Bearing
Bearing
Suatu komponen yang berfungsi untuk mengurangi gesekan pada mesin atau
komponen-komponen yang bergerak dan saling menekan antara satu dengan yang lainnua.
Bila gesekan dua permukaan yang saling berhubungan terhambat maka akan menimbulkan
panas. Hambatan ini dikenal sebagai gesekan (friction).
Elemen yang berputar (ball,cylinder,barrels, taper, needle) selalu dipasang pada jarak
yang telah ditentukan dan letaknya selalu dalam sangkarnya
Cincin dalam (inner ring) merupakan bagian yang berputar dan kecepatan putarnya
sama dengan poros.
Cincin luar (outer ring) merupakan bagian yang diam dan dipasang pada lubang.
Bearing memiliki kelebihan dan kekurangan yang spesifik. Bila dibandingkan dengan
bantalan luncur.
Kelebihan :
Sifat-sifat bearing :
- Tahan tekanan
Bahan bantalan harus memiliki kekuatan tekan yang tinggi untuk menahan tekanan
maksimum sehingga ekstrusi dan deformasi permanen pada bantalan.
- Kekuatan fatigue
Bahan bantalan harus memiliki kekuatan fatigue yang tinggi sehingga ketika terjadi
beban berulang tidak menghasilkan retak pada material.
- Conformability
kemampuan bahan bantalan untuk mengakomodasi lendutan poros dan
ketidakakuratan bantalan oleh deformasi plastik (creep).
- Embeddability
Kemampuan bahan bantalan untuk mengakomodasi partikel kecil dari debu, pasir, dan
lain-lain.
- Tahan korosi
Bahan bantalan tidak boleh menimbulkan korosi akibat pelumasan.
- Thermal Konduktivitas
Bahan bantalan harus memiliki konduktivitas panas yang tinggi sehingga
memungkinkan perpindahan panas yang cepat dari hasil gesekan.
- Ekspansi Thermal
Bahan bantalan harus memiliki koefisien ekspansi termal rendah, sehingga ketika
bekerja dengan suhu yang berbeda-beda, tidak ada perubahan bahan yang diakibatkan
perubahan suhu.
Untuk mendapatkan semua sifat diatas, pemilihan bahan harus berdasarkan hasil
analisis.
Tabel dibawah ini menunjukkan perbandingan dari beberapa sifat yang lebih umum
bahan bantalan logam.
Material bahan
Beberapa sifat yang dicari pada material bantalan adalah relative softness (untuk
menyerap partikel asing), kekuatan yang cukup, dan machinability (untuk mempertahankan
toleransi), lubricity, ketahanan temperatur dan korosi. Kekerasan material tidak boleh
melebihi sepertiga kekerasan material yang bergesekan bertujuan agar mempertahankan
embedability dari partikel abrasive.
- Babbit
Semua golongan logam berbasiis timbal dan timah yang dikombinasikan
dengan unsur lain sangat efektif jika diproses dengan electropalting dalam bentuk
lapisan tipis pada substrat yang lebih kuat seperti baja. Babbit merupakan contoh yang
paling umum pada golongan ini dan biasa digunakan pada bantalan crankshraf dan
camshaft. Lapisan babbit yang tipis akan mempunyai ketahanan fatigue yang lebih
baik daripada lapisan babbit yang lebih tebal, tetapi tidak dapat melekatkan pertikel
asing dengan baik. Karena babbit ini mempunyai temperatur peleburan yang rendah
dan akan lebih cepat rusak dalam kondisi pelumasan batas (boundary lubrication),
maka diperlukan pelumasan hidrodinamik atau hidrostatik yang baik.
- Bronze
Golongan paduan tembaga terutama bronze merupakan pilihan yang baik
unutk melawan baja atau besi cor. Bronze lebih lunak dibandingkan material ferrous
tetapi memiliki kekuatan, machinability, dan ketahanan terhadap korosi yang baik
serta bekerja dengan baik melawan paduan besi jika dilumasi. Ada lima macam
paduan tembaga yang bisa digunakan sebagai bantalan yaitu copper lead, bronze, tin
bronze, alumunium bronze dan berrylium copper. Kekerasan paduan temabaga ini
bervariasi mulai dari yang nilainya hampir sama dengan babbit sampai dengan yang
hampir sama dengan baja.
- Sintered materials
Material seperti ini dibaut dari serbuk dan secara mikroskopik tetap berpori
setelah perlakuan panas. Porositas ini memungkinkan material untuk menyimpan
pelumas dengan aksi kapilaritas, dan kemudian melepaskannya ke bantalan jika
panas. Sintered bronze digunakan secara luas untuk melawan baja dan besi cor.
Rolling Element
1. Ball bearing
Ball/rollers merupakan komponen yang berada diantara inner race dan outer
race yang berfungsi untuk mengurangi gesekan. Ball bearing terbuat dari baja yang
dikeraskan. Ball bearing bergerak bebas diantara inner dan outer.
Bahan yang digunakan yaitu stainless steel 440C. Dengan sifat material :
Grade Density Elastic Mean Coeffiesient Thermal Expansion (mm/m/) Specific Electrical
(Kg/mm2 ) Modulus 0-100 0-200 0-600 At At Heat 0- Resistivity
(Gpa) 100 500 100 (nW.m)
(J/kg.K)
440C 7650 200 10,1 10,3 11,7 24,2 - 460 600
Annealing Cold pull Preheating Quenching temperature Holding Hardenig Temper After
hardness hardness temperature time min medium temperature tempering
(HBS) (HBS) Salt-bath Controlled hardness
furnace atmosphere (HRC)
furnace
235 263 788 1191 1204 5-15 Air cooling 522 60
C Si Mn P S Al N Cr Cu Mo Nb Ni Ti V
(min)
0,2 0,5 0,9-1,7 0,03 0,025 - 0,02 0,3 0,3 0,08 0,005 0,5 0,03 0,1
Pemilihan Material
Outer ring dan inner ring terbuat dari baja paduan tinggi : steel X65Cr13 atau
X102CrMo17.
Annealing Cold pull Preheating Quenching temperature Holding Hardenig Temper After
hardness hardness temperature time min medium temperature tempering
(HBS) (HBS) Salt-bath Controlled hardness
furnace atmosphere (HRC)
furnace
235 262 788 1191 1204 5-15 Air cooling 522 60
Tabel.10 Komposisi Baja Paduan Tinggi X102CrMo17.
C Si Mn P S Al N Cr Co
0,95-1,2 1,0 1,0 0,04 0,015 - - 16-18 -
Mo Nb Ni Ti V Cu Pb B Other
0,4-0,8 - - - - - - - -
Annealing Cold pull Preheating Quenching temperature Holding Hardenig Temper After
hardness hardness temperature time min medium temperature tempering
(HBS) (HBS) hardness
Salt-bath Controlled
(HRC)
furnace atmosphere
furnace
235 263 788 1191 1204 5-15 Air cooling 522 60
Proses ini diawali dari baja ingot yang di roll menjadi produk setengah jadi
seperti bloom, billet, dan slab. Dalam pemrosesan outer atau inner ring akan
digunakan billet yang di roll menjadi bentuk silinder. Billet berbentuk silinder
tersebut diletakkan diantara dua pelat datar, dan direduksi ketebalannya melalui
proses kompresi. Terjadi deformasi dari benda kerja dalam kondisi tanpa gesekan.
Karena forging merupakan mass consevating process, maka tidak akan terjadi
perubahan volume. Karena volume konstan, reduksi ketebalan akan mengakibatkan
peningkatan diameter dari bagian yang ditempa, menjadi bentuk barrel.
- Cogging
Merupakan proses dari open die forging yang digunakan untuk mereduksi
ketebalan dan diameter dari bar atau ring. Akibat kontak area antara die dengan benda
kerja yang sangat kecil, maka diameter dari ring dapat direduksi tanpa memerlukan
gaya yang besar atau mesin berat.
- Proses Ring-Roll
Pada dasarnya proses ring-roll hampir sama dengan cogging pada proses
tempa. Dalam hal pembuatan lintasan bola di dalam ball bearing, digunakan proses
ring-rolling dengan bentuk roll yang bervariasi, tergantung pada bentuk dan ukuran
lintasan yang diinginkan. Pemrosesannya sama dengan proses cogging, yaitu ring
ditempatkan diantara dies dan kemudian dilakukan pengerolan terhadap ring,
sehingga ring akan mengalami proses deformasi plastis. Proses deformasi plastis tidak
disertai dengan perubahan volume, akibatnya dimensi dari ring meningkat serta
bentuk dari ring juga akan bervariasi sesuai dengan dies yang digunakan.
Dibandingkan dengan proses sebelumnya yaitu cogging, proses ring-rolling memiliki
control dimensi dan permukaan akhir yang lebih baik.
- Heat Treatment
Material outer/inner ring dipanaskan sampai temperatur austenisasi (830-
870), sehingga seluruhnya akan berubah menjadi fasa austenit. Dari temepratur
austenisasi, dilakukan penahanan sampai selang waktu tertentu kemudian dilakukan
proses pendinginan secara cepat menggunakan medium cair (oli). Hasil quenching
memberikan perubahan fasa dari autenit menjadi matensit dan austenit sisa.
+
Baja paduan hasil quenching akan memiliki kekerasan yang tinggi, dan
bersifat getas. Untuk mengurangi kegetasan pada martensit dilakukan proses
tempering. Temperatur pemanasan unutk proses temper sangat mempengaruhi oleh
kekerasan akhir yang diinginkan. Secara umum, temperatur temper dibagi menjadi 3
kelompok, yaitu:
1). Temperatur tahap 1 (TTT1) : 80-150
2). Temperatur tahap 2 (TTT2) : 200-400
3). Temperatur tahap 3(TTT3) : >400