Anda di halaman 1dari 28

CHAPTER 1

Introdution: The Role, History, and Direction

Of Management Accounting

Sistem informasi Akuntansi Manajemen

Informasi mengenai peristiwa ekonomi diproses untuk menghasilkan output yang memenuhi
tujuan sistem tersebut. Prosesnya berupa pengumpulan, pengukuran, penyimpanan, analisis,
pelaporan dan pengelolaan. Outputnya bisa mencakup laporan khusus, biaya produk, biaya
pelanggan, anggaran, laporan kinerja, bahkan komunikasi pribadi.

Sistem informasi akuntansi manajemen tidak terikat oleh criteria formal, kriterianya fleksibel
dan berdasarkan pada tujuan manajemen.

Tiga tujuan umum sistem akuntansi manajemen:

1. Menyediakan informasi untuk perhitungan biaya jasa, produk atau objek lainnya yang
ditentukan oleh manajemen.
2. Menyediakan informasi untuk perencanaan, pengendalian, pengevaluasian dan
perbaikan berkelanjutan.
3. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.

Proses manajemen didefinisikan sebagai aktivitas-aktivitas perencanaan, pengendalian dan


pengambilan keputusan. Perencanaan adalah formulasi terperinci dari kegiatan untuk
mencapai suatu tujuan akhir tertentu. Pengendalian adalah pemonitoran implementasi suatu
rencana. Pengambilan keputusan adalah pemilihan di antara berbagai alternatif yang ada.

Sistem Informasi
Akuntansi

Sistem Akuntansi Sistem Akuntansi


Manajemen Keuangan
Sistem Akuntansi Manajemen :

Fokus Internal
Tidak ada aturan yang mengikat
Informasi keuangan dan non keuangan, dapat bersifat subjektif
Penekanan pada masa yang akan dating
Evaluasi dan keputusan internal didasarkan atas informasi yang sangat terperinci

Sitem Akuntansi Keuangan :

Fokus eksternal
Harus mengikuti aturan tetentu dari pihak eksternal
Informasi keuangan bersifat objektif
Berorientasi historis
Informasi mengenai perusahaan secara keseluruhan

Fokus sistem akuntansi manajemen telah diperluas agar memungkinkan para manajer
melayani kebutuhan pelanggan dengan lebih baik dan mengelola rantai nilai (value chain)
perusahaan. Para manajer harus menekankan waktu, kualitas dan efisiensi untuk
mengamankan dan mempertahankan keunggulan bersaing.

Value chain adalah rangkain aktivitas yang menciptakan nilai dan saling berhubungan.

Activity-Based Management adalah pendekatan yang bertujuan untuk meningkatkan nilai


pelanggan dan laba yang dihasilkan perusahaan dengan cara mengelola aktivitas.

Strategic Cost Management adalah penggunaan data biaya untuk mengembangkan dan
mengidentifikasi strategi-strategi superior yang akan menghasilkan keunggulan bersaing yang
berkelanjutan.

Peran Akuntan Manajemen

Akuntan manajemen bertanggung jawab mengidentifikasi, mengumpulkan, mengukur


menganalisis, menyiapkan, menginterpretasikan dan mengomunikasikan informasi yang
digunakan oleh manajemen untuk mencapai tujuan dasar organisasi.

Akuntan manajemen perlu sensitif terhadap kebutuhan informasi para manajer.

CHAPTER 2
Basic Management Accounting Concepts

Pembebanan Biaya: Penelusuran Langsung (Direct Tracing), Penelusuran


Penggerak (Driver Tracing) dan Alokasi (Allocation)

Peningkatan keakuratan pembebanan biaya menghasilkan informasi yang lebih berkualitas


tinggi dan dapat digunakan untuk membuat keputusan yang lebih baik.

Biaya adalah kas atau setara kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang
diharapkan memberi manfaat saat ini atau di masa depan bagi organisasi.

Harga harus melebihi biaya agar menghasilkan laba yang cukup banyak. Penurunan harga
dapat meningkatkan nilai bagi pelanggan dengan mengurangi pengorbanan pelanggan dan
kemampuan menurunkan harga berkaitan dengan kemampuan mengurangi biaya. Oleh sebab
itu, pembebanan biaya untuk menentukan biaya dari objek tersebut merupakan hal penting.

Treceability

(Ketertelusuran)

Indirect Cost Direct Cost

Treceability adalah kemampuan membebankan biaya pada objek biaya dengan cara yang
layak secara ekonomi berdasarkan hubungan sebab-akibat.

Indirect cost adalah biaya yang tidak dapat ditelusuri dengan mudah dan akurat sebagai
objek biaya.

Direct cost adalah biaya yang dapat ditelusuri dengan mudah dan akurat sebagai objek biaya.

Tiga metode pembebanan biaya:


1. Penelusuran Langsung (Direct Tracing)
Proses pengidentifikasian dan pembebanan biaya yang berkaitan secara khusus
dengan objek melalui pengamatan fisik.
Catatan: Metode yang paling akurat
2. Penelusuran Penggerak (Driver Tracing)
Bergantung pada faktor-faktor sebab-akibat, yaitu penggerak untuk membebankan
biaya pada objek biaya.
Catatan: Keakuratannya bergantung pada kualitas hubungan sebab akibat, biaya
pengidentifikasian penggerak dan penilaian kualitas dari hubungan sebab akibat jauh
lebih besar daripada penelusuran langsung dan alokasi.
3. Alokasi
Pembebanan biaya tidak langsung pada objek biaya disebut alokasi. Karena tidak
terdapat hubungan sebab-akibat, pengalokasian biaya tidak langsung didasarkan pada
hubungan yang diasumsikan.
Catatan: Kemudahan dan rendahnya biaya implementasi, tingkat keakuratannya
sangat rendah.

Harga Pokok Produk dan Jasa

Output organisasi merupakan salah satu objek biaya terpenting. Ada dua jenis output, yaitu
produk berwujud dan jasa.

Produk berwujud (tangible product) adalah barang-barang yang diproduksi dengan


mengubah bahan baku melalui penggunaan tenaga kerja langsung dan masukan modal seperti
tanah, pabrik dan mesin.

Jasa (service) adalah tugas atau aktivitas yang dilakukan untuk pelanggan atau aktivitas yang
dilakukan oleh pelanggan yang menggunakan produk atau fasilitas organisasi.

Empat dimensi perbedaan jasa dengan produk berwujud serta interkasinya dengan
akuntansi manajemen:

1. Tidak berwujud
Jasa tidak dapat disimpan, harga sulit diterapkan sehingga pada akuntansi manajemen
tidak ada persediaan, perlu pembebanan biaya yang lebih akurat.
2. Tidak tahan lama
Manfaat jasa cepat kadaluwarsa sehingga pada akuntansi manajemen tidak ada
persediaan.
3. Tidak dapat dipisah
Pelanggan terlibat langsung dalam produksi jasa sehingga pada akuntansi manajemen
biaya diperhitungkan sesuai dengan jenis pelanggan.
4. Tidak selalu sama
Variasi yang luas sangat mungkin terjadi sehingga pada akuntansi manajemen
pengukuran produktivitas dan kualitas serta pengendalian harus dilakukan terus
menerus.

Tujuan manajerial yang berbeda-beda menyebabkan definisi harga pokok yang juga berbeda-
beda, bergantung pada tujuan manajerial yang hendak dicapai.

Salah satu tujuan utama sistem manajemen biaya adalah perhitungan harga pokok produk
untuk pelaporan keuangan eksternal.

Biaya

Biaya Biaya
Produksi Nonproduksi

Bahan Tenaga Kerja Overhead Biaya Biaya


Langsung Langsung Penjualan Administrasi
s

Demi memenuhi kebutuhan pelaporan eksternal, biaya-biaya diklasifikasikan berdasarkan


fungsi. Ketika menyusun laporan laba rugi, biaya produksi dipisahkan dari baiaya penjualan
dan administrasi. Biaya produksi dipandang sebagai harga pokok produk, sedangkan biaya
penjualan dan administrasi dipandang sebagai biaya periode (noninventoriable cost).

Jenis-jenis Sistem Akuntansi Manajemen

1. Fuctional Based Management (FBM)


Penggerak berdasarkan unit
Intensif dalam pengalokasian
Perhitungan harga pokok produk secara sempit dan kaku
Berfokus pada pengelolaan biaya
Informasi aktivitas sedikit
Maksimalisasi kinerja unit individual
Penggunaan ukuran keuangan untuk kinerja

2. Activity Based Management (ABM)


Penggerak berdasarkan unit dan nonunit
Intensif dalam penelusuran
Perhitungan harga pokok produk secara luas dan fleksibel
Berfokus pada pengelolaan aktivitas
Informasi aktivitas terperinci
Maksimalisasi kinerja seluruh sistem
Penggunaan ukuran keuangan dan nonkeuangan untuk kinerja

CHAPTER 3

Activity Cost Behavior


Perilaku biaya mendiskripsikan cara biaya biaya berubah seiring dengan perubahan aktivitas
output.
Semua biaya perusahaan dimasukkan dalam satu dari tiga kategori berikut: produksi atau
manufaktur, biaya pemasaran dan biaya administrasi.

Biaya Tetap (fixed cost)


Biaya yang jumlahnya tetap sama ketika aktivitas output berubah.
Meskipun jumlah biaya tetap tidak berubah saat output meningkat, biaya tetap per unit akan
berubah karena biaya tetap disebar ke lebih banyak output.

Biaya Variabel (variable cost)


Biaya yang dalam jumlah keseluruhan bervariasi secara proposional terhadap perubahan
output. Jadi, biaya variabel naik ketika output naik dan akan turun ketika output turun.
Tingkat peningkatan diukur dengan kemiringan (slope).
Jumlah biaya variabel = Biaya variabel per unit x Jumlah unit

Biaya Campuran
Biaya yang memiliki komponen tetap dan variabel.
Jumlah biaya = Biaya tetap + Jumlah biaya variabel

Mengklasifikasikan Biaya Sesuai Dengan Perilaku


1. Mempertimbangkan batasan waktu.
Dalam jangka panjang (long run) semua biaya adalah variabel. Dalam jangka pendek
(short run) paling tidak satu biaya adalah tetap.
2. Identifikasi sumber daya yang dibutuhkan dan output. Serta mengukur input dan
output.
Jumlah pepindahan adalah ukuran keluaran yang baik bagi aktivitas pemindahan
bahan baku. Semakin banyak perpindahan maka semakin tinggi biaya pemindahan.
Istilah lain untuk ukuran output adalah penggerak.
3. Menentukan pengaruh perubahan output pada biaya aktivitas.
Penggerak tingkat nonunit menjelaskan perubahan dalam biaya ketika faktor-faktor
lain (selain unit) berubah.
Sistem biaya yang menggunakan penggerak tingkat unit dan nonunit menghasilkan
pandangan yang lebih luas terhadap perilaku biaya.

Kapasitas adalah kemampuan actual atau potensial untu melakukan sesuatu.


Sumber Daya Terikat
Sumber daya yang diperoleh sebelum penggunaan.
Sumber Daya Fleksibel
Sumber daya yang diperoleh saat digunakan dan dibutuhkan yang merupakan biaya variabel
karena biaya sumber daya naik ketika permintaan untuk sumber daya itu naik.
Commited fixed cost menyediakan kapasitas aktivitas jangka panjang.
Discreationary fixed cost terjadi karena perolehan kapasitas aktivitas jangka pendek.
Perilaku Biaya Bertahap (Step Cost)
Jika lebar tahap cukup besar maka biaya dipandang sebagai tetap dan jika lebar tahap sempit
maka biaya tersebut biaya variabel.
Fixed Activity Rate = Jumlah biaya terikat / jumlah kapasitas yang tersedia
Variable Activity Rate = Jumlah biaya Sb.Daya fleksibel / kapasitas yang digunakan
Sb.Daya yang tersedia = Sb.Daya yang digunakan + Kapasitas yang tidak digunakan
Metode Memisahkan Biaya Campuran Menjadi Komponen Tetap dan
Variabel
1. Metode Tinggi-Rendah
Suatu metode untuk menentukan persamaan suatu garis lurus dengan memilih dua
titik terlebih dahulu. Titik tertinggi dari grafik scatter, titik terendah sesuai aktivitas
yang akan digunakan untuk menghitung parameter perpotongan dan kemiringan.
Metode ini bersifat subjektif.
2. Metode Scatterplot
Metode penentuan persamaan suatu garis dengan menggambarkan data dalam suatu
grafik.
3. Merode Kuadrat Terkecil
Menghasilkan garis yang paling sesuai dengan titik-titik data sehingga lebih akurat.

CHAPTER 4

Biaya per Unit (unit cost)

Jumlah biaya yang berkaitan dengan unit yang diproduksi dibagi dengan jumlah unit yang
diproduksi.
Biaya per unit penting, untuk :
Penilaian persediaan
Penentuan laba
Penyediaan input untuk berbagai keputusan
Pengukuran Biaya (cost measurement)
Penetuan jumlah rupiah dari bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan overhead yang
digunakan produksi.
Pembebanan Biaya (cost assignment)
Proses menghubungkan biaya dengan unit yang diproduksi setelah diukur.
Sistem mengkur dan membebankan biaya:
Perhitungan Biaya Aktual
Membebankan biaya aktual bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan overhead
pada produk.
(-) tidak daat menyediakan informasi biaya per unit yang akurat secara tepat waktu.
Perhitungan Biaya Normal
Membebankan biaya aktual bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung pada
produk, biaya overhead dibebankan pada produk dengan tarif perkiraan.
Tarif Perkiraan Overhead
Suatu tarif yang didasarkan pada data yang diperkirakan dan dihitung dengan rumus.
Tarif perkiraan overhead = Biaya dianggarkan / Penggunaan aktivitas yg diperkirakan

Perhitungan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Fungsi

Membebankan biaya dari bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung pada produk
dengan menggunakan penelusuran langsung, biaya overhead dibebankan dengan
menggunakan penelusuran penggerak tinggak unit dan alokasi.
Peggerak Aktivitas Tigkat Unit (unit level activity driver)
Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan dalam biaya seiring dengan perubahan jumlah
unit yang diproduksi.
Contoh: Unit yang diproduksi, jam tenaga kerja langsung, biaya tenaga kerja langsung, jam
mesin, biaya bahan baku langsung.
Kapasitas Aktivitas yang Diharapakan (expected activity capacity)
Output aktivitas yang diharapkan perusahaan dapat tercapai pada tahun mendatang.
Normal Capacity Activity
Output aktivitas rata-rata yang dialami perusahaan dalam jangka panjang (volume
normal dihitung selama lebih dari satu periode)
Theoretical Activity Capacity
Output aktvitas maksimum yang daat direalisasikan dengan berasumsi bahwa semua
beroperasi secara sempurna.
Practical Activity Capacity
Output maksimum yng dapat dicapai jika semuanya berjalan secara efisien.
Tarif Keseluruhan Pabrik
1. Biaya overhead dibebankan melalui penelusuran langsung.
2. Biaya overhead yang dianggarkan diakumulasi menjadi satu kelompok untuk
keseluruhan pabrik.
3. Kelompok biaya keseluruhan pabrik dihitung dengan menggunakan penggerak tingkat
unit.
Tarif perkiraan overhead = Overhead dianggarkan / Aktivitas yg diharapkan
4. Overhead dibebankan pada produk.
Overhead yang dibebankan = Tarif overhead x Aktivitas aktual
Variasi overhead : perbedaan antara overhead aktual dengan overhead yang dibebankan.
Underapplied overhead: overhead aktual lebih besar daripada overhead yang dibebankan.
Overapplied overhead: overhead aktual kurang dari overhead yang dibebankan.

Tarif Departemen
1. Biaya overhead keseluruhan pabrik dibagi dan dibebankan pada setiap departemen
produksi menggunakan penggerak berdasarkan unit untuk menghitumg tarif
departemen.
2. Pembentukan kelompok biaya overhead departemen.
3. Overhead dibebankan pada produk.
Faktor utama yang menyebabkan adanya keterbatasan Sistem Akuntansi Biaya
berdasarkan Fungsi :
Proporsi biaya overhead yang tidak berkaitan dengan nit terhadap jumlah biaya
overhead adalah besar
Tingkat keanekaragaman produknya besar

Perhitungan Biaya Produk Berdasarkan Aktivitas

1. Mengidentifikasi aktivitas utama dan membuat kamus aktivitas


2. Menentukan biaya aktivitas-aktivitas tersebut
3. Mengidentifikasi ukuran konsumsi untuk biaya aktivitas (penggerak aktivitas)
4. Menghitung tarif aktivitas
5. Mengukur permintaan aktivitas oleh setiap produk
6. Menghitung biaya produk
CHAPTER 5

Activity Based Management (ABM)

Manajemen berdasarkan aktivitas adalah pendekatan untuk keseluruhan sistem yang


terintegrasi dan berfokus pada perhatian manajemen atas berbagai aktivitas dengan tujuan
meningkatkan nilai bagi pelanggan dan laba yang dicapai dengan mewujudkan nilai ini.

Dimensi Biaya
Memberikan informasi biaya mengenai berbagai sumber daya, aktivitas dan objek biaya yang
menjadi perhatian dengan tujuan memperbaiki akurasi pembebanan biaya.
Dimensi Proses
Memberikan informasi mengenai aktivitas apa saja yang dilakukan, mengapa dan seberapa
baik aktivitas-aktivitas tersebut dilakukan dengan tujuan mengurangi biaya. Dimensi inilah
yang memberi kemampuan untuk melakukan dan mengukur perbaikan berkelanjutan.
Model Implementasi ABM

1. Perencanaan sistem

Sasaran dan tujuan sistem ABM

Posisi persaingan perusahaan saat ini dan yang diinginkan

Proses bisnis dan bauran produk perusahaan


Jadwal, tanggung jawab yang dibebankan dan sumber daya yang dibutuhkan
untuk implememtasi

Kemampuan perusahaan untuk mengimplementasikn, mempelajari dan


menggunakan informasi baru.
2. Identifikasi, definisi dan klasifikasi aktivitas
Mengetahui pekerjaan apa saja yang membentuk suatu aktivitas merupakan hal yang
sangat berguna untuk meningkatkan efisiensi aktivitas yang bernilai tambah.
3. Empat langkah ABC
Membebankan biaya sumber daya ke aktivitas, mengidentifikasi objek biaya dan
penggerak aktivitas, menghitung tarif aktivitas, membebankan biaya ke objek biaya.
4. Empat langkah PVA
Membuat penilaian atas isi aktivitas, menentukan akar penyebab masalah, membuat
ukuran kinerja aktivitas, mencari peluang untuk perbaikan.
Akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan aktivitas

Sistem akuntansi pertanggungjawaban yang dikembangkan untuk perusahaan yang beroperasi


dalam lingkungan yang mengalami perbaikan berkelanjutan melalui 4 elemen penting, yaitu
pemberian tanggung jawab, pembuayan ukuran kinerja, pengevaluasian kinerja dan pemberian
penghargaan.

Pertanggungjawaban berdasarkan aktivitas Pertanggungjawaban berdasarkan keuangan

Perspektif proses Perspektif unit perusahaan

Efisiensi keseluruhan sistem Efisiensi operasional lokal

Akuntabilitas tim Akuntabilitas individu

Hasil Keuangan Hasil Keuangan

Ukuran berdasarkan aktivitas Ukuran berdasarkan keuangan

Standar berorientasi pada proses Anggaran unit perusahaan

Standar bernilai tambah Perhitungan biaya standar

Standar dinamis Standar statis

Satandar yang saat ini dapat dicapai Satandar yang saat ini dapat dicapai

Evaluasi kinerja berdasarkan aktivitas Evaluasi kinerja berdasarkan keuangan


Pengurangan waktu Efisiensi keuangan

Perbaikan kualitas Biaya yang dapat dikendalikan

Pengurangan biaya Biaya aktual vs standar

Pengukuran tren Ukuran keuangan

Penghargaan berdasarkan aktivitas Penghargaan berdasarkan keuangan

Berdasar kinerja multidimensi Berdasarkan kinerja keuangan

Penghargaan kelompok Penghargaan individual

Kenaikan gaji Kenaikan gaji

Promosi Promosi

Bonus, pembagian laba dan keuntungan Bonus dan pembagian laba


CHAPTER 8

Budgeting for Planning and Control

Anggaran adaalah rencana keuangan untuk masa depan yang mengidentifikasi tujuan dan
tindakan yang diperlukan untuk mencapainya.
Perencanaan adalah pandangan ke depan untuk melihat tindakan apa yang seharusnya
dilakukan agar dapat mewujudkan tujuan-tujuan tetentu.
Pengendalian adalah melihat ke belakang, menentukan apakah yang sebenernya telah terjadi
dan membandingkannya dengan hasil yang direncanakan sebelumnya.
Sebelum anggaran dibuat, organisasi harus mengembangkan rencana strategis terlebih
dahulu. Rencana strategis mengidentifikasi strategi-strategi untuk aktivitas dan operasi di
masa depan. Organisasi menerjemahkan strategi umum ke dalam tujuan jangka pendek dan
tujuan jangka panjang. Tujuan-tujuan ini membentuk dasar anggaran.
Manfaat Anggaran

1. Anggaran memaksa manajemen untuk melakukan perencanaan


Mendorong manajemen untuk mengembangkan arah organisasi secara menyeluruh,
mengantisipasi masalah dan mengembangkan kebijakan untuk masa depan.
2. Menyediakan informasi yang dapat digunakan untuk memperbaiki anggaran
Keputusan yang lebih baik dapat mencegah timbulnya masalah dan menghasilkan status
keuangan yang lebih baik.
3. Menyediakan standar evaluasi kinerja
Anggaran memberikan standar yang dapat mengendalikan penggunaan berbagai sumber
daya perusahaan dan memotivasi karyawan.
4. Memperbaiki komunikasi dan koordinasi
Penyusunan anggaran mengharuskan kerja sama antara berbagai area dan aktivitas dalam
organisasi sehingga koordinasi sangat dianjurkan agar anggaran sesuai dengan tujuan
organisasi.

Menyiapkan Anggaran Induk

Anggaran induk (master budget) adalah rencana keuangan komprehensif bagi organisasi
secara keseluruhan untuk periode satu tahun sesuai dengan tahun fiskal organisasi.

Anggaran kontinyu (continuous budget) adalah anggaran 12 bulan yang terus bergerak,
dimana satu bulan tambahan untuk masa mendatang ditambahkan saat satu bulan anggaran
telah lewat, sehingga perusahaan selalu meiliki recana selama 12 bulan di tangan mereka.

Komite anggaran (budget committee) meninjau anggaran, menyediakan petunjuk kebijakan


dan tujuan anggaran, menyelesaikan perbedaan yang timbul saat anggaran disiapkan,
menyetujui anggaran akhir dan mengawasi kinerja actual organisasi seiring dengan
berjalannya tahun.

Direktur anggaran (budget director) adalah orang yang bertanggung jawab mengarahkan dan
mengoordinasikan proses anggaran organisasi secara keseluruhan.

Komponen-komponen utama anggaran induk:


Anggaran operasional
Mendeskripsikan aktivitas yang menghasilkan pendapatan bagi suatu perusahaan, yaitu
penjualan, produksi dan persediaan barang jadi.
Anggaran keuangan
Merinci aliran masuk dn keluar kas serta posisi keuangan secara umum.

Menyiapkan Anggaran Operasional

Anggaran operasional terdiri atas perkiraan laporan laba rugi yang disertai dengan laporan
pendukung, yaitu:
1. Anggaran Penjualan
Proyeksi yang disetujui komite anggaran yang menjelaskan penjualan yang diharapkan
dalam satuan unit dan uang.
Dalam pembuatan anggaran penjualan terlebih dahulu mengembangkan prediksi
penjualan. Satu pendekatan untuk memprediksi penjualan adalah bottom-up approach
yang mensyaratkan setiap tenaga penjual memberikan prediksi penjualan kemudian
semua prediksi tersebut disatukan untuk membentuk suatu prediksi jumlah penjualan.
2. Anggaran Produksi
Menjelaskan banyaknya unit yang harus diproduksi untuk memenuhi kebutuhan
penjualan dan kebutuhan persediaan akhir.
Unit yang akan diproduksi = perkiraan penjualan unit + unit dalam persediaan akhir
unit dalam persediaan awal

3. Anggaran Pembelian Bahan Baku Langsung


Menyatakan jumlah dan biaya bahan baku yang dibeli tiap periode, jumlahnya bergantung
pada perkiraan penggunaan bahan baku dalam produksi dan persediaan bahan baku yang
dibutuhkan perusahaan.Jumlah bahan baku langsung yang dibutuhkan untuk produksi
bergantung pada jumlah unit yang diproduksi.
Pembelian = Bahan baku langsung yang dibutuhkan untuk produksi + bahan baku
langsung yang diinginkan dalam persediaan akhir bahan baku langsung
dalam persediaan awal.

4. Anggaran Tenaga Kerja Langsung


Menunjukkan jumlah jam tenaga kerja langsung yang dibutuhkan dan biaya yang terkait
yang berhubungan dengan jumlah unit dalam anggaran produksi.

5. Anggaran Overhead
Menunjukkan biaya yang diharapkan dari semua komponen produksi tidak langsung

6. Anggaran Persediaan Akhir Barang Jadi


Memberikan informasi yang dibutuhkan untuk neraca dan juga bertindak sebagai input
penting untuk persiapan anggaran harga pokok penjualan.
7. Anggaran Harga Pokok Penjualan
Mengungkapkan harga yang diharapkan untuk barang yang akan dijual.

8. Anggaran Beban Penjualan dan Administrasi


Menguraikan pengeluaran yang direncanakan untuk aktivitas produksi.

Menyiapkan Anggaran Keuangan


Anggaran keuangan yang biasanya disiapkan adalah:
1. Anggaran Kas
Bisnis yang sukses dalam memproduksi dan menjualan suatu produk akhirnya sering
gagal karena kesalahan dalam mengatur arus kas masuk dan arus kas keluar.
Kas yang tersedia terdiri atas saldo kas awal dan perkiraan penerimaan kas. Perkiraan
penerimaan kas meliputi semua sumber kas pada periode yang dipertimbangkan.
Saldo awal kas xxx
Ditambah : penerimaan kas xxx
Kas yang tersedia xxx
Dikurangi: pengeluaran kas xxx
mimimum saldo kas xxx
Kelebihan (kekurangan) kas xxx
Ditambah: kas dari pinjaman xxx
Dikurangi: pembiayaan kembali pinjaman xxx
Ditambah: saldo mimimum kas xxx
Saldo akhir kas xxx

2. Anggaran Neraca
Neraca yang dianggarkan bergantung pada informasi yang terjandung dalam neraca saat
ini dan yang berada pada anggaran lain di anggaran induk.

3. Anggaran untuk Pengeluaran Modal


Prediksi penjualan jangka panjang digunakan sebagai dasar dalam menyusun anggaran
modal yang pada akhirnya juga sebagai data dalam menyusun anggaran kas.
Menggunakan Anggaran untuk Evaluasi Kinerja
Menetapkan bagaimana jumlah yang dianggarkan seharusnya dibandingkan dengan
hasil aktual.
Dampak anggaran atas perilaku manusia.

Anggaran Berdasarkan Aktivitas


Anggaran berdasarkan aktivitas mengidentifikasi aktivitas, permintaan akan output aktivitas
dan biaya sumber daya yang dibutuhkan untuk mendukung output aktivitas yang diminta.
Perbedaan prinsip dalam pendekatan berdasarkan aktivitas adalah daftar terperinci atas
aktivitas dan perkiraan biayanya dalam katagori overhead, penjualan dan administrasi.
Anggaran berdasarkan aktivitas berpotensi lebih akurat daripada anggaran tradisional karena
berfokus pada ukuran output untuk setiap aktivitas, kemudian memungkinkan seorang
manajer untuk memahami perilaku biaya dengan tingkat yang jauh lebih terperinci.
Anggaran fleksibel aktivitas juga lebih akurat karena menggunakan rumusan biaya yang
bergantung pada ukuran output tiap aktivitas.

CHAPTER 9

Standard Costing: A Managerial Control Tool

Suatu sistem biaya standar menganggarkan kuantitas dan biaya menggunakan dasar unit.
Biaya standar unit untuk suatu input tertentu bergantung pada standar kuantitas dan standar
harga. Standar kuantitas mengacu pada jumlah input yang seharusnya digunakan per unit
output. Standar harga mengacu pada jumlah yang seharusnya dibayar untuk jumlah input
yang digunakan.
Biaya standar dihitung dengan mengalikan kedua standar ini, standar kuantitas dengan
standar harga.
Anggaran unit ini adalah tenaga kerja, bahan baku dan overhead.
Biaya standar adalah jumlah yang seharusnya dikeluarkan untuk memproduksi suatu produk
atau jasa.
3 sumber potensial standar kuantitatif adalah pengalaman historis, studi teknis dan input dari
personel operasional.
Standar harga adalah tanggung jawab gabungan dari operasional, pembelian, personalia dan
akuntansi. Operasional menentukan kualitas input yang dibutuhkan, personalia dan
pembelian bertanggung jawab memperoleh kualitas input sebagaimana diminta dengan harga
terendah, akuntansi bertanggung jawab atas pencatatan standar harga dan menyiapkan
laporanyang membandingkan kinerja actual terhadap standar.

Jenis - Jenis Standar


Standar ideal
Memburuhkan efisiensi maksimum dan hanya dapt dicapai jika segala sesuatu
beroperasi secara sempurna.
Currently attainable standard
Bisa dicapai dengan beroperasi secara efisien.
Mengapa sistem biaya standar diterapkan?
Sistem perhitungan biaya standar digunakan untuk memperbaiki perencanaan dan
pengendalian, serta memfasilitasi perhitungan harga pokok produk.

Dengan membandingkan hasil aktual dengan standard dan membagi variansi dalam
komponen harga dan kuantitas, respons balik tersedia bagi para manajer.

Informasi ini memungkinkan para manajer untuk menerapkan tingkat kendali yang lebih
besar terhadap biaya daripada yang ditemukan dalam sistem perhitungan biaya normal atau
aktual.

Biaya Produk Standar


Standard cost sheet memberikan perincian yang mendasari biaya standar per unit.
Hal ini menunjukkan biaya standar untuk bahan baku, tenaga kerja serta overhead tetap dan
variabel.
Lembar ini juga menyatakan kuantitas setiap input yang seharusnya digunakan untuk
memproduksi satu unit output.

Standard quantity of materials allowed (SQ)


SQ= Standar kuantitas unit x Output aktual

Standar hours allowed (SH)


SH = Standar unit tenaga kerja x Output aktual

Anggaran fleksibel dapat digunakan untuk mengidentifikasikan biaya yang seharusnya


muncul pada tingkat aktivitas aktual tertentu.

Kuantitas input aktual pada harga aktual


Biaya input aktual= AP x QP
AP = harga aktual per unit input
AQ = kuantitas input aktual yang digunakan

Kuantitas input aktual pada harga standar


SP x AQ
SP = standar harga per unit suatu input
AQ = kuantitas input aktual yang digunakan

Kuantitas input standar pada harga standar


Biaya input yang direncanakan atau dianggarkan= SP x SQ
SP = standar harga per unit suatu input
SQ = kuantitas standar input yang diizinkan untuk output aktual

Variansi Harga dan Efisiensi


Total variansi anggaran adalah perbedaan antara biaya aktual input dan biaya yang
direncanakan.

Total Variansi = (AP x AQ) (SP x SQ)


= Variansi harga + Variansi penggunaan
= (AP SP) AQ + (AQ SQ) SP

Variansi harga (tarif) adalah perbedaan antara harga aktual dan harga standar per unit
dikalikan jumlah input yang digunakan.

Variansi penggunaan (efisiensi) adalah perbedaan antara kuantitas input aktual dan input
standar dikalikan dengan standar harga per unit input.

Variansi yang tidak menguntungkan (Unfavorable) muncul ketika harga aktual atau
penggunaan input lebih banyak daripada standar harga atau penggunaan. Variansi yang
menguntungkan (Favorable) terjadi kebalikannya.

Variansi Bahan Baku Langsung

Material price Variance (MPV)


mengukur perbedaan antara berapa biaya yang harus dibayar untuk bahan baku dan berapa
biaya yang secara aktual dibayar.
MPV = (AP x AQ) (SP x AQ)
= (AP SP) AQ
AP = harha aktual per unit
SP = harga standar per unit
AQ = Kuantitas aktual bahan baku yang digunakan

Waktu perhitungan variansi harga bahan baku ketika :


1. Bahan baku dikeluarkan untuk digunakan dalam produksi
2. Bahan baku dibeli

Variansi harga dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kualitas, diskon kuantitas, jarak
sumber dari pabrik dan lain-lain.

Materials usage variance ( MUV)


Mengukur perbedaan antara bahan baku langsung yang secara aktual digunakan dan bahan
baku langsung yang seharusnya digunakan untuk output aktual.
MUV = (SP x AQ) (SP x SQ)
= (AQ SQ) SP

SP = harga standar per unit


AQ = Kuantitas aktual bahan baku yang digunakan
SQ = kuantitas standar bahan baku yang diperbolehkan untuk output aktual

Variansi Tenaga Kerja Langsung

Labor rate variance (LRV)


Menghitung perbedaan antara apa yang sudah dibayar untuktenaga kerja langsung dan apa
yang seharusnya dibayar.
LRV = (AR x AH) (SR x AH)
= (AR SR) AH

AR = tarif upah aktual per jam


SR = tarif upah standar per jam
AH = jam tenaga kerja langsung aktual yang digunakan

Tarif- tarif tenaga kerja sangat dipengaruhi oleh tekanan eksternal seperti pasar tenaga kerja
dan kontrak persatuan buruh.

Labor efficiency variance (LEV)


Mengukur perbedaan antara jam tenaga kerja yang secara aktual digunakan dan jam tenaga
kerja yang seharusnya digunakan.
LEV = (AH x SR) (SH x SR)
= (AH SH) SR

SR = tarif upah standar per jam


AH = jam tenaga kerja langsung aktual yang digunakan
SH = jam standar tenaga kerja langsung yang seharusnya digunakan

Variansi Biaya Overhead

Variansi Overhead Variabel


Total Variansi overhead variabel adalah perbedaan antara overhead variabel yang aktual
dengan yang dibebankan.

Variansi pengeluaran overhead variabel mengukur pengaruh agregat dari perbedaan antara
tarif aktual overhead variabel (AVOR) dan tarif standar overhead variabel (SVOR).
= (AVOR x AH) (SVOR x AH)
= (AVOR SVOR) AH

Variansi efisiensi overhead variabel mengukur perubahan dalam konsumsi overhead variabel
yang muncul karena penggunaan efisien atau tidak tenaga kerja langsung
= (AH SH) SVOR

Variansi Overhead Tetap


Overhead yang dibebankan = Tarif nstandar overhead tetap x jam standar

Total variansi overhead tetap = Overhead tetap aktual overhead tetap yang dibebankan

Variansi volume = Overhead tetap yang dianggarkan overhead tetap yang dibebankan
Variansi ini muncul ketika volume aktual produksi berbeda dari volume produksi yang
diperkirakan sehingga merupakan penggunaan kapasitas.

TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN


RANGKUMAN CHAPTER 10
Pelaporan Segmen, Evaluasi Pusat Investasi

dan Penetapan Harga transfer

OLEH :
SHABRINA NADHILAH FAJRIN 040913267

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA
Chapter 10
Pelaporan Segmen, Evaluasi Pusat Investasi

dan Penetapan Harga transfer

Desentralisasi dan Pusat Pertanggungjawaban

Sistem akuntansi pertanggungjawaban (responsibility accounting system) adalah


system yang mengukur berbagai hasil yang dicapai setiap pusat pertanggungjawaban menurut
informasi yang dibutuhkan para manajer untuk mengoperasikan pusat pertanggungjawaban
mereka. Dua pendekatan pengambilan keputusan untuk mengelola kegiatan mereka yang
rumit dan beragam : tersentralisasi atau terdesentralisasi. Pada pengambilan keputusan
tersentralisasi (centralized decision making),berbagai keputusan dibuat pada tingkat
manajamen puncak dan manajer pada jenjang yang lebih rendah bertanggung jawab atas
pengimplementasian keputusan-keputusan tersebut. Pengambilan keputusan desentralisasi
(decentralized decision making) memperkenankan manajer pada jenjang yang lebih rendah
untuk membuat dan mengimplementasikan keputusan-keputusan penting yang berkaitan
dengan wilayah pertanggungjawaban mereka.

Sentralisasi Desentralisasi
Manajemen Manajemen

Tingkat Puncak Tingkat Puncak

Informasi Keputusan Koordinasi

Pusat pertanggungjawaban Pusat pertanggungjawaban

Informasi Keputusan Informasi Keputusan

Alasan-alasan untuk Melakukan Desentralisasi


a) Kualitas dari berbagai keputusan diperngaruhi oleh kualitas informasi yang tersedia.
Para manajer tingkat rendah yang berhubungan dengan kondisi operasional
langsung(seperti kekuatan dan sifat persaingan local,sifat tenaga kerja local,dan
seterusnya)memiliki akses terhadap informasi ini. Mereka sering berada dalam suatu
posisi yang lebih baik untuk membuat keputusan local.
b) Dengan mendesentralisasi keputusan-keputusan operasional, manajemen pusat bebas
menangani perencanaan dan pengambilan keputusan strategis.
c) Memberikan mereka peluang membuat keputusan-keputusan penting
d) Pada perusahaaan yang sangat tersentralisasi,margin laba secara keseluruhan mampu
menutupi ketidakefisienan yang terjadi di berbagai divisinya. Salah satu cara terbaik
untuk meningkat kinerja sebuah divisi atau pabrik adalah memperkenalkannya lebih
jauh pada kekuatan-kekuatan pasar.

Divisi-divisi dalam perusahaan yang Terdesentralisasi

Desentralisasi biasanya diwujudkanmelalui pembentukan unit-unit yang disebut


divisi. Satu cara pembagian divisi adalah berdasarkan jenis barang atau jasa yang diproduksi.
Divisi juga dapat diciptakan menurut garis geografis. Cara ketiga untuk membedakan divisi
adalah berdasarkan jenis pertanggungjawaban yang diberikan kepada manajer divisi. Berikut
jenis utama pusat pertanggungjawaban :

Pusat biaya (cost center), manajernya bertanggung jawab hanya terhadap biaya
Pusat pendapatan (revenue center), manajernya bertanggung jawab hanya terhadap
penjualan
Pusat laba (profit center), manajernya bertanggung jawab terhadap penjualan dan
biaya
Pusat investasi (investment center), manajernya bertanggung jawab terhadap
penjualan,biaya, dan investasi modal.

Pengukuran Kinerja Pusat Investasi Dengan Menggunkan Laporan


Laba-Rugi Veriabel Dan Absorpsi
Pusat laba dinilai berdasarkan laporan laba-rugi. Mengembangkan laporan laba-rugi
segmen untuk setiap pusat laba adalah suatu hal yang penting. Dua metode penghitungan laba
yang telah dikembangkan,yaitu satu berdasarkan perhitungan biaya variable dan yang lainnya
berdasarkan perhitungan biaya penuh atau absorpsi. Perbedaan antara perhitungan biaya
variable dan absorpsi bergantung pada perlakuan terhadap satu biaya tertentu,yaitu overhead
tetap. Perhitungan biaya variable (variable costing) yang juga disebut perhitungan biaya
langsung (direct costing), hanya membebankan biaya manufaktur variable ke produk; biaya-
biaya ini meliputi bahan baku langsung,tenaga kerja langsung, dan overhead variable.
Overhead tetap diperlakukan sebagai beban periode dan tidak disertakan dalam penentuan
biaya produk. Overhead tetap dari suatu periode dipandang habis pada akhir periode itu dan
dibebankan secara total terhadap pendapatan periode tersebut. Tidak semua biaya variable
merupakan biaya produksi langsung.

Perhtungan biaya absorpsi (absorption costing) membebankan semua biaya


manufaktur pada produk, bahan baku langsung,tenaga kerja langsung, Overhead variable, dan
Overhead tetap adalah hal-hal yang menentukan biaya produk. Overhead tetap dipandang
sebagai biaya produk,bukan biaya periode. Overhead tetap dibebankan pada produk melalui
penggunaan tariff Overhead tetap yang ditetapkan terlebih dulu dan tidak dibebankan sampai
produk terjual.

Penilaian Persediaan

Persediaan dinilai atas biaya produk atau produksi. Pada perhitungan biaya absorpsi,
persediaan akhir mencakup biaya bahan baku langsung,tenaga kerja langsung, Overhead
variable, dan Overhead tetap per unit. Pada metode perhitungan biaya variable, persediaan
akhir hanya mencakup biaya bahan baku langsung,tenaga kerja langsung, dan Overhead
variable.

Laporan Laba Rugi dengan Menggunakan Biaya Variabel dan


Absorpsi
Metode perhitungan biaya variable dan absorpsi dapat mengakibatkan angka laba
bersih yang berbeda. Perbedaan tersebut terjadi karena jumlah overhead tetap.

Hubungan antara produksi,penjualan, dan laba

Hubungan antara laba menurut perhitungan biaya variable dan laba menurut
perhitungan biaya absorpsi berubah ketika hubungan antara produksi dan penjualan berubah.
Jika jumlah produksi dan penjualan sama,maka tidak ada perbedaan pada laba yang
dilaporkan. Jika overhead tetap persediaan berkurang,maka laba menurut perhitungan biaya
variable lebih besar daripada laba menurut perhitungan biaya absorpsi sejumlah penurunan
bersihnya. Selisih antara laba operasi menurut perhitungan biaya absorpsi dan laba bersih
menurut perhitungan biaya variable dapat dinyatakan sebagai berikut :

Laba menurut Laba menurut


Perhitungan _ perhitungan = Tarif overhead X (unit diproduksi-unit terjual)
Biaya absorpsi biaya variable tetap

Mengevaluasi Manajer Pusat Laba

Jika kinerja laba diharapkan untuk mencerminkan kinerja manajerial,maka manajer


berhak mengharapkan berlakunya hal hal berikut ini.

1. Ketika pendapatan penjualan meningkat dari satu periode ke periode berikutnya,


sementara factor-faktor lainnya tetap,maka laba akan meningkat.
2. Ketika pendapatan penjualan menurun dari satu periode ke periode berikutnya,
sementara factor-faktor lainnya tetap,maka laba akan menurun.
3. Ketika pendapatan penjualan tidak berubah dari satu periode ke periode berikutnya,
sementara factor-faktor lainnya tetap,maka laba akan tetap tidak berubah.

Laporan Laba Rugi Segmen dengan Menggunakan Perhitungan


Biaya Variabel
Segmen adalah subunitdari suatu perusahaan yang cukup penting dalam pembuatan
laporan kinerja. Segmen bias berupa divisi,departemen,lini produk,kelompok pelanggan,dan
lain-lain. Dalam laporan laba rugi segmen,beban tetap dibagi menjadi dua kategori :beban
tetap langsung dan beban tetap umum.

Beban tetap langsung (direct fixed expenses) adalah beban tetap yang secara
langsung dapat ditelusuri ke suatu segmen (lini produk dalam contoh ini). Terkadang disebut
sebagai beban tetap yang dapat dihindari (avoidable fixed expenses) atau beban tetap yang
dapat ditelusuri (traceable fixed expenses) karena beban ini akan hilang jika segmen ditutup
atau dihapus.

Beban tetap umum ( common fixed expenses) disebabkan oleh dua atau lebih
segmen secara bersamaan. Beban-beban ini tetap muncul, bahkan ketika salah satu segmen
dihapus. Kontribusi laba yang yang dihasilkan setiap segmen untuk menutupi biaya tetap
umum perusahaan disebut margin segmen. Laba segmen yang negative mengurangi total
laba perusahaan. Pembagian seluruh beban tetap dalam dua kategori : beban tetap langsung
dan beban tetap umum,memberikan informasi tambahan bagi manajer.

Pengukuran Kinerja Pusat Investasi dengan Menggunakan ROI

Pusat-pusat investasi umumnya dievaluasi berdasarkan pengembalian atas investasi.

Pengembalian atas Investasi

Satu cara mengaitkan laba operasi dengan aktiva yang digunakan adalah dengan
menghitung pengembalian atas investasi (return to investment).yaitu laba yang diperoleh
untuk setiap dolar investasi.

ROI= Laba operasi/aktiva operasi rata-rata

Laba operasi (operating income)mengacu pada laba sebelum bunga dan pajak. Aktiva
operasi (operating assets) adalah seluruh aktiva yang digunakan untuk menghasilkan laba
operasi,termasuk kas,piutang,persediaan,tanah,gedung,dan peralatan.

Aktiva operasi rata-rata=(nilai buku bersih awal+nilai buku bersih akhir)/2

Margin dan Perputaran

ROI= margin x perputaran


Laba operasi / penjualan x Penjualan/Aktiva operasi rata-rata

Margin adalah rasio dari laba operasi terhadap penjualan. Perputaran (turnover)
adalah suatu ukuran lain yang dihitung dengan membagi pendapatan penjualan dengan aktiva
operasi rata-rata. Margin = laba operasi/penjualan;Perputaran= penjualan/aktiva operasi rata-
rata.

Keunggulan ROI

Ada tiga hasil positif dari penggunaan ROI,yaitu

1. ROI, mendorong manajer untuk focus pada hubungan antara penjualan,beban,dan


investasi sebagaimana diharapkan dari seorang manajer pusat investasi.
2. ROI, mendorong manajer untuk focus pada efisiensi biaya.
3. ROI, mendorong manajer untuk focus padaefisiensi aktiva aktif.

Kelemahan Pengukuran ROI

1. ROI mengakibatkan focus yang sempit pada profitabilitas divisi dengan


mengorbankan profitabilitas keseluruhan perusahaan.
2. ROI mendorong para manajer untuk focus pada kepentingan jangka pendek dengan
mengorbankan kepentingan jangka panjang.

Mengukur Kinerja Pusat Investasi dengan Menggunakan Laba


Residu dan Nilai Tambah Ekonomi

Laba Residu

Laba residu (residual income) adalah perbedaan antara laba operasi dan pengembalian
dolar minimum yang disyaratkan atas aktiva operasi perusahaan.

Laba residu= laba operasi-(tingkat pengembalian minimum X aktiva operasi rata-rata)

Jika laba residu lebih besar dari nol,divisi memperoleh lebih banyak tingkat
pengembalian minimum yang diminta (atau hurdle rate). Jika laba residu kurang dari
nol,divisi memperoleh lebih sedikit tingkat pengembalian minimum yang diminta.
Penggunaan laba residu mendorong para manajer untuk menerima proyekk apa pun yang
menghasilkan tingkat di atas minimum. Kelemahan laba residu bias mendorong orientasi
jangka pendek. Perbandingan langsung dari kinerja pada dua pusat investasi yang berbeda
menjadi sulit karena tingkat investasinya bias berbeda.
Nilai Tambah Ekonomi

Nilai tambah ekonomi (economic value added-EVA) adalah laba bersih (laba operasi
dikurangi pajak)dikurangi total biaya modal tahunan. Jika EVA positif, maka perusahaan
sedang menciptakan kekayaan. Jika negative, maka perusahaan sedang menyiapkan modal

EVA= Laba operasi setelah pajak-(persentase biaya modal actual X total modal yang dipakai)

Penetapan Harga Transfer

Harga transfer adalah harga yang dibebankan untuk suatu komponen oleh divisi
penjual pada divisi pembeli di perusahaan yang sama.

1. Harga transfer minimum adalah harga transfer yang akan membuat keadaan divisi
penjual tidak menjadi lebuh buruk jika barang dijual pada divisi internal daripada
dijual pada pihak luar. Hal ini disebut batas bawah (floor)
2. Harga transfer maksimum adalah harga transfer yang akan membuat keadaan divisi
pembeli tidak menjadi lebih buruk jika suatu input dibeli dari divisi internal daripada
jika barang yang sama dibeli secara eksternal,disebut juga batas atas (ceiling).

Anda mungkin juga menyukai