit digerakkan pada
mulanya dan kemudian tidak dapat digerakkan sama sekali saat ankilosis
bertambah parah. Ankilosis disebabkan oleh radang pada jaringan ikat di
sekitar sendi atau penumpukan asam urat. Ankilosis paling sering
menyerang lutut, namun juga dapat menyerang pergelangan tangan,
pergelangan kaki, dan leher.
Biasanya pengobatan utama adalah pembidaian. Pembidaian
mengurangi pengatupan dan pengertakan, sehingga otot-otot rahang
dapat beristirahat dan sembuh kembali. Pembidaian juga dapat
meencegah kerusakan gigi karena penekanan yang luar biasa ketika
penderita mengatupkan atau mengertakan giginya. Penyakit ini juga
dapat diatasi dengan meminum obat penyakit ankilosis.

3. Gangguan, Kelainan, Penyakit pada Otot beserta pencegahan


dan pengatasiannya

a. Kejang Otot
Adalah kondisi di mana otot-otot tubuh berkontraksi secara tidak
terkendali. Seluruh gerakan kita dikendalikan oleh otak yang mengirim
sinyal-sinyal listrik melalui saraf ke otot. Jika sinyal dari otak
mengalami gangguan atau terjadi keabnormalan, otot-otot tubuh akan
berkontraksi dan bergerak tanpa terkendali. Itulah yang terjadi saat
tubuh mengalami kejang.
Cara pencegahannya yaitu Hindari posisi duduk dalam waktu
lama, setelah aktifitas berat selama seharian, mandi dengan air hangat,
hindari latihan berat secara mendadak tanpa pemanasan sebelumnya,
jaga tubuh tetap terhidrasi dengan minum air sesuai kebutuhan tubuh,
hindari sepatu hak tinggi (heels), dan sebagainya.

b. Atrofi
Adalah pengecilan atau penyusutan jaringan otot atau jaringan
saraf. Penyebab atrofi termasuk makanan yang buruk, sirkulasi yang
buruk, kehilangan dukungan hormonal pada organ, hilangnya suplai
saraf, tidak digunakan atau penyakit.
Gangguan atrofi ini dapat diatasi dengan cara pemijatan,
rangsangan Listrik, program olahraga (di bawah bimbingan seorang
terapis atau dokter) sangat dianjurkan, latihan dalam air untuk
mengurangi beban kerja otot. Selain itu, gangguan atrofi dapat dicegah
dengan cara mengkonsumsi makanan bergizi dan sering beraktivitas.

c. Hipertrofi
Adalah kelainan progresif berupa bertambahnya isi atau volume
suatu jaringan atau alat tubuh yang terjadi pada sel-sel yang tidak dapat
memperbanyak diri sehingga sel-sel yang menyusun jaringan atau alat
tubuh tersebut membesar. Pada kondisi tersebut membesarnya jaringan
atau alat tubuh disebabkan sel-sel yang menyusunnya membesar, bukan
karena bertambahnya jumlah sel.
Hipertrofi biasanya ditandai dengan bertambah besar ukuran sel
karena bertambahnya jumlah ultrastruktur dalam sel bukan disebabkan
karena bertambahnya cairan didalam sel, meningkatnya ukuran sel,
meningkatkan ukuran alat tubuh, hipertrofi sering terjadi pada otot skelet
dan otot jantung. Oleh karena keduanya tidak mampu meningkatkan
metabolisme untuk melakukan mitosis dan pembentukan lebih banyak
sel untuk menghadapi kerja. Selain itu hepertrofi ini dapat disebabkan
karena otot dilatih secara berlebihan yang mengakibatkan peningkatan
volume organ atau jaringan.

Pencegahan untuk gangguan hipertrofi dapat dengan cara melatih


otot sewajarnya dan mengurangi aktivitas yang berlebihan, jika telah
terlanjur mengalami hipertrofi dapat diatasi dengan cara terapi
akupuntur.

Anda mungkin juga menyukai